Gambar Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan Gambaran Jumlah Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan Pengertian Pajak

F. Gambar Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BELAWAN SEKSI PENGOLAHAN SEKSI PELAYANAN SEKSI PENAGIHAN SEKSI RIKI SEKSI EKSTENSIFIKASI SUB BAGIAN UMUM SEKSI PENGAWASAN SEKSI PENGAWASAN SEKSI PENGAWASAN SEKSI PENGAWASAN KELOMPOK JABATAN KANTORPELAYANAN,PENYULUH PETUGAS AN , DAN KONSULTASI TATA PERPAJAKAN USAHA Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan. Universitas Sumatera Utara

G. Gambaran Jumlah Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

Adapun jumlah wajib pajak terdaftar di KPP Pratama Medan Belawan periode Desember 2012 berjumlah sebanyak 60.710 Wajib Pajak. Jumlah sumber daya manusia di lingkungan KPP Pratama Medan Belawan berjumlah 78 orang yang terdiri dari pegawai 73 orang termasuk dengan kepala kantor dan pegawai honorer petugas security yang dibiayai dana DIPA sebanyak 4 orang. Adapun perincian jumlah pegawai berdasarkan pegawai per seksibagiankelompok adalah sebagai berikut : No SeksiBagian Jumlah Pegawai 1 Sub Bagian Umum 8 2 Pengolahan Data dan Informasi PDI 9 3 Pelayanan 11 4 Penagihan 3 5 Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal 4 6 Ekstensifikasi Perpajakan 4 7 Pengawasan dan Konsultasi I 6 8 Pengawasan dan Konsultasi II 6 9 Pengawasan dan Konsultasi III 6 10 Pengawasan dan Konsultasi IV 6 11 Fungsional 10 Jumlah 73 Universitas Sumatera Utara BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

A. Pengertian Pajak

Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. dalam bukunya Dasar-Dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan adalah sebagai berikut, “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa imbal kontraprestasi, yang langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.” Menurut Mr. Dr. N. J. Feldman dalam bukunya De overheidmiddelen van Indonesia, Leiden, 1949: “Belastingen zijn aan de Overheid volgens algemene, door haar vastgestelde normen verscculdigde afdwingbareprestties, waar geen tegenprestatie tegenover staat en uitsluitend dienen tot dekking van pulieke uitgeven.” Yang artinya adalah sebagai berikut: “Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum, tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran umum.” Sedangkan definisi pajak yang dikemukakan oleh S.I, Djajadiningrat yaitu suatu kewajiban menyerahkan sebagian kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kehidupan, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah dan dapat dipaksakan, 29 Universitas Sumatera Utara tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan secara umum Resmi, 2008: 1. Dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaanya. 2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah. 3. Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. 4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukannya terdapat surplus, digunakan untuk membiayai investasi publik.

B. Dasar Hukum Pemeriksaan Pajak