Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan
Aktivitas Belajar Siswa Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
e. Pengamatan terhadap keterhubungan penerapan metode pembelajaran
TSTSdengan aktivitasbelajar siswa.
d. Refleksi reflect
Langkah ini merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam
observasi. Langkah reflektif ini ditujukan untuk mengevaluasi perencanaan dan langkah tindakan, serta membantu mengidentifikasi berbagai kendala atau
permasalahan yang muncul pada saat pelaksanaan tindakan. Selain itu juga dengan adanya refleksi, peneliti dapat menentukan perencanaan dan langkah
tindakan selanjutnya yang lebih efektif disesuaikan dengan hasil penelitian dan pengamatan sebelumnya. Pada kegiatan ini peneliti melaksanakan kegiatan
diskusi-balikan dengan kolaborator maupun mitra dan siswa setelah tindakan dilakukan, serta merefleksikan hasil diskusi-balikan untuk siklus selanjutnya.
2. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA PGRI I Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih. Sekolah ini memiliki 13 rombongan belajar yang terdiri dari 4
rombongan belajar kelas X program umun, 3 rombongan belajar kelas XI program IPS, 1 rombongan belajar kelas XI program IPA, 2 rombongan belajar kelas XII
program IPA, dan 3 rombongan kelas XII program IPS. Dalam rencana penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 2.
Berdasarkan pertimbangan waktu dan kemampuan peneliti, lokasi ini dipilih berkenaan dengan masalah yang muncul seperti telah diuraikan pada latar
belakang penelitian dan penting untuk segera diselesaikan. Diharapkan dengan diterapkannya teknik TSTS ini dapat menumbuhkan aktivitas belajar siswa pada
lokasi penelitian tersebut.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengamatan terhadap kolaborator dan siswa,
Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan
Aktivitas Belajar Siswa Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
wawancara, serta studi dokumenter. Berikut ini akan diuraikan mengenai teknik pengumpulan data yang akan dilakukan:
a. Observasi pengamatan
Dalam penelitian naturalistik seperti Penelitian Tindakan Kelas, observasi atau pengamatan merupakan alat pengumpul data yang paling utama. Dalam
penelitian ini, observasi atau pengamatan dilakukan dengan cara mengamati semua kejadian yang berlangsung di dalam kelas. Kegiatan tersebut bisa berupa
cara guru menyampaikan pelajaran, kegiatan siswa dalam mengikuti pelajaran, kondisi kelas, dan kejadian-kejadian lain yang berlangsung secara spontan yang
terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang selanjutnya akan menjadi catatan dalam catatan lapangan. Format observasi yang akan digunakan adalah
format observasi tertutup dengan model ceklist, dan format observasi terbuka. b.
Metode Wawancara Wawancara adalah proses pengambilan data di lapangan dengan cara
peneliti mendatangi langsung kepada responden atau subjek yang diteliti. Peneliti kemudian menanyakan sesuatu yang telah direncanakan kepada responden,
hasilnya dicatat sebagai informasi penting dalam penelitian Sukardi, 2004 : 79. Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan data secara kualitatif
yang diperoleh untuk bahan analisis pada tahap selanjutnya terutama untuk mengetahui aktivitas siswa dan tanggapan siswa terhadap proses belajar mengajar.
Bentuk wawancara yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara terstruktur, peneliti hanya melakukan wawancara kepada sebagian siswa yang
dianggap mewakili keseluruhan siswa. Data hasil wawancara tersebut direkam dengan menggunakan tape rekaman, untuk membantu peneliti mengingat kembali
hasil wawancara yang telah dilakukan. Hasil wawancara itu dimaksudkan untuk perbaikan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan yang telah direncanakan
bersama peneliti, peneliti mitra, dan guru dalam proses pembelajaran selanjutnya. c.
Studi Dokumenter Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data melalui
pengumpulan dan analisis dokumen baik berupa dokumen tertulis maupun
Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan
Aktivitas Belajar Siswa Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dokumen elektronik. Dokumen tertulis yang akan peneliti gunakan adalah berupa dokumen kegiatan belajar mengajar seperti:
1. Daftar kehadiran siswa
2. Silabus dan Rencana pelaksanaan pembelajaran RPP
3. Data hasil observasi kegiatan pembelajaran
4. Data hasil bagan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan
metode pembelajaran kooperatif tipe TSTS. 5.
Data hasil penilaian dan pengukuran aktivitas belajar siswa 6.
Data hasil penilaian dan pengukuran aktivitas kelompok Sedangkan
dokumen elektronik
yang akan
digunakan adalah
berupaKamera digital yang akan digunakan untuk memotret kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif tipe TSTS.
4. Instrumen Penelitian