multipel fibrofolikuloma, trichosdiscomas dan achrocordon, yang diduga mutasi terhadap suatu gen supresor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kelainan
genetik ini. Haimowitz JE, et al, 1997 Adanya iritasi kulit yang sering dan lama diduga merupakan faktor
pencetus, terutama pada pasien obesitas. Ketidakseimbangan hormonal juga dapat memudahkan untuk terjadinya skin tag, misalnya tingginya kadar estrogen dan
progesterone pada saat hamil, atau terganggunya kadar growth hormone pada penderita acromegali. Para ahli mendapatkan bahwa epidermal growth factor
dalam transforming growth factor mempunyai peranan dalam hal pertumbuhan skin tag. Toro et al, 1999; Gaw et al, 2004; Safourry et al, 2009
2.1.3 Patogenesis
Ada beberapa pendapat mengenai patogenesis dari skin tag. Terdapatnya beberapa teori yang menyebutkan skin tag terjadi sebagai akibat tekanan yang persisten
ataupun dari gesekan yang terus menerus pada daerah permukaan kulit, terutama pada penderita obesitas, yang menyebabkan gangguan jaringan elastik kulit.
Safoury et al, 2011 Rezzonico dkk, menyimpulkan bahwa individu yang mengalami skin tag
memiliki angka kejadian yang tinggi pada pasien dengan adanya pembesaran tiroid atau terdapat nodul tiroid. Hal ini terjadi karena skin tag dan perubahan
kadar tiroid berhubungan dengan tingginya kadar insulin yang bersirkulasi.
Rezzonico et al, 2009
Allegue dkk melaporkan satu kasus skin tag yang multipel sepanjang pakaian dalam yang digunakan seorang wanita dengan obesitas yang disebabkan
oleh adanya gesekan yang berulang-ulang dengan pakaian yang digunakan pasien. Allegue et al, 2008
Beberapa penelitian mengungkapkan peranan gangguan metabolisme karbohidrat dan insulin serta gangguan metabolisme lipid dan hormon leptin
dalam patogenesis terjadinya skin tag. Mathur, 1997; Dianzani et al, 1998; Erdogan et al, 2005; Erkek et al, 2008
2.1.4 Klinis
Lesi skin tag berbentuk papul dengan konsistensi lunak, berwarna seperti kulit sampai kecoklatan, menonjol atau bertangkai di atas permukaan kulit, biasanya
timbul pada daerah fleksural atau sering mengalami gesekan seperti lipatan leher, ketiak, lipatan paha dan perineum dengan ukuran diameter antara 1mm sampai 1
cm. Barbato et al, 2012 Terdapat tiga tipe gambaran klinis skin tag, yaitu: tipe papul furrowed
dengan ukuran lebar dan tingginya ± 2 mm, tipe filiformis dengan ukuran lebar 2 mm tinggi 5 mm dan yang terakhir tipe dengan bentuk paling besar atau large
bag-like protuberances type sering terjadi pada tubuh bagian bawah. Tipe yang terbesar ini sering disebut tipe fibroepithelial polyp dan jarang muncul secara
multipel pada satu individu. Secara eksperimental, skin tag tipe ini menunjukkan penurunan atau tidak adanya ekspresi tuberin danatau hamartin yang
menyebabkan terbentuknya jaringan ikat longgar dengan sedikit serabut kolagen. Weedon, 2010
Gambar 2.1 Skin Tag Barbato et al, 2012
2.1.5 Histopatologi