Guru Sekolah Dasar Siswa Sekolah Dasar Lembaga Peneliti

a. Untuk mengetahui kinerja guru dalam pembelajaran menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi serta perannya di kelas V SDN Pasanggrahan II dengan menerapkan Model Pisang Besi melalui media komik. b. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi serta perannya di kelas V SDN Pasanggrahan II dengan menggunakan Model Pisang Besi melalui media komik. 3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi serta perannya di kelas V SDN Pasanggrahan II dengan menerapkan Model Pisang Besi melalui media komik. D. MANFAAT HASIL PENELITIAN Merujuk pada rumusan masalah yang akan dibahas, maka manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi serta perannya di Sekolah Dasar. Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Guru Sekolah Dasar

a. Dapat memperluas wawasan pengetahuan mengenai Model Pisang Besi melalui media komik dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis dialog. b. Dapat memberikan masukan kepada guru mengenai kesulitan siswa dalam menulis dialog sederhana dengan menggunakan media komik. c. Dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam menerima materi penggunaan huruf kapital dan ejaan pada pembelajaran menulis dialog. d. Dapat menggunakan Model Pisang Besi untuk mengantisipasi apabila terjadi masalah yang sama pada materi ajar. e. Meningkatkan kreatifitas guru dalam mengajar khususnya pembelajaran bahasa Indonesia di SD dalam menulis dialog sederhana anatara dua atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi serta perannya. f. Mengembangkan kemampuan mengajar guru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. g. Sebagai bahan refensi bagi guru dalam mengajar.

2. Siswa Sekolah Dasar

a. Melalui pembelajaran dengan menggunakan Model Pisang Besi melalui media komik, siswa diharapkan memperoleh pengalaman dalam menulis dialog. b. Mempermudah siswa dalam menulis dialog sederhana dengan menggunakan media komik. c. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis dialog sederhana anatara dua atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi serta perannya.

3. Lembaga

Penerapan Model Pisang Besi melalui media komik dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik dan hasil belajar di Sekolah Dasar.

4. Peneliti

Meningkatkan pemahaman dari disiplin ilmu yang telah dipelajari dan dapat menerapkan teori-teori yang dipelajari. Serta dapat dijadikan sebagai pengalaman yang berharga bagi peneliti sehingga dapat dijadikan sebagai sumber belajar. E. BATASAN ISTILAH Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca terhadap pokok masalah yang diteliti, berikut akan dijelaskan beberapa istilah yang perlu diketahui kejelasannya. 1. Model Pisang Besi adalah penggabungan dua model, yaitu Model Berpikir Berpasangan Berempat, dan Kolaborasi. „Pisang Besi‟ singkatan dari Berpikir Berpasangran Berempat, dan Kolaborasi. Nama tersebut sengaja diciptakan agar menarik minat pembaca. Penggabungan metode ini dirancang untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menulis dialog sederhana. 2. Media menurut Sudin dan Saptani 2009: 5 adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil pembelajaran secara efektif dan efisien, serta tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah. 3. Komik menurut Rohani 1997:78 adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat, dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada pembaca. Komik adalah suatu bentuk berita bergambar, terdiri atas berbagai situasi cerita bersambung, kadang bersifat humor. 4. Menulis menurut Suriamiharja Djuanda, 2008: 180 adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Dapat juga diartikan bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis. 5. Dialog menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Depdiknas, 2005:261 adalah percakapan dll sandiwara, cerita, dan sebagainya; karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih. BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan peneliti yakni di SD Negeri Pasanggrahan II Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Alasan dipilihnya lokasi penelitian tersebut adalah atas pertimbangan bahwa terdapat permasalahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan dalam menulis dialog sederhana, sehingga perlu adanya upaya peningkatan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu, kenyataan tersebut juga dirasakan oleh guru- guru sekolah yang bersangkutan, sehingga diberikannya dukungan moril atas Penelitian Tindakan Kelas PTK ini guna melakukan pembaharuan terutama yang menyangkut peningkatan mutu pembelajaran menulis dialog sederhana. Adapun secara lebih rinci, lokasi peneliti tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Letak Geografis

Letak SD Negeri Pasanggrahan II berlokasi di Dusun Sukamaju Desa Pasanggrahan Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Bangunan SD Negeri Pasanggrahan II mengalami beberapa kali rehab. Bangunannya bersifat permanen dan mempunyai 9 ruangan, yaitu ruang kantor, kamar kecil WC guru, kamar kecil WC siswa, ruang kelas I, ruang kelas II, ruang kelas III, ruang kelas IV, ruang kelas V, dan ruang kelas VI, dan untuk lebih jelas digambarkan dalam denah ruangan pada gambar berikut. Gambar 3.1 Denah Lok,asi SD Negeri Pasanggrahan II WC R.Kantor R.Kls 6 R.Kls 5 R.Kls 4 Rumah Dinas Guru Rumah Dinas Guru Lahan Kosong R.Kls 3 R.Kls 2 R.Kls 1 WC Lapangan Upacara Lapangan Untuk Olahraga

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Treffinger untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis siswa

2 22 286

PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V: Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Kamanisan Kecamatan Curug Kota Serang.

0 1 32

PENERAPAN MEDIA FILM DOKUMENTER SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI : Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri 1 Cikidang Kelas V Semester II Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 0 41

PENERAPAN PERMAINAN SULE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELENGKAPI BAGIAN CERITA YANG HILANG (RUMPANG) (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Buahdua II Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang).

0 0 52

PENERAPAN METODE MISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN (Penelitian Tindakan Kelaspada SiswaKelas V SD Negeri Cipicung II Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka).

0 0 69

PENERAPAN MODEL MEMIMAKO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Surawangi I Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka).

0 1 53

PENERAPAN MODEL MEMIMAKO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Surawangi I Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka).

0 2 53

MENINGKATKAN KECAKAPAN SISWA KELAS VIII DALAM MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN RESPONS PEMBACA (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VI SD Negeri Balagedog Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka Semester II Tahun Ajaran 2015 2016) | Juriah |

0 0 6

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP BERSAHABAT DAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DI SD NEGERI 1 TAMANSARI

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN KETERAMPILAN MENULIS DIALOG SEDERHANA SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DI SD NEGERI 2 SOKARAJA KULON

0 0 13