9
memiliki penahan, maka bentuk luka tembak sirkular atau mendekati sirkular yang disekelilingnya dibatasi oleh abrasi. Eka Nilawati, 2011.
2.5 Diagnosis
Diagnosis pada kasus vulnus sclopetorum bisa ditegakkan dengan melakukan anamnesa kepada si pemilik dan pemeriksaan fisik, serta melakukan rongent untuk
peneguhan diagnosa dan memastikan tempat peluru berada pada tubuh hewan tersebut.
1. Bila pada tubuh korban tampak banyak pellet tersebar, maka dapat dipastikan
bahwa korban ditembak dengan senjata jenis “shoot gun” ,yang tidak beralur, dimana dalam satu peluru terdiri dari berpuluh pellet.
2. Bila pada tubuh korban tampak satu peluru, maka korban ditembak oleh senjata jenis rifled.
3. Pada keadaan dimana tubuh korban telah membusuk lanjut atau telah rusak sedemikian rupa, sehingga pemeriksaan sulit, maka dengan pemeriksaan
radiologi ini akan dengan mudah menentukan kasusnya, yaitu dengan
ditemukannya anak peluru pada foto rongent Idries, 1997.
2.6 Prognosis
Pada kasus vulnus sclopetorum prognosis ditentukan dari tingkat keparahan yang ditimbulkan dari tembakan tersebut, termasuk dalam luka tembak keluar ataupun
luka tembak masuk. Namun dalam kasus anjing ini, walaupun dikatagorikan dalam luka tembak masuk, namun tidak begitu dalam dan melukai organ vital. Hal ini
dipertegas
10
dengan kondisi hewan yang tidak begitu buruk, dipertegas dengan hasil foto rongent hewan. Sehingga prognosis dari kasus ini adalah “fausta”.
2.7 Terapi
Pada penangan kasus vulnus sclopetorum jangan langsung mengeluarkan pelurunya, namun yang harus dilakukan adalah membersihkan luka dengan ringer
laktat RL, berikan antiseptik dan tutup luka. Biarkan luka setidaknya seminggu baru pasien dibawa ke ruang operasi untuk dikeluarkan pelurunya. Diharapkan
setidaknya dalam waktu seminggu posisi peluru sudah mantap dan tak bergeser karena setidaknya sudah terbentuk jaringan disekitar peluru.
Setelah mengetahui posisi peluru pada luka tembak luar, bisa langsung dilakukan pencabutan peluru, namun apabila luka tembak dalam maka peluru harus segera
dikeluarkan dan muskulus bekas posisi peluru dijahit dengan pola jahitan sederhana terputus menggunakan benang yang tidak diserap oleh tubuh.