Metode Bimbingan Rohani Pengertian Metode Bimbingan Rohani
5. Masalah yang ditanyakan oleh pembimbing harus benar - benar mengenai sasaran to the point yang ingin diketahui.
6. Pembimbing harus menghormati harkat dan martabat klien sebagai manusia yang berhak memperoleh bantuan untuk mengembangkan bakat
dan kemampuannya sampai pada titik optimalnya. 7. Pembimbing harus menyediakan waktu yang cukup longgar bagi
berlangsungnya wawancara, tidak tergesa-gesa atau bersitegang, melainkan bersikap tenang dan sabar, serta konsisten.
8. Pembimbing harus dapat menyimpan rahasia pribadi klien demi menghormati harkat dan martabatnya. Segala fakta yang diperoleh dari
klien dicatat secara teratur dan rapi dalam buku catatan cumulative records untuk klien yang bersangkutan serta disimpan baik-baik sebagai
file dokumen penting. Pada saat dibutuhkan catatan pribadi tersebut dianalisis dan diidentifikasikan untuk bahan pertimbangan tentang metode
apakah yang lebih tepat bagi bantuan yang harus diberikan kepadanya
39
. b. Group Guidance Bimbingan Kelompok
Dengan menggunakan kelompok, pembimbing dan klien dapat mengembangkan sikap sosial, sikap memahami peranan klien bimbingan
dalam lingkungannya menurut penglihatan orang lain dalam kelompok itu role reception karena klien tersebut ingin mendapatkan pandangan baru
39
M.Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta : PT Golden Terayon Press, 1982 , h.44.
tentang dirinya dari orang lain serta hubungannya dengan orang lain. Dengan demikian melalui metode kelompok ini dapat timbul kemungkinan
diberikannya group therapy penyembuhan gangguan jiwa melalui kelompok yang fokusnya berbeda dengan konseling
40
. Metode bimbingan secara berkelompok ini menghendaki agar setiap
klien melakukan komunikasi timbal balik dengan teman-temannya, melakukan hubungan interpersonal satu sama lain dan bergaul melalui
kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi peningkatan pembinaan pribadi masing - masing. Dalam proses bimbingan kelompok ini pembimbing
hendaknya mengarahkan minat dan perhatian mereka kepada hidup kebersamaan dan saling tolong-menolong dalam memecahkan permasalahan
bersama yang menyangkut kepentingan mereka bersama
41
. c. Client Centered Method Metode yang dipusatkan pada keadaan klien
Metode ini sering juga disebut nondirective tidak mengarahkan. Metode ini menurut Dr.William E.Hulme dan Wayne K.Climer lebih cocok
untuk dipergunakan oleh pastoral counselor penyuluh rohani, Karena counselor akan lebih dapat memahami kenyataan penderitaan klien yang
biasanya bersumber pada perasaan dosa yang banyak menimbulkan perasaan
40
Op. Cit, Samsul Munir Amin, h.70.
41
M.Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta : PT Golden Terayon Press, 1982, h.45.
cemas, konflik kejiwaan, dan gangguan jiwa lainnya. Dengan memperoleh insight dalam dirinya berarti menemukan pembebasan dari penderitaanya
42
. d. Directive Counseling
Directive Counseling sebenarnya merupakan bentuk psikoterapi yang paling sederhana, karena konselor. Atas dasar metode ini, secara langsung
memberikan jawaban-jawaban terhadap problem yang oleh klien disadari menjadi sumber kecemasannya.Metode ini tidak hanya dipergunakan oleh
para counselor, melainkan juga digunakan oleh para guru, dokter, social worker, ahli hukum dan sebagainya,dalam rangka usaha mencari tahu
tentang keadaan diri klien
43
. e. Eductive Method Metode Pencerahan
Metode ini sebenarnya hampir sama dengan metode client centered, hanya yang membedakan letak pada usaha mengorek sumber perasaan yang
menjadi beban tekanan batin klien serta mengaktifkan kekuatan tenaga kejiwaan klien potensi dinamis melalui pengertian tentang realitas situasi
yang dialami olehnya. Inti dari metode Eductive Method adalah pemberian “insight”dan klarifikasi pencerahan terhadap unsur-unsur kejiwaan yang
menjadi sumber konflik seseorang, jadi disini juga tampak bahwa sikap konselor ialah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada klien untuk
42
Op. Cit, Samsul Munir Amin, h.71.
43
Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, Jakarta : Amzah , 2015, Ed.1, Cet. 3, h.72.
mengekspresikan melahirkan segala gangguan kejiwaan yang disadari menjadi permasalahannya bagi diri klien tersebut.
f. Psychoanalysis Method Metode psikoanalisis Psychoanalysis Method juga terkenal didalam
konseling yang mula-mula diciptakan oleh Sigmund Freud. Metode ini berpangkal pada pandangan bahwa semua manusia itu jika pikiran dan
perasaannya tertekan oleh kesadaran dan perasaan atau motif-motif tertekan tersebut tetap masih aktif mempengaruhi segala tingkah lakunya meskipun
mengendap didalam alam ketidaksadaran Das Es yang disebutnya “Verdrongen Complexen”.
Dari Das Es ini Freud mengembangkan teorinya tentang struktur kepribadian manusia. Segala permasalahan hidup klien yang mempengaruhi
tingkah lakunya bersumber pada dorongan seksual yang oleh Freud disebut “Libido”nafsu birahi
44
.