Terapi VULNUS SCLOPETORUM PADA ANJING LOKAL.

12 3.2 Metode 3.2.1 Preoperasi • Persiapan ruang operasi Ruang operasi dibersihkan dari kotoran dengan disapu dibersihkan dari debu, kemudian meja operasi disterilisasi dengan alkohol 70. • Preparasi alat a. Sterilisasi alat-alat bedah Sterilisasi pada alat-alat bedah bertujuan untuk menghilangkan seluruh mikroba yang terdapat pada alat-alat bedah, agar jaringan yang steril atau pembuluh darah pada pasien yang akan dibedah tidak terkontaminasi. • Persiapan pasien atau anjing kasus : a. Anjing yang akan dioperasi dilakukan signalemen, anamnesa, dan pemeriksaan klinik. Selain itu juga dilakukan foto rongent, untuk memastikan posisi peluru. Sebelum dilakukan operasi, hewan dipuasakan selama 12 jam agar hewan tidak muntah pada waktu teranastesi. b. Pertama diinjeksi dengan premedikasi yaitu atropin sulfat sebanyak 1 ml secara subkutan dosis terlampir. c. Setelah 10 menit, kemudian di anestesi menggunakan kombinasi xylasin dan ketamin dengan jumlah pemberian anestesi masing-masing 0,8 ml xylasin dan 1 ml ketamin secara intramuskuler dosis terlampir. d. Setelah teranestesi, anjing ditempatkan pada posisi lateral recumbency. 13 e. Hewan disiapkan secara aseptik, bulu disekitar daerah yang akan diinsisi dibersihkan. Kemudian dilakukan pemasangan ETT dan dilakukan pemasangan intravena kateter untuk infus lactat ringer. f. Dilakukan penutupan site operasi dengan kain drape. g. Kemudian diberi antiseptik untuk menjaga kondisi aseptik. • Persiapan perlengkapan operator dan asisten Perlengkapan yang dibutuhkan operator dan asisten adalah masker, penutup kepala dan sarung tangan serta menggunakan pakaian khusus operasi. Perlengkapan-perlengkapan tersebut disterilisasi dengan urutan tertentu.

3.2.2 Operasi

Setelah tahapan preoperasi selesai dan hewan telah teranestesi kemudian hewan dibaringkan pada posisi lateral, insisi dilakukan pada daerah vulnus, setelah peluru ditemukan dilakukan pengangkatan dengan memotong lemak-lemak yang melekat pada peluru tersebut. Pada proses pengangkatan dan pemotongan lemak ini harus diperhatikan apakah ada pembuluh darah disekitar agar tidak ikut terpotong dan terjadi pendarahan. Apabila terjadi perdarahan dapat dilakukan ligasi pada daerah tersebut. Setelah peluru diangkat, dilakukan penyemprotan antibiotik dan penjahitan kulit dengan pola jahitan sederhana terputus menggunakan benang yang tidak diserap oleh tubuh. Daerah operasi dan bekas luka insisi dibersihkan dengan antiseptik betadine lalu disemprot antibiotik, lalu ditutup dengan kain kasa.