Wajib Pajak tetap berada pada koridor ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Dari tabel diatas, kita dapat mengetahui bahwa hasil pemeriksaan pada tahun 2012 menurun karena kurangnya kesadaran wajib Pajak akan peningkatan kepatuhan
kewajiban perpajakannya.
A. Penyebab-penyebab dilakukan Tindakan Pemeriksaan
Objek pajak adalah Surat Pemberitahuan SPT tahunan danatau Surat Pemberitahuan SPT Masa yang disampaikan oleh Wajib Pajak. Oleh sebab itu Wajib
Pajak diperiksa apabila: 1.
Surat Pemberitahuan menyatakan lebih bayar danatau rugi. 2.
Surat Pemberitahuan tidak disampaikan atau terlambat. 3.
Surat Pemberitahuan memenuhi kriteria tertentu yang ditentukan oleh Direktorat Jendral Pajak untuk diperiksa.
4. Ada indikasi tidak dipenuhi kewajiban-kewajiban selain hal diatas.
Pemeriksaan Pajak dapat juga dilakukan apabila terdapat indikasi-indikasi mengenai ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan sistem self assesment, yang
dapat dilihat atas dasar: 1.
Kepatuhan Wajib Pajak dalam intern, yaitu dalam pembayaran atau pelaporan Surat Pemberitahuan SPT Masa, atau Surat Pemberitahuan PPN setiap bulan.
2. Kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban tahunan, yakni dalam menghitung pajak
atas dasar self assesment, melaporkan perhitungan pajak dalam Surat Pemberitahuan SPT pada akhir tahun pajak, serta melunasi pajak yang terhutang.
Universitas Sumatera Utara
3. Kepatuhan terhadap ketentuan materil dan yuridis formal perpajakan melalui
pembukuan sebagaimana mestinya.
B. Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan dilakukan dengan berpedoman pada norma pemeriksaan yang berkaitan dengan Pemeriksa Pajak, Pemeriksaan, dan Wajib Pajak. Pemeriksaan
dilaksanakan oleh Pemeriksa Pajak yang susunannya terdir dari beberapa supervisor, seorang ketua tim, dan beberapa pemeriksapenilai yang tergabung dalam kelompok
fungsional. Adapun prosedur Pemeriksaan Pajak yang harus dilakukan oleh tim pemeriksa
dapat digambarkan sebagai berikut: 1.
Mengevaluasi data-data yang dilaporkan Wajib Pajak. 2.
Menganalisa angka-angka yang tercantum dalam laporan keuangan Wajib Pajak. 3.
Meminta keterangan lisan danatau tertulis dari Wajib Pajak yang diperiksa. 4.
Memasuki tempat atau ruangan yang diduga merupakan tempat penyimpanan dokumen, uang, barang yang dapat memberi petunjuk.
5. Melakukan penyegelan tempat atau ruangan tersebut pada nomor 4, apabila Wajib
Pajak atau kuasanya tidak memberi kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan tersebut.
C. Kendala-kendala yang Dihadapi Fiskus Dalam Pelaksanaan Pemeriksaan