Populasi dan Sampel Prosedur Pengumpulan Data Uji Coba Instrumen Penelitian

D. Populasi dan Sampel

Unit analisis dalam penelitian ini adalah semua SMKN di Jawa Barat yang sudah menerapkan ISO 9001:2008, yang berjumlah 34 sekolah sebagai populasi. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling. Artinya, dari populasi tersebut, diambil sampel sebanyak minimal 31 sekolah sehingga didapatkan 31 SMKN yang telah menerapkan ISO 9001:2008. Data setiap sekolah diambil dari rata-rata responden guru yang telah mengikuti pelatihan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sebanyak 6 orang per sekolah. Dengan demikian terdapat 186 responden guru untuk 31 sekolah.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur Pengumpulan Data yang dilakukan adalah sebagai berikut : a Kuesioner, yaitu serangkaian pernyataan untuk mengetes skala sikap dari setiap responden. b Dokumentasi, dilakukan dengan menelaah dan mengkaji dokumen dan catatan-catatan yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu, kepemimpinan, dan produktivitas sekolah yang relevan dengan penelitian.

F. Uji Coba Instrumen Penelitian

Untuk menentukan kualitas instrumen penelitian dilakukan pengujian, terhadap instrumen yang akan digunakan terlebih dahulu. Adapun pengujian terhadap instrumen penelitian dilakukan dengan cara pengujian validitas instrumen dan pengujian Reliabilitas Instrumen. a Pengujian Validitas Instrumen Untuk memperoleh instrument yang memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi diperlukan terlebih dahulu analisis item. Analisis item diperlukan untuk mengetahui item-item kuesioner penelitian agar alat ukur memenuhi kaidah secara teoretis theoretically sounds dan secara empiric dapat teruji kualitasnya. Untuk kepentingan tersebut dilakukan uji beda dari setiap item untuk melihat konsistensi antara skor item dengan skor secara keseluruhan yang dapat dilihat dengan besarnya koefisien korelasi antar setiap item dengan skor keseluruhan. Untuk menghitung korelasi dari setiap item digunakan korelasi product moment sebagai berikut: 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = Arikunto,S, 1998: 138 Untuk melihat hasil analisis korelasi dari perhitungan di atas, maka bila koefisien korelasi untuk seluruh item, dilihat berapa skor korelasi yang terkecil dan dilihat apakah skor kecil tersebut termasuk kelompok yang cukup tinggi hal ini dilakukan untuk melihat konsistensi skor item dan skor keseluruhan. Kriteria utama pemilihan item yang baik adalah jika memiliki koefisien korelasi yang tinggi, sedangkan koefisien yang rendah berdasarkan kriteria tertentu atau yang mendekati nol dibuang. Untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi, bila hasil menyatukan” item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium skor total serta korelasinya yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,20”. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,20 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur Masri Singarimbun,1995:124. Tipe validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pernyataan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus signifikan. Oleh karena itu penentuan kriteria koefisien korelasi didasarkan pada kriteria Guilford 1956 dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 3.2 Koefisien korelasi menurut Guilford Koefisien Korelasi Indikator keterangan korelasi Kurang dari 0,02 0,20 – kurang dari 0,40 0,40 – kurang dari 0,70 0,60 – kurang dari 0,90 0,80 – kurang dari 1,00 1,00 Tidak ada korelasi Korelasi rendah Korelasi sedang Korelasi tinggi Korelasi tinggi sekali Korelasi sempurna Sumber : Sugiyono, 2004: 214 Oleh karena i kriteria Guilford 195 Oleh karena itu ad dihilangkan dan digan Untuk menentukan vali t= Sidney Dengan taraf signifi dibandingkan dengan dipakai adalah sebaga 1. Jika 2. Jika Perhitungan u dapat dilihat pada tabe Hasil Penguj No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 a itu dalam penelitian ini kriteria item yang b 956 adalah yang mempunyai koefisien korel ada item yang langsung digunakan, diperb anti dengan instrumen lainnya. aliditas sebuah pernyataan dilakukan uji t student, d ey Siegel, 1992:263 nifikansi 95 atau alpha = 0.05, an dengan derajat kebebasan dk=2. gai berikut: , maka pernyataan tersebut adalah valid , maka pernyataan tersebut adalah tidak v uji validitas untuk masing-masing item pada abel-tabel berikut: Tabel 3.3 gujian Validitas Variabel Produktivitas Seko Korelasi t hitung t tabel Validitas K 0.541 3.407 2.048 Valid Dipa 0.382 2.190 2.048 Valid Dipa 0.548 3.464 2.048 Valid Dipa 0.392 2.252 2.048 Valid Dipa 0.649 4.513 2.048 Valid Dipa 0.605 4.022 2.048 Valid Dipa 0.632 4.316 2.048 Valid Dipa 0.376 2.149 2.048 Valid Dipa baik berdasarkan relasi di atas 0,20. erbaiki atau pun t, dengan rumus: yang diperoleh Ketentuan yang k valid da setiap variabel kolah Y Ket Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai No Item Korelasi t hitung t tabel Validitas Ket 9 0.666 4.727 2.048 Valid Dipakai 10 0.707 5.283 2.048 Valid Dipakai 11 0.557 3.552 2.048 Valid Dipakai 12 0.494 3.004 2.048 Valid Dipakai 13 0.737 5.770 2.048 Valid Dipakai 14 0.701 5.200 2.048 Valid Dipakai 15 0.702 5.221 2.048 Valid Dipakai 16 0.682 4.929 2.048 Valid Dipakai 17 0.720 5.492 2.048 Valid Dipakai 18 0.721 5.499 2.048 Valid Dipakai N = 30 Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Sistem Manajemen Mutu X 1 Hasil Pengujian Validitas X1: SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 No Item Korelasi t hitung t tabel Validitas Ket 19 0.649 4.514 2.048 Valid Dipakai 20 0.790 6.809 2.048 Valid Dipakai 21 0.789 6.804 2.048 Valid Dipakai 22 0.756 6.105 2.048 Valid Dipakai 23 0.816 7.474 2.048 Valid Dipakai 24 0.834 8.014 2.048 Valid Dipakai 25 0.714 5.396 2.048 Valid Dipakai 26 0.478 2.879 2.048 Valid Dipakai 27 0.588 3.850 2.048 Valid Dipakai 28 0.611 4.080 2.048 Valid Dipakai 29 0.764 6.269 2.048 Valid Dipakai 30 0.697 5.149 2.048 Valid Dipakai 31 0.710 5.334 2.048 Valid Dipakai 32 0.821 7.611 2.048 Valid Dipakai 33 0.821 7.599 2.048 Valid Dipakai 34 0.749 5.980 2.048 Valid Dipakai 35 0.766 6.304 2.048 Valid Dipakai 36 0.879 9.763 2.048 Valid Dipakai N = 30 Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah X 2 No Item Korelasi t hitung t tabel Validitas Ket 37 0.475 2.853 2.048 Valid Dipakai 38 0.455 2.707 2.048 Valid Dipakai 39 0.714 5.401 2.048 Valid Dipakai 40 0.895 10.608 2.048 Valid Dipakai 41 0.819 7.541 2.048 Valid Dipakai 42 0.773 6.440 2.048 Valid Dipakai 43 0.838 8.124 2.048 Valid Dipakai 44 0.703 5.231 2.048 Valid Dipakai 45 0.790 6.813 2.048 Valid Dipakai 46 0.773 6.447 2.048 Valid Dipakai 47 0.909 11.541 2.048 Valid Dipakai 48 0.875 9.557 2.048 Valid Dipakai 49 0.835 8.027 2.048 Valid Dipakai N = 30 b Pengujian Reliabilitas Instrumen Suatu alat tes selain harus valid juga harus reliabel. Arikunto 1998:81 menyatakan bahwa ”suatu tes mungkin reliabel tetapi tidak valid. Sebaliknya sebuah tes yang valid biasanya reliabel”. Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya dan sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan ukur Measurement error berarti, reliabilitas ialah kepercayaan hasil suatu pengukuran yang konsisten bila dilakukan pengukuran pada waktu yang berbeda terhadap responden. Menurut Kaplan dan Saccuzzo 1993, besarnya koefisien reliabilitas minimal yang harus dipenuhi oleh suatu alat ukur ialah 0,70 dan metode perhitungan reliabilitas diantaranya ialah internal consistency. Uji reliabilitas kuesioner dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari kuesioner sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Azwar 1992:4 mengemukakan hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama homogen diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil di antara hasil beberapa kali pengukuran. Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa α dari Cronbach 1951. Rumus :         −     − = ∑ 2 2 11 1 . 1 t i k k r σ σ Sumber: Azwar, Saefuddin 1992 Dari hasil perhitungan di atas, selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel interpretasi dengan nilai r dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6 Nilai Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien Tingkat Reliabilitas 0,000 - 0,199 0,200 - 0,399 0,400 - 0,599 0,600 -0,799 0,800 - 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber: Sugiyono 2005:183 Hasil dari uji reliabilitas untuk setiap variabel disajikan pada tabel berikut. Tabel 3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas Setiap Variabel Variabel Koefisien Signifikansi Keterangan reliabilitas n = 30 Y 0.892 0,364 Reliabel X1 0.950 0,364 Reliabel X3 0.929 0,364 Reliabel Tampak bahwa nilai koefisien reliabilitas setiap variabel lebih besar dibandingkan dengan nilai tabel koefisien reliabilitas 0,364 untuk n = 30. Dengan demikian semua variabel dalam penelitian ini memenuhi syarat reliabel. Dengan kata lain semua variabel bersifat reliabel.

G. Teknis Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2000 PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PENGELOLAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2000 PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( Studi Situs SMK Negeri 5 Surakarta ).

0 0 14

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KINERJA GURU, FASILITAS BELAJAR, DAN PARTISIPASI DUNIA INDUSTRI TERHADAP MUTU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI JAWA BARAT.

0 5 95

PRODUKTIVITAS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI : Studi Deskriptif Analitis tentang Pengaruh Kepemimpinan Kepala sekolah, Pembiayaan Sekolah, Fasilitas Belajar, Kinerja Mengajar Guru dan Mutu Pembelajaran terhadap Produktivitas SMA Negeri di Provinsi Jawa Bara

0 11 108

HUBUNGAN PEMBINAAN OLEH KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU : Studi Deskriptif - Analitik pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri se-Jawa Barat.

0 0 66

MANAJEMEN MUTU PEMBELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN:Studi Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah, Kemampuan Profesional Guru, Media Pembelajaran dan Budaya Sekolah Terhadap Mutu Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Se Kabupaten Indramayu.

0 0 74

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN PRODUKTIVITAS SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN MAJALENGKA.

0 0 66

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH :Studi Deskriptif Analitik terhadap Persepsi Guru SMA Negeri SSN di Kota Bandung.

0 1 61

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI DI TEMANGGUNG.

0 2 191

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KINERJA GURU, FASILITAS BELAJAR, DAN PARTISIPASI DUNIA INDUSTRI TERHADAP MUTU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI JAWA BARAT - repository UPI D ADP 0809455 Title

0 0 3

Pendidikan Sekolah Menengah di Indonesia

0 0 2