BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada Bab IV penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang meliputi pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian mengenai
Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Penelitian Terbatas Pada Peserta Didik Kelas XI
Program Keahlian Restoran SMKN2 Baleendah, secara lengkap dan terperinci akan diuraikan sebagai berikut :
A. Hasil Penelitian
Pengolahan data dilakukan untuk manjabarkan hasil perhitungan persentase dari penyebaran instrumen mengenai Manfaat Kompetensi “Melakukan
Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran berkaitan dengan aspek kognitif pengetahuan, afektif sikap dan psikomotor
keterampilan akan dibahas secara lengkap dan terperinci pada Tabel 4.1 sampai dengan tabel 4.30.
1. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi
Dalam Pelayanan Jasa” Berkaitan dengan Aspek Kognitif Pengetahuan Pada Kesiapan Prakerin di Restoran
Data hasil penelitian manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif pengetahuan
pada kesiapan prakerin di restoran ditunjukkan pada Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.10.
Tabel 4.1 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Pengertian Komunikasi
No item
Alternatif Jawaban
Menjawab
Tidak menjawab
Jumlah f
f n
1 a
Percakapan dua orang atau lebih yang memiliki makna yang sama
27 77
8 23
35 100
b Suatu proses penyampaian informasi pesan, ide,
gagasan dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya
25 71
10 29
35 100
c Proses
dimana seorang
individu atau
komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan
lambang-lambang bahasa
verbal maupun non verbal untuk mengubah tingkah
laku orang lain 24
69 11
31 35
100 d
Seni menyampaikan informasi, ide-ide dan sikap seseorang kepada orang lain
19 54
16 46
35 100
e Penyampaian informasi dan ide-ide sebagai
sikapemosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol
21 60
14 40
35 100
Rata- rata 66
34 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.1, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian komunikasi adalah
sebagai berikut : sebagian besar 77 responden mengungkapkan komunikasi merupakan percakapan dua orang atau lebih yang memiliki makna yang sama.
Lebih dari setengahnya masing-masing 71 responden mengungkapkan komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi pesan, ide, gagasan
dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya, sebanyak 69 responden mengungkapkan komunikasi merupakan
proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa verbal maupun non verbal untuk
mengubah tingkah laku orang lain, sebanyak 60 responden mengungkapkan komunikasi merupakan penyampaian informasi dan ide-ide sebagai sikapemosi
dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol, dan 54 responden mengungkapkan komunikasi merupakan seni menyampaikan
informasi, ide-ide dan sikap seseorang kepada orang lain. Data hasil pengolahan angket no.1 seperti pada Tabel 4.1 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan aspek kognitif
tentang pengertian komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 66 berada pada kriteria
bermanfaat.
Tabel 4.2 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Komponen Komunikasi
No item
Alternatif Jawaban
Menjawab
Tidak menjawab
Jumlah f
f n
2 a
Communicator komunikator 29
83 6
17 35
100 b
Message pesan, ide, gagasan 20
57 5
43 35
100 c
Channel saluran, media 25
71 10
29 35
100 d
Communicant komunikan0 20
57 15
43 35
100 e
Effect efek 21
51 14
49 35
100
Rata- rata 64
36 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.2, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang komponen komunikasi adalah sebagai berikut : sebagian besar 83 responden mengungkapkan komponen
komunikasi antara lain communicator komunikator. Lebih dari setengahnya masing-masing 71 responden mengungkapkan komponen komunikasi antara
lain channel saluran, media, sebanyak 57 responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain message pesan, ide, gagasan dan
communicant komunikan, dan sebanyak 51 responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain effect efek.
Data hasil pengolahan angket no.2 seperti pada Tabel 4.2 tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan
Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang komponen komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar
64 berada pada kriteria cukup bermanfaat.
Tabel 4.3 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang pengertian Pelayanan Prima
No item
Alternatif Jawaban
Menjawab
Tidak menjawab
Jumlah f
f n
3 a
Tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap
22 63
13 37
35 100
b Bertujuan memberi kepuasan kepada pelanggan
dengan sasaran
naiknya grafik
penjualan, berubahnya
status calon
pembeli menjadi
pelanggan tetap 31
89 4
11 35
100 c
Baik dan komplit kepada pembeli atau pelanggan baru
22 63
13 37
35 100
d Berhubungan dengan kualitas produk yang berupa
barang dan jasa 20
57 15
43 35
100 e
Baik termasuk lingkungan yang asri, parkir, mekanisme kerja, penampilan menarik, sopan,
berkomunikasi yang baik, memahami perilaku pembeli
21 60
14 40
35 100
Rata- rata 66
34 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.3, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian pelayanan prima adalah sebagai berikut : sebagian besar 89 responden mengungkapkan
pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang bertujuan memberi kepuasan kepada pelanggan dengan sasaran naiknya grafik penjualan, berubahnya
status calon pembeli menjadi pelanggan tetap. Lebih dari setengahnya masing-
masing 63 responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap
dan pelayanan yang baik dan komplit kepada pembeli atau pelanggan baru, sebanyak 60 responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan
pelayanan yang baik termasuk lingkungan yang asri, parkir, mekanisme kerja, penampilan menarik, sopan, berkomunikasi yang baik, memahami perilaku
pembeli, dan sebanyak 57 responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang berhubungan dengan kualitas produk yang
berupa barang dan jasa. Data hasil pengolahan angket no.3 seperti pada Tabel 4.3 tersebut
menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek
kognitif tentang pengertian pelayanan prima pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 66 berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.4 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Fungsi Media Komunikasi
No item
Alternatif Jawaban
Menjawab
Tidak menjawab
Jumlah f
f n
4 a
Mempermudah penyampaian
pesan atau
informasi kepada yang membutuhkan 30
86 5
14 35
100 b
Memperjelas isi dan maksud informasi yang akan disampaikan
30 86
5 14
35 100
c Mengefektifkan proses penyampaian informasi
17 49
18 51
35 100
d Mempersingkat waktu penyampaian informasi
17 49
18 51
35 100
e Membangkitkan daya tarik terhadap informasi
atau pesan yang akan disampaikan 18
51 15
49 35
100
Rata- rata 64
36 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.4, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang fungsi media komunikasi adalah sebagai berikut : sebagian besar 86 responden mengungkapkan fungsi media
komunikasi yaitu dapat mempermudah penyampaian pesan atau informasi kepada yang membutuhkan dan memperjelas isi dan maksud informasi yang akan
disampaikan. Lebih dari setengahnya 51 responden mengungkapkan fungsi media komunikasi yaitu dapat membangkitkan daya tarik terhadap informasi atau
pesan yang akan disampaikan. Lebih dari setengahnya 49 responden mengungkapkan fungsi media komunikasi yaitu dapat mengefektifkan proses
penyampaian informasi dan mempersingkat waktu penyampaian informasi. Data hasil pengolahan angket no.4 seperti pada Tabel 4.4 menunjukksn
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang
fungsi media komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 79 berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.5 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Karakter Pelanggan
No item
Alternatif Jawaban
Menjawab
Tidak menjawab
Jumlah f
f n
5 a
Extraverted terbuka 35
100 -
- 35
100 b
Intraverted tertutup 35
100 -
- 35
100 c
Sensory spontanitas 29
83 6
17 35
100 d
Intuitive pengilham 30
86 5
1 35
100 e
Thinker pemikir
22 63
13 37
35 100
Rata- rata 86
14 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.5, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang karakter pelanggan adalah
sebagai berikut : seluruhnya 100 responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain extraverted terbuka dan intraverted tertutup. Sebagian
besar masing-masing 86 responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain intuitive pengilham, dan sebanyak 83 responden mengungkapkan karakter
pelanggan antara lain sensory spontanitas. Lebih dari setengahnya 63 responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain thinker pemikir.
Data hasil pengolahan angket no.5 seperti pada Tabel 4.5 tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan
Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang karakter pelanggan sebesar 86 berada pada kriteria sangat
bermanfaat.
Tabel 4.6 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Komunikasi yang Efektif
No item
Alternatif Jawaban
Menjawab
Tidak menjawab
Jumlah f
f n
6 a
Bersikap dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai
30 86
5 14
35 100
b Menyampaikan pesan dengan benar sehingga
tujuan utama dapat tercapai 30
86 5
14 35
100 c
Mengucapkan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai
20 57
15 43
35 100
d Menyampaikan keinginan dengan benar sehingga
tujuan utama dapat tercapai 17
49 18
51 35
100 e
Mengucapkan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai
18 51
17 49
35 100
Rata- rata 66
34 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.6, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut : sebagian besar 86 responden
mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu bersikap dengan benar
sehingga tujuan utama dapat tercapai dan menyampaikan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai. Lebih dari setengahnya masing-masing
57 responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu mengucapkan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai, dan sebanyak 51
responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu mengucapkan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai. Kurang dari
setengahnya 49 responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu menyampaikan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai.
Data hasil pengolahan angket no.6 seperti pada Tabel 4.6 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan
Komunikasi dalam Pelyanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang komunikasi yang efektif pada kesiapan prakerin di restoran
sebesar 64 berada pada kriteria cukup bermanfaat.
Tabel 4.7 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Jenis-Jenis Kebutuhan Pelanggan
No item
Alternatif Jawaban
Menjawab
Tidak menjawab
Jumlah f
f n
7 a
Fisiologi 30
86 5
14 35
100 b
Keamanan 25
71 10
29 35
100 c
Cinta 28
80 7
20 35
100 d
Penghargaan 24
69 11
31 35
100 e
Mewujudkan sendiri 24
69 11
31 35
100
Rata- rata 75
15 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.7, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang jenis-jenis kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-
masing 86 responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan fisiologi, dan sebanyak 80 responden mengungkapkan jenis-
jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan cinta. Lebih dari setengahnya masing-masing 71 responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan
antara lain kebutuhan keamanan, dan sebanyak 69 responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan penghargaan dan
mewujudkan sendiri. Data hasil pengolahan angket no.7 seperti pada Tabel 4.7 tersebut dapat
ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelyanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek
kognitif tentang jenis-jenis kebutuhan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 75 berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.8 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Pembagian Kerja Tim dalam Kelompok
No item
Alternatif Jawaban Menjawab
Tidak menjawab
Jumlah f
f n
8 a
Membagi kerja tim dalam kelompok sebagai ketua, wakil kelas, sekertaris, bendahara dan seksi-seksi yang satu
sama lain saling membantu 28
80 7
20 35
100 b
Mengatur setiap anggota tim dengan tidak membeda- bedakan, sesuai dengan pekerjaannya
18 51
17 49
35 100
c Berpikiran positif terhadap para karyawan atau anggota
bahwa mereka akan bekerja lebih giat sehingga dampaknya akan meningkatkan produktivitas kerja,
semangat kerja dan hasil yang diperoleh lebih baik 23
66 12
34 35
100 d
Membentuk tim dalam kelompok untuk menangani satu masalah dalam waktu singkat atau jika perlu bekerja sama
untuk waktu yang lama 23
66 12
34 35
100 e
Membentuk anggota tim agar dapat berkomunikasi dengan baik sehingga pada saat berkomunikasi tidak terjadi
kesalahpahaman serta dapat mempererat kekompakan dalam bekerja
20 57
15 43
35 100
Rata- rata 64
36 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.8, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang pembagian kerja tim dalam kelompok pada kesiapan prakerin di restoran adalah
sebagai berikut : sebagian besar 80 responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan membagi kerja tim dalam kelompok sebagai ketua, wakil
kelas, sekertaris, bendahara dan seksi-seksi yang satu sama lain saling membantu. Lebih dari setengahnya masing-masing 66 responden mengungkapkan
pembagian kerja tim yaitu dengan berpikiran positif terhadap para karyawan atau anggota bahwa mereka akan bekerja lebih giat sehingga dampaknya akan
meningkatkan produktivitas kerja, semangat kerja dan hasil yang diperoleh lebih baik dan membentuk tim dalam kelompok untuk menangani satu masalah dalam
waktu singkat atau jika perlu bekerja sama untuk waktu yang lama, sebanyak 57 responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan membentuk
anggota tim agar dapat berkomunikasi dengan baik sehingga pada saat berkomunikasi tidak terjadi kesalahpahaman serta dapat mempererat kekompakan
dalam bekerja, dan sebanyak 51 responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan mengatur setiap anggota tim dengan tidak membeda-bedakan,
sesuai dengan pekerjaannya. Data hasil pengolahan angket no.8 seperti pada Tabel 4.8 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang
pembagian kerja tim dalam kelompok pada kesiapan prakerin di restoran sebesar
64 berada pada kriteria cukup bermanfaat.
Tabel 4.9 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Kebersihan Tubuh
No item
Alternatif Jawaban
Menjawab
Tidak menjawab
Jumlah f
f n
9 a
Rambutnya yang disisir rapi dan tidak
berketombe 27
77 8
23 35
100 b
Kuku yang dipotong pendek dan bersih 25
71 10
29 35
100 c
Wajahnya yang segar, tidak kusam 21
60 14
40 35
100 d
Pakaian yang bersih, rapi dan tidak bernoda 30
86 5
14 35
100 e
Kumis dan janggut yang selalu dicukur rapi bagi pria
20 57
14 43
35 100
Rata- rata 70
30 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.9, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang
kebersihan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran adalah sebagai berikut :
sebagian besar masing-masing 86 responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari pakaian yang bersih, rapi,dan tidak bernoda, dan sebanyak 77
responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari rambutnya yang disisir rapi dan tidak berketombe. Lebih dari setengahnya masing-masing 71
responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari kuku yang dipotong pendek dan bersih, sebanyak 60 responden mengungkapkan
kebersihan tubuh dapat dilihat dari wajahnya yang segar, tidak kusam, dan sebanyak 57 responden mengungkapkan kebersihan tubuh seseorang dapat
dilihat dari kumis dan janggut yang selalu dicukur rapi bagi pria. Data hasil pengolahan angket no.9 seperti pada tabel 4.9 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang
kesehatan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 70 berada pada
kriteria bermanfaat.
Tabel 4.10 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan
Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang kesehatan tubuh
No item
Alternatif Jawaban Menjawab
Tidak menjawab
Jumlah f
f n
10 a
Wajahnya yang segar 26
74 9
26 35
100 b
Wajahnya yang tidak pucat 26
74 9
26 35
100 c
Kegesitan dalam bergerak 20
57 15
43 35
100 d
Kondisi badannya yang tidak lemah 17
49 18
51 35
100 e
Sikap badannya yang tidak loyo 24
69 11
31 35
100
Rata- rata 65
35 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.10, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang kesehatan tubuh adalah sebagai berikut : sebagian besar 74 responden
mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari wajahnya yang segar dan tidak pucat. Lebih dari setengahnya masing-masing 69 responden
mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari sikap badannya yang tidak loyo, dan sebanyak 57 responden mengungkapkan kesehatan tubuh
seseorang dapat dilihat dari kegesitan dalam bergerak. Kurang dari setengahnya 49 responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari
kondisi badannya yang tidak lemah. Data hasil pengolahan angket no.10 seperti pada Tabel 4.10 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang
kesehatan tubuh sebesar 65 berada pada kriteria cukup bermanfaat.
2. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi