Analisis Kebutuhan Sistem Analisis Proses

3.2. Analisis Kebutuhan Sistem

Agar dapat menghadapi permasalahan yang sudah dipaparkan pada analisis permasalahan, penulis menentukan beberapa kebutuhan sistem yang diperlukan. Kebutuhan sistem yang dimaksud dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional. 3.2.1. Kebutuhan fungsional Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang harus diberikan oleh sistem. Adapun kebutuhan fungsional yang dimaksud adalah sistem dapat menyelesaikan masalah dalam pemilihan perusahaan Badan Usaha Milik Negara paling diminati dengan menggunakan algoritma AHPdan algoritmaSAW. 3.2.2. Kebutuhan non fungsional Kebutuhan non fungsional adalah kebutuhan yang diberikan oleh sistem yang bertujuan untuk mendukung kebutuhan fungsional yang sudah ditentukan. Beberapa kebutuhan non fungsional yang dimaksud adalah : 1. Mudah dalam penggunaan. Sistem yang akan dibangun harus mudah digunakan dan dengan tampilan sederhana, agar dapat digunakan dengan mudah. 2. Kuisioner Kuisioner digunakan sebagai media pengambilan data. Hasil kuisioner tersebut digunakan sebagai sumber data penilaian.

3.3. Analisis Proses

Dalam pemilihan perusahaan BUMN paling diminati sistem ini menggunakan 2 proses utama, yaitu proses pemilihan menggunakan algoritma AHP dan proses pemilihan menggunakan algoritma SAW. Untuk mengetahui bagaimana sistem bekerja dapat dengan mengimplementasikannya ke dalam analisis proses. Universitas Sumatera Utara 3.3.1. Analisis proses algoritma AHP Langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan pemilihan perusahaan BUMN paling diminati adalah sebagai berikut : Menentukan tujuan, kriteria, dan alternatif. Tujuan : Menentukan perusahaan BUMN paling diminati. Kriteria : - Gaji - Fasilitas - Jenjang Karir - Bidang Ilmu - Penempatan. Alternatif : Pelindo A, PTPN B, Wika C, PGN D, Pertamina E, Bank Mandiri F, Angkasa Pura G, PLN H, Pos Indonesia I, Kereta Api J. Menentukan prioritas elemen semua kriteria yaitu gaji, fasilitas, jenjang karir, bidang ilmu, dan penempatan yangdapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria Kriteria Gaji Fasilitas J. Karir B. Ilmu Penem. Gaji 1 6 4 8 2 Fasilitas 1 6 1 1 3 2 1 5 Jenjang Karir 1 4 3 1 6 1 2 Bidang Ilmu 1 8 1 2 1 6 1 1 7 Penempatan 1 2 5 2 7 1 Semua hasil perbandingan berpasangan disintesis, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria yang disederhanakan Kriteria Gaji Fasilitas J. Karir B. Ilmu Penem. Gaji 1,000 6,000 4,000 8,000 2,000 Fasilitas 0,167 1,000 0,333 2,000 0,200 Jenjang Karir 0,250 3,000 1,000 6,000 0,500 Bidang Ilmu 0,125 0,500 0,167 1,000 0,143 Penempatan 0,500 5,000 2,000 7,000 1,000 ∑ 2,042 15,500 7,500 24,000 3,843 Tabel 3.3. Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria yang dinormalkan Kriteria Gaji Fasilitas J. Karir B. Ilmu Penem. Vector Eigen dinormalkan Gaji 0,490 0,387 0,533 0,333 0,520 0,453 Fasilitas 0,082 0,065 0,044 0,083 0,052 0,065 Jenjang Karir 0,122 0,194 0,133 0,250 0,130 0,166 Bidang Ilmu 0,061 0,032 0,022 0,042 0,037 0,039 Penempatan 0,245 0,323 0,267 0,292 0,260 0,277 Mengukur konsistensi Nilai eigen maksimum= 2,042 x 0,453 + 15,500 x 0,065 + 7,500 x 0,166 + 24,000 x 0,039 + 3,843 x 0,277 = 5,178 Karena matriks berordo 5 yakni terdiri dari 5 kriteria, nilai Indeks Konsistensi yang diperoleh : �� = ���� − � � − 1 �� = 5,178 − 5 5 − 1 �� = 0,045 Universitas Sumatera Utara Untuk n = 5, RI = 1,120 Tabel 2.2.Random Index, maka : �� = �� �� �� = 0,045 1,120 �� = 0,040 Memeriksa konsistensi hirarki. Karena nilai CR0,100 maka hasil perhitungan dinyatakan konsisten. Menentukan prioritas elemen untuk kriteria gaji, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Gaji A B C D E F G H I J A 1 1 6 6 7 1 3 3 2 1 2 8 4 B 1 6 1 1 2 3 1 7 1 3 1 4 1 6 4 1 2 C 1 6 1 2 1 1 2 1 8 1 4 1 5 1 7 3 1 3 D 1 7 1 3 1 2 1 1 1 9 1 5 1 6 1 8 2 1 4 E 3 7 8 9 1 1 5 4 2 9 6 F 1 3 3 4 5 1 5 1 1 1 2 1 4 6 2 G 1 2 4 5 6 1 4 2 1 1 1 3 7 3 H 2 6 7 8 1 2 4 3 1 1 9 5 I 1 8 1 4 1 3 1 2 1 9 1 6 1 7 1 9 1 1 1 5 J 1 4 2 3 4 1 6 1 2 1 3 1 5 5 1 1 Universitas Sumatera Utara Semua hasil perbandingan berpasangan disintesis, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6. Tabel 3.5. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Gaji yang disederhanakan A B C D E F G H I J A 1,000 6,000 6,000 7,000 0,333 3,000 2,000 0,500 8,000 4,000 B 0,167 1,000 2,000 3,000 0,143 0,333 0,250 0,167 4,000 0,500 C 0,167 0,500 1,000 2,000 0,125 0,250 0,200 0,143 3,000 0,333 D 0,143 0,333 0,500 1,000 0,111 0,200 0,167 0,125 2,000 0,250 E 3,000 7,000 8,000 9,000 1,000 5,000 4,000 2,000 9,000 6,000 F 0,333 3,000 4,000 5,000 0,200 1,000 0,500 0,250 6,000 2,000 G 0,500 4,000 5,000 6,000 0,250 2,000 1,000 0,333 7,000 3,000 H 2,000 6,000 7,000 8,000 0,500 4,000 3,000 1,000 9,000 5,000 I 0,125 0,250 0,333 0,500 0,111 0,167 0,143 0,111 1,000 0,200 J 0,250 2,000 3,000 4,000 0,167 0,500 0,333 0,200 5,000 1,000 ∑ 7,685 30,083 36,833 45,500 2,940 16,450 11,593 4,829 54,000 22,283 Tabel 3.6. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Gaji yang dinormalkan A B C D E F G H I J Vector Eigen dinormalkan A 0,130 0,199 0,163 0,154 0,113 0,182 0,173 0,104 0,148 0,180 0,155 B 0,022 0,033 0,054 0,066 0,049 0,020 0,022 0,035 0,074 0,022 0,040 C 0,022 0,017 0,027 0,044 0,043 0,015 0,017 0,030 0,056 0,015 0,028 D 0,019 0,011 0,014 0,022 0,038 0,012 0,014 0,026 0,037 0,011 0,020 E 0,390 0,233 0,217 0,198 0,340 0,304 0,345 0,414 0,167 0,269 0,288 F 0,043 0,100 0,109 0,110 0,068 0,061 0,043 0,052 0,111 0,090 0,079 G 0,065 0,133 0,136 0,132 0,085 0,122 0,086 0,069 0,130 0,135 0,109 H 0,260 0,199 0,190 0,176 0,170 0,243 0,259 0,207 0,167 0,224 0,210 I 0,016 0,008 0,009 0,011 0,038 0,010 0,012 0,023 0,019 0,009 0,016 J 0,033 0,066 0,081 0,088 0,057 0,030 0,029 0,041 0,093 0,045 0,056 Mengukur konsistensi. Nilai eigen maksimum=7,685 x 0,155 + 30,083 x 0,040 + 36,833 x 0,028 + 45,500 x 0,020 + 2,940 x 0,288 + 16,450 x 0,079 + 11,593 x 0,109 + 4,829 x 0,210 + 54,000 x 0,016 + 22,283 x 0,056 =10,866 Universitas Sumatera Utara Karena matriks berordo 10 yakni terdiri dari 10 kriteria, nilai Indeks Konsistensi yang diperoleh : �� = ���� − � � − 1 �� = 10,866 − 10 10 − 1 �� = 0,096 Untuk n = 10, RI = 1,490 Tabel 2.2. Random Index, maka : �� = �� �� �� = 0,096 1,490 �� = 0,065 Memeriksa konsistensi hirarki. Karena nilai CR0,100 maka hasil perhitungan dinyatakan konsisten. Menentukan prioritas elemen untuk kriteria nilai akademik, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.7. Tabel 3.7. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Fasilitas A B C D E F G H I J A 1 1 3 5 7 1 4 4 1 2 1 3 6 2 B 1 3 1 1 3 5 1 6 2 1 4 1 5 4 1 2 C 1 5 1 3 1 1 4 1 8 1 2 1 6 1 7 2 1 4 D 1 7 1 5 1 4 1 1 1 9 1 4 1 8 1 9 1 2 1 6 E 4 6 8 9 1 1 7 3 2 9 5 F 1 4 1 2 2 4 1 7 1 1 1 5 1 6 3 1 3 G 2 4 6 8 1 3 5 1 1 1 2 7 3 H 3 5 7 9 1 2 6 2 1 1 8 4 I 1 6 1 4 1 2 2 1 9 1 3 1 7 1 8 1 1 1 5 J 1 2 2 4 6 1 5 3 1 3 1 4 5 1 1 Universitas Sumatera Utara Semua hasil perbandingan berpasangan disintesis, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.8 dan Tabel 3.9. Tabel 3.8 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Fasilitas yang disederhanakan A B C D E F G H I J A 1,000 3,000 5,000 7,000 0,250 4,000 0,500 0,333 6,000 2,000 B 0,333 1,000 3,000 5,000 0,167 2,000 0,250 0,200 4,000 0,500 C 0,200 0,333 1,000 4,000 0,125 0,500 0,167 0,143 2,000 0,250 D 0,143 0,200 0,250 1,000 0,111 0,250 0,125 0,111 0,500 0,167 E 4,000 6,000 8,000 9,000 1,000 7,000 3,000 2,000 9,000 5,000 F 0,250 0,500 2,000 4,000 0,143 1,000 0,200 0,167 3,000 0,333 G 2,000 4,000 6,000 8,000 0,333 5,000 1,000 0,500 7,000 3,000 H 3,000 5,000 7,000 9,000 0,500 6,000 2,000 1,000 8,000 4,000 I 0,167 0,250 0,500 2,000 0,111 0,333 0,143 0,125 1,000 0,200 J 0,500 2,000 4,000 6,000 0,200 3,000 0,333 0,250 5,000 1,000 ∑ 11,593 22,283 36,750 55,000 2,940 29,083 7,718 4,829 45,500 16,450 Tabel 3.9. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Fasilitas yang dinormalkan A B C D E F G H I J Vector Eigen dinormalkan A 0,086 0,135 0,136 0,127 0,085 0,138 0,065 0,069 0,132 0,122 0,109 B 0,029 0,045 0,082 0,091 0,057 0,069 0,032 0,041 0,088 0,030 0,056 C 0,017 0,015 0,027 0,073 0,043 0,017 0,022 0,030 0,044 0,015 0,030 D 0,012 0,009 0,007 0,018 0,038 0,009 0,016 0,023 0,011 0,010 0,015 E 0,345 0,269 0,218 0,164 0,340 0,241 0,389 0,414 0,198 0,304 0,288 F 0,022 0,022 0,054 0,073 0,049 0,034 0,026 0,035 0,066 0,020 0,040 G 0,173 0,180 0,163 0,145 0,113 0,172 0,130 0,104 0,154 0,182 0,152 H 0,259 0,224 0,190 0,164 0,170 0,206 0,259 0,207 0,176 0,243 0,210 I 0,014 0,011 0,014 0,036 0,038 0,011 0,019 0,026 0,022 0,012 0,020 J 0,043 0,090 0,109 0,109 0,068 0,103 0,043 0,052 0,110 0,061 0,079 Mengukur konsistensi. Nilai eigen maksimum=11,593 x 0,109 + 22,283 x 0,056 + 36,750 x 0,030 + 55.000 x 0,015 + 2,940 x 0,288 + 29,083 x 0,040 + 7,718 x 0,152 + 4,829 x 0,210 + 45,500 x 0,020 + 16,450 x 0,079 =10,893 Universitas Sumatera Utara Karena matriks berordo 10 yakni terdiri dari 10 alternatif, nilai Indeks Konsistensi yang diperoleh : �� = ���� − � � − 1 �� = 10,893 − 10 10 − 1 �� = 0,099 Untuk n = 10, RI = 1,490 Tabel 2.2.Random Index, maka : �� = �� �� �� = 0,099 1,490 �� = 0,067 Memeriksa konsistensi hirarki. Karena nilai CR0,100 maka hasil perhitungan dinyatakan konsisten. Menentukan prioritas elemen untuk kriteria Absensi, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.10. Tabel 3.10. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Jenjang Karir A B C D E F G H I J A 1 1 5 4 7 1 3 2 1 2 1 4 6 3 B 1 5 1 1 1 2 3 1 7 1 4 1 6 1 8 2 1 3 C 1 4 2 1 1 4 1 6 1 3 1 5 1 7 3 1 2 D 1 7 1 3 1 4 1 1 1 9 1 6 1 8 1 9 1 2 5 E 3 7 6 9 1 1 5 2 1 2 8 5 F 1 2 4 3 6 1 5 1 1 1 3 1 5 5 2 G 2 6 5 8 1 2 3 1 1 1 3 7 4 H 4 8 7 9 2 5 3 1 1 9 6 I 1 6 1 2 1 3 2 1 8 1 5 1 7 1 9 1 1 1 4 J 1 3 3 2 5 1 5 1 2 1 4 1 6 4 1 1 Universitas Sumatera Utara Semua hasil perbandingan berpasangan disintesis, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.11. dan Tabel 3.12. Tabel 3.11. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria J. Karir yang disederhanakan A B C D E F G H I J A 1,000 5,000 4,000 7,000 0,333 2,000 0,500 0,250 6,000 3,000 B 0,200 1,000 0,500 3,000 0,143 0,250 0,167 0,125 2,000 0,333 C 0,250 2,000 1,000 4,000 0,167 0,333 0,200 0,143 3,000 0,500 D 0,143 0,333 0,250 1,000 0,111 0,167 0,125 0,111 0,500 0,200 E 3,000 7,000 6,000 9,000 1,000 5,000 2,000 0,500 8,000 5,000 F 0,500 4,000 3,000 6,000 0,200 1,000 0,333 0,200 5,000 2,000 G 2,000 6,000 5,000 8,000 0,500 3,000 1,000 0,333 7,000 4,000 H 4,000 8,000 7,000 9,000 2,000 5,000 3,000 1,000 9,000 6,000 I 0,167 0,500 0,333 2,000 0,125 0,200 0,143 0,111 1,000 0,250 J 0,333 3,000 2,000 5,000 0,200 0,500 0,250 0,167 4,000 1,000 ∑ 11,593 36,833 29,083 54,000 4,779 17,450 7,718 2,940 45,500 22,283 Tabel 3.12. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria J. Karir yang dinormalkan A B C D E F G H I J Vector Eigen dinormalkan A 0,086 0,136 0,138 0,130 0,070 0,115 0,065 0,085 0,132 0,135 0,109 B 0,017 0,027 0,017 0,056 0,030 0,014 0,022 0,043 0,044 0,015 0,028 C 0,022 0,054 0,034 0,074 0,035 0,019 0,026 0,049 0,066 0,022 0,040 D 0,012 0,009 0,009 0,019 0,023 0,010 0,016 0,038 0,011 0,009 0,016 E 0,259 0,190 0,206 0,167 0,209 0,287 0,259 0,170 0,176 0,224 0,215 F 0,043 0,109 0,103 0,111 0,042 0,057 0,043 0,068 0,110 0,090 0,078 G 0,173 0,163 0,172 0,148 0,105 0,172 0,130 0,113 0,154 0,180 0,151 H 0,345 0,217 0,241 0,167 0,419 0,287 0,389 0,340 0,198 0,269 0,287 I 0,014 0,014 0,011 0,037 0,026 0,011 0,019 0,038 0,022 0,011 0,020 J 0,029 0,081 0,069 0,093 0,042 0,029 0,032 0,057 0,088 0,045 0,056 Mengukur konsistensi Nilai eigen maksimum = 11,593x 0,109 + 36,833 x 0,028 + 29,083 x 0,040 + 54,000 x 0,016 + 4,779 x 0,215 + 17,450 x 0,078 + 7,718 x 0,151 + 2,940 x 0,287 + 45,500 x 0,020 + 22,283 x 0,056 = 10,887 Universitas Sumatera Utara Karena matriks berordo 10 yakni terdiri dari 10 alternatif, nilai Indeks Konsistensi yang diperoleh : �� = ���� − � � − 1 �� = 10,887 − 10 10 − 1 �� = 0,099 Untuk n = 10, RI = 1,490 Tabel 2.2.Random Index, maka : �� = �� �� �� = 0,099 1,490 �� = 0,066 Memeriksa konsistensi hirarki. Karena nilai CR0,100 maka hasil perhitungan dinyatakan konsisten. Menentukan prioritas elemen untuk kriteria Bidang Ilmu, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.13. Tabel 3.13. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Bidang Ilmu A B C D E F G H I J A 1 1 3 5 4 1 2 1 5 1 6 1 4 2 1 3 B 1 3 1 1 3 2 1 4 1 7 1 8 1 6 1 2 1 5 C 1 5 1 3 1 1 1 2 1 6 1 9 1 9 1 8 1 4 1 7 D 1 4 1 2 2 1 1 1 5 1 8 1 9 1 7 1 3 1 6 E 2 4 6 5 1 1 1 4 1 5 1 3 3 1 2 F 5 7 9 8 4 1 1 1 2 2 6 3 G 6 8 9 9 5 2 1 1 1 1 7 4 H 4 6 8 7 3 1 2 1 1 1 1 5 2 I 1 2 2 4 3 1 3 1 6 1 7 1 5 1 1 1 4 J 3 5 7 6 2 1 3 1 4 1 2 4 1 1 Universitas Sumatera Utara Semua hasil perbandingan berpasangan disintesis, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.14 dan Tabel 3.15. Tabel 3.14. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria B. Ilmu yang disederhanakan A B C D E F G H I J A 1,000 3,000 5,000 4,000 0,500 0,200 0,167 0,250 2,000 0,333 B 0,333 1,000 3,000 2,000 0,250 0,143 0,125 0,167 0,500 0,200 C 0,200 0,333 1,000 0,500 0,167 0,111 0,111 0,125 0,250 0,143 D 0,250 0,500 2,000 1,000 0,200 0,125 0,111 0,143 0,333 0,167 E 2,000 4,000 6,000 5,000 1,000 0,250 0,200 0,333 3,000 0,500 F 5,000 7,000 9,000 8,000 4,000 1,000 0,500 2,000 6,000 3,000 G 6,000 8,000 9,000 9,000 5,000 2,000 1,000 1,000 7,000 4,000 H 4,000 6,000 8,000 7,000 3,000 0,500 1,000 1,000 5,000 2,000 I 0,500 2,000 4,000 3,000 0,333 0,167 0,143 0,200 1,000 0,250 J 3,000 5,000 7,000 6,000 2,000 0,333 0,250 0,500 4,000 1,000 ∑ 22,283 36,833 54,000 45,500 16,450 4,829 3,607 5,718 29,083 11,593 Tabel 3.15. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria B. Ilmu yang dinormalkan A B C D E F G H I J Vector Eigen dinormalkan A 0,045 0,081 0,093 0,088 0,030 0,041 0,046 0,044 0,069 0,029 0,057 B 0,015 0,027 0,056 0,044 0,015 0,030 0,035 0,029 0,017 0,017 0,028 C 0,009 0,009 0,019 0,011 0,010 0,023 0,031 0,022 0,009 0,012 0,015 D 0,011 0,014 0,037 0,022 0,012 0,026 0,031 0,025 0,011 0,014 0,020 E 0,090 0,109 0,111 0,110 0,061 0,052 0,055 0,058 0,103 0,043 0,079 F 0,224 0,190 0,167 0,176 0,243 0,207 0,139 0,350 0,206 0,259 0,216 G 0,269 0,217 0,167 0,198 0,304 0,414 0,277 0,175 0,241 0,345 0,261 H 0,180 0,163 0,148 0,154 0,182 0,104 0,277 0,175 0,172 0,173 0,173 I 0,022 0,054 0,074 0,066 0,020 0,035 0,040 0,035 0,034 0,022 0,040 J 0,135 0,136 0,130 0,132 0,122 0,069 0,069 0,087 0,138 0,086 0,110 Mengukur konsistensi. Nilai eigen maksimum = 22,283 x 0,057 + 36,833 x 0,028 + 54,000 x 0,015 + 45,500 x 0,020 + 16,450 x 0,079 + 4,829 x 0,216 + 3,607 x 0,261 + 5,718 x 0,173 + 29,083 x 0,040 + 11,593 x 0,110 = 10,791 Universitas Sumatera Utara Karena matriks berordo 10 yakni terdiri dari 10 alternatif, nilai Indeks Konsistensi yang diperoleh : �� = ���� − � � − 1 �� = 10,791 − 10 10 − 1 �� = 0,088 Untuk n = 10, RI = 1,490 Tabel 2.2.Random Index, maka : �� = �� �� �� = 0,088 1,490 �� = 0,059 Memeriksa konsistensi hirarki. Karena nilai CR0,100 maka hasil perhitungan dinyatakan konsisten. Menentukan prioritas elemen untuk kriteria Penempatan, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.16. Tabel 3.16. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Penempatan A B C D E F G H I J A 1 1 6 4 5 2 1 4 1 5 1 2 3 1 3 B 1 6 1 1 1 3 1 2 1 5 1 9 1 9 1 7 1 4 1 8 C 1 4 3 1 1 2 1 3 1 7 1 8 1 5 1 2 1 6 D 1 5 2 1 2 1 1 1 4 1 8 1 9 1 6 1 3 1 7 E 1 2 5 3 4 1 1 1 5 1 6 1 3 2 1 4 F 4 9 7 8 5 1 1 1 2 3 6 2 G 5 9 8 9 6 2 1 1 4 7 3 H 2 7 5 6 3 1 3 1 4 1 1 4 1 2 I 1 3 4 2 3 1 2 1 6 1 7 1 4 1 1 1 2 J 3 8 6 7 4 1 2 1 3 2 2 1 1 Universitas Sumatera Utara Semua hasil perbandingan berpasangan disintesis, sehingga diperoleh matriks seperti pada Tabel 3.17. dan Tabel 3.18. Tabel 3.17. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Penempatan yang disederhanakan A B C D E F G H I J A 1,000 6,000 4,000 5,000 2,000 0,250 0,200 0,500 3,000 0,333 B 0,167 1,000 0,333 0,500 0,200 0,111 0,111 0,143 0,250 0,125 C 0,250 3,000 1,000 2,000 0,333 0,143 0,125 0,200 0,500 0,167 D 0,200 2,000 0,500 1,000 0,250 0,125 0,111 0,167 0,333 0,143 E 0,500 5,000 3,000 4,000 1,000 0,200 0,167 0,333 2,000 0,250 F 4,000 9,000 7,000 8,000 5,000 1,000 0,500 3,000 6,000 2,000 G 5,000 9,000 8,000 9,000 6,000 2,000 1,000 4,000 7,000 3,000 H 2,000 7,000 5,000 6,000 3,000 0,333 0,250 1,000 4,000 0,500 I 0,333 4,000 2,000 3,000 0,500 0,167 0,143 0,250 1,000 0,500 J 3,000 8,000 6,000 7,000 4,000 0,500 0,333 2,000 2,000 1,000 ∑ 16,450 54,000 36,833 45,500 22,283 4,829 2,940 11,593 26,083 8,018 Tabel 3.18. Matriks Faktor Evaluasi Kriteria Penempatan yang dinormalkan A B C D E F G H I J Vector Eigen dinormalkan A 0,061 0,111 0,109 0,110 0,090 0,052 0,068 0,043 0,115 0,042 0,080 B 0,010 0,019 0,009 0,011 0,009 0,023 0,038 0,012 0,010 0,016 0,016 C 0,015 0,056 0,027 0,044 0,015 0,030 0,043 0,017 0,019 0,021 0,029 D 0,012 0,037 0,014 0,022 0,011 0,026 0,038 0,014 0,013 0,018 0,020 E 0,030 0,093 0,081 0,088 0,045 0,041 0,057 0,029 0,077 0,031 0,057 F 0,243 0,167 0,190 0,176 0,224 0,207 0,170 0,259 0,230 0,249 0,212 G 0,304 0,167 0,217 0,198 0,269 0,414 0,340 0,345 0,268 0,374 0,290 H 0,122 0,130 0,136 0,132 0,135 0,069 0,085 0,086 0,153 0,062 0,111 I 0,020 0,074 0,054 0,066 0,022 0,035 0,049 0,022 0,038 0,062 0,044 J 0,182 0,148 0,163 0,154 0,180 0,104 0,113 0,173 0,077 0,125 0,142 Mengukur konsistensi Nilai eigen maksimum = 16,450 x 0,080 + 54,000 x 0,016 + 36,833 x 0,029 + 45,500 x 0,020 + 22,283 x 0,057 + 4,829 x 0,212 + 2,940 x 0,290 + 11,593 x 0,111 + 26,083 x 0,044 + 8,018 x 0,142 = 10,867 Universitas Sumatera Utara Karena matriks berordo 10 yakni terdiri dari 10 alternatif, nilai Indeks Konsistensi yang diperoleh : �� = ���� − � � − 1 �� = 10,867 − 10 10 − 1 �� = 0,096 Untuk n = 10, RI = 1,490 Tabel 2.2.Random Index, maka : �� = �� �� �� = 0,096 1,490 �� = 0,065 Memeriksa konsistensi hirarki. Karena nilai CR0,100 maka hasil perhitungan dinyatakan konsisten. Mencari total rangking : Pelindo = 0,453 x 0,155 + 0,065 x 0,109 + 0,166 x 0,109 + 0,039 x 0,057+ 0,277 x 0,080 = 0,120 PTPN = 0,453 x 0,040 + 0,065 x 0,056 + 0,166 x 0,028 + 0,039 x 0,028+ 0,277 x 0,016 = 0,032 WIKA = 0,453 x 0,028 + 0,065 x 0,030 + 0,166 x 0,040 + 0,039 x 0,015+ 0,277 x 0,029 = 0,030 PGN = 0,453 x 0,020 + 0,065 x 0,015 + 0,166 x 0,016 + 0,039 x 0,020+ 0,277 x 0,020 = 0,019 Pertamina = 0,453 x 0,288 + 0,065 x 0,286 + 0,166 x 0,215 + 0,039 x 0,079+ 0,277 x 0,057 = 0,204 Universitas Sumatera Utara Bank = 0,453 x 0,079 + 0,065 x 0,040 + 0,166 x 0,078 + Mandiri 0,039 x 0,216 + 0,277 x 0,212 = 0,118 Angkasa = 0,453 x 0,109 + 0,065 x 0,152 + 0,166 x 0,151 + 0,039 x 0,261 + 0,277 x 0,290 = 0,175 PLN = 0,453 x 0,210 + 0,065 x 0,210 + 0,166 x 0,287 + 0,039 x 0,173+ 0,277 x 0,111 = 0,194 Pos = 0,453 x 0,016 + 0,065 x 0,020 + 0,166 x 0,020 + Indonesia 0,039 x 0,040+ 0,277 x 0,044 = 0,026 Kereta = 0,453 x 0,056 + 0,065 x 0,079 + 0,166 x 0,056 + Api 0,039 x 0,110+ 0,277 x 0,142 = 0,084 Atau, secara lebih detail dapat dilihat pada Tabel 3.19. hingga Tabel 3.28. Tabel 3.19. Total Rangking Untuk Pelindo Pelindo A Faktor Evaluasi Faktor Bobot Bobot Evaluasi Gaji 0,155 0,453 0,070 Fasilitas 0,109 0,065 0,007 Jenjang Karir 0,109 0,166 0,018 Bidang Ilmu 0,057 0,039 0,002 Penempatan 0,080 0,277 0,022 ∑ 1,000 0,120 Tabel 3.20. Total Rangking Untuk PTPN PTPN B Faktor Evaluasi Faktor Bobot Bobot Evaluasi Gaji 0,040 0,453 0,018 Fasilitas 0,056 0,065 0,004 Jenjang Karir 0,028 0,166 0,005 Bidang Ilmu 0,028 0,039 0,001 Penempatan 0,016 0,277 0,004 ∑ 1,000 0,032 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.21. Total Rangking Untuk WIKA WIKA C Faktor Evaluasi Faktor Bobot Bobot Evaluasi Gaji 0,028 0,453 0,013 Fasilitas 0,030 0,065 0,002 Jenjang Karir 0,040 0,166 0,007 Bidang Ilmu 0,015 0,039 0,001 Penempatan 0,029 0,277 0,008 ∑ 1,000 0,030 Tabel 3.22. Total Rangking Untuk PGN PGN D Faktor Evaluasi Faktor Bobot Bobot Evaluasi Gaji 0,020 0,453 0,009 Fasilitas 0,015 0,065 0,001 Jenjang Karir 0,016 0,166 0,003 Bidang Ilmu 0,020 0,039 0,001 Penempatan 0,020 0,277 0,006 ∑ 1,000 0,019 Tabel 3.23. Total Rangking Untuk Pertamina Pertamina E Faktor Evaluasi Faktor Bobot Bobot Evaluasi Gaji 0,288 0,453 0,130 Fasilitas 0,288 0,065 0,019 Jenjang Karir 0,215 0,166 0,036 Bidang Ilmu 0,079 0,039 0,003 Penempatan 0,057 0,277 0,016 ∑ 1,000 0,204 Tabel 3.24. Total Rangking Untuk Bank Mandiri Bank Mandiri F Faktor Evaluasi Faktor Bobot Bobot Evaluasi Gaji 0,079 0,453 0,036 Fasilitas 0,040 0,065 0,003 Jenjang Karir 0,078 0,166 0,013 Bidang Ilmu 0,216 0,039 0,008 Penempatan 0,212 0,277 0,059 ∑ 1,000 0,118 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.25. Total Rangking Untuk Angkasa Pura Angkasa Pura G Faktor Evaluasi Faktor Bobot Bobot Evaluasi Gaji 0,109 0,453 0,049 Fasilitas 0,152 0,065 0,010 Jenjang Karir 0,151 0,166 0,025 Bidang Ilmu 0,261 0,039 0,010 Penempatan 0,290 0,277 0,080 ∑ 1,000 0,175 Tabel 3.26. Total Rangking Untuk PLN PLN H Faktor Evaluasi Faktor Bobot Bobot Evaluasi Gaji 0,210 0,453 0,095 Fasilitas 0,210 0,065 0,014 Jenjang Karir 0,287 0,166 0,048 Bidang Ilmu 0,173 0,039 0,007 Penempatan 0,111 0,277 0,031 ∑ 1,000 0,194 Tabel 3.27. Total Rangking Untuk Pos Indonesia Pos Indonesia I Faktor Evaluasi Faktor Bobot Bobot Evaluasi Gaji 0,016 0,453 0,007 Fasilitas 0,020 0,065 0,001 Jenjang Karir 0,020 0,166 0,003 Bidang Ilmu 0,040 0,039 0,002 Penempatan 0,044 0,277 0,012 ∑ 1,000 0,026 Tabel 3.28. Total Rangking Untuk Kereta Api Kereta Api J Faktor Evaluasi Faktor Bobot Bobot Evaluasi Gaji 0,056 0,453 0,025 Fasilitas 0,079 0,065 0,005 Jenjang Karir 0,056 0,166 0,009 Bidang Ilmu 0,110 0,039 0,004 Penempatan 0,142 0,277 0,039 ∑ 1,000 0,084 Universitas Sumatera Utara Sehingga, dari hasil diatas diperoleh bobot evaluasi dari tiap-tiap alternatif, yaitu Pelindo A 0,120; PTPN B 0,032; WIKA C 0,030; PGN D 0,019; Pertamina E 0,204; Bank Mandiri F 0,118; Angkasa Pura G 0,175; PLN H 0,194; Pos Indonesia I 0,026; Kereta Api J 0,084. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.29. Table 3.29Bobot Evaluasi Perusahaan BUMN Paling Diminati Alternatif Bobot Evaluasi Pelindo A 0,120 PTPN B 0,032 WIKA C 0,030 PGN D 0,019 Pertamina E 0,204 Bank Mandiri F 0,118 Angkasa Pura G 0,175 PLN H 0,194 Pos Indonesia I 0,026 Kereta Api J 0,084 Bila diurutkan berdasarkan bobot evaluasi, maka dapat diketahui perusahaan BUMN paling diminati berdasarkan algoritma AHP dari yang tertinggi hingga terendah adalah Pertamina E 0,204; PLN H 0,194; Angkasa Pura G 0,175; Pelindo A 0,120; Bank Mandiri F 0,118; Kereta Api J 0,084; PTPN B 0,032; WIKA C 0,030; Pos Indonesia I 0,026; PGN J 0,019. Hasil urut tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.30. Table 3.30Bobot Evaluasi Perusahaan BUMN Paling Diminati yang diurutkan Alternatif Bobot Evaluasi Pertamina E 0,204 PLN H 0,194 Angkasa Pura G 0,175 Pelindo A 0,120 Bank Mandiri F 0,118 Kereta Api J 0,084 PTPN B 0,032 WIKA C 0,030 Pos Indonesia I 0,026 PGN J 0,019 Universitas Sumatera Utara 3.3.2. Analisis proses algoritma SAW Menentukan tujuan, kriteria, dan alternatif. Tujuan : Menentukan perusahaan BUMN paling diminati. Kriteria : - Gaji - Jenjang Karir - Penempatan. - Fasilitas - Bidang Ilmu Alternatif : Pelindo A, PTPN B, Wika C, PGN D, Pertamina E, Bank Mandiri F, Angkasa Pura G, PLN H, Pos Indonesia I, Kereta Api J. Pengambil keputusan memberikan bobot pada kriteria gaji, fasilitas, jenjang karir, bidang ilmu, dan penempatan sebagaimana terlihat pada Tabel 3.31. Tabel 3.31. Bobot Kriteria Kriteria Bobot Gaji 0,453 Fasilitas 0,065 Jenjang Karir 0,166 Bidang Ilmu 0,039 Penempatan 0,277 Pengambil keputusan memberikan bobot pada alternatif Pelindo, PTPN, WIKA, PGN, Pertamina, Bank Mandiri, Angkasa Pura, PLN, Pos indonesia, Keeta Api untuk tiap kriteria sebagaimana terlihat pada Tabel 3.32. Tabel 3.32. Bobot Alternatif di Setiap Kriteria Alternatif Gaji Fasilitas J. Karir B. Ilmu Penem. Pelindo A 0,155 0,109 0,109 0,057 0,080 PTPN B 0,040 0,056 0,028 0,028 0,016 WIKA C 0,028 0,030 0,040 0,015 0,029 PGN D 0,020 0,015 0,016 0,020 0,020 Pertamina E 0,288 0,288 0,215 0,079 0,057 Bank Mandiri F 0,079 0,040 0,078 0,216 0,212 Angkasa Pura G 0,109 0,152 0,151 0,261 0,290 PLN H 0,210 0,210 0,287 0,173 0,111 Pos Indonesia I 0,016 0,020 0,020 0,040 0,044 Kereta Api J 0,056 0,079 0,056 0,110 0,142 Universitas Sumatera Utara Normalisasi. � �� = � �� ��� � �� �������, ����; � 1 1 = 0,155 ���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} = 0,155 0,288 = 0,537 ����, ����; � 2 1 = 0,040 ���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} = 0,040 0,288 = 0,138 ���� ����; � 3 1 = 0,028 ���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} = 0,028 0,288 = 0,099 ���, ����; � 4 1 = 0,020 ���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} = 0,020 0,288 = 0,071 ���������, ����; � 5 1 = 0,288 ���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} = 0,288 0,288 = 1,000 Universitas Sumatera Utara ���� �������, ����; � 6 1 = 0,079 ���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} = 0,079 0,288 = 0,273 ������� ����, ����; � 7 1 = 0,109 ���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} = 0,109 0,288 = 0,379 ���, ����; � 8 1 = 0,210 ���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} = 0,210 0,288 = 0,728 ��� ���������, ����; � 9 1 = 0,016 ���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} = 0,016 0,288 = 0,054 ������ ���, ����; � 10 1 = 0,056 ���{0,155; 0,040; 0,028; 0,020; 0,288; 0,079; 0,109; 0,210; 0,016; 0,056} = 0,056 0,288 = 0,800 �������, ���������; � 1 2 = 0,109 ���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } = 0,109 0,288 = 0,380 Universitas Sumatera Utara ����, ���������; � 2 2 = 0,056 ���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } = 0,056 0,288 = 0,196 ����, ���������; � 3 2 = 0,030 ���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } = 0,030 0,288 = 0,105 ���, ���������; � 4 2 = 0,015 ���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } = 0,015 0,288 = 0,053 ���������, ���������; � 5 2 = 0,288 ���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } = 0,288 0,288 = 1,000 ���� �������, ���������; � 6 2 = 0,040 ���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } = 0,040 0,288 = 0,139 ������� ����, ���������; � 7 2 = 0,152 ���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } = 0,152 0,288 = 0,526 Universitas Sumatera Utara ���, ���������; � 8 2 = 0,210 ���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } = 0,210 0,288 = 0,728 ��� ���������, ���������; � 9 2 = 0,020 ���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } = 0,020 0,288 = 0,071 ������ ���, ���������; � 10 2 = 0,079 ���{0,109; 0,056; 0,030; 0,015; 0,288; 0,040; 0,152; 0,210; 0,020; 0,079 } = 0,079 0,288 = 0,273 �������, ������� �����; � 1 3 = 0,109 ���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} = 0,109 0,287 = 0,380 ����, ������� �����; � 2 3 = 0,028 ���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} = 0,028 0,287 = 0,099 ���� ������� �����; � 3 3 = 0,040 ���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} = 0,040 0,287 = 0,140 Universitas Sumatera Utara ���, ������� �����; � 4 3 = 0,016 ���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} = 0,016 0,287 = 0,054 ���������, ������� �����; � 5 3 = 0,215 ���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} = 0,215 0,287 = 0,748 ���� �������, ������� �����; � 6 3 = 0,078 ���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} = 0,078 0,287 = 0,270 ������� ����, ������� �����; � 7 3 = 0,151 ���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} = 0,151 0,287 = 0,525 ���, ������� �����; � 8 3 = 0,287 ���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} = 0,287 0,287 = 1,000 ��� ���������, ������� �����; � 9 3 = 0,020 ���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} = 0,020 0,287 = 0,071 Universitas Sumatera Utara ������ ���, ������� �����; � 10 3 = 0,056 ���{0,109; 0,028; 0,040; 0,016; 0,215; 0,078; 0,151; 0,287; 0,020; 0,056} = 0,056 0,287 = 0,196 �������, ������ ����; � 1 4 = 0,057 ���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} = 0,057 0,261 = 0,217 ����, ������ ����; � 2 4 = 0,028 ���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} = 0,028 0,261 = 0,109 ���� ������ ����; � 3 4 = 0,015 ���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} = 0,015 0,261 = 0,059 ���, ������ ����; � 4 4 = 0,020 ���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} = 0,020 0,261 = 0,078 ���������, ������ ����; � 5 4 = 0,079 ���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} = 0,079 0,261 = 0,304 Universitas Sumatera Utara ���� �������, ������ ����; � 6 4 = 0,216 ���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} = 0,216 0,261 = 0,829 ������� ����, ������ ����; � 7 4 = 0,261 ���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} = 0,261 0,261 = 1,000 ���, ������ ����; � 8 4 = 0,173 ���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} = 0,173 0,261 = 0,662 ��� ���������, ������ ����; � 9 4 = 0,040 ���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} = 0,040 0,261 = 0,154 ������ ���, ������ ����; � 10 4 = 0,110 ���{0,057; 0,028; 0,015; 0,020; 0,079; 0,216; 0,261; 0,173; 0,040; 0,110} = 0,110 0,261 = 0,423 �������, ����������; � 1 5 = 0,080 ���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} = 0,080 0,290 = 0,276 Universitas Sumatera Utara ����, ����������; � 2 5 = 0,016 ���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} = 0,016 0,290 = 0,054 ���� ����; � 3 5 = 0,029 ���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} = 0,029 0,290 = 0,099 ���, ����������; � 4 5 = 0,020 ���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} = 0,020 0,290 = 0,071 ���������, ����������; � 5 5 = 0,057 ���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} = 0,057 0,290 = 0,197 ���� �������, ����������; � 6 5 = 0,212 ���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} = 0,212 0,290 = 0,730 ������� ����, ����������; � 7 5 = 0,290 ���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} = 0,290 0,290 = 1,000 Universitas Sumatera Utara ���, ����������; � 8 5 = 0,111 ���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} = 0,111 0,290 = 0,383 ��� ���������, ����������; � 9 5 = 0,044 ���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} = 0,044 0,290 = 0,153 ������ ���, ����������; � 10 5 = 0,142 ���{0,080; 0,016; 0,029; 0,020; 0,057; 0,212; 0,290; 0,111; 0,044; 0,142} = 0,142 0,290 = 0,489 Hasil normalisasi keseluruhan dapat juga dirangkum di dalam sebuah tabel yang dapat dilihat seperti pada Tabel 3.33 Tabel 3.33. Nilai Alternatif di Setiap Kriteria yang dinormalkan Alternatif Gaji Fasilitas J. Karir B. Ilmu Penem. Pelindo 0,537 0,380 0,380 0,217 0,276 PTPN 0,138 0,196 0,099 0,109 0,054 WIKA 0,099 0,105 0,140 0,059 0,099 PGN 0,071 0,053 0,054 0,078 0,071 Pertamina 1,000 1,000 0,748 0,304 0,197 Bank Mandiri 0,273 0,139 0,270 0,829 0,730 Angkasa Pura 0,379 0,526 0,525 1,000 1,000 PLN 0,728 0,728 1,000 0,662 0,383 Pos Indonesia 0,054 0,071 0,071 0,154 0,153 Kereta Api 0,196 0,273 0,196 0,423 0,489 Universitas Sumatera Utara Setelah nilai alternatif di setiap kriteria dinormalkan, dilakukan penilaian akhir alternatif. Penilaian akhir alternatif adalah sebagai berikut : � � = � � � � �� � � =1 Pelindo; � 1 = 0,4530,537 + 0,0650,380 + 0,1660,380 + 0,0390.217 + 0,2770,276 = 0,408 PTPN; � 2 = 0,4530,138 + 0,0650,196 + 0,1660,099 + 0,0390.109 + 0,2770,054 = 0,107 WIKA; � 3 = 0,4530,099 + 0,0650,105 + 0,1660,140 + 0,0390.059 + 0,2770,099 = 0,102 PGN; � 4 = 0,4530,071 + 0,0650,053 + 0,1660,054 + 0,0390,078 +0,2770,071 = 0,064 Pertamina; � 5 = 0,4531,000 + 0,0651,000 + 0,1660,748 + 0,0390,304 +0,2770,197 = 0,697 Universitas Sumatera Utara Bank Mandiri; � 6 = 0,4530,273 + 0,0650,139 + 0,1660,270 + 0,0390,829 +0,2770,730 = 0,380 Angkasa Pura; � 7 = 0,4530,379 + 0,0650,526 + 0,1660,525 + 0,0391,000 +0,2771,000 = 0,570 PLN; � 8 = 0,4530,728 + 0,0650,728 + 0,1661,000 + 0,0390,662 +0,2770,383 = 0,649 Pos Indonesia; � 9 = 0,4530,054 + 0,0650,071 + 0,1660,071 + 0,0390,154 +0,2770,153 = 0,083 Kereta Api; � 10 = 0,4530,196 + 0,0650,273 + 0,1660,196 + 0,0390,423 +0,2770,489 = 0,275 Hasil penilaian akhir tiap alternatif ini yang dijadikan acuan dalam menentukan perusahaan Badan Usaha Milik Negara paling diminati. Hasil penilaian akhir dapat juga dirangkum di dalam sebuah tabel yang dapat.dilihat pada Tabel 3.34. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.34. Total Nilai Akhir Pembobotan Alternatif Nilai Akhir Pembobotan Pelindo 0,408 PTPN 0,107 WIKA 0,102 PGN 0,064 Pertamina 0,697 Bank Mandiri 0,380 Angkasa Pura 0,570 PLN 0,649 Pos Indonesia 0,083 Kereta Api 0,275 Bila diurutkan berdasarkan nilai akhir pembobotan, maka dapat diketahui perusahaan BUMN paling diminati berdasarkan algoritma SAW dari tertinggi hingga yang terendah adalah seperti pada Tabel 3.35. Tabel 3.35.Total Nilai Akhir Pembobotan Setelah Pengurutan Alternatif Nilai Akhir Pembobotan Pertamina 0,697 PLN 0,649 Angkasa Pura 0,570 Pelindo 0,408 Bank Mandiri 0,380 Kereta Api 0,275 PTPN 0,107 WIKA 0,102 Pos Indonesia 0,083 PGN 0,064

3.4. Pemodelan Sistem