Tabel 4.7 Hubungan Usia dengan Penilaian Ki67 Pembanding Usia 40 Tahun
Usia Ki67
P OR
IK 95 Over
Low
65 tahun 3 100
0,515
a
1,556 1,053
– 2,299 51
– 65 tahun 6 27,3
16 72,7 0,028
b
0,424 0,193
– 0,931 40
– 50 tahun 9 47,4
10 52,6 0,335
c
0,737 0,399
– 1,362 40 tahun
9 64,3 5 35,7
Pembanding,
a
Fisher’s Exact,
b
Chi square
Dengan menggunakan kategori usia 40 tahun sebagai pembanding dalam analisis hubungan usia dengan penilaian Ki67 diperoleh bahwa tidak ditemukan hubungan yang signifikan
antara kelompok usia 65 tahun p=0,515. Begitu juga pada kelompok usia 40 - 50 tahun, tidak ditemukan hubungan yang signfikan dengan Ki67 p=0,335. Pada kelompok usia 51 -
65 tahun ditemukan hubungan yang signifikan dengan Ki67 p=0,028, p0,05.
Tabel 4.8 Hubungan Kelompok Usia dengan HER2 dan Ki67
Usia Ki67
Her 2 Total
p value Positif
Negatif
40 tahun Over
3 33,3 6 66,7
9 1,000
a
Low 1 20
4 80 5
40 – 50 tahun
Over 3 33,3
6 66,7 9
0,628
a
Low 2 20
8 80 10
51 – 65 tahun
Over 3 50
3 50 6
0,283
a
Low 3 18,8
13 81,3 16
65 tahun Over
133,3 2 66,7
3 -
Low
a
Fisher’s Exact
Berdasarkan analisis menggunakann uji Fisher, diperoleh tidak ada hubungan yang signifikan antara Ki67 dan Her 2 berdasarkan kelompok usia p0,05.
BAB 5 PEMBAHASAN
Kanker payudara sering terjadi pada usia, dengan usia rata – rata 63 tahun menurut data di
amerika pada tahun 2003. Pada penelitian ini, didapati bahwa kelompok usia penderita kanker payudara didapatkan lebih banyak kelompok usia 51
– 65 tahun, dan hampir sama jumlahnya pada kelompok usia 40-50 tahun. Penelitian yang dilakukan Tara LH, Rache MS
pada tahun 2006 ditemukan data penderita kanker usia dibawah 40 tahun mencapai 250.000 orang, yang menunjukkan telah terjadi pergeseran resiko terjadinya kanker payudara pada
usia yang lebih muda. Semakin muda usia penderita kanker payudara maka semakin buruk prognosisnya, tentunya juga dipengaruhi oleh faktor
–faktor prognostik yang lainnya seperti HER2, Ki67, grading tumor, dan status hormonal.
Dalam penelitian ini kebanyakan ditemukan nilai HER2 +1 yaitu sebanyak 26 pasien 44,8 dan +3 sebanyak 18 pasien 31. Dengan ekspresi HER2 +3 memberikan
gambaran prognosis yang lebih buruk. Dari hasil penelitian ini ekspresi HER2 dalam semua kelompok usia, ternyata ditemukan HER2- ditemukan lebih banyak, over ekspresi HER2
HER2+ ditemukan lebih banyak pada kelompok usia 51-65 tahun. Sementara pada kelompok usia dibawah 40 ditemukan 4 28,6 sampel ditemukan over ekspresi HER2, hal
ini tidak sesuai dengan pernyataan Holli K, Isola J, dengan pernyataan bahwa over ekspresi HER2 menurun seiring dengan usia. Dari hasil analisis menggunakan uji chi square
ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dan penilaian HER2 p=0,911. Ekspresi HER2 tampak banyak positif pada pasien kelompok usia 51
– 65 tahun sebanyak 8 orang 36,4, hal ini sesuai dengan penelitian Goldhirsch A, et al, bahwa tidak ada
perbedaan over ekspresi HER2 dihubungkan dengan usia. Menurut Huang HJ, et al, dengan analisa perbandingan parameter clinico-pathological kanker payudara dan ekspresi HER2
tidak berhubungan dengan ukuran tumor maupun dengan usia. Gambaran proliferasi sel dapat dinilai dengan melihat ekspresi Ki67 pada penderita
kanker yang memberikan gambaran prognosis penderita kanker, dalam penelitian ini dilakukan pada penderita kanker payudara. Pada penelitian ini semua kelompok usia
menunjukkan over ekspresi Ki67 lebih tinggi yaitu dari 58 sampel didapatkan 27 sampel. Pada kelompok usai 40 tahun over ekspresi didapat 964,3, sedang pada kelompok usia
51-65 tahun low ekspresi Ki67 sebanyak 1672,7. Hasil ini sesuai dengan penelitian Goldhrisch A, et al, yaitu ekspresi Ki67 ditemukan lebih tinggi pada penderita yang lebih
muda. Dari hasil analisis menggunakan uji chi square ditemukan terdapat hubungan yang
signifikan antara usia dan ekspresi Ki67 p=0,037. Pada kelompok usia 51 – 65 tahun
sebanyak 27,3 6 pasien dengan over ekspresi Ki67, sesuai dengan penelitian Goldhrisch A, et al, yang menyatakan adanya hubungan ekspresi Ki67 dengan usia. Dengan
menggunakan analisa statistik uji Fisher, dengan pembanding kelompok usia 40 tahun, didapat pada kelompok usia 40 -50 tahun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan dengan
Ki67 p=0,335, sedang pada kelompok usia 51-65 tahun ditemukan hubungan yang signifikan dengan Ki67 p=0,028, p0,05.. Menurut Inwald CE, et al, penderita
premenopause menunjukkan ekspresi Ki67 yang meningkat, sedangkan penderita post menopause menunjukkan penurunan ekspresi Ki67. Pada penelitian ini menggunakan cut of
point 20, over ekspresi Ki67 lebih dari 20 – 50 merupakan resiko tinggi terjadinya
penyakit berulang, menunjukkan hubungan yang signifikan secara statistik dengan klinis, seperti desease-free survival dan overall survival Taneja P et al tahun 2010. Sesuai dengan
penelitian Jeong S et al tahun 2011, tingginya ekspresi Ki67 berhubungan dengan prognosis buruk pada penderita kanker payudara dengan memendeknya disease-free survival dan
overall survival. Adanya perbedaan hasil dari berbagai penelitian ini bisa disebabkan oleh group populasi yang heterogen, perbedaan pewarnaan Ki67, atau perbedaan cut of point Ki67
yang digunakan. The American Society of Clinical Oncology ASCO mengajukan suatu bukti yang mendukung bahwa kegunaan klinik Ki67 masih kurang untuk digunakan sebagai
pemeriksaan rutin untuk sebagai prognostik pada pasien – pasien penderita kanker payudara
Saroona H, et al, 2013. Untuk mengetahui prognosis dan hasil pengobatan penentuan subtipe kanker
payudara sangat penting. Berbagai faktor prognosis seperti usia penderita kanker payudara, ekpresi HER2, ekspresi Ki67, grading tumor, dan status hormonal. Pada penelitian ini, dicari
hubungan ekspresi HER2 dan Ki67 dengan usia penderita kanker payudara dengan menggunakan uji Fisher. Dengan uji Fisher diperoleh bahwa usia tidak berhubungan secara
signifikan dengan ekspresi HER2 dan Ki67 penderita kanker payudara p0,05. Dengan ini dapat dipertimbangkan bahwa dengan melihat hubungan usia dengan ekspresi HER2 dan
Ki67 penderita kanker payudara tidak dapat dijadikan sebagai dasar penentuan prognosis dan prediksi pada penderita kanker payudara.
Pemeriksaan imunohistokimia biomarker seperti ER, PR, HER2, dan Ki67, dengan pemeriksaan biomarker tersebut dapat kita pisahkan subtipe penderita kanker payudara yaitu
luminal A dan luminal B. Dengan menetapkan cut of point Ki67,dikategorikan penderita kanker payudara dengan low ekspresi Ki67 dan over ekspresi Ki67. Pada penelitiannya,
Cheang et al tahun 2009, menunjukkan Ki67 dapat ditambahkan bersamaan sebagai
biomarker standar seperti ER, PR, dan HER2 untuk mengidentifikasi Luminal B yang tidak dapat diidentifikasi dengan ketiga marker tersebut. Hanya sekitar 30 penderita kanker
subtipe luminal B dengan HER2 positif, ini menunjukkan bahwa dengan hanya mengetahui HER2 tidak cukup sensitif untuk mengidentifikasi subtipe luminal B. Kanker payudara
luminal B adalah subtipe klinis penting terkait dengan hasil pengobatan yang buruk pada penderita yang diberikan atau tidak diberikan terapi sistemik adjuvant Cheang et al, 2009.
Pada penelitian ini didapatkan subtipe triple negative yang paling banyak 37,9, yang merupakan subtipe kanker payudara yang paling buruk prognosisnya..
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini : Keterbatasan peneliti dalam memperoleh data mengenai sampel, karena tidak semua
penderita kanker payudara dilakukan pemeriksaan imunohistokimia. Pemeriksaan Ki67 di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik masih belum rutin
dilaksanakan. Pembuatan blok parafin yang kemungkinan tidak pada waktu yang tepat, kekurangan
dalam proses pewarnaan sampel, dan penentuan cut of point yang berbeda – beda dari
berbagai penelitian.
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
6.1.2 Terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan ekspresi Ki67 penderita kanker payudara p0,05, dimana terdapat kecenderungan semakin muda usia semakin tinggi
insiden ekspresi Ki67. 6.1.3 Tidak terdapat hubungan usia dengan ekspresi HER2 penderita kanker payudara dengan
nilai p0,05. 6.1.4 Tidak terdapat hubungan usia dengan ekspresi HER2 dan Ki67 penderita kanker
payudara payudara p0,05.
6.2 Saran
6.2.1 Penelitian ini dapat dipertimbangkan untuk digunakan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.
6.2.1 Pemeriksaan ekspresi Ki67 secara imunohistokimia dapat dilaksanakan secara rutin pada penderita kanker payudara di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan.
DAFTAR PUSTAKA
1. American Cancer Society ACS. 2011. Breast Cancer. Philadelphia. Pg 2-4. 2. Axilbund, Jennifer E., Amy L. Gross, Kala Visvanathan. 2011. Genetics.
In Stephen C. Yang Ed., Early Diagnosis and Treatment of Cancer. Philadelphia: Sauders. Pg 71-88.
3. Baziad A. 2008. Endokrinologi Ginekologi edisi ketiga: Menopause. Penerbit Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hal.115-117. 4. Breast Cancer Facts and Figures American Cancer Society .2003.
http:www.cancer.orgdownloadsSTTCAFF2003BrFPWSecured.pdf 5. BrennanPJ,etal. 2000. HER2Neu : Mechanisms of Dimerization
Oligomerization. Avaliable on:
http:www.nature.comoncjournalv19n53full1203967a.html 6. Cheang et all. 2009. Ki67 Index, HER2 Status, and Prognosis of Patients
With Luminal B Breast Cancer. University of British Columbia. 7. Charmaini K. S. et all 2004. Breast Cancer Risk Management for Moderate
risk and high risk women. BCMJ Vol. 46: 397-401. 8. E. C. Inwald, et al.2013. Ki-67 is a prognostic parameter in breast cancer
patients : results of a large population-based cohort of a cancer registry. 139:539-552.
9. Giuseppe Viale, et al.2008. Predictive value of tumor Ki-67 expression in two randomized trials of adjuvant chemoendocrine therapy for node-negative
breast cancer. J Natl Cancer Inst. 100:207-212. 10. Gray MJ, Gallick GE.2010. The role of oncogene activation in tumor
progression. Mechanisms of oncogene. USA:Springer.Pg 19-22.