3
1.2 Uraian Kasus
Pada hari kamis tanggal 17 Desember 2015 datang Saudara Reynhard dengan alamat Jalan Dipenegoro No. 8, Denpasar ke Rumah Sakit Hewan Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Udayana di Jalan Raya Sesetan, Gang Markisa No. 6, Denpasar, dengan membawa seekor anjing lokal jantan dengan umur diperkirakan 8 bulan,
berwarna hitam. Dari hasil anamnesa, anjing tersebut terlihat tiba-tiba pincang pada kaki kirinya,
setelah dilakukan pemeriksaan pada paha kaki kiri terdapat luka kecil dan meradang. Setelah dilakukan palpasi ternyata pada daerah luka bagian dalam dapat dirasakan
sesuatu benda yang keras, selanjutnya dilakukan foto rontgen pada daerah luka tersebut, dari hasil pencitraan foto rontgen terlihat adanya benda asing yaitu peluru air soft gun
ukuran 4,5 mm. Sehingga dapat mendiagnosa bahwa anjing tersebut merupakan kasus luka tembak peluru atau Vulnus Sclopetorum.
Gambar 1. Foto rongent untuk memastikan letak peluru
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Vulnus
Vulnus atau luka adalah suatu diskontinuitas jaringan yang abnormal, baik di dalam maupun pada permukaan tubuh. Luka dapat terjadi
karena trauma
yang berasal dari luar atau berasal dari dalam karena gesekan fragmen tulang yang patah,
rusaknya kulit dari infeksi atau tumor ganas Ridhwan Ibrahim, 2002. Menurut Suriadi 2007, luka adalah rusaknya kesatuankomponen jaringan, dimana secara
spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. Jenis dan kategori vulnus :
1. Luka memar vulnus contussum Kontusi atau memar jaringan disebut juga sebagai luka “tertutup”
dengan kulit bengkak dan berwarna biru, Luka ini diakibatkan benturan benda yang keras dan mengakibatkan kerusakan pada soft tissue dan ruptur
pada pembuluh darah sehingga menimbulkan nyeri dan berdarah hematoma bila kecil maka akan diserap oleh jaringan disekitarnya, jika organ dalam
terbentur dapat menyebabkan akibat yang serius.
5
2. Luka lecet vulnus abrasi Adalah luka yang hanya mengenai lapisan paling luar dari kulit dan
sangat dangkal. 3. Luka sayat vulnus incisi
Adalah luka yang diperoleh karena trauma benda tajam, jaringan yang hilang boleh dikatakan tidak ada.
4. Luka robek vulnus laceratum Luka yang pinggirnya tidak teratur atau compang-camping, sebagian dari
jaringan umumnya hilang. Disebabkan oleh trauma benda tumpul. 5. Luka tusuk vulnus punctum
Luka yang disebabkan tusukan benda berujung runcing seperti paku. Tapi luka mungkin terdorong ke dalam luka kecil, tetapi dapat sangat dalam.
Apabila luka tusuk ini menembus suatu organ, maka luka yang masuk selalu lebih besar dari luka keluarnya. Terkadang luka ini baru diketahui setelah
timbul abses di telapak kaki. 6. Luka tembak vulnus sclopetorum
Apabila luka tembak ini menumbus suatu organ, maka luka keluarnya lebih lebar dan lebih compang-camping. Apabila tembakan dilakukan dari
jarak dekat, maka pada luka masuk dapat ditemui jelaga. Pada luka keluar tidak jarang di temui pula bagian-bagian organ yang diterjang peluru. Keluar
tidaknya peluru atau sampai dimana kerusakan yang ditimbulkannya tergantung
dari jenis
senjata, peluru
jarak dan
arah tembakkan.