1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sehat adalah hak setiap manusia. Hidup sehat adalah keinginan setiap manusia.
Salah satu harta manusia yang paling berharga adalah kesehatan. Kesehatan merupakan modal utama untuk memiliki kehidupan yang bermakna. Hidup yang
sehat mempermudah kita dalam melakukan berbagai aktivitas dan mendekatkan
kita pada kebahagiaan dan kesuksesan hidup.
Namun seiring perkembangan informasi dan teknologi, terjadi pergeseran pola makan dan kebiasaan masyarakat. Karena kesibukan masyarakat saat ini,
masyarakat cenderung memilih makanan cepat saji yang mengandung lemak tinggi, tahan lama, dan enak. Tanpa memperhatikan kesehatan mereka. Makanan
yang kaya lemak menjadi sulit untuk dihindari. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL,
kenaikan kadar trigliserida serta penurunan kadar HDL yang dikenal sebagai triad lipid Perki, 1995.
Pada dislipidemia terjadi kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai oleh kenaikan
kadar kolesterol
hiperkolesterolemia, atau
trigliserida hipertrigliserida, atau kombinasi dari keduanya. Kenaikan kadar lemak darah
dapat terjadi karena kenaikan sintesis atau sekunder akibat adanya penyakit lain yang mendasarinya seperti arteriosklerosis Brown Goldstein, 1987.
Penatalaksanaan dislipidemia
mencakup non-medikamentosa
dan medikamentosa. Penatalaksanaan yang terpenting adalah tanpa obat. Pasien
melakukan perubahan gaya hidup dengan cara diet yang baik dengan komposisi makanan seimbang, latihan jasmani aerobik, penurunan berat badan bagi yang
obesitas, menghentikan kebiasaan merokok dan minuman alkohol. Apabila dengan tatalaksana diatas gagal maka dapat diberikan tatalaksana dengan obat
yang dapat menurunkan lipid seperti obat-obatan golongan statin, resin kolestiramin, asam nikotinat, asam fibrat, dan penghambat absorbsi kolesterol
Doengoes Marilynn, 2000. Banyak obat di pasaran dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol.
Tapi penggunaan bahan alami, lebih baik diterapkan untuk menurunkan kadar kolesterol darah.
Trend “Back to Nature” seolah-olah menjadi pilihan yang tepat untuk menurunkan kadar kolesterol. Kadar kolesterol harus dapat dipertahankan
pada rujukan kadar kolesterol normal. Hal ini menunjukkan bahwa kadar kolesterol perlu dijaga selama hidup kita. Alangkah berbahaya nya, apabila kita
menjaga kadar kolesterol sepanjang sisa hidup kita dengan menggunakan obat- obat kimia yang tentu saja memiliki banyak efek samping.
Kalsium adalah salah satu nutrisi esensial yang diperlukan untuk fungsi biologis seperti konduksi impuls, kontraksi otot, perlekatan sel, mitosis, koagulasi
darah, dan struktur penunjang rangka tubuh. Kalsium juga sudah terbukti dapat menurunkan berat badan. Hasil penelitian sebelumnya tentang peran kalsium
dalam profil lipid plasma masih kontroversial. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang efek kalsium dalam menurunkan kadar kolesterol
darah.
1.2 Identifikasi Masalah