Bulk Density Air Tersedia Porositas

Porositas 70,77+0,13 72,53+1,7 67,32+1,06 68,85+5,9 Kadar Air 50,48+ 3,25 57,79+7,8 57,74+6,16 52,93+7,5 Ketahanan Penetrasi kgcm 2 0,75 1,40 0,75 1,20 Teksture – Pasir 15,39+ 0,64 7,18+ 0,11 8,84+ 0,19 9,14+ 0,32 - Debu 21,81+ 0,48 32,96+ 1,87 34,42+ 2,92 24,64+ 0,97 - Liat 62,81+ 0,15 59,86+ 1,97 61,9+ 3,95 66,27+ 0,72 liat Lempung liat Lempung liat liat

a. Bulk Density

Bulk density pada berbagai tutupan vegetasi menunjukan bahwa nilai yang berbeda Gambar 13. Nilai bulk density paling rendah terdapat pada penutupan lahan SB dan penutupan TP 0,73 gcc dan 0,77 gcc, serta nilai bulk density tertingi terdapat pada lahan TC 0,87 gcc. Gambar 13 Grafik Bulk Density pada penutupan lahan pertanian TP, semak belukar SB, tanaman campuran TC dan Jati-Mengkudu JM.

b. Air Tersedia

Air tersedia adalah kandungan air yang tersekap oleh sistem tanah setelah air kakas berat yang berlebihan mengalir dan setelah laju gerakan air ke bawah berkurang banyak. Besaran air tersedia atau kapasitas lapang pada berbagi tanah akan setara besaran kesetaraan lengas. Tanaman umumnya hanya mampu memanfaatkan air yang berada pada kisaran kapasitas lapang dan porsentase layu permanen pF 2,7-4,2. Tanaman akan layu jika kandungan air sistem tanah pentukungnya telah mencapai pF lebih kurang 4,2. Sistem tanah pada kapasitas lapang mempunyai sejumlah air yang tersekap pada pipa pori kapiler, dan merupakan lapisan sinambung yang mengelilingi jarah-jarah tanah. Kapasitas lapang atau air tersedia pada berbagai lahan memiliki nilai yang berbeda Gambar 14. Nilai air tersedia paling tinggi terdapat pada lahan TP sedangkan nilai air tersedia paling rendah terdapat pada lahan SB Gambar 14. Gambar 14 Grafik air tersedia pada penutupan lahan pertanian TP, semak belukar SB, tanaman campuran TC dan Jati-Mengkudu JM.

c. Porositas

Porositas atau ruang pori tanah yaitu bagian tanah yang ditempati oleh air dan udara. Sedangkan ruang pori total terdiri dari atas ruang diantara partikel pasir, debu dan liat serta ruang diantara agregat–agregat tanah Soepardi,1983. Porositas diareal. Pada Gambar 15 terlihat bahwa setiap penutupan lahan memiliki tingkat porositas yang berbeda. Nilai persentase tingkat porositas tanah yang paling tinggi terdapat pada lahan dengan penutupan lahan SB 72,53 . Sedangkan nilai persentase porositas tanah paling rendah terdapat pada lahan dengan tutupan lahan TC 67,32. Untuk lahan dengan tutupan lahan JM dan TP memiliki nilai persentase porositas 68,85 dan 70,77 Gambar 15. Gambar 15 Porositas tanah pada penutupan lahan pertanian TP, semak belukar SB, tanaman campuran TC dan Jati-Mengkudu JM.

d. Kadar Air