Rumusan Masalah Rencana Penelitian

pembelajaran secara aktif dan terjadi dialog antara berbagai komponen pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran yang menekankan adanya kerjasama antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Seperti yang dikemukakan Slavin Taniredja, et al. 2011:54 „pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secaraberkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai lima orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru‟. Permainan Hakakumerupakan perpanjangan dari harta karun negeriku yangmerupakanupayaintegrasipembelajarandenganpermainanuntukmenciptakanpe mbelajaran yang menyenangkanbagisiswa. Permainan Hakakumerupakan permainan mencari gambar-gambar peninggalan sejarah Islamyang ada di kotak kepulauansesuai petunjuk yang ada pada peta yang dimilikinya. Setelah menemukan harta karun berupa gambar peninggalan-peninggalan sejarah Islam yang dimaksud lalu gambar peninggalan tersebut di tempelkan pada peta.Setiap kelompok mengumpulkan harta karun berupa gambar peninggalan sejarah dan membuat keterangan mengenai harta karun yang ditemukannya dengan bantuan buku petunjuk ataupun sumberlain yang tersedia. Melalui permainan ini diharapkan siswa dapat mengenalbenda-benda peninggalan sejarah serta daerah peninggalan secara tepat, tidak hanya mengetahuai namanya saja setelah itu dapat menganalisis makna dari adanya peninggalan tersebut. Adapun judul penelitian ini adalah “penerapan model kooperatif denganpermainanhartakarunnegriku Hakakuuntuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengenal makna peninggalan sejarah Islam penelitian tindakan kelas di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka”.

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Bagaimana perencanaan model kooperatif dengan permainan Hakaku untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengenal makna peninggalan sejarah Islam di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka? b. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dengan permainan Hakaku untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengenal makna peninggalan sejarah Islam di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka? Dalam pelaksanaan dapat diperinci sebagai berikut: a Bagaimana kinerja guru pada materi pembelajaran mengenal makna peninggalan sejarah Islam melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dengan permainan Hakaku untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka? b Bagaimana aktivitas siswa pada pembelajaran materi mengenal makna peninggalan sejarah Islam melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dengan permainan Hakaku untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka? c. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran materi mengenal makna peninggalan sejarah Islam melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dengan permainan Hakaku untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka?

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil observasi mengenai pembelajaran IPS pada materi mengenal makna peninggalan sejarah Islam didapatkan bahwa pembelajaran yang dilakukan guru dengan metode kerja kelompok belum efektif yaitu belum adanya pembagian tugas sehingga tugas yang diberikan guru hanya dikerjakan oleh siswa yang unggul, tidak adanya petunjuk yang jelas terhadap LKS, dan penggunaan sumber belajar yang hanya menggunakan buku paket sebagai satu-satunya sumber. Aktivitas siswa dalam pembelajaran banyak melakukan hal-hal diluar pembelajaran yang tidak terarah pada tujuan pembelajaran karena dapat deikerjakan oleh sebagian siswa. Sedangkan dari hasil tes yang dilakukan 68 atau 13 siswa nilainya masih dibawah KKM yang telah ditentukan. Oleh karena itu perlu adanya desain pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tersebut. Alternatif yang ditawarkan adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan permainan hakaku. Model pembelajaran kooperatifadalah model pembelajaran yang menekankan adanya kerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dengandifasilitasi oleh guru. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif menurut Ditnaga Dikti Taniredja, et al. 2011: 61-62yaitu: 1 Orientasi 2 Kegiatan Kelompok 3 Tes Kuis 4 Penghargaan kelompok Sedangkan menurut Suprijono 2012: 65 langkah-langkah pembelajaran kooperatif digambarkanpada tabel berikut ini. Tabel 1.2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif FASE-FASE PERILAKU GURU Fase 1: Present goals and set Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap belajar Fase 2: present information Menyajikan informasi Mempresentasikan informasi kepada peserta didik secara verbal Fase 3: Organize student into learning teams Mengorganisasikan peserta didik ke dalam tim-tim belajar Memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang cara pembentukan tim belajar dan membantu kelompok mellakukan transisi yang efisien Fase 4: Assist team work and study Membantu kerja tim dan belajar Membantu tim-tim belajar selama peserta didik mengerjakan tugasnya Fase 5: Test on the materials Mengevaluasi Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompok- kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6: Provide recognition Memberikan pengakuan atau penghargaan Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok Sumber: Suprijono, 2012: 65 Dari kedua sumber tersebut terdapat sedikit perbedaan mengenai langkah- langkah pembelajaran kooperatif,pada penelitian ini penelitimenerapkan langkah- langkah pembelajaran kooperatif berdasarkan Suprijono. Manfaat penerapan model pembelajaran kooperatif Menurut Lie 2005 yaitu: 1. Siswa menjadi aktif. 2. Kegiatan belajar mengajar efektif dan efesien. 3. Siswa asor akan merasa terpacu untuk belajar. 4. Siswa mempunyai tugasnya masing-masing. Dari beberapa manfaat penerapan model pembelajaran kooperatif menurut Lie maka diharapkan aktifitas siswa tidak hanya sekedar mencatat tetapi dapat berinteraksi dengan teman, sumber, maupun guru untuk membangun pengetahuannya sehingga materi pembelajaran dapat dikuasai dengan baik. Dalam pembelajaran model kooperatif ini pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru dan adanya bentuk pemberian penghargaan merupakan penguatan terhadap pekerjaan yang dilakukannya sehingga siswa lebih termotivasi. Selain beberapa manfaat penerapan kooperatif terdapat pula beberapa kelemahan-kelemahanpenerapan koop eratif menurut Lie 2005 yaitu“Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara lebih matang dan keberatan dari pihak siswa dalam berkelompok secara heterogen ”. Permainan hakaku merupakan permainan mencari gambar-gambar peninggalan sejarah Islam. Alat-alat yang digunakan dalam permainan ini yaitu harta karun, peta harta karun, kotak harta kepulauan, dan buku jejak peninggalan islam. Harta karun yang dimaksud disini yaitu gambar peninggalan-peninggalan sejarah Islam. Peta harta karun yaitu peta Indonesia yang terdapat tanda silang dengan warna yang berbeda sesuai bentuk peninggalannya tanda silang tersebut berfungsi sebagai petunjuk harta karun yang harus dicari peninggalan daerah tersebut.Kotak harta kepulauan yaitu kotak yang terdapat gambar pulau dan di dalamnya terdapat harta karun sesuai peninggalan pulau tersebut. Buku jejak peninggalan Islam yaitu buku petunjuk untuk membantu mencari harta karun yang dimaksud pada peta dan mengisi sesuai petunjuk yang telah diberikan. Dengan permainan ini siswa dapat mengenal benda-benda peninggalan sejarah beserta bentuknya dan letak daerahnya di wilayah Indonesia. Setelah mengenal bentuk serta letak daerahnya diharapkan siswa mampu menjelaskan makna peninggalan-peninggalan sejarah pada masa Islam. Manfaat dari permainan edukatif menurut Ismail 2006 yaitu: 1. Permainan dapat menciptakan suasana senang dalam belajar. 2. Permainan dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi. 3. Permainan dapat merangsang perkembangan emosi, dan perkembangan fisik anak. 4. Permainan dapat mengembangkan sikap aktif anak. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif dengan permainan harta karun negeriku adalah sebagai berikut. 1. Kegiatan Awal a. Berdo‟a. b. Guru melakukan apersepsi. c. Guru menyampaikan indikator tujuan pembelajaran. d. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan. 2. Kegiatan Inti a. Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan benar. b. Guru membagi siswa menjadi empat kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 anggota. c. Guru membagikan peralatan permainan Hakaku LKS, peta harta karun dan buku petunjuk jejak peninggalan Islam kepada masing-masing kelompok. d. Siswa mempelajari petunjuk pengerjaan yang ada di LKS. e. Siswa mencari benda-benda peninggalan sejarah yang ada di kotak kepulauan sesuai petunjuk yang ada pada peta dengan bantuan buku jejak peninggalan Islam. f. Setiap kelompok menempelkan benda-benda peninggalan yang didapatnya pada peta. g. Setiap kelompok membuat keteranganpenjelasan pada setiap benda peninggalan sejarah sesuai pertanyaan yang ada pada peta. h. Kelompok yang telah menyelesaikan permainan harta karun mengambil nomor sesuai urutan penyelesaian pengerjaannya. i. Setiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan hasil kerja kelompok sesuai urutan yang didapat. j. Kelompok lain mencatat hasil kerja kelompok lain di lembar yang telah disediakan. k. Siswa dan guru tanya jawab mengenai materi-materi yang telah dipelajari dalam kelompok untuk menghindari kesalahan. 3. Kegiatan Akhir a. Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan b. Melakukan evaluasi c. Memberi penghargaan kepada kelompok yang mendapat nilai tertinggi. Untuk melihat keberhasilan suatu penelitian maka peneliti menetapkan target yang ingin dicapai. Penetapan targetdalam penelitian ini meliputitarget proses dan hasil belajar. Dalam target proses terbagi kepada kegiatan guru dan aktivitas siswa. Berikut target peneliti dalam pembelajaran penerapan kooperatif dengan permainan Hakaku. 1. Kegiatan guru meliputi. a. Perencanaan Target yang ingin dicapai pada tahap perencanaan ini yaitu 100 dengan mempertimbangkan ketercapaian pada masing-masing aspek yang ada pada tahap perencanaan. b. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan peneliti menetapkan target 88 dapat mencapai berbagai aspek yang terdapat pada tahap pelaksanaan yaitu kegiatan awal, inti, dan akhir. Penetapan target ini mempertimbangkan ketercapaian pada aspek-aspek yang terdapat pada tahap pelaksanaan. 2. Aktivitas Siswa Target yang ingin dicapai pada aktivitas siswa ini yaitu 85 siswa dapat terlibat dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran dapat diamati dari partisipasi, kerjasama, dan motivasi. 3. Target hasil Target hasil yaitu berupa pemahaman siswa terhadap materi mengenal makna peninggalan sejarah Islam mencapai ketuntasan individual minimal memperoleh nilai 65 dan ketuntasan klasikal minimal adalah 80 dari jumlah siswa maka penilitian dinyatakan tuntas.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui perencanaan model pembelajaran kooperatif dengan permainan Hakaku dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi makna peninggalan sejarah Islam di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dengan permainan Hakaku dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi makna peninggalan sejarah Islam di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Dapat diperinci sebagai berikut: a Untuk mengetahui kinerja guru dalam materi pembelajaran materi makna peninggalan sejarah Islam dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan permainan Hakaku dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. b Untuk mengetahui aktifitas siswa dalam materi pembelajaran makna peninggalan sejarah Islam dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan permainan Hakaku di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. 3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa di kelas V SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka pada materi makna peninggalan sejarah Islam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan permainan Hakaku.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat bagi siswa Melalui penerapan kooperatif dengan permainan hakaku dapat menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran IPS karena tidak akan merasa bosan dibandingkan dengan hanya menulis saja. Selain itu penerapan kooperatif dengan permainan Hakaku dapat menumbuhkan kerjasama antar siswa sehingga dapat mempermudah dalam pembelajaran. 2. Manfaat bagi guru Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, guru dapat mengembangkan kemampuan mengajarnya untuk menerapkan maupun mencoba melakukan pembelajaran yang lebih inovatif. Hasil penelitian yang dilakukan juga dapat digunakan sebagai rekomendasi perbaikan proses pembelajaran apabila mengalami masalah dengan karakteristik yang sama. 3. Manfaat bagi peneliti Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat mengetahui gambaran pembelajaran ideal dari permasalahan-permasalahn yang dialami. 4. Manfaat bagi sekolah Hasil penelitian yang dilakukan dapat membantu mencapai visi misi sekolah yang telah ditetapkan dan dapat menyelesaikan permasalahan pembelajaran pada materi mengenal makna peninggalan sejarah Islam.

E. Batasan Istilah

Batasan istilah diperlukan agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul penelitian yang dibuat. Penjelasan mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian adalah sebagai berikut ini. 1. Model kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana dalam sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah empat sampai enam orang secara kolaboratif sehingga dapat meranngsang siswa lebih bergairah dalam belajar Taniredja,et al. 2011: 55. 2. Permainan Hakakuyaitu merupakan adaptasi dari permainan berburu harta karun yang biasanya meliputi berbagai elemen. Misalnya, petunjuk mungkin perlu diuraikan dalam rangka untuk menentukan lokasi. Aktivitas lain yang mungkin berlangsung selama berburu harta karun adalah bahwa menjawab beberapa kuis atau pertanyaan trivia. Jawaban yang benar akan mencetak poin lebih banyak untuk tim manapun. Tn, 2012 3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya Sudjana, 2006: 22. 4. Peninggalan sejarah Islam yaitu warisan pada masa Islam yang digunakan sebagai sumbersejarah seperti masjid, makam dan karya seni. 37 BAB III METODE PENELITIAN

A. Rencana dan Prosedur Penelitian

1. Rencana Penelitian

a. TempatPenelitian

Tempat dilaksanakannya penelitian ini yaitu di SDN Maja Selatan VII yang berada diDusun Salamanggu,Desa Maja Selatan, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka.Pertimbangan pemilihan tempat penelitian ini karena adanya permasalahan dalam pembelajaran IPS pada materi mengenal makna peninggalan sejarah Islam.Permasalahan yang dialami yaitu pada kinerja guru yang hanya belum efektif menggunakan metode kelompok belajar aktivitas siswa dalam belajar di kelompok hanya mengandalkan salah satu temannya sehingga anggota yang lain hanya duduk dan melakukan hal-hal di luar pembelajaran dan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa dimana dari 19 siswahanya 32 atau enam orangyang memenuhi KKM. 1 Lokasi Sekolah LokasiSDN Maja Selatan VII berada di Dusun Salamanggu Desa Maja Selatan Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. SDN Maja Selatan VII memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap yaitu memiliki dua lapangan yang terdiri dari lapangan tempat upacara yang berada di depan sekolah dan lapangan yang digunakan untuk bermain voli yang berada di belakang sekolah. Ruang bangunan memiliki sepuluh ruangan yang terdiri dari enam ruangan kelas, satu ruangan kantor, satu ruang mushola, dan dua kamar mandi. SDN Maja Selatan VII tidak memiliki ruangan perpustakaan, buku-buku yang ada disimpan di lemari yang ada di setiap ruangan kelas. Secara fisik bangunan-bangunan yang ada di SDN Maja Selatan VII cukup baik karena merupakan bangunan baru. Berikut ini merupakan denah SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Gambar 3.1 Denah SDN Maja Selatan VII 2 Keadaan Siswa Siswa-siswa SDN Maja Selatan VII berasal dari wilayah-wilayah pemukiman sekitar seperti Dusun Salamanggu Desa Maja Selatan dan Dusun Jerokaso Desa Sadasari. Sebagian besar orang tua dari siswa-siswa SDN Maja Selatan VII memiliki mata pencaharian sebagai petani dan pedagang. Jumlah siswa SDN Maja Selatan VII secara keseluruhan dari kelas I dan kelas VI yaitu berjumlah 146 yang terdiri dari 78 siswa laki-laki dan 68 siswa perempuan. Sedangkan kelas V yang menjadi subbjek dalam penelitian ini yaitu berjumlah 19 orang yang terdiri dari sembilan orang siswa laki-laki dan sepuluh orang siswa perempuan. Untuk lebih jelas jumlah siswa SDN Maja Selatan VII dari kelas I sampai kelas VI terdapat pada tabel berikut ini. Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Ke las I Ke las II R ua ng guru Mu sho la w c W C Lapangan Lapangan Tabel 3.1 Jumlah Siswa SDN Maja Selatan VII Kelas Jenis Kelamin Jumlah L P I 19 11 30 II 10 15 25 III 14 10 24 IV 11 11 22 V 9 10 19 VI 14 12 26 Jumlah 78 68 146 3 Kondisi Guru Guru di SDN Maja Selatan VII berjumlah sepuluh orang dengan pendidikan lulusan program S-I dan memiliki tingkat golongan yang berbeda-beda. Berikut ini merupakan kondisi guru SDN Maja Selatan VII Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Tabel 3.2 Kondisi Guru SDN Maja Selatan VII No Nama Status Tanggal Lahir Ijazah Tahun Jabatan Gol 1 Mulyadi, S. Pd PNS 05-07-1960 SI. 2003 Kepsek IVA 2 Elisyati Y, S. Pd PNS 05-10-1951 SI. 2007 G. Kelas I IVA 3 Hernawati, S. Pd PNS 21-11-1962 SI. 2009 G. Kelas V IVA 4 N. Cicih, S. Pd. I PNS 13-10-1959 SI. 2009 G. PAI IVA 5 Haryati, S. Pd PNS 09-09-1963 SI. 2010 G. Kelas II IVA 6 Mohammad S, S. Pd PNS 29-03-1963 SI. 2007 G. Kelas VI IVA 7 Sutisna, S. Pd. I PNS 18-06-1964 SI. 2007 G. PAI IVD 8 Nunung S, S. Pd PNS 04-01-1965 SI. 2008 G. Kelas III IVA 9 Yaya Sunarya, S. Pd PNS 23-04-1965 SI. 2010 G. Kelas IV IVC 10 Acis Mulyana, S. Pd PNS 06-12-1980 SI. 2006 G. Olahraga IVA

b. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa Kelas V SDN Maja Selatan VII tahun ajaran 2012-2013. Siswa berjumlah 19 orang yang terdiri dari sepuluh orang siswa perempuan dan sembilan orang siswa laki-laki.Pertimbangan pemilihan subyek ini yaitu karena rendahnya hasil belajar siswa pada materi Mengenal Makna Peninggalan Sejarah Islam yang 68 masih berada dibawah KKM. Berikut ini daftar siwa kelas V SDN Maja Selatan VII. Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas V SDN Maja Selatan VII Nomor Nama Siswa Jenis kelamin Urut Induk L P 1 070801005 Dea Nurul Hidayah √ 2 080901001 Adinda Alisya Salsabila √ 3 080901002 Dani Setiawan √ 4 080901003 Deti Herawati √ 5 080901004 Elsa Nur Apriliani √ 6 080901005 Firan Pragistio √ 7 080901006 Firman Nugraha √ 8 080901007 Faisal Badruzaman √ 9 080901008 Faisal Ramdan √ 10 080901009 Ivan Rivani √ 11 080901011 Isa Badruzaman √ 12 080901012 Fadilah Dwi Fajianti √ 13 080901013 M. Riyadh Firdaus √ 14 080901014 M. Alfarizi √ 15 080901015 Nida Laelatu Janah √ 16 080901016 Ridha Fadhilah √ 17 080901017 Sely Oktaviani √ 18 080901018 Wiwin Nurjanah √ 19 091002024 Dede Ulfa √ Jumlah 9 10 Jumlah Seluruh 19

c. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama enam bulan yaitu pada bulan Januari sampai Juni tahun 2013. Pada bulan Januari kegiatan penelitian meliputi penyusunan proposal, seminar proposal, dan revisi proposal sesuai saran dari dosen penguji pada saat seminar proposal.Pada bulan Februari sampai bulan Mei kegiatan meliputi bimbingan dan revisi, pelaksanaan tindakan dari tindakan siklus I, siklus II,dansiklus selanjutnya sampai target tercapai, pengolahan data, analisis data, dan penyusunan serta revisi. Sedangkan pada bulan Juni apabila laporan telah disetujui oleh dosen pembimbing maka selanjutnya yaitu sidang skripsi.

2. Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN TLOGOMAS 2 MALANG

4 25 17

PENERAPAN METODE KARYAWISATA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH PADA SISWA KELAS IV SDN PADANGASRI KABUPATEN MOJOKERTO

1 8 31

PENERAPAN STRATEGI MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH SISWA KELAS V SDN ORO-ORO OMBO 02 BATU

0 10 18

PENERAPAN METODE INFORMATION SEARCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islam Al-Hikmah Pondok Cabe)

4 60 151

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA SMA

0 0 13

PENERAPAN MODEL REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS V

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

0 22 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SEMESTER 2 SDN 1 BULUNGCANGKRING

0 0 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) DENGAN MEDIA SITUS PERADABAN DUNIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SEJARAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X IIS 3 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016)

1 1 14