Untuk mengetahui kendala yang dihadapi saat melakukan pemeriksaan Kepala Kantor Sub Bagian Umum Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI Seksi Pelayanan Seksi Penagihan

kerja peraktis dilapangan yang secara langsung berhubungan dengan teori-teori yang telah diterima dari dosen. 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM 1.1 Untuk mengetahui tata cara pemeriksaan pajak dan jenis-jenis pemeriksaan pajak;

1.2 Untuk mengetahui kendala yang dihadapi saat melakukan pemeriksaan

pajak; dan

1.3 Untuk mengetahui pengaruh pemeriksaan pajak terhadap peningkatan

penerimaan pajak.

2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

2.1 Bagi Mahasiswa a. Untuk mengaplikasikan teori dan pengetahuan selama perkuliahan, khususnya mengenai perpajakan; b. Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam pelaksanaan pemeriksaan pajak; c. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan berkomunikasi, serta mendapatkan pengalaman kerja; d. Memotivasi mahasiswa untuk menghasilkan prestasi yang lebih baik. 2.2 Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan a. Sebagai sarana untuk menjalin hubungan baik antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan dengan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara; Universitas Sumatera Utara b. Sebagai sarana untuk mensosialisasikan citra Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan kepada Wajib Pajak; dan c. Sebagai bahan masukan atau pertimbangan dalam pelaksanaan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak. 2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan a. Membangun kerjasama yang baik antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dengan Universitas Sumatera Utara, khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan; b. Mendapat masukan dan saran untuk penyempurnaan kurikulum yang berlaku di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan; dan c. Untuk memberikan tes secara nyata terhadap lulusan atas ilmu yang diterapkan.

C. Uraian Teoristis

Definisi pajak dikemukakan oleh Dr. Soeparman Soemahamidjaja dalam Berdasarkan Asas Gotong Royong, Universitas Padjajaran, Bandung, 1964 : “Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum”. Suandy, 2005 : 10. Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2009, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarakan Undang- Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk Universitas Sumatera Utara keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Di dalam Pasal 1 angka 25 Undang-Undang tersebut dijelaskan bahwa yang di maksud dengan pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, danatau bukti yang dilaksankan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan danatau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan. Pelaksanaan pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh pemeriksa pajak yang telah ditunjuk dan dibuktikan dengan suatu tanda pengenal pemeriksa pajak. Tidak semua pemeriksa pajak dapat melakukan pemeriksaan pajak. Mereka yang melakukan pemeriksaan pajak telah dibekali dengan pendidikan berkaitan dengan tata cara perpajakan dan pendidikan terkait dengan materi undang-undang pajak yang berkaitan dengan objek yang akan diperiksa. Pemeriksaan dapat dilakukan di Kantor Direktorat Jenderal Pajak Pemeriksaan Kantor atau ditempat kedudukan, tempat kegiatan usaha, tempat tinggal Wajib Pajak atau tempat lain yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak Pemeriksaan Lapangan yang ruang lingkup pemeriksaanya dapat meliputi satu jenis pajak, beberapa jenis pajak, atau seluruh jenis pajak, baik untuk tahun lalu maupun tahun tahun berjalan. Pemeriksaan dapat dilakukan terhadap Wajib Pajak, termasuk terhadap instansi pemerintah dan badan lain sebagai pemungut pajak atau pemotong pajak. Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak dapat dilakukan dalam hal Wajib Pajak Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82PMK.032011, Pasal 3 ayat 3: Universitas Sumatera Utara 1. Menyampaikan Surat Pemberitahuan yang menyatakan Lebih Bayar, termasuk yang telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak; 2. Menyampaikan Surat Pemberitahuan yang menyatakan rugi; 3. Tidak menyampaikan atau menyamapaikan Surat Pemberitahuan tetapi melampaui jangka waktu yang telah ditetapkan Surat Teguran; 4. Melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, pembubaran, atau akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya; 5. Menyampaikan Surat Pemberitahuan yang memenuhi kriteria seleksi berdasarkan analisis resiko risk based selection mengindikasikan adanya kewajiban perpajakan Wajib Pajak yang tidak dipenuhi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Selain itu Direktur Jenderal Pajak juga berwenang melakukan pemeriksaan untuk tujuan lain Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak SE-166PJ2009 tentang Kebijakan Pemeriksaan Untuk Tujuan Lain, dengan kriteria antara lain sebagai berikut : 1. Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP danatau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PKP secara jabatan; 2. Penghapusan Nomor pokok Wajib Pajak NPWP danatau pencabutan pengukuhan PKP; 3. Wajib Pajak mengajukan keberatan; 4. Pengumpulan bahan guna penyusunan Norma Penghitungan Penghasilan Neto; 5. Penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil; 6. Penentuan satu atau lebih tempat terutang Pajak Pertambahan Nilai; 7. Pemerikasaan dalam rangka penagihan pajak; Universitas Sumatera Utara 8. Penentuan saat produksi dimulai atau memperpanjang jangka waktu kompensasi kerugian sehubungan dengan pemberian fasilitas perpajakan; dan 9. Memenuhi permintaan informasi dari negara mitra Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Pada Praktik Kerja Lapangan Mandiri yang dilaksanakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan. Kegiatan yang diteliti pada Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah : 1. Tata cara pelaksanaan Pemeriksaan Pajak pada Wajib Pajak Orang Pribadi, Badan, dan Bendaharawan; 2. Jenis Pemeriksaan Pajak; dan 3. Kendala yang dihadapi dalam Pemeriksaan Pajak. 4. Pengaruh pemeriksaan pajak terhadap peningkatan penerimaan pajak.

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan informasi yang sesuai, maka metode yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini prenulis melakukan beberapa persiapan, mulai dari penentuan topik yang akan diangkat, pengajuan judul, penentuan judul proposal, penentuan tempat pelaksanaan praktik, pengurusan administrasi dan izin, serta konsultasi dengan pihak dosen. Universitas Sumatera Utara 2. Studi Literatur Pada tahap ini penulis mencari dan mengumpulkan berbagai sumber bacaan yang berhubungan dengan objek pembahasan untuk mendukung penulisan Laporan Tugas Akhir. 3. Observasi Lapangan Pada tahap ini penulis melakukan pengamatan secara langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap data yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan. 4. Pengumpulan data Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data mengenai topik yang akan dibahas. Data tersebut di kelompokkan menjadi data primer dan data skunder. Data primer diproleh dari hasil wawancara dengan nara sumber yang berkompeten, sedangkaan data skunder diperoleh dari studi kepustakaan dan dokumentasi. 5. Analisis dan Evaluasi Data Setelah penulis memperoleh data yang dibutuhkan, penulis akan melakukan analisis dan evaluasi sehingga diperoleh data yang saling mendukung dan akurat dalam bentuk tulisan yang bersifat deskriptif dan informatif.

F. Metode Pengumpulan Data

Adapun cara pengumpulan sumber-sumber data adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Interview Universitas Sumatera Utara Yaitu mengadakan pembicaran langsung terhadap pegawai dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan. 2. Pengamatan Observastion Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung atas kegiatan yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan. 3. Studi Dokumentasi Yaitu dengan mengumpulakan catatan-catatan, data-data mengenai Pemeriksaan Pajak yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan.

G. Sistematika Penulisan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir adalah sebagai berkut : BAB I PENDAHULUAN Pada BAB ini penulis menjelaskan mengenai Latar Belakang yang menjadi pemikiran dalam Laporan Tugas Akhir, tujuan dan manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Uraian Teoristis, Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Pengumpulan Data, dan Sistemtika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BELAWAN Dalam BAB ini penulis akan menguraikan secara singakat mengenai lokasi PKLM, Struktur Organisasi, Uraian Tugas Pokok, Fungsi dan Gambaran PegawaiKaryawan dari Kantor Pelayan Pajak Pratama Medan Belawan. Universitas Sumatera Utara BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI Dalam BAB ini penulis menguraikan pengertian-pengertian secara teoristis dan teori-teori yang berkaitan dengan Pemeriksaan Pajak. BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA Dalam BAB ini akan dibahas mengenai Penyebab-Penyebab Dilakukannya Tindakan Pemeriksaan Pajak, Prosedur dan Tata Cara Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak, Kendala-Kendala yang dihadapi Fiskus Dalam Pelaksanaan Pemeriksaan, Peningkatan Penerimaan Pajak Melalui Pelaksanaan Pemeriksaan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB ini berisikan tentang kesimpulan dari uraian sebelumnya, disamping untuk dikemukakan juga saran yang kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki kelemahan yang ada dibidang perpajakan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUMLOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Perpajakan Indonesia Negara Indonesia yang merupakan bekas jajahan pemerintah Hindia Belanda, undang-undang perpajakan merupakan warisan dari penjajahan tersebut. Sejarah Perpajakan Indonesia terdiri dari dua periode, yaitu :

1. Periode Sebelum Kemerdekaan

Periode sebelum kemerdekaan ini diawali sejak Indonesia dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda, peraturan perundang-undangan perpajakan dibuat semata-mata hanya menghimpun dana sebesar-besarnya bagi pemerintah dalam rangka mempertahankan dan memperbesar kekuasaannya ditanah air Indonesia.

2. Periode Sesudah Kemerdekaan Periode ini dibagi atas dua tahap, yaitu :

a. Dimulai tanggal 17 Agustus 1945 s.d 31 Desember 1983 b. Dimulai tanggal 01 Januari 1984 s.d sekarang Peraturan perundang - undangan yang berlaku pada masa periode sebelum kemerdekaan masih tetap berlaku setelah kemerdekaan. Namun dilakukan beberapa perubahan disesuaikan dengan tuntutan rakyat berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Walaupun ada perubahan dan tambahan tetapi pada dasarnya masih berlandaskan pada falsafah warisan. Sebelum disebut Kantor Pelayanan Pajak KPP dulunya 12 Universitas Sumatera Utara bernama Kantor Inpeksi Pajak KIP. Hal ini berlangsung mulai bulan juni 1976 sampai dengan sekarang Kantor Inpeksi Pajak diubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak.

B. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

Belawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan berganti nama dari Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 443KMK.012001 tanggal 23 Juli 2001 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak KPP yang berada di lingkungan Kantor Wilayah I Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Bagian Utara dan berkedudukan di jalan Yos Sudarso Km 8,2 Tanjung Mulia, Medan. KPP Medan Belawan meliputi kecamatan : 1. Kecamatan Medan Belawan 2. Kecamatan Medan Marelan 3. Kecamatan Medan Labuhan 4. Kecamatan Medan Deli Keempat kecamatan diatas berbatasan dengan : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Belawan b. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Deli c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Medan Barat d. Sebelah Barat berbatasan dengan Sunggal Berdasarkan data dari Kantor Statistik Kotamadya Medan, wilayah kerja KPP Medan Utara yang telah berganti nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan mempunyai luas 107,58 KM 2 10.758 Ha yang terdiri dari 4 Universitas Sumatera Utara empat kecamatan yang meliputi 23 dua puluh tiga kelurahan. Sebelum tahun 1967, Kantor Pelayanan Pajak bernama Kantor Inpeksi Pajak Medan dan oleh pemerintah dipecah menjadi dua bagian, yaitu: 1. Kantor Inpeksi Pajak Medan Utara yang berlokasi di Jalan Suka Mulia Nomor 17 A 2. Kantor Inpeksi Pajak Medan Selatan yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 30 Pada tahun 1978, Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor Inpeksi Pajak. Pada saat itu ada dua Kantor Inpeksi Pajak, yaitu: 1. Kantor Inpeksi Pajak Medan Pajak Selatan 2. Kantor Inpeksi Pajak Medan Kisaran Pada tanggal 1 April 1979, Kantor Inpeksi Pajak diseluruh Indonesia diubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak KPP. Untuk wilayah Medan, Kantor Pelayanan Pajak dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Utara yang berlokasi di Jalan Suka Mulia Nomor 17 A 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 30 A Pada tahun 1989 tepatnya bulan April, Kantor Pelayanan Pajak dikembangkan menjadi tiga, yaitu: 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan Kemudian dengan SK No. 94KMK.011994 tanggal 29 Maret 1994, terhitung Universitas Sumatera Utara tanggal 1 April Kantor Pelayanan Pajak di Medan dibagi menjadi empat, yaitu: 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur 4. Kantor Pelayanan Pajak Binjai Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 443KMK.012001 tanggal 23 Juli 2001 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak dan Kantor Penyuluhan dan Pengamalan Potensi Perpajakan, sehingga Kantor Pelayanan Pajak di Medan dibagi menjadi enam Kantor Pelayanan Pajak, yaitu: 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan yang berlokasi di Jalan Asrama Nomor 7 Medan 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan yang berlokasi di Jalan Suka Mulia Nomor 17 A Medan 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 30 A Medan 4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai yang berlokasi di Jalan Asrama Nomor 7 A Medan 5. Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 17 A Medan 6. Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 30 A Medan. Adapun Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan adalah Kantor Pelayanan Universitas Sumatera Utara Pajak Medan Utara yang telah berganti nama. Sesuai dengan surat edaran No.SE – 19PJ2007 tentang persiapan sistem administrasi perpajakan modern pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak dan pembentukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama ,pada tahun 2007-2008 Kantor Pelayanan Pajak diubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama untuk seluruh Indonesia. KPP Pratama adalah jenis KPP yang sebagaimana terdapat pada Peraturan Menteri Keuangan No.132PMK2006. Berdasarkan surat – surat tersebut maka KPP Medan Belawan berubah menjadi KPP Pratama Medan Belawan.

C. Visi Dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan adalah instansi yang berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Pajak sehingga dapat dikatakan bahwa visi misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan sama dengan visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak. Pada tahun 2013, DJP telah melakukan transformasi visi demi memenuhi kriteria visi yang S.M.A.R.T Specific, Measurable, Achievable, Relevan, and Time- Based. DJP membutuhkan pedomanvisi baru yang lebih spesifik dan terukur daripada visi-visi sebelumnya. Visi baru Direktorat Jenderal Pajak tahun 2013 tersebut adalah: VISI “Menjadi institusi pemerintah penghimpun pajak negara yang terbaik di wilayah Asia Tenggara” Frase lugas yang pada hakikatnya merupakan sebuah visi sekaligus tantangan Universitas Sumatera Utara tersebut telah final dirumuskan. Tugas DJP sekarang adalah melaksanakan eksekusinya dengan penuh komitmen, kesungguhan, dan tanggung jawab. Semoga transformasi visi ini akan menjadi resolusi awal tahun 2013 yang mampu membakar semangat kita selaku punggawa negeri untuk mewujudkan agar Direktorat Jenderal Pajak mampu menjadi instansi yang terbaik di kancah internasional, khususnya di kawasan Asia Tenggara. MISI “Menyelenggarakan fungsi administrasi perpajakan dengan menerapkan Undang-Undang Perpajakan secara adil dalam rangka membiayai penyelenggaraan negara demi kemakmuran rakyat”

D. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan

Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi untuk menggambarkan secara jelas unsur-unsur yang membantu pimpinan dalam menjelaskan perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas dapat diketahui posisi, tugas dan wewenang setiap anggota. Tujuannya adala untuk pencapaian kerja dalam organisasi yang berdasarkan pada pola hubungan kerja serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab. Jenis struktur organisasi yang digunakan oleh KPP Pratama Medan Belawan adalah menggunakan jenis struktur “line and staff organization” atau gabungan dari jenis struktur organisasi garis dan organisasi fungsional. Struktur organisasi KPP Pratama Medan Belawan berdasarkan fungsi bukan jenis pajak. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 29PMK.012012 Universitas Sumatera Utara Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62PMK.012009 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak pada lampiran II wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan terdiri dari 4 empat kecamatan, yaitu: 1. Kecamatan Medan Belawan 2. Kecamatan Medan Labuhan 3. Kecamatan Medan Marelan 4. Kecamatan Medan Deli Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan membawahi seksisub.bagian umum, kelompok jabatan fungsional. KPP Pratama dipimpin oleh seorang kepala kantor sedangkan setiap seksi dipimpin oleh kepala seksikepala sub.bagian umum dan dibantu oleh Account Representative AR dan pelaksana. Adapun seksisub.bagian umum dan kelompok fungsional tersebut sebagai berikut : 1. Sub Bagian Umum 2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Perpajakan 3. Seksi Pelayanan 4. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal 5. Seksi Penagihan 6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan 7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II Universitas Sumatera Utara 9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 10. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV 11. Kelompok Jabatan Fungsional

E. Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

Uraian dan Fungsi KPP Pratama diatur didalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 62PMK.012009 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak pada Paragraf 2 dua pasal 58 sampai dengan 61. Dalam melaksanakan tugasnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan menyelenggarakan fungsi : 1. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian Pajak Bumi dan Bangunan sektor pertanian, perkebunan dan perhutanan 2. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan 3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya 4. Penyuluhan perpajakan 5. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak 6. Pelaksanaan ekstensifikasi 7. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak 8. Pelaksanaan pemeriksaan pajak 9. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak Universitas Sumatera Utara 10. Pelaksanaan konsultasi perpajakan 11. Pelaksanaan intensifikasi 12. Pembetulan ketetapan pajak 13. Pelaksanaan administrasi kantor Dalam melaksanakan fungsinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan menyelenggarakan tugas-tugas pokok sebagai berikut :

a. Kepala Kantor

KPP Pratama merupakan penggabungan dari KPP dan Karipka. Maka kepala KPP Pratama mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan penyuluhan, pelayanan, pengawasan, wajib pajak dibidang PPh, PPN, PPnBM, Pajak Tidak Langsung lainnya dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

b. Sub Bagian Umum

Sub bagian umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga kantor. Tugas Kepala Sub Bagian Umum 1. Pelaksanaan tugas di bidang administrasi penerimaan pengiriman surat-surat serta pelaksanaan tugas bendaharawan 2. Mendistribusikan surat-surat masuk kepada seksi yang bersangkutan dan pengiriman surat-surat keluar kepada instansi yang terkait 3. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas bendaharawan rutin 4. Memberi nasehat dan menegakkan kedisiplinan kepada pegawai 5. Memberi penilaian atas pelaksanaan pekerjaan pegawai Universitas Sumatera Utara

c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI

1. Melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data perpajakan 2. Penyajian informasi perpajakan 3. Perekaman dokumen perpajakan 4. Urusan tata usaha penerimaan perpajakan 5. Pelayanan dukungan teknis komputer 6. Pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filling 7. Pelaksanaan SI DJP serta penyiapan laporan kinerja

d. Seksi Pelayanan

1. Menetapkan penerbitan produk hukum perpajakan 2. Mengadministrasikan dokumen dan berkas perpajakan 3. Menerima dan mengolah Surat Pemberitahuan SPT serta penerimaan surat lainnya 4. Memberikan penyuluhan perpajakan 5. Melaksanakan registrasi Wajib Pajak 6. Memungut fiskal luar negeri di pelabuhan Belawan

e. Seksi Penagihan

1. Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, memproses permohonan pengangsuran dan penundaan pembayaran pajak. 2. Melakukan penerbitan Surat Tagihan Pajak, Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan Penyitaan 3. Melakukan penyitaan, urusan lelang dan penyitaan lainnya Di seksi penagihan terdapat beberapa Juru Sita Pajak JSP yang telah mendapatkan pendidikan khusus berkaitan dengan penagihan dan penyitaan pajak. Universitas Sumatera Utara Adapun tugas JSP adalah : 1. Melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus SPPSS 2. Memberitahukan Surat Paksa SP 3. Melaksanakan penyitaan barang Penanggung Pajak berdasarkan Surat Perintah Melakukan Penyitaan SPMP 4. Melaksanakan penyanderaan berdasarkan surat perintah penyanderaan Juru Sita Pajak dalam melaksanakan tugas harus dilengkapi kartu tanda pengenal dan memperlihatkannya kepada Penanggung Pajak. f. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal 1. Melakukan penyusunan rencana pemeriksaan 2. Melakukan pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan 3. Penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya Dalam melaksanakan tugas pemeriksaan pajak, pemeriksa pajak memiliki kewenangan pemeriksaan pajak yang diatur dalam pasal 29 Undang - Undang Ketentuan Umum Perpajakan. Ketentuan yang mengatur pemeriksaan pajak adalah : 1. Tatacara Pemeriksaan Pajak terdapat pada Pasal 31 UU KUP, KMK No. 545KMK.042000, PMK No. 123PMK.032006 2. Tatacara Penyegelan terdapat pada Pasal 30 UU KUP, Keputusan DJP No. 343PJ2002 3. Tatacara Pemeriksaan Sederhana Kantor dan Lapangan terdapat pada Keputusan DJP No. 741PJ2001 4. Tatacara Pemeriksaan Lapangan terdapat pada Keputusan DJP No. 722PJ2001, PER-123PJ2006 Universitas Sumatera Utara 5. Tatacara Pemeriksaan Bukti Permulaan terdapat pada Keputusan DJP No. 02PJ.71990, Kep-272PJ2002

g. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan