Pencernaan Protein Di Dalam Rumen.

commit to user 11 dan K serta asam lemak terbang dari aliran ingesta yang melalui omasum. Sifat mengabsorbsi air pada omasum diduga berfungsi untuk mencegah turunnya pH pada omasum dengan pengenceran. Abomasum merupakan tempat pertama terjadinya pencernaan makanan secara kimiawi karena adanya sekresi getah lambung Arora, 1989. Ditambahkan Mukhtar 2006 di dalam abomasum, Ingesta selanjutnya dicampur dan dihancurkan oleh getah lambung yang mengandung HCL. Selama di dalam abomasum, ingesta bereaksi asam dan akan berubah menjadi alkalis ketika berada di dalam intestinum. Sebagian besar pencernaan terjadi di dalam usus kecil sehingga sebagian nutrisi tercerna telah diabsorbsi dan sisanya yang belum tercerna kemudian masuk ke dalam usus besar. Selulosa, hemiselulosa, dan lignin tidak dapat dicerna oleh enzim yang dihasilkan oleh kelenjar getah pencernaan. Kelenjar pada usus besar terutama hanya kelenjar mucus dan tidak memproduksi enzim. Pencernaan dalam usus kecil ini dilakukan oleh enzim yang terbawa bersama-sama pakan yang berasal dari bagian saluran pencernaan sebelumnya atau oleh enzim yang berasal dari aktivitas mikroorganisme yang terdapat di dalam usus besar. Mikrobia tersebut adalah dari tipe proteolitik yaitu laktobaksilluss, streptokokus koliform, bakteroida, klostridia, dan ragi. Mikrobia tersebut akan memecah sisa- sisa eksogenus dan endogenus menjadi indol, sketol, fenol, amin, ammonia, hydrogen sulfida, dan asam lemak volatil asetat, propionat, butirat. Di samping itu di dalam usus besar terjadi sintesis beberapa vitamin B yang dapat langsung diabsorbsi untuk dimanfaatkan oleh ternak. Feses atau bahan sisa yang keluar lewat anus tersusun dari : air, sisa- sisa pakan yang tidak tercerna, getah dari saluran pencernaan, sel- sel epitel usus, bakteri mikrobia, garam anorganik, indol, sketol, dan hasil- hasil dekomposisi yang lain oleh bakteri Kamal, 1994.

E. Pencernaan Protein Di Dalam Rumen.

Di dalam rumen, protein pakan mengalami proses degradasi oleh enzim proteolitik yang diproduksi oleh mikroba rumen menjadi peptida dan asam amino. Sebagian dari asam amino mengalami degradasi lebih lanjut menjadi asam organik, amonia dan karbondioksida Amonia akan diabsorbsi commit to user 12 lewat dinding rumen masuk peredaran darah dan di bawa ke hati yang kemudian diubah menjadi urea. Sebagian urea kembali masuk rumen lewat saliva dan dapat juga langsung melalui dinding rumen, sedangkan sebagian urea keluar lewat urin Kamal, 1994. Absorbsi NH 3 melalui dinding rumen dipengaruhi oleh konsentrasi NH 3 dan pH rumen. Absorbsi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya konsentrasi NH 3 dalam rumen dan menurun bila pH rumen rendah Owens dan Zinn, 1988 cit Suprayogi, 1998. Gambar 1. Degesti dan metabolisme nitrogen dalam retikulo-rumen McDonald et al. 1988 cit Soebarinoto et al., 1991 Produksi NH 3 tergantung dari sumber pakan yang terdegradasi dan dipengaruhi oleh waktu setelah makan Sutardi, 1979 cit Sudarmo 2006. Pencernaan dalam saluran pencernaan belakang Ekskresi lewat kandung kemih urine Pakan Protein NPN Undegradable Protein Degradable Protein NPN Saliva Peptida Asam-asam Amino Amonia Hati NH3 Urea Ginjal Mikorobial Protein commit to user 13 Lebih lanjut McDonald et al., 1988 cit Nuswantara et al., 2006 menambahkan bahwa apabila pakan rendah kandungan proteinnya atau tahan terhadap degradasi mikrobia rumen maka konsentrasi amonia rumen akan rendah dan pertumbuhan mikrobia rumen lambat, akibatnya degradasi karbohidarat akan terlambat. Mikroorganisme di dalam rumen dapat membentuk protein tubuhnya dari peptida, asam amino ataupun senyawa N sederhana yang berupa amonia atau nitrogen non protein Kamal, 1994. Protein yang tahan terhadap degradasi mikroba rumen, sehingga langsung masuk ke dalam abomasum dan usus halus dan mengalami pencernaan oleh enzim hewan induk semang seperti pada non ruminansia disebut bypass protein Soebarinoto et al., 1991. Laju maksimum sintesis protein mikroba akan tercapai jika konsentrasi NH 3 berkisar antara 3,0-8,0 mg100ml cairan rumen Satter dan Slyter, 1974 cit Nuswantara et al., 2006. Degradasi protein dan deaminasi asam amino akan terus berlangsung, walaupun telah terjadi akumulasi amonia yang cukup tinggi di dalam rumen Sutardi, 1976 cit Erwanto, 1995. Soebarinoto et al., 1991 menyatakan bahwa kelebihan amonia dalam rumen 9,83 mg tidak lagi merangsang pertumbuhan mikrobia rumen.

F. Pencernaan Karbohidarat Di Dalam Rumen.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK IKAN LEMURU, MINYAK KELAPA SAWIT, DAN BUNGKIL KELAPA SAWIT TERPROTEKSI TERHADAP pH, KONSENTRASI NH3, VFA, DAN PROTEIN MIKROBIA RUMEN SAPI P

0 6 60

PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK IKAN LEMURU, MINYAK KELAPA SAWIT, DAN BUNGKIL KELAPA SAWIT TERPROTEKSI TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, PROTEIN, pH DAN NH3 CAIRAN RUMEN SAPI PO BERFISTUL

0 5 50

PENGARUH MENIR KEDELAI, TEPUNG IKAN DAN BUNGKIL KELAPA SAWIT TERPROTEKSI TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK DAN PROTEIN KASAR RANSUM SAPI PO BERFISTULA

1 9 45

PENGARUH PEMBERIAN CAMPURAN MENIR KEDELAI TERPROTEKSI DAN MINYAK IKAN LEMURU TERHADAP KECERNAAN NDF DAN ADF RANSUM SAPI SIMMENTAL PERANAKAN ONGOLE.

0 2 3

PENGGUNAAN MENIR KEDELAI TERPROTEKSI DAN MINYAK IKAN LEMURU DALAM RANSUM DITINJAU DARI TAMPILAN ESTRUS INDUK SAPI PERANAKAN ONGOLE.

0 3 3

Pengaruh Penggunaan Menir Kedelai Terproteksi dan Minyak Ikan Lemuru dan Jenis Otot yang Berbeda terhadap Kualitas Fisik Daging Sapi Simmental Peranakan Ongole.

0 0 12

Pengaruh Penggunaan Menir Kedelai dan Minyak Ikan Lemuru Terproteksi terhadap Kecernaan Bahan Organik dan Protein Kasar Sapi Simmental Peranakan Ongole.

0 0 13

Pengaruh Penggunaan Menir Kedelai dan Minyak Ikan Lemuru Terproteksi Terhadap Kualitas Kimia Otot Longissimus Dorsi dan Biceps Sapi Simmental Peranakan Ongole.

1 1 4

PENGARUH PENGGUNAAN MENIR KEDELAI TERPROTEKSI DAN MINYAK IKAN LEMURU DAN TIPE OTOT YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS KIMIA DAGING SAPI SIMMENTAL PERANAKAN ONGOLE.

0 0 3

PENGGUNAAN MENIR KEDELAI TERPROTEKSI DAN MINYAK IKAN LEMURU DALAM RANSUM INDUK SAPI PERANAKAN ONGOLE DITINJAU DARI KECERNAAN BAHAN ORGANIK DAN PROTEIN KASAR.

0 2 3