Menghitung Koefisien Korelasi Analisis Regresi

Gilang Surya Kusuma, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Penyelesaian Tugas Mata Pelajaran Menggambarkan Konstruksi Lantai Dan Dinding Bangunan Di SMKN 2 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel dan sub variabel. b. Menentukan skala skor mentah -1,5.SD Kriteria: Sangat rendah -0,5.SD X -1,5.SD Kriteria: Kurang baik +0,5.SD X -0,5.SD Kriteria: Cukup baik + 1,5.SD X +0,5.SD Kriteria: Baik +1,5.SD Kriteria: Sangat baik c. Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data kecenderungan variabel dan sub variabel. Suprian, 2005: 82

3.11.5 Analisis dan Pengujian Hipotesis

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisa korelasi adalah :

a. Menghitung Koefisien Korelasi

Rumus yang digunakan adalah rumus koefisien korelasi Pearson Product Momen yaitu:            . 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n r            Riduwan. 2011: 138 Sebagai pedoman kriteria penafsiran koefisian korelasi harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut: Gilang Surya Kusuma, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Penyelesaian Tugas Mata Pelajaran Menggambarkan Konstruksi Lantai Dan Dinding Bangunan Di SMKN 2 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Sumber: Riduwan, 2011: 138

b. Analisis Regresi

Terdapat perbedaan yang mendasar antara analisis korelasi dan regresi, analisis korelasi digunakan untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, baik hubungan yang bersifat simetris, kausal, dan reciprocal, sedangkan analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dimanipulasidirubah-ribah atau dinaik-turunkan. Jadi analisis regresi digunakan dengan maksud untuk memprediksi berubahnya nilai variabel tertentu jika variabel lain berubah, dan dilakukan jika secara konseptual terdapat hubungan kausalsebab akibat antar variabel yang satu dengan variabel lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono 2010: 260 menyebutkan bahwa “manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak ”. Besarnya nilai r Interpretasi 0,80 – 1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0,59 Cukup kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah Gilang Surya Kusuma, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Penyelesaian Tugas Mata Pelajaran Menggambarkan Konstruksi Lantai Dan Dinding Bangunan Di SMKN 2 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis regresi meliputi penentuan persamaan regresi, uji linearitas dan keberartian. 1. Penentuan Persamaan Regresi Linier Persamaan Regresi linier yang digunakan adalah persamaan regresi linier sederhana, hal ini dilakukan karena regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah = + � Dimana: = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = harga Y ketika harga X=0 harga konstan b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila + arah garis naik, dan bila - maka garis arah turun. X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Sugiyono, 2010: 261 Dimana koefisien a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: = ∑ ∑ 2 − ∑ ∑ ∑ 2 − ∑ 2 = ∑ − ∑ ∑ ∑ 2 − ∑ 2 Sugiyono, 2010: 262 Gilang Surya Kusuma, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Penyelesaian Tugas Mata Pelajaran Menggambarkan Konstruksi Lantai Dan Dinding Bangunan Di SMKN 2 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Setelah harga a dan b diperoleh maka persamaan regresi yang didapat dari perhitungan itu dapat digunakan untuk meramalkan harga Y jika harga X telah diketahui. 2. Uji Linearitas Regresi Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linieritas, maksudnya apakah garis regresi antara X dan Y membentuk garis linier atau tidak. Kalau tidak linier maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Kekeliruan yang terjadi perlu dinilai dari satu-satunya cara untuk mendapatkannya ialah dengan jalan melakukan ulangan terhadap variabel bebas X. Dengan pola ini, maka hasil pengamatan akan berbentuk seperti dalam daftar berikut : Tabel 3.8 Uji Kelinieran dan Keberartian Regresi X Y X1 1 . . . 1 1 2 . . . 2 2 X3 3 . . . 3 3 Y11 Y12 . Y1n1 Y21 . Y2n2 Y31 Y32 . . Y3n2 Gilang Surya Kusuma, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Penyelesaian Tugas Mata Pelajaran Menggambarkan Konstruksi Lantai Dan Dinding Bangunan Di SMKN 2 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Dengan menggunakan data yang telah disusun dalam tabel diatas, kemudian hitung jumlah kuadrat JK dari pasangan X dan Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut: = ∑ 2 = ∑ 2 � = ∑ − ∑ ∑ � = − − = ∑ ∑ 2 − ∑ 2 � = − Dimana: JKT = Jumlah Kuadrat total JKa = Jumlah Kuadrat koefisien a JKba = Jumlah Kuadrat regresi ba JKS = Jumlah Kuadrat sisa JK G = Jumlah Kuadrat Galat JK TC = Jumlah kuadrat tuna cocok Harga-harga JK tersebut kemudian dimasukkan kedalam tabel daftar Varians ANAVA sebagai berikut: Gilang Surya Kusuma, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Penyelesaian Tugas Mata Pelajaran Menggambarkan Konstruksi Lantai Dan Dinding Bangunan Di SMKN 2 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.9 Daftar Varians ANAVA Sumber Varians dk JK RJK F Total N ∑ 2 ∑ 2 2 �� 2 � Regresi a Regresi ab Sisa 1 1 n-2 JKa �� = � = ∑ − 2 JK a 2 ��= 2 � = � − 2 Tuna cocok Galatkekeliruan k-2 n-k 2 = − 2 2 ��= − 2 2 Sugiyono, 2010: 266 Kriteria Uji Keberartian : a Ho: Koefisien arah regresi tidak berarti = 0 Ha: Koefisien itu berarti ≠ 0 b Untuk menguji hipotesis nol, dipakai statistik = 2 �� 2 � F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan dk pembilang =1 dan dk penyebut = n-2. Untuk menguji hipotesis nol, kriterianya adalah tolak hipotesis nol apabila koefisien F hitung lebih besar dari harga F table berdasarkan taraf kesalahan yang dipilih dan dk yang bersesuaian. Jika ℎ� � � , maka tolak Ho artinya signifikan dan Jika ℎ� � � , terima Ho artinya tidak signifikan. Gilang Surya Kusuma, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Penyelesaian Tugas Mata Pelajaran Menggambarkan Konstruksi Lantai Dan Dinding Bangunan Di SMKN 2 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Kriteria Uji Linieritas: a Ho: Regresi Linier Ha: Regresi non-Linier. b Untuk menguji hipotesis nol, dipakai statistik = 2 2 F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan dk pembilang= k-2 dan dk penyebut = n-k. Untuk menguji hipotesis nol, kriterianya adalah tolak hipotesis regresi linier, jika statistik F hitung untuk tuna cocok yang diperoleh lebih besar dari harga f dari table menggunakan taraf kesalahan yang dipilih dan dk yang bersesuaian. c Jika ℎ� � � , maka tolak Ho artinya data berpola linier, Jika ℎ� � � , maka terima Ho artinya data berpola tidak linier.

c. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TUTORIAL AUTOCAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK DI SMKN 9 GARUT.

0 0 38

Efektivitas Penggunaan Media Prototipe Pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut.

0 1 43

PENGARUH INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PENYELESAIAN TUGAS DALAM MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK BAGI SISWA PROGRAM STUDI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 9 GARUT.

0 0 32

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS (ASSIGNMENT) TERHADAP PEMAHAMAN MENGGAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMKN 9 GARUT.

0 0 51

PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGGAMBAR UTILITAS GEDUNG DI SMK NEGERI 2 GARUT.

0 2 42

PENGARUH CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TGB PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMKN 2 GARUT: Penelitian Terhadap Siswa Di SMK Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 40

PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMKN 1 SUMEDANG.

1 2 42

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

1 1 110

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS (ASSIGNMENT) TERHADAP PEMAHAMAN MENGGAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMKN 9 GARUT - repositoryUPI S TS 1000564 Title

0 0 3

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENYELESAIAN TUGAS PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMKN 4 BANDUNG - repositoryUPI S TE 1105284 Title

0 0 4