BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode komparatif yang bertujuan untuk membandingkan keberadaan suatu variabel atau
lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda Sugiyono, 2010. Pada penelitian ini, metode komparatif digunakan untuk
mengetahui perbedaan penyesuaian sosial pada remaja tunarungu ditinjau dari metode komunikasi dengan jenis metode komunikasi oral dan total.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Identifikasi variabel-variabel utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel tergantung dependent variable : penyesuaian sosial b. Variabel bebas independent variable : metode komunikasi
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional setiap variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Penyesuaian sosial adalah kemampuan seseorang untuk berperilaku sesuai dengan harapan orang lain, memperlihatkan sikap dan tingkah laku yang
menyenangkan, serta dapat berinteraksi dengan orang lain. Skala penyesuaian sosial diukur berdasarkan kriteria penyesuaian sosial menurut Hurlock 1997
Universitas Sumatera Utara
yaitu penampilan nyata melalui sikap dan tingkah laku yang nyata seperti kemampuan berkomunikasi dan kemampuan berorganisasi, penyesuaian diri
terhadap berbagai kelompok, sikap sosial, dan kepuasan pribadi. Semakin tinggi skor total penyesuaian sosial, semakin baik penyesuaian sosialnya.
Sebaliknya semakin rendah skor total penyesuaian sosial, semakin buruk penyesuaian sosialnya.
b. Metode komunikasi remaja tunarungu adalah cara yang digunakan oleh remaja tunarungu dalam mengolah kata-kata, berbicara dengan jelas, tepat dan dapat
dipahami oleh lawan bicara, yang dibedakan atas metode oral dan total. - Metode
komunikasi oral
adalah metode
komunikasi yang
mengekspresikan pikiran, perasaan melalui berbicara dan menerima input dengan membaca ujaran speechreading, disertakan dengan penggunaan
ekspresi wajah dan gesture secara natural. - Metode komunikasi total adalah metode komunikasi yang menerima input
dan mengekspresikannya dengan menggunakan oral, isyarat, serta fingerspelling abjad jari.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian
C.1. Populasi dan sampel
Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sampel adalah bagian kecil dari sekelompok objek
yang menjadi masalah sasaran penelitian Azwar, 2004. Dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, mengambil populasi dari remaja tunarungu yang ada
Universitas Sumatera Utara
di Sumatera Utara. Dari data yang telah diperoleh, peneliti di sini mengelompokkan responden yang menggunakan komunikasi oral dan komunikasi
total. Adapun karakteristik populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau
karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi. Ciri-ciri yang ditentukan oleh peneliti yaitu:
1 Penyandang tunarungu, 2 Remaja 13-18 tahun,
3 Menggunakan komunikasi total atau komunikasi oral, 4 Bisa memahami instruksi
b. Sampel yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan sampel yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang ada pada populasi.
C.2. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik pengambilan sampel dengan random secara berkelas cluster random sampling. Teknik ini
digunakan jika peneliti memiliki keterbatasan karena ketiadaan kerangka sampel daftar nama seluruh anggota populasi, namun memiliki data yang lengkap
tentang kelompok Prasetyo dkk, 2005. Pengambilan sampel menurut kelasnya dan bukan diambil per individu,
melainkan dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Teknik pengambilan
Universitas Sumatera Utara
sampel ini dipandang ekonomis, lebih mudah dan lebih murah, serta semua subjek memiliki peluang yang sama besar untuk terpilih menjadi sampel Hadi, 2000.
D. Metode Pengumpulan Data