Kewajiban dan Kewenangan Pemeriksaan Pajak

G. Kewajiban dan Kewenangan Pemeriksaan Pajak

Dalam hal Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dilaksanakan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan dan Pemeriksaan Kantor Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82PMK.032011, Pasal 11, Pemeriksa Pajak wajib: 1. Menyampaikan Surat Pemberitahuan pemeriksaan tentang akan dilakukan Pemeriksaan kepada Wajib Pajak. 2. Memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan kepada Wajib Pajak pada waktu melakukan Pemeriksaan. 3. Melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak dalam rangka memberikan penjelasan mengenai: a. Alasan dan tujuan Pemeriksaan kepada Wajib Pajak. b. Hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah pelaksanaan Pemeriksaan. c. Hak Wajib Pajak mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak dalam Pembahasan Hasil Akhir Pemeriksaan. 4. Menuangkan hasil pertemuan dengan Wajib Pajak dalam bentuk berita acara hasil pertemuan. 5. Menyampaikan Kuesioner Pemeriksaan kepada Wajib Pajak. 6. Memperlihatkan Surat Tugas kepada Wajib Pajak apabila susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan. Universitas Sumatera Utara 7. Menyampaikan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan kepada Wajib pajak, sedangkan untuk Pemeriksaan Kantor pemeriksa wajib memberitahukan secara tertulis hasil Pemeriksaan kepada Wajib Pajak. 8. Memberikan hak hadir kepada Wajib Pajak dalam rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dalam batas waktu yang telah ditentukan. 9. Memberi petunjuk kepada Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya agar pemenuhan kewajiban perpajakan dalam tahun-tahun selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 10. Mengembalikan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya yang yang dipinjam dari Wajib Pajak paling lama 7 tujuh hari sejak tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan. 11. Merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak atas segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukan kepadanya oleh Wajib Pajak dalam rangka Pemeriksaan. Dalam hal Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dilaksanakan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan dan Pemeriksaan Kantor Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82PMK.032011, Pasal 12, Pemeriksa Pajak berwenang: 1. Melihat danatau meminjam buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak. 2. Mengakses danatau mengunduh data yang dikelola secara elektronik. Universitas Sumatera Utara 3. Memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, barang bergerak danatau tidak bergerak yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dokumen lain, uang danatau barang yang dapat memberi petunjuk tentang pengahsilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak, sedangkan pada Pemeriksaan Kantor pemeriksa berwenang memanggil Wajib Pajak untuk datang ke Kantor Direktorat Jenderal Pajak dengan menggunakan surat panggilan. 4. Meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan, antara lain berupa: a. Menyedikan tenaga danatau peralatan atas biaya Wajib Pajak apabila dalam mengakses data yang dikelola secara elektornik memerlukan peralatan danatau keahlian khusus. b. Memberi kesempatan kepada Pemeriksa Pajak untuk membuka barang bergerak danatau tidak bergerak. c. Menyediakan ruangan khusus tempat dikukannya Pemeriksaan Lapangan dalam hal jumlah buku, catatan, dan dokumen sangat banyak sehingga sulit untuk dibawa ke kantor Direktorat Jenderal Pajak. 5. Melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu serta barang bergerak danatau tidak bergerak, sedangkan dalam Pemeriksaan Kantor Pemeriksa berwenang meminjamkan kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh Akuntan Publik melalui Wajib Pajak. 6. Meminta keterangan lisan danatau tertulis dari Wajib Pajak. Universitas Sumatera Utara 7. Meminta keterangan danatau bukti yang perlukan dari pihak ke tiga yang mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa melalui kepala unit pelaksana Pemeriksaan.

H. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak