Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang meliputi pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Penelitian Terbatas Pada Peserta Didik Kelas XI Program Keahlian Restoran SMKN2 Baleendah, secara lengkap dan terperinci akan diuraikan sebagai berikut :

A. Hasil Penelitian

Pengolahan data dilakukan untuk manjabarkan hasil perhitungan persentase dari penyebaran instrumen mengenai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran berkaitan dengan aspek kognitif pengetahuan, afektif sikap dan psikomotor keterampilan akan dibahas secara lengkap dan terperinci pada Tabel 4.1 sampai dengan tabel 4.30.

1. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi

Dalam Pelayanan Jasa” Berkaitan dengan Aspek Kognitif Pengetahuan Pada Kesiapan Prakerin di Restoran Data hasil penelitian manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif pengetahuan pada kesiapan prakerin di restoran ditunjukkan pada Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.10. Tabel 4.1 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Pengertian Komunikasi No item Alternatif Jawaban Menjawab Tidak menjawab Jumlah f f n 1 a Percakapan dua orang atau lebih yang memiliki makna yang sama 27 77 8 23 35 100 b Suatu proses penyampaian informasi pesan, ide, gagasan dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya 25 71 10 29 35 100 c Proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa verbal maupun non verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain 24 69 11 31 35 100 d Seni menyampaikan informasi, ide-ide dan sikap seseorang kepada orang lain 19 54 16 46 35 100 e Penyampaian informasi dan ide-ide sebagai sikapemosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol 21 60 14 40 35 100 Rata- rata 66 34 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.1, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian komunikasi adalah sebagai berikut : sebagian besar 77 responden mengungkapkan komunikasi merupakan percakapan dua orang atau lebih yang memiliki makna yang sama. Lebih dari setengahnya masing-masing 71 responden mengungkapkan komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi pesan, ide, gagasan dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya, sebanyak 69 responden mengungkapkan komunikasi merupakan proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa verbal maupun non verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain, sebanyak 60 responden mengungkapkan komunikasi merupakan penyampaian informasi dan ide-ide sebagai sikapemosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol, dan 54 responden mengungkapkan komunikasi merupakan seni menyampaikan informasi, ide-ide dan sikap seseorang kepada orang lain. Data hasil pengolahan angket no.1 seperti pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 66 berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.2 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Komponen Komunikasi No item Alternatif Jawaban Menjawab Tidak menjawab Jumlah f f n 2 a Communicator komunikator 29 83 6 17 35 100 b Message pesan, ide, gagasan 20 57 5 43 35 100 c Channel saluran, media 25 71 10 29 35 100 d Communicant komunikan0 20 57 15 43 35 100 e Effect efek 21 51 14 49 35 100 Rata- rata 64 36 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.2, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang komponen komunikasi adalah sebagai berikut : sebagian besar 83 responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain communicator komunikator. Lebih dari setengahnya masing-masing 71 responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain channel saluran, media, sebanyak 57 responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain message pesan, ide, gagasan dan communicant komunikan, dan sebanyak 51 responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain effect efek. Data hasil pengolahan angket no.2 seperti pada Tabel 4.2 tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang komponen komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 64 berada pada kriteria cukup bermanfaat. Tabel 4.3 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang pengertian Pelayanan Prima No item Alternatif Jawaban Menjawab Tidak menjawab Jumlah f f n 3 a Tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap 22 63 13 37 35 100 b Bertujuan memberi kepuasan kepada pelanggan dengan sasaran naiknya grafik penjualan, berubahnya status calon pembeli menjadi pelanggan tetap 31 89 4 11 35 100 c Baik dan komplit kepada pembeli atau pelanggan baru 22 63 13 37 35 100 d Berhubungan dengan kualitas produk yang berupa barang dan jasa 20 57 15 43 35 100 e Baik termasuk lingkungan yang asri, parkir, mekanisme kerja, penampilan menarik, sopan, berkomunikasi yang baik, memahami perilaku pembeli 21 60 14 40 35 100 Rata- rata 66 34 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.3, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian pelayanan prima adalah sebagai berikut : sebagian besar 89 responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang bertujuan memberi kepuasan kepada pelanggan dengan sasaran naiknya grafik penjualan, berubahnya status calon pembeli menjadi pelanggan tetap. Lebih dari setengahnya masing- masing 63 responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap dan pelayanan yang baik dan komplit kepada pembeli atau pelanggan baru, sebanyak 60 responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang baik termasuk lingkungan yang asri, parkir, mekanisme kerja, penampilan menarik, sopan, berkomunikasi yang baik, memahami perilaku pembeli, dan sebanyak 57 responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang berhubungan dengan kualitas produk yang berupa barang dan jasa. Data hasil pengolahan angket no.3 seperti pada Tabel 4.3 tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian pelayanan prima pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 66 berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.4 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Fungsi Media Komunikasi No item Alternatif Jawaban Menjawab Tidak menjawab Jumlah f f n 4 a Mempermudah penyampaian pesan atau informasi kepada yang membutuhkan 30 86 5 14 35 100 b Memperjelas isi dan maksud informasi yang akan disampaikan 30 86 5 14 35 100 c Mengefektifkan proses penyampaian informasi 17 49 18 51 35 100 d Mempersingkat waktu penyampaian informasi 17 49 18 51 35 100 e Membangkitkan daya tarik terhadap informasi atau pesan yang akan disampaikan 18 51 15 49 35 100 Rata- rata 64 36 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.4, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang fungsi media komunikasi adalah sebagai berikut : sebagian besar 86 responden mengungkapkan fungsi media komunikasi yaitu dapat mempermudah penyampaian pesan atau informasi kepada yang membutuhkan dan memperjelas isi dan maksud informasi yang akan disampaikan. Lebih dari setengahnya 51 responden mengungkapkan fungsi media komunikasi yaitu dapat membangkitkan daya tarik terhadap informasi atau pesan yang akan disampaikan. Lebih dari setengahnya 49 responden mengungkapkan fungsi media komunikasi yaitu dapat mengefektifkan proses penyampaian informasi dan mempersingkat waktu penyampaian informasi. Data hasil pengolahan angket no.4 seperti pada Tabel 4.4 menunjukksn bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang fungsi media komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 79 berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.5 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Karakter Pelanggan No item Alternatif Jawaban Menjawab Tidak menjawab Jumlah f f n 5 a Extraverted terbuka 35 100 - - 35 100 b Intraverted tertutup 35 100 - - 35 100 c Sensory spontanitas 29 83 6 17 35 100 d Intuitive pengilham 30 86 5 1 35 100 e Thinker pemikir 22 63 13 37 35 100 Rata- rata 86 14 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.5, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang karakter pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya 100 responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain extraverted terbuka dan intraverted tertutup. Sebagian besar masing-masing 86 responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain intuitive pengilham, dan sebanyak 83 responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain sensory spontanitas. Lebih dari setengahnya 63 responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain thinker pemikir. Data hasil pengolahan angket no.5 seperti pada Tabel 4.5 tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang karakter pelanggan sebesar 86 berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.6 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Komunikasi yang Efektif No item Alternatif Jawaban Menjawab Tidak menjawab Jumlah f f n 6 a Bersikap dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai 30 86 5 14 35 100 b Menyampaikan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai 30 86 5 14 35 100 c Mengucapkan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai 20 57 15 43 35 100 d Menyampaikan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai 17 49 18 51 35 100 e Mengucapkan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai 18 51 17 49 35 100 Rata- rata 66 34 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.6, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut : sebagian besar 86 responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu bersikap dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai dan menyampaikan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai. Lebih dari setengahnya masing-masing 57 responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu mengucapkan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai, dan sebanyak 51 responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu mengucapkan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai. Kurang dari setengahnya 49 responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu menyampaikan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai. Data hasil pengolahan angket no.6 seperti pada Tabel 4.6 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelyanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang komunikasi yang efektif pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 64 berada pada kriteria cukup bermanfaat. Tabel 4.7 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Jenis-Jenis Kebutuhan Pelanggan No item Alternatif Jawaban Menjawab Tidak menjawab Jumlah f f n 7 a Fisiologi 30 86 5 14 35 100 b Keamanan 25 71 10 29 35 100 c Cinta 28 80 7 20 35 100 d Penghargaan 24 69 11 31 35 100 e Mewujudkan sendiri 24 69 11 31 35 100 Rata- rata 75 15 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.7, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang jenis-jenis kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut : sebagian besar masing- masing 86 responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan fisiologi, dan sebanyak 80 responden mengungkapkan jenis- jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan cinta. Lebih dari setengahnya masing-masing 71 responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan keamanan, dan sebanyak 69 responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan penghargaan dan mewujudkan sendiri. Data hasil pengolahan angket no.7 seperti pada Tabel 4.7 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelyanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang jenis-jenis kebutuhan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 75 berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.8 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Pembagian Kerja Tim dalam Kelompok No item Alternatif Jawaban Menjawab Tidak menjawab Jumlah f f n 8 a Membagi kerja tim dalam kelompok sebagai ketua, wakil kelas, sekertaris, bendahara dan seksi-seksi yang satu sama lain saling membantu 28 80 7 20 35 100 b Mengatur setiap anggota tim dengan tidak membeda- bedakan, sesuai dengan pekerjaannya 18 51 17 49 35 100 c Berpikiran positif terhadap para karyawan atau anggota bahwa mereka akan bekerja lebih giat sehingga dampaknya akan meningkatkan produktivitas kerja, semangat kerja dan hasil yang diperoleh lebih baik 23 66 12 34 35 100 d Membentuk tim dalam kelompok untuk menangani satu masalah dalam waktu singkat atau jika perlu bekerja sama untuk waktu yang lama 23 66 12 34 35 100 e Membentuk anggota tim agar dapat berkomunikasi dengan baik sehingga pada saat berkomunikasi tidak terjadi kesalahpahaman serta dapat mempererat kekompakan dalam bekerja 20 57 15 43 35 100 Rata- rata 64 36 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.8, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang pembagian kerja tim dalam kelompok pada kesiapan prakerin di restoran adalah sebagai berikut : sebagian besar 80 responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan membagi kerja tim dalam kelompok sebagai ketua, wakil kelas, sekertaris, bendahara dan seksi-seksi yang satu sama lain saling membantu. Lebih dari setengahnya masing-masing 66 responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan berpikiran positif terhadap para karyawan atau anggota bahwa mereka akan bekerja lebih giat sehingga dampaknya akan meningkatkan produktivitas kerja, semangat kerja dan hasil yang diperoleh lebih baik dan membentuk tim dalam kelompok untuk menangani satu masalah dalam waktu singkat atau jika perlu bekerja sama untuk waktu yang lama, sebanyak 57 responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan membentuk anggota tim agar dapat berkomunikasi dengan baik sehingga pada saat berkomunikasi tidak terjadi kesalahpahaman serta dapat mempererat kekompakan dalam bekerja, dan sebanyak 51 responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan mengatur setiap anggota tim dengan tidak membeda-bedakan, sesuai dengan pekerjaannya. Data hasil pengolahan angket no.8 seperti pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang pembagian kerja tim dalam kelompok pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 64 berada pada kriteria cukup bermanfaat. Tabel 4.9 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Kebersihan Tubuh No item Alternatif Jawaban Menjawab Tidak menjawab Jumlah f f n 9 a Rambutnya yang disisir rapi dan tidak berketombe 27 77 8 23 35 100 b Kuku yang dipotong pendek dan bersih 25 71 10 29 35 100 c Wajahnya yang segar, tidak kusam 21 60 14 40 35 100 d Pakaian yang bersih, rapi dan tidak bernoda 30 86 5 14 35 100 e Kumis dan janggut yang selalu dicukur rapi bagi pria 20 57 14 43 35 100 Rata- rata 70 30 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.9, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang kebersihan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-masing 86 responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari pakaian yang bersih, rapi,dan tidak bernoda, dan sebanyak 77 responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari rambutnya yang disisir rapi dan tidak berketombe. Lebih dari setengahnya masing-masing 71 responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari kuku yang dipotong pendek dan bersih, sebanyak 60 responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari wajahnya yang segar, tidak kusam, dan sebanyak 57 responden mengungkapkan kebersihan tubuh seseorang dapat dilihat dari kumis dan janggut yang selalu dicukur rapi bagi pria. Data hasil pengolahan angket no.9 seperti pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang kesehatan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 70 berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.10 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang kesehatan tubuh No item Alternatif Jawaban Menjawab Tidak menjawab Jumlah f f n 10 a Wajahnya yang segar 26 74 9 26 35 100 b Wajahnya yang tidak pucat 26 74 9 26 35 100 c Kegesitan dalam bergerak 20 57 15 43 35 100 d Kondisi badannya yang tidak lemah 17 49 18 51 35 100 e Sikap badannya yang tidak loyo 24 69 11 31 35 100 Rata- rata 65 35 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.10, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang kesehatan tubuh adalah sebagai berikut : sebagian besar 74 responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari wajahnya yang segar dan tidak pucat. Lebih dari setengahnya masing-masing 69 responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari sikap badannya yang tidak loyo, dan sebanyak 57 responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari kegesitan dalam bergerak. Kurang dari setengahnya 49 responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari kondisi badannya yang tidak lemah. Data hasil pengolahan angket no.10 seperti pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang kesehatan tubuh sebesar 65 berada pada kriteria cukup bermanfaat.

2. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi

Dokumen yang terkait

ANALISIS KUALITAS HASIL PRAKTEK KEBAYA PADA PESERTA DIDIK KELAS XII SMK NEGERI 2 BALEENDAH.

0 6 24

PENDAPAT PESERTA DIDIK TENTANG HASIL PEMBELAJARAN “PERSIAPAN PENGOLAHAN MAKANAN” DI SMKN 2 BALEENDAH : Penelitian Terbatas Pada Peserta Didik Kelas XI Program Keahlian Jasa Boga di SMKN 2 Baleendah.

0 3 34

PENELITIAN TERHADAP SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 DI BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 54

PEMBERDAYAAN ORANG TUA MURID DALAM KEIKUTSERTAAN MEMBIAYAI PENDIDIKAN PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN : KASUS PADA SMK NEGERI 2 BALEENDAH KAB. BANDUNG.

0 0 47

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK BROKEN HOME DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING: Studi Deskriptif Terhadap Peserta Didik Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Baleendah Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

2 5 46

PELAKSANAAN PENILAIAN HASIL BELAJAR KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Studi Kasus Pada Kelompok Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surakarta).

0 0 17

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Kelas X Program Keahlian Keuangan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Karanganyar).

0 0 18

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KARAKTER SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 0 194

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi Konstruktivisme untuk Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.

0 0 2

Pengembangan Peserta Didik pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Raja Ampat: Perspektif Manajemen Pendidikan Islam - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 192