Latar Belakang Masalah PENERAPAN MODEL KOOPERATIF DENGAN PERMAINAN HARTA KARUN NEGERIKU (HAKAKU) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENGENAL MAKNA PENINGGALAN SEJARAH ISLAM (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamat

1 BAB I PE NDAH ULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikanditingkat SDMI dan sederajat. Pendidikan IPS merupakan integrasi dari ilmu-ilmu sosial yaitu sosiologi, ekonomi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi dan lain-lain. Pendapat ini sejalan dengan definisi Pendidikan IPS menurut the National Council for the Social Stadies Sapriya,et al.2007: 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan IPS adalah program yang dibangun oleh sejumlah disiplin ilmu sosial, yakni sejarah, ekonomi, sosiologi, kewarganegaraan, geografi, dan semua modifikasi atau modifikasi mata pelajaran-mata pelajaran yang memiliki materi dan tujuan yang berhubungan dengan masalah-masalah kemasyarakatan. Sedangkan tujuan Pendidikan IPS menurut rumusan oleh Pennsylvania Council for the Social Studies Supriatna, et al.2009: 6, yaitu: Fokus utama dari program Pendidikan IPS adalah membentuk individu- individu yang memahami kehidupan sosial dunia manusia, aktivitas dan interaksinya yang ditujukan untuk menghasilkan anggota masyarakat yang bebas, yang mempunyai rasa tanggung jawab untuk melestarikan, melanjutkan dan memperluas nilai-nilai dan ide-ide masyarakat bagi generasi masa depan. Dari tujuan Pendidikan IPS di atas dapat dipahami bahwa Pendidikan IPS merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial, aktivitas serta interaksi manusia yang bertujuan untuk mentransfer nilai-nilai dan ide-ide yang ada pada masyarakat kepada generasi penerusnya sehingga dapat dilestarikan, dilanjutkan, dan diperluas. Lebih rinci tujuan Pendidikan IPS di SD terdapat pada KTSP 2006: 175 yaituagar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalammasyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Dalam tujuan Pendidikan IPS menurut KTSP ini mengungkapkan begitu pentingnya Pendidikan IPS untuk memperoleh kecakapan dalam kehidupan bersosial. Oleh karena itu pembelajaran IPS diberikan untuk mempersiapkan kehidupan sosial siswa di tingkat lokal, nasional, maupun global. Namun pembelajaran IPS di lapangan tidak menunjukan terhadap proses tercapainya penguasaan tujuan Pendidikan IPS.Guru sering kali tidak memperhatikanpenggunaan model dalam mencapai tujuan pembelajaran.Menurut Joyce Weil Sagala, 2009: 175 model pembelajaran yaitu “kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan ”. Selain itu dalam pembelajaran guru kurang memperhatikan karakteristik anak sehingga suasana pembelajaran tidak kondusifdan berdampak pada rendahnya prestasi belajar. Hal ini sejalan dengan observasi yang dilakukan pada tanggal 20 September 2012 di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. 1. Kinerja guru a. Metode yang digunakan guru tidak menarik perhatian siswa untuk belajar. b. Dalam pengelompokan tidak ada pembagian tugas yang jelas. c. Tidak mempersiapkan LKS dengan petunjuk yang jelas. d. Tidak mempersiapkan bahan belajar dari berbagai sumber. 2. Aktifitas siswa a. Pembelajaran yang dilakukan hanya membuat sebagian siswa yang aktif. b. Tidak adanya petunjuk dalam LKS mengenai pembagian tugas menyebabkan tugas diambil oleh siswa yang unggul. c. Sebagian siswa banyak melakukan hal-hal di luar pembelajaran karena tugas sudah dikerjakan oleh orang lain. 3. Nilai Hasil Belajar a. Siswa yang tuntas hanya32 dari 19 siswa. b. Siswa yang belum tuntas 68 dari 19 iswa. Perolehan nilai hasil belajar siswa kelas V SDN Maja Selatan VII pada materi Peninggalan Sejarah Islam dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa No Nama Skor Nilai Tafsiran Tuntas Belum Tuntas 1 Dea Nurul Hidayah 4 57 √ 2 Adinda Alisia Salsabila 6 85 √ 3 Dani Setiawan 4 57 √ 4 Deti Herawati 6 85 √ 5 Elsa Nurul Apriliani 4 57 √ 6 Pragistia Subandi 3 42 √ 7 Firman Nugraha 5 71 √ 8 Faisal Ramdani 4 57 √ 9 Faisal Badru Jaman 4 57 √ 10 Ivan Rivani 5 71 √ 11 Isa Badru Jaman 4.5 64 √ 12 Jamila Dewi Fajriati 4 57 √ 13 M. Riyad Firdaus 4 57 √ 14 M. Al-farizi 4 57 √ 15 Nida Laelatul Janah 7 100 √ 16 Ridha Fadilah 1 14 √ 17 Selly Oktaviani 6 85 √ 18 Wiwin Nurjanah 3 42 √ 19 Dede Ulfa 3 42 √ Jumlah 6 13 Presentasi 32 68 Keterangan: Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu adalah 65 enam puluh lima Dari hasil analisis data awal peneliti menyimpulkan ada permasalahan yang muncul di SDN Maja Selatan VII. Permasalahan ini harus segera diatasi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan serta hasil belajar yang telah ditentukan. Untuk mengatasi permasalahan ini peneliti mengajukan penerapan model kooperatif yang digabungkandenganpermainanhartakarunnegeriku. Dengan penerapan model pembelajaran ini diharapkan siswa dapat terlibat dalam proses pembelajaran secara aktif dan terjadi dialog antara berbagai komponen pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran yang menekankan adanya kerjasama antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Seperti yang dikemukakan Slavin Taniredja, et al. 2011:54 „pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secaraberkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai lima orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru‟. Permainan Hakakumerupakan perpanjangan dari harta karun negeriku yangmerupakanupayaintegrasipembelajarandenganpermainanuntukmenciptakanpe mbelajaran yang menyenangkanbagisiswa. Permainan Hakakumerupakan permainan mencari gambar-gambar peninggalan sejarah Islamyang ada di kotak kepulauansesuai petunjuk yang ada pada peta yang dimilikinya. Setelah menemukan harta karun berupa gambar peninggalan-peninggalan sejarah Islam yang dimaksud lalu gambar peninggalan tersebut di tempelkan pada peta.Setiap kelompok mengumpulkan harta karun berupa gambar peninggalan sejarah dan membuat keterangan mengenai harta karun yang ditemukannya dengan bantuan buku petunjuk ataupun sumberlain yang tersedia. Melalui permainan ini diharapkan siswa dapat mengenalbenda-benda peninggalan sejarah serta daerah peninggalan secara tepat, tidak hanya mengetahuai namanya saja setelah itu dapat menganalisis makna dari adanya peninggalan tersebut. Adapun judul penelitian ini adalah “penerapan model kooperatif denganpermainanhartakarunnegriku Hakakuuntuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengenal makna peninggalan sejarah Islam penelitian tindakan kelas di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka”.

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN TLOGOMAS 2 MALANG

4 25 17

PENERAPAN METODE KARYAWISATA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH PADA SISWA KELAS IV SDN PADANGASRI KABUPATEN MOJOKERTO

1 8 31

PENERAPAN STRATEGI MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH SISWA KELAS V SDN ORO-ORO OMBO 02 BATU

0 10 18

PENERAPAN METODE INFORMATION SEARCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islam Al-Hikmah Pondok Cabe)

4 60 151

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA SMA

0 0 13

PENERAPAN MODEL REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS V

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

0 22 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SEMESTER 2 SDN 1 BULUNGCANGKRING

0 0 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) DENGAN MEDIA SITUS PERADABAN DUNIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SEJARAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X IIS 3 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016)

1 1 14