Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Wiwin Ariyanti, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CLAY UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ALTRUISME SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu konseling kelompok menggunakan media clay. Konseling kelompok memberikan kesempatan bagi anak untuk saling berinteraksi dengan temannya melalui permainan clay. Anak yang terlibat dalam aktivitas kelompok memungkinkan anak belajar perilaku membantu, berbagi mainan, bergiliran dalam bermain, dan bekerjasama dengan temannya. Kondisi ini dapat berdampak pada peningkatan perilaku altruisme anak. Perilaku altruisme ini memiliki dampak yang positif bagi anak lain yaitu dapat mengurangi kesulitan yang dialami anak lain dan meningkatkan rasa harga diri bagi anak yang melakukan perilaku altruisme karena dapat melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi anak lain. Melihat dampak positif yang ditimbulkan, sangat penting menanamkan perilaku altruisme sejak dini. Anak-anak yang dapat bertindak altruisme secara konsisten akan mempertahankan situasi ini sampai ke masa dewasa.

C. Rumusan Masalah

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini diperinci dalam pertanyaan- pertanyaan berikut: 1. Bagaimana profil perilaku altruisme siswa kelas 1 SD Laboratorium- Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 20122013? 2. Bagaimana program konseling kelompok dengan menggunakan media clay untuk meningkatkan perilaku altruisme siswa kelas 1 SD Laboratorium- Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 20122013? 3. Bagaimana efektivitas konseling kelompok dengan menggunakan media clay untuk meningkatkan perilaku altruisme siswa kelas 1 SD Laboratorium- Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 20122013?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas konseling kelompok dengan menggunakan media clay untuk meningkatkan perilaku altruisme siswa kelas 1 SD Laboratorium Percontohan UPI Bandung. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk : Wiwin Ariyanti, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CLAY UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ALTRUISME SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Memperoleh deskripsi terhadap profil perilaku altruisme siswa kelas 1 SD Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 20122013. 2. Memperoleh suatu teknik untuk membantu anak-anak, yaitu konseling kelompok dengan menggunakan media clay. Teknik ini dapat digunakan oleh guru Bimbingan dan Konseling untuk menangani masalah perilaku anak-anak yang sesuai dengan tahap perkembangannya terutama pada masalah perilaku altruisme siswa kelas 1 SD Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 20122013. 3. Menguji efektivitas konseling kelompok dengan menggunakan media clay untuk meningkatkan perilaku altruisme siswa kelas 1 SD Laboratorium- Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 20122013.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber rujukan dalam pengembangan ilmu bimbingan dan konseling. 2. Manfaat Praktis Sedangkan manfaat secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap pihak: a. Siswa Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan perilaku mau berbagi sesuatu yang dimiliki, peduli, bekerjasama, melakukan aktivitas bersama teman, membantu teman yang kesulitan, menghibur teman yag bersedih, mau manunggu giliran, dan mengendalikan perilakunya. b. Guru Bimbingan dan Konseling Bagi guru Bimbingan dan Konseling hasil penelitian sebagai strategi alternatif dalam memberikan bantuan layanan bimbingan dan konseling untuk masalah anak, terutama untuk meningkatkan perilaku altruisme. Wiwin Ariyanti, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CLAY UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ALTRUISME SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Kepala Sekolah Hasil penelitian diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam meningkatkan perilaku altruisme siswa. d. Peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan penelitian lebih lanjut mengenai konseling kelompok dengan menggunakan media clay untuk meningkatkan perilaku altruisme siswa kelas 1 SD. Wiwin Ariyanti, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CLAY UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ALTRUISME SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menyajikan pendekatan, metode, desain, subjek, lokasi, prosedur, pengembangan instrumen penelitian dan analisis data penelitian.

A. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas konseling kelompok dengan menggunakan media clay untuk meningkatkan perilaku altruisme anak kelsa 1 SD Laboratorium Percontohan UPI Bandung. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitaif digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian atau hipotesis penelitian secara spesifik dan mengumpulkan data berbentuk angka dari partisipan yang dianalisis menggunakan statistik Creswell, 2008: 46. Melalui pendekatan ini diharapkan memperoleh deskripsi data secara empirik mengenai tingkat perilaku altruisme anak sebelum dan sesudah dilakukan intervensi konseling kleompok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Tujuan digunakan metode eksperimen untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap variabel dependen Sugiyono, 2011: 107. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design desain eksperimen semu. Penggunaan quasi experimental design dilakukan karena berkenaan dengan pengendalian variabel, meskipun menggunakan kelompok kontrol kemungkinan sulit mendapatkan kelompok kontrol yang dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol varibel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen Sugiyono, 2011: 114, serta subyek dipilih dengan tidak randomisasi, kedua kelompok diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal, posttest untuk mengetahui keadaan akhir dan hanya kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan konseling kelompok Creswell, 2008: 313. Gambaran quasi experimental design Creswell, 2008: 314 dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut: