3.2. Analisis Kebutuhan Sistem
Agar dapat menghadapi permasalahan yang sudah dipaparkan pada analisis
permasalahan, penulis menentukan beberapa kebutuhan sistem yang diperlukan. Kebutuhan sistem yang dimaksud dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu kebutuhan
fungsional dan kebutuhan non fungsional.
3.2.1. Kebutuhan fungsional
Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang harus diberikan oleh sistem. Adapun kebutuhan fungsional yang dimaksud adalah sistem dapat menyelesaikan masalah
dalam pemilihan perusahaan Badan Usaha Milik Negara paling diminati dengan menggunakan algoritma AHPdan algoritmaSAW.
3.2.2. Kebutuhan non fungsional
Kebutuhan non fungsional adalah kebutuhan yang diberikan oleh sistem yang bertujuan untuk mendukung kebutuhan fungsional yang sudah ditentukan. Beberapa
kebutuhan non fungsional yang dimaksud adalah : 1.
Mudah dalam penggunaan. Sistem yang akan dibangun harus mudah digunakan dan dengan tampilan
sederhana, agar dapat digunakan dengan mudah. 2.
Kuisioner Kuisioner digunakan sebagai media pengambilan data. Hasil kuisioner tersebut
digunakan sebagai sumber data penilaian.
3.3. Analisis Proses
Dalam pemilihan perusahaan BUMN paling diminati sistem ini menggunakan 2
proses utama, yaitu proses pemilihan menggunakan algoritma AHP dan proses pemilihan menggunakan algoritma SAW. Untuk mengetahui bagaimana sistem
bekerja dapat dengan mengimplementasikannya ke dalam analisis proses.
Universitas Sumatera Utara
3.3.1. Analisis proses algoritma AHP
Langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan pemilihan perusahaan BUMN paling diminati adalah sebagai berikut :
Menentukan tujuan, kriteria, dan alternatif. Tujuan
: Menentukan perusahaan BUMN paling diminati. Kriteria
: - Gaji - Fasilitas
- Jenjang Karir - Bidang Ilmu
- Penempatan. Alternatif
: Pelindo A, PTPN B, Wika C, PGN D, Pertamina E, Bank Mandiri F, Angkasa Pura G, PLN H, Pos Indonesia I,
Kereta Api J. Menentukan prioritas elemen semua kriteria yaitu gaji, fasilitas, jenjang karir, bidang
ilmu, dan penempatan yangdapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria
Kriteria Gaji
Fasilitas J. Karir
B. Ilmu Penem.
Gaji 1
6 4
8 2
Fasilitas 1
6 1
1 3
2 1
5 Jenjang Karir
1 4
3 1
6 1
2 Bidang Ilmu
1 8
1 2
1 6
1 1
7 Penempatan
1 2
5 2
7 1
Semua hasil perbandingan berpasangan disintesis, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria yang disederhanakan
Kriteria Gaji
Fasilitas J. Karir
B. Ilmu Penem.
Gaji 1,000
6,000 4,000
8,000 2,000
Fasilitas 0,167
1,000 0,333
2,000 0,200
Jenjang Karir 0,250
3,000 1,000
6,000 0,500
Bidang Ilmu 0,125
0,500 0,167
1,000 0,143
Penempatan 0,500
5,000 2,000
7,000 1,000
∑ 2,042
15,500 7,500
24,000 3,843
Tabel 3.3. Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria yang dinormalkan
Kriteria Gaji
Fasilitas J. Karir
B. Ilmu Penem.
Vector Eigen dinormalkan
Gaji 0,490
0,387 0,533
0,333 0,520
0,453 Fasilitas
0,082 0,065
0,044 0,083
0,052 0,065
Jenjang Karir 0,122
0,194 0,133
0,250 0,130
0,166 Bidang Ilmu
0,061 0,032
0,022 0,042
0,037 0,039
Penempatan 0,245
0,323 0,267
0,292 0,260
0,277 Mengukur konsistensi
Nilai eigen maksimum= 2,042 x 0,453 + 15,500 x 0,065 + 7,500 x 0,166 + 24,000 x 0,039 + 3,843 x 0,277
= 5,178
Karena matriks berordo 5 yakni terdiri dari 5 kriteria, nilai Indeks Konsistensi yang diperoleh :
�� = ���� − �
� − 1 �� =
5,178 − 5
5 − 1
�� = 0,045
Universitas Sumatera Utara
Untuk n = 5, RI = 1,120 Tabel 2.2.Random Index, maka : �� =
�� ��
�� = 0,045
1,120 �� = 0,040
Memeriksa konsistensi hirarki. Karena nilai CR0,100 maka hasil perhitungan dinyatakan konsisten.
Menentukan prioritas elemen untuk kriteria gaji, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Gaji
A B
C D
E F
G H
I J
A 1
1 6
6 7
1 3
3 2
1 2
8 4
B 1
6 1
1 2
3 1
7 1
3 1
4 1
6 4
1 2
C 1
6 1
2 1
1 2
1 8
1 4
1 5
1 7
3 1
3 D
1 7
1 3
1 2
1 1
1 9
1 5
1 6
1 8
2 1
4 E
3 7
8 9
1 1
5 4
2 9
6 F
1 3
3 4
5 1
5 1
1 1
2 1
4 6
2 G
1 2
4 5
6 1
4 2
1 1
1 3
7 3
H 2
6 7
8 1
2 4
3 1
1 9
5 I
1 8
1 4
1 3
1 2
1 9
1 6
1 7
1 9
1 1
1 5
J 1
4 2
3 4
1 6
1 2
1 3
1 5
5 1
1
Universitas Sumatera Utara
Semua hasil perbandingan berpasangan disintesis, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6.
Tabel 3.5. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Gaji yang disederhanakan
A B
C D
E F
G H
I J
A 1,000
6,000 6,000
7,000 0,333
3,000 2,000
0,500 8,000
4,000 B
0,167 1,000
2,000 3,000
0,143 0,333
0,250 0,167
4,000 0,500
C 0,167
0,500 1,000
2,000 0,125
0,250 0,200
0,143 3,000
0,333 D
0,143 0,333
0,500 1,000
0,111 0,200
0,167 0,125
2,000 0,250
E 3,000
7,000 8,000
9,000 1,000
5,000 4,000
2,000 9,000
6,000 F
0,333 3,000
4,000 5,000
0,200 1,000
0,500 0,250
6,000 2,000
G 0,500
4,000 5,000
6,000 0,250
2,000 1,000
0,333 7,000
3,000 H
2,000 6,000
7,000 8,000
0,500 4,000
3,000 1,000
9,000 5,000
I 0,125
0,250 0,333
0,500 0,111
0,167 0,143
0,111 1,000
0,200 J
0,250 2,000
3,000 4,000
0,167 0,500
0,333 0,200
5,000 1,000
∑ 7,685 30,083 36,833 45,500 2,940 16,450 11,593 4,829 54,000 22,283
Tabel 3.6. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Gaji yang dinormalkan
A B
C D
E F
G H
I J
Vector Eigen dinormalkan
A 0,130
0,199 0,163
0,154 0,113
0,182 0,173
0,104 0,148
0,180 0,155
B 0,022
0,033 0,054
0,066 0,049
0,020 0,022
0,035 0,074
0,022 0,040
C 0,022
0,017 0,027
0,044 0,043
0,015 0,017
0,030 0,056
0,015 0,028
D 0,019
0,011 0,014
0,022 0,038
0,012 0,014
0,026 0,037
0,011 0,020
E 0,390
0,233 0,217
0,198 0,340
0,304 0,345
0,414 0,167
0,269 0,288
F 0,043
0,100 0,109
0,110 0,068
0,061 0,043
0,052 0,111
0,090 0,079
G 0,065
0,133 0,136
0,132 0,085
0,122 0,086
0,069 0,130
0,135 0,109
H 0,260
0,199 0,190
0,176 0,170
0,243 0,259
0,207 0,167
0,224 0,210
I 0,016
0,008 0,009
0,011 0,038
0,010 0,012
0,023 0,019
0,009 0,016
J 0,033
0,066 0,081
0,088 0,057
0,030 0,029
0,041 0,093
0,045 0,056
Mengukur konsistensi. Nilai eigen maksimum=7,685 x 0,155 + 30,083 x 0,040 + 36,833 x 0,028 +
45,500 x 0,020 + 2,940 x 0,288 + 16,450 x 0,079 + 11,593 x 0,109 + 4,829 x 0,210 + 54,000 x 0,016 +
22,283 x 0,056 =10,866
Universitas Sumatera Utara
Karena matriks berordo 10 yakni terdiri dari 10 kriteria, nilai Indeks Konsistensi yang diperoleh :
�� = ���� − �
� − 1 �� =
10,866 − 10
10 − 1
�� = 0,096
Untuk n = 10, RI = 1,490 Tabel 2.2. Random Index, maka : �� =
�� ��
�� = 0,096
1,490 �� = 0,065
Memeriksa konsistensi hirarki. Karena nilai CR0,100 maka hasil perhitungan
dinyatakan konsisten. Menentukan prioritas elemen untuk kriteria nilai akademik, sehingga diperoleh
matriks seperti pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Fasilitas
A B
C D
E F
G H
I J
A 1
1 3
5 7
1 4
4 1
2 1
3 6
2 B
1 3
1 1
3 5
1 6
2 1
4 1
5 4
1 2
C 1
5 1
3 1
1 4
1 8
1 2
1 6
1 7
2 1
4 D
1 7
1 5
1 4
1 1
1 9
1 4
1 8
1 9
1 2
1 6
E 4
6 8
9 1
1 7
3 2
9 5
F 1
4 1
2 2
4 1
7 1
1 1
5 1
6 3
1 3
G 2
4 6
8 1
3 5
1 1
1 2
7 3
H 3
5 7
9 1
2 6
2 1
1 8
4 I
1 6
1 4
1 2
2 1
9 1
3 1
7 1
8 1
1 1
5 J
1 2
2 4
6 1
5 3
1 3
1 4
5 1
1
Universitas Sumatera Utara
Semua hasil perbandingan berpasangan disintesis, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.8 dan Tabel 3.9.
Tabel 3.8 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Fasilitas yang disederhanakan
A B
C D
E F
G H
I J
A 1,000
3,000 5,000
7,000 0,250
4,000 0,500
0,333 6,000
2,000 B
0,333 1,000
3,000 5,000
0,167 2,000
0,250 0,200
4,000 0,500
C 0,200
0,333 1,000
4,000 0,125
0,500 0,167
0,143 2,000
0,250 D
0,143 0,200
0,250 1,000
0,111 0,250
0,125 0,111
0,500 0,167
E 4,000
6,000 8,000
9,000 1,000
7,000 3,000
2,000 9,000
5,000 F
0,250 0,500
2,000 4,000
0,143 1,000
0,200 0,167
3,000 0,333
G 2,000
4,000 6,000
8,000 0,333
5,000 1,000
0,500 7,000
3,000 H
3,000 5,000
7,000 9,000
0,500 6,000
2,000 1,000
8,000 4,000
I 0,167
0,250 0,500
2,000 0,111
0,333 0,143
0,125 1,000
0,200 J
0,500 2,000
4,000 6,000
0,200 3,000
0,333 0,250
5,000 1,000
∑ 11,593 22,283 36,750 55,000 2,940 29,083 7,718 4,829 45,500 16,450
Tabel 3.9. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Fasilitas yang dinormalkan
A B
C D
E F
G H
I J
Vector Eigen dinormalkan
A 0,086
0,135 0,136
0,127 0,085
0,138 0,065
0,069 0,132
0,122 0,109
B 0,029
0,045 0,082
0,091 0,057
0,069 0,032
0,041 0,088
0,030 0,056
C 0,017
0,015 0,027
0,073 0,043
0,017 0,022
0,030 0,044
0,015 0,030
D 0,012
0,009 0,007
0,018 0,038
0,009 0,016
0,023 0,011
0,010 0,015
E 0,345
0,269 0,218
0,164 0,340
0,241 0,389
0,414 0,198
0,304 0,288
F 0,022
0,022 0,054
0,073 0,049
0,034 0,026
0,035 0,066
0,020 0,040
G 0,173
0,180 0,163
0,145 0,113
0,172 0,130
0,104 0,154
0,182 0,152
H 0,259
0,224 0,190
0,164 0,170
0,206 0,259
0,207 0,176
0,243 0,210
I 0,014
0,011 0,014
0,036 0,038
0,011 0,019
0,026 0,022
0,012 0,020
J 0,043
0,090 0,109
0,109 0,068
0,103 0,043
0,052 0,110
0,061 0,079
Mengukur konsistensi. Nilai eigen maksimum=11,593 x 0,109 + 22,283 x 0,056 + 36,750 x 0,030 +
55.000 x 0,015 + 2,940 x 0,288 + 29,083 x 0,040 + 7,718 x 0,152 + 4,829 x 0,210 + 45,500 x 0,020 +
16,450 x 0,079 =10,893
Universitas Sumatera Utara
Karena matriks berordo 10 yakni terdiri dari 10 alternatif, nilai Indeks Konsistensi yang diperoleh :
�� = ���� − �
� − 1 �� =
10,893 − 10
10 − 1
�� = 0,099
Untuk n = 10, RI = 1,490 Tabel 2.2.Random Index, maka : �� =
�� ��
�� = 0,099
1,490 �� = 0,067
Memeriksa konsistensi hirarki. Karena nilai CR0,100 maka hasil perhitungan
dinyatakan konsisten. Menentukan prioritas elemen untuk kriteria Absensi, sehingga diperoleh matriks
seperti pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Jenjang Karir
A B
C D
E F
G H
I J
A 1
1 5
4 7
1 3
2 1
2 1
4 6
3 B
1 5
1 1
1 2
3 1
7 1
4 1
6 1
8 2
1 3
C 1
4 2
1 1
4 1
6 1
3 1
5 1
7 3
1 2
D 1
7 1
3 1
4 1
1 1
9 1
6 1
8 1
9 1
2 5
E 3
7 6
9 1
1 5
2 1
2 8
5 F
1 2
4 3
6 1
5 1
1 1
3 1
5 5
2 G
2 6
5 8
1 2
3 1
1 1
3 7
4 H
4 8
7 9
2 5
3 1
1 9
6 I
1 6
1 2
1 3
2 1
8 1
5 1
7 1
9 1
1 1
4 J
1 3
3 2
5 1
5 1
2 1
4 1
6 4
1 1
Universitas Sumatera Utara
Semua hasil perbandingan berpasangan disintesis, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.11. dan Tabel 3.12.
Tabel 3.11. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria J. Karir yang disederhanakan
A B
C D
E F
G H
I J
A 1,000
5,000 4,000
7,000 0,333
2,000 0,500
0,250 6,000
3,000 B
0,200 1,000
0,500 3,000
0,143 0,250
0,167 0,125
2,000 0,333
C 0,250
2,000 1,000
4,000 0,167
0,333 0,200
0,143 3,000
0,500 D
0,143 0,333
0,250 1,000
0,111 0,167
0,125 0,111
0,500 0,200
E 3,000
7,000 6,000
9,000 1,000
5,000 2,000
0,500 8,000
5,000 F
0,500 4,000
3,000 6,000
0,200 1,000
0,333 0,200
5,000 2,000
G 2,000
6,000 5,000
8,000 0,500
3,000 1,000
0,333 7,000
4,000 H
4,000 8,000
7,000 9,000
2,000 5,000
3,000 1,000
9,000 6,000
I 0,167
0,500 0,333
2,000 0,125
0,200 0,143
0,111 1,000
0,250 J
0,333 3,000
2,000 5,000
0,200 0,500
0,250 0,167
4,000 1,000
∑ 11,593 36,833 29,083 54,000 4,779 17,450 7,718 2,940 45,500 22,283
Tabel 3.12. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria J. Karir yang dinormalkan
A B
C D
E F
G H
I J
Vector Eigen dinormalkan
A 0,086
0,136 0,138
0,130 0,070
0,115 0,065
0,085 0,132
0,135 0,109
B 0,017
0,027 0,017
0,056 0,030
0,014 0,022
0,043 0,044
0,015 0,028
C 0,022
0,054 0,034
0,074 0,035
0,019 0,026
0,049 0,066
0,022 0,040
D 0,012
0,009 0,009
0,019 0,023
0,010 0,016
0,038 0,011
0,009 0,016
E 0,259
0,190 0,206
0,167 0,209
0,287 0,259
0,170 0,176
0,224 0,215
F 0,043
0,109 0,103
0,111 0,042
0,057 0,043
0,068 0,110
0,090 0,078
G 0,173
0,163 0,172
0,148 0,105
0,172 0,130
0,113 0,154
0,180 0,151
H 0,345
0,217 0,241
0,167 0,419
0,287 0,389
0,340 0,198
0,269 0,287
I 0,014
0,014 0,011
0,037 0,026
0,011 0,019
0,038 0,022
0,011 0,020
J 0,029
0,081 0,069
0,093 0,042
0,029 0,032
0,057 0,088
0,045 0,056
Mengukur konsistensi Nilai eigen maksimum = 11,593x 0,109 + 36,833 x 0,028 + 29,083 x 0,040 +
54,000 x 0,016 + 4,779 x 0,215 + 17,450 x 0,078 + 7,718 x 0,151 + 2,940 x 0,287 + 45,500 x 0,020 +
22,283 x 0,056 = 10,887
Universitas Sumatera Utara
Karena matriks berordo 10 yakni terdiri dari 10 alternatif, nilai Indeks Konsistensi yang diperoleh :
�� = ���� − �
� − 1 �� =
10,887 − 10
10 − 1
�� = 0,099
Untuk n = 10, RI = 1,490 Tabel 2.2.Random Index, maka : �� =
�� ��
�� = 0,099
1,490 �� = 0,066
Memeriksa konsistensi hirarki. Karena nilai CR0,100 maka hasil perhitungan
dinyatakan konsisten. Menentukan prioritas elemen untuk kriteria Bidang Ilmu, sehingga diperoleh matriks
seperti pada Tabel 3.13.
Tabel 3.13. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Bidang Ilmu
A B
C D
E F
G H
I J
A 1
1 3
5 4
1 2
1 5
1 6
1 4
2 1
3 B
1 3
1 1
3 2
1 4
1 7
1 8
1 6
1 2
1 5
C 1
5 1
3 1
1 1
2 1
6 1
9 1
9 1
8 1
4 1
7 D
1 4
1 2
2 1
1 1
5 1
8 1
9 1
7 1
3 1
6 E
2 4
6 5
1 1
1 4
1 5
1 3
3 1
2 F
5 7
9 8
4 1
1 1
2 2
6 3
G 6
8 9
9 5
2 1
1 1
1 7
4 H
4 6
8 7
3 1
2 1
1 1
1 5
2 I
1 2
2 4
3 1
3 1
6 1
7 1
5 1
1 1
4 J
3 5
7 6
2 1
3 1
4 1
2 4
1 1
Universitas Sumatera Utara
Semua hasil perbandingan berpasangan disintesis, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.14 dan Tabel 3.15.
Tabel 3.14. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria B. Ilmu yang disederhanakan
A B
C D
E F
G H
I J
A 1,000
3,000 5,000
4,000 0,500
0,200 0,167
0,250 2,000
0,333 B
0,333 1,000
3,000 2,000
0,250 0,143
0,125 0,167
0,500 0,200
C 0,200
0,333 1,000
0,500 0,167
0,111 0,111
0,125 0,250
0,143 D
0,250 0,500
2,000 1,000
0,200 0,125
0,111 0,143
0,333 0,167
E 2,000
4,000 6,000
5,000 1,000
0,250 0,200
0,333 3,000
0,500 F
5,000 7,000
9,000 8,000
4,000 1,000
0,500 2,000
6,000 3,000
G 6,000
8,000 9,000
9,000 5,000
2,000 1,000
1,000 7,000
4,000 H
4,000 6,000
8,000 7,000
3,000 0,500
1,000 1,000
5,000 2,000
I 0,500
2,000 4,000
3,000 0,333
0,167 0,143
0,200 1,000
0,250 J
3,000 5,000
7,000 6,000
2,000 0,333
0,250 0,500
4,000 1,000
∑ 22,283 36,833 54,000 45,500 16,450 4,829 3,607 5,718 29,083 11,593
Tabel 3.15. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria B. Ilmu yang dinormalkan
A B
C D
E F
G H
I J
Vector Eigen dinormalkan
A 0,045
0,081 0,093
0,088 0,030
0,041 0,046
0,044 0,069
0,029 0,057
B 0,015
0,027 0,056
0,044 0,015
0,030 0,035
0,029 0,017
0,017 0,028
C 0,009
0,009 0,019
0,011 0,010
0,023 0,031
0,022 0,009
0,012 0,015
D 0,011
0,014 0,037
0,022 0,012
0,026 0,031
0,025 0,011
0,014 0,020
E 0,090
0,109 0,111
0,110 0,061
0,052 0,055
0,058 0,103
0,043 0,079
F 0,224
0,190 0,167
0,176 0,243
0,207 0,139
0,350 0,206
0,259 0,216
G 0,269
0,217 0,167
0,198 0,304
0,414 0,277
0,175 0,241
0,345 0,261
H 0,180
0,163 0,148
0,154 0,182
0,104 0,277
0,175 0,172
0,173 0,173
I 0,022
0,054 0,074
0,066 0,020
0,035 0,040
0,035 0,034
0,022 0,040
J 0,135
0,136 0,130
0,132 0,122
0,069 0,069
0,087 0,138
0,086 0,110
Mengukur konsistensi. Nilai eigen maksimum = 22,283 x 0,057 + 36,833 x 0,028 + 54,000 x 0,015 +
45,500 x 0,020 + 16,450 x 0,079 + 4,829 x 0,216 + 3,607 x 0,261 + 5,718 x 0,173 + 29,083 x 0,040 +
11,593 x 0,110 = 10,791
Universitas Sumatera Utara
Karena matriks berordo 10 yakni terdiri dari 10 alternatif, nilai Indeks Konsistensi yang diperoleh :
�� = ���� − �
� − 1 �� =
10,791 − 10
10 − 1
�� = 0,088
Untuk n = 10, RI = 1,490 Tabel 2.2.Random Index, maka : �� =
�� ��
�� = 0,088
1,490 �� = 0,059
Memeriksa konsistensi hirarki. Karena nilai CR0,100 maka hasil perhitungan
dinyatakan konsisten. Menentukan prioritas elemen untuk kriteria Penempatan, sehingga diperoleh matriks
seperti pada Tabel 3.16.
Tabel 3.16. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Penempatan
A B
C D
E F
G H
I J
A 1
1 6
4 5
2 1
4 1
5 1
2 3
1 3
B 1
6 1
1 1
3 1
2 1
5 1
9 1
9 1
7 1
4 1
8 C
1 4
3 1
1 2
1 3
1 7
1 8
1 5
1 2
1 6
D 1
5 2
1 2
1 1
1 4
1 8
1 9
1 6
1 3
1 7
E 1
2 5
3 4
1 1
1 5
1 6
1 3
2 1
4 F
4 9
7 8
5 1
1 1
2 3
6 2
G 5
9 8
9 6
2 1
1 4
7 3
H 2
7 5
6 3
1 3
1 4
1 1
4 1
2 I
1 3
4 2
3 1
2 1
6 1
7 1
4 1
1 1
2 J
3 8
6 7
4 1
2 1
3 2
2 1
1
Universitas Sumatera Utara
Semua hasil perbandingan berpasangan disintesis, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.17. dan Tabel 3.18.
Tabel 3.17. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Penempatan yang disederhanakan
A B
C D
E F
G H
I J
A 1,000
6,000 4,000
5,000 2,000
0,250 0,200
0,500 3,000
0,333 B
0,167 1,000
0,333 0,500
0,200 0,111
0,111 0,143
0,250 0,125
C 0,250
3,000 1,000
2,000 0,333
0,143 0,125
0,200 0,500
0,167 D
0,200 2,000
0,500 1,000
0,250 0,125
0,111 0,167
0,333 0,143
E 0,500
5,000 3,000
4,000 1,000
0,200 0,167
0,333 2,000
0,250 F
4,000 9,000
7,000 8,000
5,000 1,000
0,500 3,000
6,000 2,000
G 5,000
9,000 8,000
9,000 6,000
2,000 1,000
4,000 7,000
3,000 H
2,000 7,000
5,000 6,000
3,000 0,333
0,250 1,000
4,000 0,500
I 0,333
4,000 2,000
3,000 0,500
0,167 0,143
0,250 1,000
0,500 J
3,000 8,000
6,000 7,000
4,000 0,500
0,333 2,000
2,000 1,000
∑ 16,450 54,000 36,833 45,500 22,283 4,829 2,940 11,593 26,083 8,018
Tabel 3.18. Matriks Faktor Evaluasi Kriteria Penempatan yang dinormalkan
A B
C D
E F
G H
I J
Vector Eigen dinormalkan
A 0,061
0,111 0,109
0,110 0,090
0,052 0,068
0,043 0,115
0,042 0,080
B 0,010
0,019 0,009
0,011 0,009
0,023 0,038
0,012 0,010
0,016 0,016
C 0,015
0,056 0,027
0,044 0,015
0,030 0,043
0,017 0,019
0,021 0,029
D 0,012
0,037 0,014
0,022 0,011
0,026 0,038
0,014 0,013
0,018 0,020
E 0,030
0,093 0,081
0,088 0,045
0,041 0,057
0,029 0,077
0,031 0,057
F 0,243
0,167 0,190
0,176 0,224
0,207 0,170
0,259 0,230
0,249 0,212
G 0,304
0,167 0,217
0,198 0,269
0,414 0,340
0,345 0,268
0,374 0,290
H 0,122
0,130 0,136
0,132 0,135
0,069 0,085
0,086 0,153
0,062 0,111
I 0,020
0,074 0,054
0,066 0,022
0,035 0,049
0,022 0,038
0,062 0,044
J 0,182
0,148 0,163
0,154 0,180
0,104 0,113
0,173 0,077
0,125 0,142
Mengukur konsistensi Nilai eigen maksimum = 16,450 x 0,080 + 54,000 x 0,016 + 36,833 x 0,029 +
45,500 x 0,020 + 22,283 x 0,057 + 4,829 x 0,212 + 2,940 x 0,290 + 11,593 x 0,111 + 26,083 x 0,044 +
8,018 x 0,142 = 10,867
Universitas Sumatera Utara
Karena matriks berordo 10 yakni terdiri dari 10 alternatif, nilai Indeks Konsistensi yang diperoleh :
�� = ���� − �
� − 1 �� =
10,867 − 10
10 − 1
�� = 0,096
Untuk n = 10, RI = 1,490 Tabel 2.2.Random Index, maka : �� =
�� ��
�� = 0,096
1,490 �� = 0,065
Memeriksa konsistensi hirarki. Karena nilai CR0,100 maka hasil perhitungan
dinyatakan konsisten.
Mencari total rangking : Pelindo
= 0,453 x 0,155 + 0,065 x 0,109 + 0,166 x 0,109 + 0,039 x 0,057+ 0,277 x 0,080
= 0,120 PTPN
= 0,453 x 0,040 + 0,065 x 0,056 + 0,166 x 0,028 + 0,039 x 0,028+ 0,277 x 0,016
= 0,032 WIKA
= 0,453 x 0,028 + 0,065 x 0,030 + 0,166 x 0,040 + 0,039 x 0,015+ 0,277 x 0,029
= 0,030 PGN
= 0,453 x 0,020 + 0,065 x 0,015 + 0,166 x 0,016 + 0,039 x 0,020+ 0,277 x 0,020
= 0,019 Pertamina
= 0,453 x 0,288 + 0,065 x 0,286 + 0,166 x 0,215 + 0,039 x 0,079+ 0,277 x 0,057
= 0,204
Universitas Sumatera Utara
Bank = 0,453 x 0,079 + 0,065 x 0,040 + 0,166 x 0,078 +
Mandiri 0,039 x 0,216 + 0,277 x 0,212
= 0,118 Angkasa
= 0,453 x 0,109 + 0,065 x 0,152 + 0,166 x 0,151 + 0,039 x 0,261 + 0,277 x 0,290
= 0,175 PLN
= 0,453 x 0,210 + 0,065 x 0,210 + 0,166 x 0,287 + 0,039 x 0,173+ 0,277 x 0,111
= 0,194 Pos
= 0,453 x 0,016 + 0,065 x 0,020 + 0,166 x 0,020 + Indonesia
0,039 x 0,040+ 0,277 x 0,044 = 0,026
Kereta = 0,453 x 0,056 + 0,065 x 0,079 + 0,166 x 0,056 +
Api 0,039 x 0,110+ 0,277 x 0,142
= 0,084 Atau, secara lebih detail dapat dilihat pada Tabel 3.19. hingga Tabel 3.28.
Tabel 3.19. Total Rangking Untuk Pelindo
Pelindo A Faktor
Evaluasi Faktor
Bobot Bobot
Evaluasi Gaji
0,155 0,453
0,070 Fasilitas
0,109 0,065
0,007 Jenjang Karir
0,109 0,166
0,018 Bidang Ilmu
0,057 0,039
0,002 Penempatan
0,080 0,277
0,022 ∑
1,000 0,120
Tabel 3.20. Total Rangking Untuk PTPN
PTPN B Faktor
Evaluasi Faktor
Bobot Bobot
Evaluasi Gaji
0,040 0,453
0,018 Fasilitas
0,056 0,065
0,004 Jenjang Karir
0,028 0,166
0,005 Bidang Ilmu
0,028 0,039
0,001 Penempatan
0,016 0,277
0,004 ∑
1,000 0,032
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.21. Total Rangking Untuk WIKA
WIKA C Faktor
Evaluasi Faktor
Bobot Bobot
Evaluasi Gaji
0,028 0,453
0,013 Fasilitas
0,030 0,065
0,002 Jenjang Karir
0,040 0,166
0,007 Bidang Ilmu
0,015 0,039
0,001 Penempatan
0,029 0,277
0,008 ∑
1,000 0,030
Tabel 3.22. Total Rangking Untuk PGN
PGN D Faktor
Evaluasi Faktor
Bobot Bobot
Evaluasi Gaji
0,020 0,453
0,009 Fasilitas
0,015 0,065
0,001 Jenjang Karir
0,016 0,166
0,003 Bidang Ilmu
0,020 0,039
0,001 Penempatan
0,020 0,277
0,006 ∑
1,000 0,019
Tabel 3.23. Total Rangking Untuk Pertamina
Pertamina E Faktor
Evaluasi Faktor
Bobot Bobot
Evaluasi Gaji
0,288 0,453
0,130 Fasilitas
0,288 0,065
0,019 Jenjang Karir
0,215 0,166
0,036 Bidang Ilmu
0,079 0,039
0,003 Penempatan
0,057 0,277
0,016 ∑
1,000 0,204
Tabel 3.24. Total Rangking Untuk Bank Mandiri
Bank Mandiri F Faktor
Evaluasi Faktor
Bobot Bobot
Evaluasi Gaji
0,079 0,453
0,036 Fasilitas
0,040 0,065
0,003 Jenjang Karir
0,078 0,166
0,013 Bidang Ilmu
0,216 0,039
0,008 Penempatan
0,212 0,277
0,059 ∑
1,000 0,118
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.25. Total Rangking Untuk Angkasa Pura
Angkasa Pura G Faktor
Evaluasi Faktor
Bobot Bobot
Evaluasi Gaji
0,109 0,453
0,049 Fasilitas
0,152 0,065
0,010 Jenjang Karir
0,151 0,166
0,025 Bidang Ilmu
0,261 0,039
0,010 Penempatan
0,290 0,277
0,080 ∑
1,000 0,175
Tabel 3.26. Total Rangking Untuk PLN
PLN H Faktor
Evaluasi Faktor
Bobot Bobot
Evaluasi Gaji
0,210 0,453
0,095 Fasilitas
0,210 0,065
0,014 Jenjang Karir
0,287 0,166
0,048 Bidang Ilmu
0,173 0,039
0,007 Penempatan
0,111 0,277
0,031 ∑
1,000 0,194
Tabel 3.27. Total Rangking Untuk Pos Indonesia
Pos Indonesia I Faktor
Evaluasi Faktor
Bobot Bobot
Evaluasi Gaji
0,016 0,453
0,007 Fasilitas
0,020 0,065
0,001 Jenjang Karir
0,020 0,166
0,003 Bidang Ilmu
0,040 0,039
0,002 Penempatan
0,044 0,277
0,012 ∑
1,000 0,026
Tabel 3.28. Total Rangking Untuk Kereta Api
Kereta Api J Faktor
Evaluasi Faktor
Bobot Bobot
Evaluasi Gaji
0,056 0,453
0,025 Fasilitas
0,079 0,065
0,005 Jenjang Karir
0,056 0,166
0,009 Bidang Ilmu
0,110 0,039
0,004 Penempatan
0,142 0,277
0,039 ∑
1,000 0,084
Universitas Sumatera Utara
Sehingga, dari hasil diatas diperoleh bobot evaluasi dari tiap-tiap alternatif, yaitu Pelindo A 0,120; PTPN B 0,032; WIKA C 0,030; PGN D 0,019; Pertamina E
0,204; Bank Mandiri F 0,118; Angkasa Pura G 0,175; PLN H 0,194; Pos Indonesia I 0,026; Kereta Api J 0,084. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.29.
Table 3.29Bobot Evaluasi Perusahaan BUMN Paling Diminati
Alternatif Bobot
Evaluasi Pelindo A
0,120 PTPN B
0,032 WIKA C
0,030 PGN D
0,019 Pertamina E
0,204 Bank Mandiri F
0,118 Angkasa Pura G
0,175 PLN H
0,194 Pos Indonesia I
0,026 Kereta Api J
0,084 Bila diurutkan berdasarkan bobot evaluasi, maka dapat diketahui perusahaan BUMN
paling diminati berdasarkan algoritma AHP dari yang tertinggi hingga terendah adalah Pertamina E 0,204; PLN H 0,194; Angkasa Pura G 0,175; Pelindo A 0,120;
Bank Mandiri F 0,118; Kereta Api J 0,084; PTPN B 0,032; WIKA C 0,030; Pos Indonesia I 0,026; PGN J 0,019. Hasil urut tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.30.
Table 3.30Bobot Evaluasi Perusahaan BUMN Paling Diminati yang diurutkan
Alternatif Bobot
Evaluasi Pertamina E
0,204 PLN H
0,194 Angkasa Pura G
0,175 Pelindo A
0,120 Bank Mandiri F
0,118 Kereta Api J
0,084 PTPN B
0,032 WIKA C
0,030 Pos Indonesia I
0,026 PGN J
0,019
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Analisis proses algoritma SAW
Menentukan tujuan, kriteria, dan alternatif. Tujuan
: Menentukan perusahaan BUMN paling diminati. Kriteria
: - Gaji - Jenjang Karir
- Penempatan. - Fasilitas
- Bidang Ilmu Alternatif
: Pelindo A, PTPN B, Wika C, PGN D, Pertamina E, Bank Mandiri F, Angkasa Pura G, PLN H, Pos Indonesia I,
Kereta Api J. Pengambil keputusan memberikan bobot pada kriteria gaji, fasilitas, jenjang karir,
bidang ilmu, dan penempatan sebagaimana terlihat pada Tabel 3.31.
Tabel 3.31. Bobot Kriteria
Kriteria Bobot
Gaji 0,453
Fasilitas 0,065
Jenjang Karir 0,166
Bidang Ilmu 0,039
Penempatan 0,277
Pengambil keputusan memberikan bobot pada alternatif Pelindo, PTPN, WIKA, PGN, Pertamina, Bank Mandiri, Angkasa Pura, PLN, Pos indonesia, Keeta Api untuk tiap
kriteria sebagaimana terlihat pada Tabel 3.32.
Tabel 3.32. Bobot Alternatif di Setiap Kriteria
Alternatif Gaji
Fasilitas J. Karir
B. Ilmu Penem.
Pelindo A 0,155
0,109 0,109
0,057 0,080
PTPN B 0,040
0,056 0,028
0,028 0,016
WIKA C 0,028
0,030 0,040
0,015 0,029
PGN D 0,020
0,015 0,016
0,020 0,020
Pertamina E 0,288
0,288 0,215
0,079 0,057
Bank Mandiri F 0,079
0,040 0,078
0,216 0,212
Angkasa Pura G 0,109
0,152 0,151
0,261 0,290
PLN H 0,210
0,210 0,287
0,173 0,111
Pos Indonesia I 0,016
0,020 0,020
0,040 0,044
Kereta Api J 0,056
0,079 0,056
0,110 0,142
Universitas Sumatera Utara
Normalisasi. �
��
= �
��
��� �
��
�������, ����; �
1 1
= 0,155
���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} =
0,155 0,288
= 0,537
����, ����; �
2 1
= 0,040
���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} =
0,040 0,288
= 0,138
���� ����; �
3 1
= 0,028
���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} =
0,028 0,288
= 0,099
���, ����; �
4 1
= 0,020
���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} =
0,020 0,288
= 0,071
���������, ����; �
5 1
= 0,288
���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} =
0,288 0,288
= 1,000
Universitas Sumatera Utara
���� �������, ����; �
6 1
= 0,079
���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} =
0,079 0,288
= 0,273
������� ����, ����; �
7 1
= 0,109
���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} =
0,109 0,288
= 0,379
���, ����; �
8 1
= 0,210
���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} =
0,210 0,288
= 0,728
��� ���������, ����; �
9 1
= 0,016
���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} =
0,016 0,288
= 0,054
������ ���, ����; �
10 1
= 0,056
���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} =
0,056 0,288
= 0,800
�������, ���������; �
1 2
= 0,109
���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } =
0,109 0,288
= 0,380
Universitas Sumatera Utara
����, ���������; �
2 2
= 0,056
���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } =
0,056 0,288
= 0,196
����, ���������; �
3 2
= 0,030
���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } =
0,030 0,288
= 0,105
���, ���������; �
4 2
= 0,015
���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } =
0,015 0,288
= 0,053
���������, ���������; �
5 2
= 0,288
���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } =
0,288 0,288
= 1,000
���� �������, ���������; �
6 2
= 0,040
���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } =
0,040 0,288
= 0,139
������� ����, ���������; �
7 2
= 0,152
���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } =
0,152 0,288
= 0,526
Universitas Sumatera Utara
���, ���������; �
8 2
= 0,210
���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } =
0,210 0,288
= 0,728
��� ���������, ���������; �
9 2
= 0,020
���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } =
0,020 0,288
= 0,071
������ ���, ���������; �
10 2
= 0,079
���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } =
0,079 0,288
= 0,273
�������, ������� �����; �
1 3
= 0,109
���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} =
0,109 0,287
= 0,380
����, ������� �����; �
2 3
= 0,028
���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} =
0,028 0,287
= 0,099
���� ������� �����; �
3 3
= 0,040
���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} =
0,040 0,287
= 0,140
Universitas Sumatera Utara
���, ������� �����; �
4 3
= 0,016
���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} =
0,016 0,287
= 0,054
���������, ������� �����; �
5 3
= 0,215
���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} =
0,215 0,287
= 0,748
���� �������, ������� �����; �
6 3
= 0,078
���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} =
0,078 0,287
= 0,270
������� ����, ������� �����; �
7 3
= 0,151
���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} =
0,151 0,287
= 0,525
���, ������� �����; �
8 3
= 0,287
���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} =
0,287 0,287
= 1,000
��� ���������, ������� �����; �
9 3
= 0,020
���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} =
0,020 0,287
= 0,071
Universitas Sumatera Utara
������ ���, ������� �����; �
10 3
= 0,056
���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} =
0,056 0,287
= 0,196
�������, ������ ����; �
1 4
= 0,057
���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} =
0,057 0,261
= 0,217
����, ������ ����; �
2 4
= 0,028
���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} =
0,028 0,261
= 0,109
���� ������ ����; �
3 4
= 0,015
���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} =
0,015 0,261
= 0,059
���, ������ ����; �
4 4
= 0,020
���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} =
0,020 0,261
= 0,078
���������, ������ ����; �
5 4
= 0,079
���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} =
0,079 0,261
= 0,304
Universitas Sumatera Utara
���� �������, ������ ����; �
6 4
= 0,216
���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} =
0,216 0,261
= 0,829
������� ����, ������ ����; �
7 4
= 0,261
���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} =
0,261 0,261
= 1,000
���, ������ ����; �
8 4
= 0,173
���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} =
0,173 0,261
= 0,662
��� ���������, ������ ����; �
9 4
= 0,040
���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} =
0,040 0,261
= 0,154
������ ���, ������ ����; �
10 4
= 0,110
���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} =
0,110 0,261
= 0,423
�������, ����������; �
1 5
= 0,080
���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} =
0,080 0,290
= 0,276
Universitas Sumatera Utara
����, ����������; �
2 5
= 0,016
���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} =
0,016 0,290
= 0,054
���� ����; �
3 5
= 0,029
���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} =
0,029 0,290
= 0,099
���, ����������; �
4 5
= 0,020
���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} =
0,020 0,290
= 0,071
���������, ����������; �
5 5
= 0,057
���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} =
0,057 0,290
= 0,197
���� �������, ����������; �
6 5
= 0,212
���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} =
0,212 0,290
= 0,730
������� ����, ����������; �
7 5
= 0,290
���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} =
0,290 0,290
= 1,000
Universitas Sumatera Utara
���, ����������; �
8 5
= 0,111
���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} =
0,111 0,290
= 0,383
��� ���������, ����������; �
9 5
= 0,044
���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} =
0,044 0,290
= 0,153
������ ���, ����������; �
10 5
= 0,142
���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} =
0,142 0,290
= 0,489
Hasil normalisasi keseluruhan dapat juga dirangkum di dalam sebuah tabel yang dapat dilihat seperti pada Tabel 3.33
Tabel 3.33. Nilai Alternatif di Setiap Kriteria yang dinormalkan
Alternatif Gaji
Fasilitas J. Karir
B. Ilmu Penem.
Pelindo 0,537
0,380 0,380
0,217 0,276
PTPN 0,138
0,196 0,099
0,109 0,054
WIKA 0,099
0,105 0,140
0,059 0,099
PGN 0,071
0,053 0,054
0,078 0,071
Pertamina 1,000
1,000 0,748
0,304 0,197
Bank Mandiri 0,273
0,139 0,270
0,829 0,730
Angkasa Pura 0,379
0,526 0,525
1,000 1,000
PLN 0,728
0,728 1,000
0,662 0,383
Pos Indonesia 0,054
0,071 0,071
0,154 0,153
Kereta Api 0,196
0,273 0,196
0,423 0,489
Universitas Sumatera Utara
Setelah nilai alternatif di setiap kriteria dinormalkan, dilakukan penilaian akhir alternatif. Penilaian akhir alternatif adalah sebagai berikut :
�
�
= � �
�
�
�� �
�
=1
Pelindo; �
1
= 0,4530,537 + 0,0650,380 + 0,1660,380 + 0,0390.217 + 0,2770,276
= 0,408
PTPN; �
2
= 0,4530,138 + 0,0650,196 + 0,1660,099 + 0,0390.109 + 0,2770,054
= 0,107
WIKA; �
3
= 0,4530,099 + 0,0650,105 + 0,1660,140 + 0,0390.059 + 0,2770,099
= 0,102
PGN; �
4
= 0,4530,071 + 0,0650,053 + 0,1660,054 + 0,0390,078 +0,2770,071
= 0,064
Pertamina; �
5
= 0,4531,000 + 0,0651,000 + 0,1660,748 + 0,0390,304 +0,2770,197
= 0,697
Universitas Sumatera Utara
Bank Mandiri; �
6
= 0,4530,273 + 0,0650,139 + 0,1660,270 + 0,0390,829 +0,2770,730
= 0,380
Angkasa Pura; �
7
= 0,4530,379 + 0,0650,526 + 0,1660,525 + 0,0391,000 +0,2771,000
= 0,570
PLN; �
8
= 0,4530,728 + 0,0650,728 + 0,1661,000 + 0,0390,662 +0,2770,383
= 0,649
Pos Indonesia; �
9
= 0,4530,054 + 0,0650,071 + 0,1660,071 + 0,0390,154 +0,2770,153
= 0,083
Kereta Api; �
10
= 0,4530,196 + 0,0650,273 + 0,1660,196 + 0,0390,423 +0,2770,489
= 0,275
Hasil penilaian akhir tiap alternatif ini yang dijadikan acuan dalam menentukan perusahaan Badan Usaha Milik Negara paling diminati. Hasil penilaian akhir dapat
juga dirangkum di dalam sebuah tabel yang dapat.dilihat pada Tabel 3.34.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.34. Total Nilai Akhir Pembobotan
Alternatif Nilai Akhir
Pembobotan Pelindo
0,408 PTPN
0,107 WIKA
0,102 PGN
0,064 Pertamina
0,697 Bank Mandiri
0,380 Angkasa Pura
0,570 PLN
0,649 Pos Indonesia
0,083 Kereta Api
0,275 Bila diurutkan berdasarkan nilai akhir pembobotan, maka dapat diketahui perusahaan
BUMN paling diminati berdasarkan algoritma SAW dari tertinggi hingga yang terendah adalah seperti pada Tabel 3.35.
Tabel 3.35.Total Nilai Akhir Pembobotan Setelah Pengurutan
Alternatif Nilai Akhir
Pembobotan Pertamina
0,697 PLN
0,649 Angkasa Pura
0,570 Pelindo
0,408 Bank Mandiri
0,380 Kereta Api
0,275 PTPN
0,107 WIKA
0,102 Pos Indonesia
0,083 PGN
0,064
3.4. Pemodelan Sistem