Analisis Jaringan Tanaman Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Metode Petak Omisi : Dasar Penetapan Pembatas Hara Tanah dan Efisiensi Nitrogen, Fosfor, dan Kalium pada Lahan Sawah Tadah Hujan T1 512011029 BAB IV

19 Hasil analisis tanah setelah penelitian pada Tabel 4.2 menunjukkan penurunan kadar hara nitrogen dalam tanah dari sebelumnya, hara N yang awalnya berkriteria sedang menjadi rendah dan sangat rendah. Kehilangan nitrogen dapat terjadi dari 1 pencucian hara N oleh air hujan, 2 terangkut saat panen, 3 terikat oleh mineral tanah, 4 dimanfaakan oleh organisme. Dari analisis hara fosfor setelah penelitian, terjadi perubahan kriteria dari sangat tinggi pada pengamatan analisis tanah awal menjadi tinggi dan perlakuan NPK menunjukkan hara P yang sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa hara P digunakan oleh tanaman dan terangkut saat panen. Menurut Goswami 1986 Pergantian kondisi kering dan basah yang berkepanjangan akan menurunkan persentase P disebabkan oleh fiksasi oleh Al pada keadaan tanah masam kering dan fiksai oleh Fe pada keadaan masam tergenang serta fiksasi oleh Ca pada keadaan tanah alkalis. Demikian pula pada hara kalium, kehilangan kalium terlihat dari jumlah hara K pada analisi tanah awal rendah dan setelah penelitian menjadi sangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa hara K telah dimanfaatkan oleh tanaman atau terikat oleh mineral tanah. Pada analisis uji DMRT yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 menyatakan bahwa pengamatan kadar nitrogen dan kalium pada setiap perlakuan petak omisi tidak berbeda nyata antar perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa permberian 250 kg N ha -1 dan 100 kg K ha -1 tidak meningkatkan hara N dan K yang tersedia oleh tanah setelah panen. Pada analisis P, perlakuan pupuk lengkap yaitu NPK memiliki perbedaan secara nyata dengan kontrol. Perlakuan NPK memiliki kadar hara dalam tanah tertinggi yaitu 60.41 mg100g. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk P bersamaan dengan pupuk lain N dan K akan meningkatkan kadar hara dalam tanah. Dobermann dan Fairhurst 2000 mengatakan bahwa respon tanaman terhadap pupuk nitrogen dan fosfor akan rendah apabila terjadi kekurangan unsur kalium. Pemupukan berimbang terjadi apabila dilakukan pengelolahan hara yang tepat.

4.2. Analisis Jaringan Tanaman

Analisis jaringan dilakukan setelah penelitian dan dilaksanakan di laboratorium Balai Penelitian Tanah Bogor. Analisis jaringan juga merupakan 20 salah satu pengamatan selintas yang ditetapkan, untuk mendukung pengamatan utama. Hasil Analisis jaringan tanaman merupakan gabungan antara analisis jaringan gabah dan jerami padi. Nitrogen, Fosfor, dan Kalium merupakan unsur hara yang dianalisis untuk mengetahui kadar hara tersebut pada tanaman padi lahan penelitian. Tabel 4.3. Hasil Analisis Jaringan Tanaman Perlakuan N P K Jerami Gabah Jerami Gabah Jerami Gabah Kontrol 0,44D 0,55D 0,04D 0,55S 1,51S 0,63S PK -N 0,32D 0,60D 0,07S 0,77S 1,69S 0,61S NP -K 0,34D 0,65D 0,04D 1,11S 0,89S 0,55S NK -P 0,43D 0,65D 0,06D 0,99S 1,56S 0,55S N -PK 0,31D 0,59D 0,04D 1,19S 1,87S 0,28S NPK 0,46D 0,67D 0,09S 0,50S 1,58S 0,48S Keterangan : kriterian hasil analisis jaringan tanaman defisiensi dan safisien klasifikasi menurut Dobermann dan Fairhurst 2000 D= Defisiensi dan S= Safisien. Menurut Dobermann dan Fairhurst 2000, tanaman padi yang mengalami defisiensi unsur hara N, P, dan K apabila hasil analisis jaringan yang terdapat di tanaman setelah panen baik gabah dan jerami yaitu nitogen 0,93 pada gabah dan 0,51 pada jerami, Fosfor 0,18 pada gabah dan 0,07 pada jerami, Kalium 1,17 pada gabah dan 0,22 pada jerami. Pada hasil analisis jaringan tanaman tabel 4.3 diketahui bahwa terjadi defisiensi hara nitrogen pada setiap perlakuan baik pada gabah maupun jerami. Perlakuan dengan N NP, NK, N, dan NPK dan tanpa N PK dan Kontrol menghasilkan kadar N yang minim bagi tanaman. Menurut Abdulrachman dan Sembiring 2008 dalam Purwanto 2011 rendahnya penggunaan pupuk N pada tanaman padi terbesar disebabkan oleh nitrifikasi-denitrifikasi, volatilisasi dan leaching. Hara N menjadi hara yang sangat dibutuhkan dalam lokasi penelitian. Kadar hara N tertinggi pada perlakuan NPK. Menurut Munawar 2011 gejala kekahatan N adalah batangnya pendek, anakan berkurang,daun-daunnya kecil dan tampak pucat berwarna kekunangan pada awal pertumbuhannya. Rendahnya hara N yang diserap oleh tanaman juga akan menurunkan produksi padi. Pada hasil analisis fosfor diketahui bahwa pada jaringan jerami terjadi defisiensi hara P sedangkan pada gabah tercukupi. Menurut Goswami 1986 peningkatan fosfor tersedia bagi tanaman terbentuk selama penggenangan 21 Basah, berhenti saat pada kondisi kering pada lahan sawah tadah hujan. Terjadinya penggenangan pada saat fase generatif menyebabkan hara P dalam gabah cukup. Hara kalium pada lahan penelitian cukup untuk proses pertumbuhan tanaman dengan hasil analisis berkriteria safisien, baik pada gabah maupun jerami. Tercukupinya hara K disebabkan kerena perubahan Kdd dalam tanah menjadi K larut yang mensuplai hara K untuk tanaman.

4.3. Pengaruh Pupuk N, P, dan K terhadap Pertumbuhan Padi.

Dokumen yang terkait

Survei dan Pemetaan Unsur Hara N, P, K, dan pH Tanah Pada Lahan Sawah Tadah Hujan di Desa Durian Kecamatan Pantai Labu

8 91 65

KETERSEDIAAN FOSFOR PADA TANAH SAWAH BERIRIGASI SETENGAH TEKNIS, IRIGASI SEDERHANA, DAN SAWAH TADAH HUJAN.

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Metode Petak Omisi : Dasar Penetapan Pembatas Hara Tanah dan Efisiensi Nitrogen, Fosfor, dan Kalium pada Lahan Sawah Tadah Hujan T1 512011029 BAB I

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Metode Petak Omisi : Dasar Penetapan Pembatas Hara Tanah dan Efisiensi Nitrogen, Fosfor, dan Kalium pada Lahan Sawah Tadah Hujan T1 512011029 BAB II

1 3 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Metode Petak Omisi : Dasar Penetapan Pembatas Hara Tanah dan Efisiensi Nitrogen, Fosfor, dan Kalium pada Lahan Sawah Tadah Hujan T1 512011029 BAB V

0 1 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Metode Petak Omisi : Dasar Penetapan Pembatas Hara Tanah dan Efisiensi Nitrogen, Fosfor, dan Kalium pada Lahan Sawah Tadah Hujan

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Metode Petak Omisi : Dasar Penetapan Pembatas Hara Tanah dan Efisiensi Nitrogen, Fosfor, dan Kalium pada Lahan Sawah Tadah Hujan

0 0 11

T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keragaan Bibit Tanaman Viola (Viola cornuta L.) pada Berbagai Media Semai = Viola (Viola cornuta L.) Seed Performance on Various Seedling Medium

0 0 12

APLIKASI MULSA DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN TERHADAP SERAPAN HARA NITROGEN DAN POSFOR TANAMAN KEDELAI DAN JAGUNG

0 0 8

TEKNOLOGI EMBUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN

0 0 36