pembelajaran secara aktif dan terjadi dialog antara berbagai komponen pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran yang
menekankan adanya kerjasama antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Seperti yang dikemukakan Slavin Taniredja, et al.
2011:54 „pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secaraberkelompok, siswa dalam
satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai lima orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru‟.
Permainan Hakakumerupakan perpanjangan dari harta karun negeriku yangmerupakanupayaintegrasipembelajarandenganpermainanuntukmenciptakanpe
mbelajaran yang menyenangkanbagisiswa.
Permainan Hakakumerupakan permainan mencari gambar-gambar peninggalan sejarah Islamyang ada di kotak
kepulauansesuai petunjuk yang ada pada peta yang dimilikinya. Setelah menemukan harta karun berupa gambar peninggalan-peninggalan sejarah Islam
yang dimaksud lalu gambar peninggalan tersebut di tempelkan pada peta.Setiap kelompok mengumpulkan harta karun berupa gambar peninggalan sejarah dan
membuat keterangan mengenai harta karun yang ditemukannya dengan bantuan buku petunjuk ataupun sumberlain yang tersedia. Melalui permainan ini
diharapkan siswa dapat mengenalbenda-benda peninggalan sejarah serta daerah peninggalan secara tepat, tidak hanya mengetahuai namanya saja setelah itu dapat
menganalisis makna dari adanya peninggalan tersebut. Adapun judul penelitian ini adalah “penerapan model kooperatif
denganpermainanhartakarunnegriku Hakakuuntuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengenal makna peninggalan sejarah Islam penelitian
tindakan kelas di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka”.
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana perencanaan model kooperatif dengan permainan Hakaku untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengenal makna peninggalan sejarah Islam di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten
Majalengka? b.
Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dengan permainan Hakaku untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengenal makna
peninggalan sejarah Islam di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka?
Dalam pelaksanaan dapat diperinci sebagai berikut: a
Bagaimana kinerja guru pada materi pembelajaran mengenal makna peninggalan sejarah Islam melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif dengan permainan Hakaku untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten
Majalengka? b
Bagaimana aktivitas siswa pada pembelajaran materi mengenal makna peninggalan sejarah Islam melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif dengan permainan Hakaku untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten
Majalengka? c.
Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran materi mengenal makna peninggalan sejarah Islam melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif dengan permainan Hakaku untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten
Majalengka?
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil observasi mengenai pembelajaran IPS pada materi mengenal makna peninggalan sejarah Islam didapatkan bahwa pembelajaran yang
dilakukan guru dengan metode kerja kelompok belum efektif yaitu belum adanya pembagian tugas sehingga tugas yang diberikan guru hanya dikerjakan oleh siswa
yang unggul, tidak adanya petunjuk yang jelas terhadap LKS, dan penggunaan sumber belajar yang hanya menggunakan buku paket sebagai satu-satunya
sumber. Aktivitas siswa dalam pembelajaran banyak melakukan hal-hal diluar pembelajaran yang tidak terarah pada tujuan pembelajaran karena dapat
deikerjakan oleh sebagian siswa. Sedangkan dari hasil tes yang dilakukan 68 atau 13 siswa nilainya masih dibawah KKM yang telah ditentukan.
Oleh karena itu perlu adanya desain pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tersebut. Alternatif yang ditawarkan adalah dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif dengan permainan hakaku. Model pembelajaran kooperatifadalah model pembelajaran yang menekankan
adanya kerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dengandifasilitasi oleh guru.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif menurut Ditnaga Dikti Taniredja, et al.
2011: 61-62yaitu: 1
Orientasi 2
Kegiatan Kelompok 3
Tes Kuis 4
Penghargaan kelompok Sedangkan menurut Suprijono 2012: 65 langkah-langkah pembelajaran
kooperatif digambarkanpada tabel berikut ini. Tabel 1.2
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif FASE-FASE
PERILAKU GURU Fase 1: Present goals and set
Menyampaikan tujuan
dan mempersiapkan peserta didik
Menjelaskan tujuan
pembelajaran dan
mempersiapkan peserta didik siap belajar
Fase 2: present information Menyajikan informasi
Mempresentasikan informasi
kepada peserta didik secara verbal
Fase 3: Organize student into learning teams
Mengorganisasikan peserta didik ke dalam tim-tim belajar
Memberikan penjelasan kepada peserta
didik tentang
cara pembentukan tim belajar dan
membantu kelompok
mellakukan transisi yang efisien Fase 4: Assist team work and study
Membantu kerja tim dan belajar Membantu
tim-tim belajar
selama peserta
didik mengerjakan tugasnya
Fase 5: Test on the materials Mengevaluasi
Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi
pembelajaran atau kelompok- kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya
Fase 6: Provide recognition Memberikan
pengakuan atau
penghargaan Mempersiapkan
cara untuk
mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok
Sumber: Suprijono, 2012: 65 Dari kedua sumber tersebut terdapat sedikit perbedaan mengenai langkah-
langkah pembelajaran kooperatif,pada penelitian ini penelitimenerapkan langkah- langkah pembelajaran kooperatif berdasarkan Suprijono.
Manfaat penerapan model pembelajaran kooperatif Menurut Lie 2005 yaitu: 1.
Siswa menjadi aktif. 2.
Kegiatan belajar mengajar efektif dan efesien. 3.
Siswa asor akan merasa terpacu untuk belajar. 4.
Siswa mempunyai tugasnya masing-masing. Dari beberapa manfaat penerapan model pembelajaran kooperatif menurut
Lie maka diharapkan aktifitas siswa tidak hanya sekedar mencatat tetapi dapat berinteraksi dengan teman, sumber, maupun guru untuk membangun
pengetahuannya sehingga materi pembelajaran dapat dikuasai dengan baik. Dalam pembelajaran model kooperatif ini pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru dan
adanya bentuk pemberian penghargaan merupakan penguatan terhadap pekerjaan yang dilakukannya sehingga siswa lebih termotivasi.
Selain beberapa manfaat penerapan kooperatif terdapat pula beberapa kelemahan-kelemahanpenerapan koop
eratif menurut Lie 2005 yaitu“Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara lebih matang dan keberatan dari pihak siswa
dalam berkelompok secara heterogen ”.
Permainan hakaku
merupakan permainan
mencari gambar-gambar
peninggalan sejarah Islam. Alat-alat yang digunakan dalam permainan ini yaitu harta karun, peta harta karun, kotak harta kepulauan, dan buku jejak peninggalan
islam. Harta karun yang dimaksud disini yaitu gambar peninggalan-peninggalan
sejarah Islam. Peta harta karun yaitu peta Indonesia yang terdapat tanda silang dengan warna yang berbeda sesuai bentuk peninggalannya tanda silang tersebut
berfungsi sebagai petunjuk harta karun yang harus dicari peninggalan daerah
tersebut.Kotak harta kepulauan yaitu kotak yang terdapat gambar pulau dan di dalamnya terdapat harta karun sesuai peninggalan pulau tersebut. Buku jejak
peninggalan Islam yaitu buku petunjuk untuk membantu mencari harta karun yang dimaksud pada peta dan mengisi sesuai petunjuk yang telah diberikan.
Dengan permainan ini siswa dapat mengenal benda-benda peninggalan sejarah beserta bentuknya dan letak daerahnya di wilayah Indonesia. Setelah
mengenal bentuk serta letak daerahnya diharapkan siswa mampu menjelaskan makna peninggalan-peninggalan sejarah pada masa Islam.
Manfaat dari permainan edukatif menurut Ismail 2006 yaitu: 1.
Permainan dapat menciptakan suasana senang dalam belajar. 2.
Permainan dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi. 3.
Permainan dapat merangsang perkembangan emosi, dan perkembangan fisik anak.
4. Permainan dapat mengembangkan sikap aktif anak.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif dengan permainan harta karun negeriku adalah sebagai berikut.
1. Kegiatan Awal
a. Berdo‟a.
b. Guru melakukan apersepsi.
c. Guru menyampaikan indikator tujuan pembelajaran.
d. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti
a. Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan benar.
b. Guru membagi siswa menjadi empat kelompok masing-masing kelompok
terdiri dari 4-5 anggota. c.
Guru membagikan peralatan permainan Hakaku LKS, peta harta karun dan buku petunjuk jejak peninggalan Islam kepada masing-masing
kelompok. d.
Siswa mempelajari petunjuk pengerjaan yang ada di LKS. e.
Siswa mencari benda-benda peninggalan sejarah yang ada di kotak kepulauan sesuai petunjuk yang ada pada peta dengan bantuan buku jejak
peninggalan Islam.
f. Setiap kelompok menempelkan benda-benda peninggalan yang
didapatnya pada peta. g.
Setiap kelompok membuat keteranganpenjelasan pada setiap benda peninggalan sejarah sesuai pertanyaan yang ada pada peta.
h. Kelompok yang telah menyelesaikan permainan harta karun mengambil
nomor sesuai urutan penyelesaian pengerjaannya. i.
Setiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan hasil kerja kelompok sesuai urutan yang didapat.
j. Kelompok lain mencatat hasil kerja kelompok lain di lembar yang telah
disediakan. k.
Siswa dan guru tanya jawab mengenai materi-materi yang telah dipelajari dalam kelompok untuk menghindari kesalahan.
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan
b. Melakukan evaluasi
c. Memberi penghargaan kepada kelompok yang mendapat nilai tertinggi.
Untuk melihat keberhasilan suatu penelitian maka peneliti menetapkan target yang ingin dicapai. Penetapan targetdalam penelitian ini meliputitarget proses dan
hasil belajar. Dalam target proses terbagi kepada kegiatan guru dan aktivitas siswa. Berikut target peneliti dalam pembelajaran penerapan kooperatif dengan
permainan Hakaku. 1.
Kegiatan guru meliputi. a.
Perencanaan Target yang ingin dicapai pada tahap perencanaan ini yaitu 100 dengan
mempertimbangkan ketercapaian pada masing-masing aspek yang ada pada tahap perencanaan.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan peneliti menetapkan target 88 dapat mencapai berbagai aspek yang terdapat pada tahap pelaksanaan yaitu kegiatan
awal, inti, dan akhir. Penetapan target ini mempertimbangkan ketercapaian pada aspek-aspek yang terdapat pada tahap pelaksanaan.
2. Aktivitas Siswa
Target yang ingin dicapai pada aktivitas siswa ini yaitu 85 siswa dapat terlibat dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran dapat
diamati dari partisipasi, kerjasama, dan motivasi. 3.
Target hasil Target hasil yaitu berupa pemahaman siswa terhadap materi mengenal makna
peninggalan sejarah Islam mencapai ketuntasan individual minimal memperoleh nilai 65 dan ketuntasan klasikal minimal adalah 80 dari jumlah
siswa maka penilitian dinyatakan tuntas.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui perencanaan model pembelajaran kooperatif dengan
permainan Hakaku dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi makna peninggalan sejarah Islam di kelas V SDN Maja Selatan VII
Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. 2.
Untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dengan permainan Hakaku dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
makna peninggalan sejarah Islam di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka.
Dapat diperinci sebagai berikut: a
Untuk mengetahui kinerja guru dalam materi pembelajaran materi makna peninggalan sejarah Islam dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif dengan permainan Hakaku dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten
Majalengka. b
Untuk mengetahui aktifitas siswa dalam materi pembelajaran makna peninggalan sejarah Islam dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif dengan permainan Hakaku di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka.
3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa di kelas V SDN Maja
Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka pada materi makna peninggalan sejarah Islam dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif dengan permainan Hakaku.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Manfaat bagi siswa Melalui
penerapan kooperatif
dengan permainan
hakaku dapat
menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran IPS karena tidak akan merasa bosan dibandingkan dengan hanya menulis saja. Selain itu penerapan
kooperatif dengan permainan Hakaku dapat menumbuhkan kerjasama antar siswa sehingga dapat mempermudah dalam pembelajaran.
2. Manfaat bagi guru
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, guru dapat mengembangkan kemampuan mengajarnya untuk menerapkan maupun mencoba melakukan
pembelajaran yang lebih inovatif. Hasil penelitian yang dilakukan juga dapat digunakan sebagai rekomendasi perbaikan proses pembelajaran apabila
mengalami masalah dengan karakteristik yang sama. 3.
Manfaat bagi peneliti Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat mengetahui gambaran
pembelajaran ideal dari permasalahan-permasalahn yang dialami. 4.
Manfaat bagi sekolah Hasil penelitian yang dilakukan dapat membantu mencapai visi misi sekolah
yang telah ditetapkan dan dapat menyelesaikan permasalahan pembelajaran pada materi mengenal makna peninggalan sejarah Islam.
E. Batasan Istilah
Batasan istilah diperlukan agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul penelitian yang dibuat. Penjelasan mengenai istilah-istilah yang terdapat
dalam judul penelitian adalah sebagai berikut ini.
1. Model kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana dalam sistem
belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah empat sampai enam orang secara kolaboratif sehingga dapat meranngsang siswa
lebih bergairah dalam belajar Taniredja,et al. 2011: 55. 2.
Permainan Hakakuyaitu merupakan adaptasi dari permainan berburu harta karun yang biasanya meliputi berbagai elemen. Misalnya, petunjuk mungkin
perlu diuraikan dalam rangka untuk menentukan lokasi. Aktivitas lain yang mungkin berlangsung selama berburu harta karun adalah bahwa menjawab
beberapa kuis atau pertanyaan trivia. Jawaban yang benar akan mencetak poin lebih banyak untuk tim manapun. Tn, 2012
3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya Sudjana, 2006: 22. 4.
Peninggalan sejarah Islam yaitu warisan pada masa Islam yang digunakan sebagai sumbersejarah seperti masjid, makam dan karya seni.
37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rencana dan Prosedur Penelitian
1. Rencana Penelitian
a. TempatPenelitian
Tempat dilaksanakannya penelitian ini yaitu di SDN Maja Selatan VII yang berada diDusun Salamanggu,Desa Maja Selatan, Kecamatan Maja, Kabupaten
Majalengka.Pertimbangan pemilihan tempat penelitian ini karena adanya permasalahan dalam pembelajaran IPS pada materi mengenal makna peninggalan
sejarah Islam.Permasalahan yang dialami yaitu pada kinerja guru yang hanya belum efektif menggunakan metode kelompok belajar aktivitas siswa dalam
belajar di kelompok hanya mengandalkan salah satu temannya sehingga anggota yang lain hanya duduk dan melakukan hal-hal di luar pembelajaran dan
berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa dimana dari 19 siswahanya 32 atau enam orangyang memenuhi KKM.
1 Lokasi Sekolah
LokasiSDN Maja Selatan VII berada di Dusun Salamanggu Desa Maja Selatan Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. SDN Maja Selatan VII memiliki
sarana dan prasarana yang cukup lengkap yaitu memiliki dua lapangan yang terdiri dari lapangan tempat upacara yang berada di depan sekolah dan lapangan
yang digunakan untuk bermain voli yang berada di belakang sekolah. Ruang bangunan memiliki sepuluh ruangan yang terdiri dari enam ruangan kelas, satu
ruangan kantor, satu ruang mushola, dan dua kamar mandi. SDN Maja Selatan VII tidak memiliki ruangan perpustakaan, buku-buku yang ada disimpan di lemari
yang ada di setiap ruangan kelas. Secara fisik bangunan-bangunan yang ada di SDN Maja Selatan VII cukup baik karena merupakan bangunan baru. Berikut ini
merupakan denah SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka.
Gambar 3.1 Denah SDN Maja Selatan VII
2 Keadaan Siswa
Siswa-siswa SDN Maja Selatan VII berasal dari wilayah-wilayah pemukiman sekitar seperti Dusun Salamanggu Desa Maja Selatan dan Dusun Jerokaso Desa
Sadasari. Sebagian besar orang tua dari siswa-siswa SDN Maja Selatan VII memiliki mata pencaharian sebagai petani dan pedagang. Jumlah siswa SDN Maja
Selatan VII secara keseluruhan dari kelas I dan kelas VI yaitu berjumlah 146 yang terdiri dari 78 siswa laki-laki dan 68 siswa perempuan. Sedangkan kelas V yang
menjadi subbjek dalam penelitian ini yaitu berjumlah 19 orang yang terdiri dari sembilan orang siswa laki-laki dan sepuluh orang siswa perempuan. Untuk lebih
jelas jumlah siswa SDN Maja Selatan VII dari kelas I sampai kelas VI terdapat pada tabel berikut ini.
Kelas III
Kelas IV
Kelas V
Kelas VI
Ke las
I Ke
las II
R ua
ng guru
Mu sho
la
w c
W C
Lapangan
Lapangan
Tabel 3.1 Jumlah Siswa SDN Maja Selatan VII
Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L
P I
19 11
30 II
10 15
25 III
14 10
24 IV
11 11
22 V
9 10
19 VI
14 12
26
Jumlah 78
68 146
3 Kondisi Guru
Guru di SDN Maja Selatan VII berjumlah sepuluh orang dengan pendidikan lulusan program S-I dan memiliki tingkat golongan yang berbeda-beda. Berikut
ini merupakan kondisi guru SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka.
Tabel 3.2 Kondisi Guru SDN Maja Selatan VII
No Nama
Status Tanggal
Lahir Ijazah
Tahun Jabatan
Gol
1 Mulyadi, S. Pd
PNS 05-07-1960
SI. 2003 Kepsek
IVA 2
Elisyati Y, S. Pd PNS
05-10-1951 SI. 2007
G. Kelas I IVA
3 Hernawati, S. Pd
PNS 21-11-1962
SI. 2009 G. Kelas V
IVA 4
N. Cicih, S. Pd. I PNS
13-10-1959 SI. 2009
G. PAI IVA
5 Haryati, S. Pd
PNS 09-09-1963
SI. 2010 G. Kelas II
IVA 6
Mohammad S, S. Pd PNS
29-03-1963 SI. 2007
G. Kelas VI IVA
7 Sutisna, S. Pd. I
PNS 18-06-1964
SI. 2007 G. PAI
IVD 8
Nunung S, S. Pd PNS
04-01-1965 SI. 2008
G. Kelas III IVA
9 Yaya Sunarya, S. Pd
PNS 23-04-1965
SI. 2010 G. Kelas IV
IVC 10 Acis Mulyana, S. Pd
PNS 06-12-1980
SI. 2006 G. Olahraga
IVA
b. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa Kelas V SDN Maja Selatan VII tahun ajaran 2012-2013. Siswa berjumlah 19 orang yang terdiri dari sepuluh orang siswa
perempuan dan sembilan orang siswa laki-laki.Pertimbangan pemilihan subyek ini yaitu karena rendahnya hasil belajar siswa pada materi Mengenal Makna
Peninggalan Sejarah Islam yang 68 masih berada dibawah KKM. Berikut ini daftar siwa kelas V SDN Maja Selatan VII.
Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas V SDN Maja Selatan VII
Nomor Nama Siswa
Jenis kelamin Urut
Induk L
P
1 070801005
Dea Nurul Hidayah √
2 080901001
Adinda Alisya Salsabila √
3 080901002
Dani Setiawan √
4 080901003
Deti Herawati √
5 080901004
Elsa Nur Apriliani √
6 080901005
Firan Pragistio √
7 080901006
Firman Nugraha √
8 080901007
Faisal Badruzaman √
9 080901008
Faisal Ramdan √
10 080901009
Ivan Rivani √
11 080901011
Isa Badruzaman √
12 080901012
Fadilah Dwi Fajianti √
13 080901013
M. Riyadh Firdaus √
14 080901014
M. Alfarizi √
15 080901015
Nida Laelatu Janah √
16 080901016
Ridha Fadhilah √
17 080901017
Sely Oktaviani √
18 080901018
Wiwin Nurjanah √
19 091002024
Dede Ulfa √
Jumlah 9
10 Jumlah Seluruh
19
c. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama enam bulan yaitu pada bulan Januari sampai Juni tahun 2013. Pada bulan Januari kegiatan penelitian meliputi penyusunan
proposal, seminar proposal, dan revisi proposal sesuai saran dari dosen penguji pada saat seminar proposal.Pada bulan Februari sampai bulan Mei kegiatan
meliputi bimbingan dan revisi, pelaksanaan tindakan dari tindakan siklus I, siklus II,dansiklus selanjutnya sampai target tercapai, pengolahan data, analisis data, dan
penyusunan serta revisi. Sedangkan pada bulan Juni apabila laporan telah disetujui oleh dosen pembimbing maka selanjutnya yaitu sidang skripsi.
2. Prosedur Penelitian