BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi menuntut adanya perkembangan pada pendidikan kejuruan, karena saat ini tatanan kehidupan pada umumnya dan tatanan
perekonomian pada khususnya sedang mengalami pergeseran ke arah global. Pergeseran ini harus diantisipasi sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan
persaingan dalam perdagangan bebas yang memerlukan serangkaian kekuatan daya saing yang tangguh, antara lain kemampuan manajemen, teknologi dan
sumber daya manusia. Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam mewujudkan sumber daya manusia yang tangguh dalam menghadapi persaingan
bebas. Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumber daya manusia
yang memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian. SMK sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal 15
UU SISDIKNAS, merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu
.
SMKN 2 Baleendah merupakan salah satu SMK Kelompok Pariwisata di Kabupaten Bandung yang memiliki lima program keahlian yaitu Tata Busana,
Tata Kecantikan Rambut, Tata Kecantikan Kulit, Kimia Industri dan Restoran. Program keahlian restoran membekali peserta didik dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap agar kompeten dalam mengolah dan menyajikan makanan kontinental yang terdiri dari makanan pembuka, makanan utama, dan makanan
penutup; mengolah dan menyajikan makanan Indonesia yang terdiri dari makanan pembuka, makanan pokok, lauk pauk, dan makanan penutup; melayani makanan
dan minuman baik di restoran maupun di kamar tamu, serta menata meja makan dan meja prasmanan; mengolah dan menyajikan aneka minuman non alkohol;
mengorganisir operasi pelayanan makanan dan minuman di restoran. Program keahlian Restoran menyediakan sejumlah program mata diklat
yang dibagi menjadi 3 program yang termuat dalam kurikulum SMK 2004:8, yaitu : program normatif, program adaftif dan program produktif. Program
Produktif memuat sejumlah kompetensi salah satunya yaitu kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa”, yang merupakan dasar
kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik kelas XI. Kompetensi tersebut meliputi prinsip-prinsip berkomunikasi, cara berkomunikasi dengan teman kerja,
kolega dan pelanggan, melakukan komunikasi dan kerja sama dalam tim atau kelompok, dan menjaga standar penampilan personal. Materi yang dipelajari
seperti yang tercantum dalam silabus kompetensi 2009, yaitu: Pengertian komunikasi, komponen komunikasi, teknik berkomunikasi,
pengertian pelayanan prima, media komunikasi, karakter pelanggan, jenis-jenis kebutuhan pelanggan, mencatat kebutuhan pelanggan, pelayanan pelanggan
dengan berpikiran positif, pelayanan pelanggan dengan sikap saling menghargai, memberikan perhatian penuh kepada pelanggan, pernyataan
terima kasih kepada pelanggan, cara menangani keluhan pelanggan, komunikasi yang efektif, pengertian kelompok dan kerja tim, penampilan diri,
kebersihan dan kesehatan tubuh.
Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” bertujuan
memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam melakukan komunikasi dan kerja sama dalam tim atau kelompok, dapat memberikan pemahaman kepada
peserta didik untuk memberikan pelayanan dengan berpikiran positif serta
menjaga standar penampilan personal. Kompetensi ini merupakan salah satu kompetensi yang dapat menunjang kesiapan peserta didik dalam Praktek Kerja
Industri Prakerin. Dimaksudkan agar setelah mempelajari kompetensi tersebut diharapkan peserta didik mengalami perubahan perilaku meliputi 3 aspek yaitu
aspek kognitif pengetahuan, afektif sikap dan psikomotor keterampilan. Ketiga aspek yang telah dimiliki oleh peserta didik tersebut, diharapkan dapat
memberikan kesiapan untuk melaksanakan prakerin di restoran. Prakerin merupakan bagian dari program pembelajaran yang harus
dilaksanakan oleh setiap peserta didik di Dunia Kerja. Program prakerin disusun bersama antara sekolah dan dunia kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan
peserta didik dan sebagai kontribusi dunia kerja terhadap pengembangan program pendidikan SMK. Peserta didik diharapkan memiliki kesiapan yang baik sebelum
melakukan prakerin sehingga dapat beraktivitas dengan baik pada saat pelaksanaan prakerin dan mendapatkan hasil sesuai harapan dari prakerin berupa
pengalaman kerja kepada peserta didik. Kesiapan merupakan salah satu faktor yang harus ada pada setiap individu
dalam melaksanakan semua kegiatan termasuk menghadapi suatu pekerjaan. Seorang peserta didik dikatakan siap untuk melaksanakan prakerin di restoran
apabila mereka memiliki tiga aspek yaitu aspek kognitif pengetahuan, afektif sikap dan psikomotor keterampilan dalam berbagai bidang salah satunya
dibidang komunikasi pelayanan jasa. Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” diharapkan memberikan manfaat yang berarti kepada
peserta didik sebagai upaya mempersiapkan peserta didik dalam melaksanakan prakerin di restoran.
Hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan kepada peserta didik kelas XI Program Keahlian Restoran SMKN 2 Baleendah, diperoleh keterangan bahwa
kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” yang didapat dari sekolah berupa teori harus diimplementasikan dalam kegiatan prakerin. Akan
tetapi, materi yang telah diperoleh dari sekolah dirasakan belum cukup, sehingga belum dapat diimplementasikan secara optimal karena tuntutan prakerin yang
lebih banyak melakukan praktek daripada teori. Oleh karena itu, peserta didik masih mengalami kesulitan dalam melakukan komunikasi pelayanan jasa.
Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan di atas, melalui penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana “Manfaat Kompetensi Melakukan
Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa Pada Kesiapan Prakerin Di Restoran”. Penelitian terbatas pada peserta didik kelas XI program keahlian Restoran SMKN
2 Baleendah.
B. Rumusan Masalah