Karakteristik Penduduk 1. Umur Sarana Pembuangan Air Limbah

menampung pula kotoran dari lingkungan yang dialirkan air hujan. Bila sistim riool ini dipakai pula untuk menampung air hujan disebut combined system; bila untuk menampung air hujan dipisahkan disebut separated system. Di ujung kota, agar tidak merugikan keperluan lain di bawahnya alirannya, misalnya: daerah peternakan, pertaniaan ataupun perikanan darat maka sewage yang dibuang ini masih perlu pengolahan Enjang, 2000. Bila tanpa pengelolahan terlebih dahulu, air limbah dapat menimbulkan hal- hal yang dapat merugikan antara lain Azwar, 1990: 1. Dapat menimbulkan bahaya kontaminasi dan pencemaran air permukaan dan badan-badan air lainnya termasuk manusia yang menggunakannya untuk keperluan sehari-hari mereka seperti mandi, mencuci, gosok gigi dan tidak jarang menggunakannya sebagai sumber air minum. 2. Dapat mengganggu kehidupan dalam air yaitu mematikan binatang-binatang dan tumbuhan-tumbuhan dalam air. 3. Dapat menimbulkan bau yang tidak enak. Pengolahan air limbah yang tidak memenuhi syarat dapat menimbulkan penyakit- penyakit yang disebut dengan water borne disease.

2.2. Karakteristik Penduduk 1. Umur

Umur merupakan hal yang penting karena semua rate morbiditas dan rate mortalitas yang dilaporkan hampir selalu berkaitan dengan umur. Penyakit diare banyak diderita oleh golongan umur di bawah lima tahun Balita, sekitar 70-80 dari penderita. Pada saat terjadinya wabah penyakit diare dapat menyerang semua Universitas Sumatera Utara golongan umur Budiarto, 2001. Umur merupakan karakteristik penduduk yang pokok. Struktur ini mempunyai pengaruh penting, baik terhadap tingkah laku demografis maupun sosial ekonomi Prayoga, 2007.

2. Pendidikan

Notoatmodjo 2003 menyatakan bahwa orang dengan pendidikan formal lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih tinggi dibanding orang dengan pendidikan formal lebih rendah, karena akan lebih mampu memahami arti dan pentingnya kesehatan. Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Orang yang berpendidikan lebih tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu orang yang berpendidikan akan lebih mudah menerima gagasan baru. Pendidikan juga mempengaruhi pola berpikir pragmatis dan rasional terhadap adat kebiasaan, dengan pendidikan lebih tinggi orang dapat lebih mudah untuk menerima ide atau masalah baru Notoatmodjo, 2007.

3. Pekerjaan

Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawa kepada sesuatu keadaan yang lebih memuaskan dari keadaan sebelumnya. Anderson menyatakan bahwa struktur sosial yang salah satu diantaranya adalah pekerjaan menentukan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan Notoatmodjo, 2007. Dalam lingkungan sosioekonomis yang buruk, masyarakat lebih mudah mengalami penyakit infeksi. Kemiskinan bertanggungjawab terhadap penyakit yang Universitas Sumatera Utara ditemukan pada masyarakat. Hal ini karena kemiskinan mengurangi kapasitas masyarakat untuk mendukung perawatan kesehatan yang memadai, cenderung memiliki higiene yang kurang, miskin diet, dan miskin pendidikan.

4. Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behaviour. Berdasarkan pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuna yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni : 1. Tahu Know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. 2. Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. 3. Aplikasi Aplication Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Universitas Sumatera Utara 4. Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis Synthesis Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6. Evaluasi Evaluasion Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada Notoatmodjo, 2003.

5. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari adalah merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yakni: 1. Menerima receiving Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek. Universitas Sumatera Utara 2. Merespons responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. 3. Menghargai valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. 4. Bertanggung Jawab responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi Notoatmodjo, 2007.

2.3 Diare