Lisna Sri Rahayu, 2014 Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Studi Persepsi pada
Karyawan PT. Jasa Marga Persero Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.7.5. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah alat statistik untuk mengetahui besarnya presentase pengaruh variabel X terhadap va
riabel Y dengan asumsi 0 ≤ r
2
≥ 1, maka dari itu digunakan koefisien determinasi sebagai berikut :
� = Arikunto, 2010 : 144
Keterangan : KD
= Koefisien determinasi r
= Koefisien korelasi Sebelum nilai
digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu harus diuji apakah nilai-nilai
ini terletak dalam daerah penerimaan atau penolakan Ho.
3.8. Uji Hipotesis
Langkah terakhir dari analisis data yaitu pengujian hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat
dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk menguji hipotesisi ini peneliti menggunakan rumus uji signifikansi
korelasi uji T-student sebagai berikut: =
√ − √ −
Sugiyono, 2012:184 Keterangan :
t = distribusi student
Lisna Sri Rahayu, 2014 Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Studi Persepsi pada
Karyawan PT. Jasa Marga Persero Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
r = koefisien korelasi dari uji independen kekuatan korelasi
n = banyaknya sampel
Dengan kriteria sebagai berikut : taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan dk = N-2
apabila t
hitung
t
tabel
maka H
1
diterima dan H ditolak
apabila t
hitung
≤
t
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak Sedangkan untuk menguji hipotesis secara simultan pengaruh kompetensi
dan komitmen organisasi terhadap produktivitas kerja pegawai dapat menggunakan rumus uji F berikut ini:
�ℎ =
� −� �− −
Sugiyono, 2012:192 Keterangan :
R = Koefisien korelalsi ganda k = jumlah variabel independen
n = jumlah anggota sampel Bila F
h
lebih besar dari F
t
maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Kriteria penolakan
hipotesisnya adalah : Taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan dk= n-k-1
Jika F
hitung
Ft
abel
maka H
1
diterima dan H ditolak
Jika F
hitung
≤
F
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak
Lisna Sri Rahayu, 2014 Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Studi Persepsi pada
Karyawan PT. Jasa Marga Persero Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:
1. Hipotesis pertama
H :
� = , artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja.
H
1
: � ≠ , artinya terdapat pengaruh yang positif antara Kompensasi
terhadap Kepuasan Kerja. 2.
Hipotesis Kedua H
: � = , artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara
Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja. H
1
: � ≠ , artinya terdapat pengaruh yang positif antara Lingkungan
Kerja terhadap Kepuasan Kerja.
3. Hipotesis Ketiga
H :
� = , artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja.
H
1
: � ≠ , artinya terdapat pengaruh yang positif antara Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja.
180
Lisna Sri Rahayu, 2014 Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Studi Persepsi pada
Karyawan PT. Jasa Marga Persero Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap karyawan PT. Jasa Marga Persero Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung untuk mengetahui pengaruh
kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran kompensasi pada PT. Jasa Marga Persero Tbk. Cabang
Purbaleunyi berada pada kategori tinggi. Hal ini dilihat berdasarkan skor kriterium yang berada pada kategori kriterium tinggi. Kompensasi terdiri dari
pembayaran langsung dan pembayaran tidak langsung. Indikator upah mendapatkan skor tertinggi. Artinya pemberian upah dalam hal kesesuaian
upah dengan jam kerja dan jenis pekerjaan serta kelayakan pemberian upah pada PT. Jasa Marga Persero Tbk. Cabang Purbaleunyi sudah berjalan
dengan baik. Selanjutnya, gambaran lingkungan kerja pada PT. Jasa Marga Persero Tbk. Cabang Purbaleunyi berada pada kategori tinggi. Hal ini dilihat
berdasarkan skor kriterium yang berada pada kategori kriterium tinggi. Lingkungan kerja terdiri dari lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non
fisik. Indikator hubungan karyawan dengan rekan kerja mendapatkan skor tertinggi. Artinya tingkat hubungan komunikasi karyawan dengan sesama
rekan kerja sudah berjalan dengan baik. Selanjutnya, gambaran kepuasan kerja