Suse Puspitasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN
MELUKIS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Anak Usia Dini PAUD dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal I butir 14 adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia 6 tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan anak usia dini merupakan wahana pendidikan yang sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya
dasar-dasar pengetahuan, sikap, dan keterampilan anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan
selanjutnya Wahyudin dan Agustin, 2012:6.
Salah satu lingkup perkembangan yang harus diberikan stimulasi dalam pembelajaran anak usia dini adalah kemampuan kognitif. Dalam mengembangkan
kemampuan kognitif pada anak usia dini pemahaman karekteristik berpikir anak hendaknya menjadi acuan dalam mengembangkan kemampuan kognitifnya. Pada
anak usia TK 4-5 tahun anak sudah memahami bahwa simbol-simbol disekitarnya memiliki arti.Anak pra sekolah biasanya hanya menyeleksi satu
atribut dalam mensortir bentuk. Sebagai contoh adalah anak meletakkan objek berwarna hijau di satu tempat, sedangkan warna merah dan biru di tempat yang
berbeda. Dalam gambar ini, anak hanya mengelompokkan dari segi bentuk dan tidak melihat dari segi ukuran maupun warna PLPG, 2013:327.
Dengan melihat karakteristik tersebut, banyak hal yang dapat dilakukan dalam mengembangkan kemampuan kognitif pada anak usia dini. Sejalan dengan
hal tersebut pemerintah telah merancang kurikulum anak usia dini yang terdapat dalam PERMEN NO. 58 Thn. 2009. Dimana salah satu lingkup perkembangan
Suse Puspitasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN
MELUKIS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
yang harus dikembangkan adalah kemampuan kognitif anak yang telah terbagi kedalam 3 aspek yaitu: Pengetahuan Umum dan Sains, Konsep Bentuk, Warna,
ukuran dan Pola, Konsep Bilangan, lambang Bilangan dan Huruf. Dalam mengembangkan konsep warna hendaknya anak usia dini terlebih dahulu
mengenal tentang nama warna itu sendiri, sehingga dalam belajar mengklasifikasi sesuatu
yang sesuai
dengan warna
anak tidak
akan mendapatkan
hambatan.Pengenalan tentang warna merupakan bagian dari pembelajaran yang harus diberikan kepada anak usia dini, baik itu di rumah maupun di sekolah,
karena warna sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, setiap benda yang ada di sekeliling kita pasti mempunyai warna.
Berdasarkan hasil observasi dan hasil pembelajaran selama satu semester, kemampuan anak kelompok A TK Permata Bunda dalam mengenal warna masih
belum optimal. Pada proses pembelajaran yang telah dilakukandari 15 anak hanya 10 anak yang dapat menyebutkan nama warna dengan benar, mengelompokkan
benda menurut warna, mengambil salah satu warna yang diperintahkan guru pada krayon atau pensil warna dengan benar dan 5 anak lainnya masih mengalami
kesulitan dalam menyebutkan nama warna anak sering menyebutkan sebuah nama warna dengan menyebutkan langsung kedalam benda sebenarnya, contoh :
warna kuning disebut warna jeruk, warna merah atau merah muda disebut dengan warna strawberi, warna ungu disebut warna anggur.
Data ini diambil dari hasil observasi percakapan, hasil karya anak dan tercatat dalam penilaian di Rencana Kegiatan Harian RKH lampiran 1. Kemampuan
mengenal warna serta dapat menyebutkan nama sebuah warna anak kelompok A TK Permata Bunda masih perlu perhatian yang lebih khusus. Kurangnya media
dan sumber belajar oleh karena kurangnya kreatifitas guru dalam menggunakan alat peraga sebagai penunjang pembelajaran menjadi salah satu penyebabnya.
Dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak usia dini, pembelajaran anak kelompok A di TK Permata Bunda guru sudah mencoba
berbagai kegiatan seperti : mewarnai dan menggambar melalui alat belajar seperti
Suse Puspitasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN
MELUKIS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
pensil warna dan krayon. Namum dalam pemahaman tentang nama warna serta mengenal warna itu sendiri masih perlu kegiatan lain yang lebih menarik
perhatian dan minat anak dalam meningkatkan kemampuannya mengenal warna.
Untuk membantu mengenal warna pada anak kelompok A TK Permata Bunda, guru perlu memberikan kegiatan yang lebih menarik dengan mencoba
media warna yang lebih menarik pula. Contohnya dengan menggunakan cat air yang jarang ditemui anak.Salah satu kegiatan yang tepat dalam menggunakan
media cat air ini adalah dengan kegiatan melukis, karena kegiatan ini membantu anak mengenal warna-warna lebih menarik. Serta diharapkan dapat mendorong
anak untuk lebih antusias mengikuti kegiatan belajar mengenal warna. Berdasarkan hasil temuan dilapangan tersebut, peneliti sangat tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas pada anak kelompok A TK Permata Bunda dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna dengan menggunakan kegiatan
melukis. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, pe
neliti mengambil judul “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Pada Anak Usia Dini melalui Kegiatan Melukis.”
B. Rumusan Masalah