Potensi Wisata Syariah Kota Semarang

pengembangan kemitraan kepariwisataan. Melalui program-program tersebut diharapkan dapat menaikkan tingkat kunjungan wisata di Kota Semarang selama periode 2010-2015. e. Fasilitas perdagangan dan Jasa Kota Semarang sebagai Kota Perdagangan dan jasa, dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas hotel, penginapan, restoranrumah makan, pasar modern dan pasar tradisional. Sampai dengan tahun 2013 jumlah fasilitas perdagangan dan jasa mengalami peningkatan, jumlah restoranrumah makankedai sebanyak 387 buah. Perkembangan fasilitas perdagangan dan jasa di Kota Semarang pada tahun 2013 mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah hotel sebanyak 12 buah, Restoranrumah makan sebanyak 86 buah dan tempat hiburan sebanyak 37 buah. Jumlah hotel berbintang sebanyak 46 buah, hotel non bintang 82 buah, pasar tradisional sebanyak 50 buah, pasar lokal sebanyak 23 buah. Disamping itu juga terdapat fasilitas pendidikan, tempat wisata alam dan wisata religus. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Semarang memilki daya tarik bagi investor untuk investasi dan para wisatawan baik domestik maupun manca negara untuk berkunjung di Kota Semarang.

3. Potensi Wisata Syariah Kota Semarang

commit to user Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, Kota Semarang merupakan magnet Jawa Tengah, terbukti dengan angka pada Tabel 1 dibawah ini, menunjukan tingginya antusiasme wisatawan untuk berwisata ke Semarang. Tabel 1 Potensi Wisata Semarang Uraian 2011 2012 2013 Jumlah pengunjung obyek wisata a. Wisatawan Mancanegara 7.434 5.015 7.033 b. Wisatawan Nusantara 1.120.755 1.157.590 1.995.253 Jumlah yang menginap di hotel a. Wisatawan Mancanegara 22.623 19.802 23.468 b. Wisatawan Nusantara 962.886 989.717 1.163.275 Rata-rata lama menginap permalam a. Wisatawan Mancanegara 1,62 2,31 1,88 b. Wisatawan Nusantara 1,88 1,47 1,50 Sumber: www.semarangkota.bps.go.id Tabel 2 Statistik Hotel Jawa Tengah Uraian 2011 2012 2013 Akomodasi a. Hotel berbintang 31 29 36 b. Hotel tidak berbintang 59 63 61 Total 90 92 97 Jumlah kamar a. Hotel berbintang 2.563 2.198 3.387 b. Hotel tidak berbintang 1.333 1.381 1.361 Total 3.896 3.579 4.748 Jumlah tempat tidur a. Hotel berbintang 4.699 4.194 5.415 b. Hotel tidak berbintang 2.506 2.483 2.308 Total 7.205 6.677 7.723 Tingkat hunian kamar a. Hotel berbintang 46,28 49,3 52,25 b. Hotel tidak berbintang 47,34 42,55 52,24 Total 93,62 91,85 104,49 Sumber: www.semarangkota.bps.go.id perpustakaan.uns.ac.id commit to user Tabel 1 terlihat bahwa statistik kunjungan wisata, jumlah pengunjung obyek wisata di Kota Semarang tahun 2013 mengalami peningkatan sampai 72,36 dibanding tahun 2012 yang mencapai 1,16 juta pengunjung. Bahkan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kota Semarang meningkat hampir 40,23 dari sebanyak 5 ribu di tahun 2012 naik hingga mencapai sekitar 7 ribu yang masuk di tahun 2013. Sementara itu jumlah wisatawan yang menginap di hotel terjadi kenaikan sekitar 17,54 dibandingkan tahun 2012. Tabel 2 terlihat bahwa data sampai dengan tahun 2013 terdapat 97 usaha akomodasi di Kota Semarang dengan 4.748 kamar dan 7.723 tempat tidur. Dari seluruh usaha akomodasi tersebut, 3.387 kamar atau 71,34 tersedia di hotel berbintang dan sisanya sekitar 1.361 kamar terdapat di hotel non berbintang. Tingkat hunian kamar apabila dilihat menurut klasifikasi hotel, tingkat hunian kamar hotel berbintang terlihat meningkat, dari 49,3 menjadi 52,25. Data per Agustus 2014 pada www.semarangkota.bps.go.id, yang dapat dilihat dalam Lampiran 2 juga menjelaskan bahwa jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo pada bulan Agustus 2014 sebanyak 1.399 orang, naik dibandingkan bulan Juli 2014 yang sebanyak 1.125 orang, kenaikannya sebesar 24,36 persen. Apabila dibandingkan periode yang sama pada Agustus 2013, jumlah wisatawan mancanegara Agustus 2014 mengalami penurunan sebesar 23,88 persen, yaitu dari 1.838 orang Agustus 2013 turun menjadi 1.399 orang Agustus 2014. Jumlah wisatawan mancanegara terbanyak berasal dari warga negara berkebangsaan Malaysia yaitu sebanyak 413 orang atau 32,83 persen terhadap commit to user total wisman yang berkunjung ke Jawa Tengah, disusul dari Perancis sebanyak 382 orang 30,37 persen dan dari Jerman sebanyak 66 orang 5,25 persen. Berdasarkan data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia PHRI pada tahun 2014 hotel berbintang mencapai 45 hotel, non bintang sebanyak 62 hotel, diantara hotel-hotel tersebut yang pengoperasiannya berdasarkan sistem syariah hanya baru ada satu saja, yaitu hotel Semesta Syariah Semarang yang masuk dalam klasifikasi hotel berbintang. Diambil dalam data statistik kota Semarang pada tahun 2009 dan 2010 tercatat pemerintah daerah kota Semarang tidak merealisasikan satupun pembangunan hotel, pada tahun 2011 pemerintah kota Semarang merealisasikan empat pembangunan hotel, kemudian pada tahun 2012 sejumlah 16 hotel, senada dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2013 pemerintahan daerah merealisasikan 16 pembanguan hotel. Pembangunan- pembangunan hotel tersebut tergambar: Sumber: www.semarangkota.bps.go.id Gambar 4 Realisasi Pembangunan Hotel di Kota Semarang Gambar 4 diatas menggambarkan tingginya angka realisasi pembangunan hotel di kota Semarang setelah tahun 2011, padahal dilihat dalam Tabel 1 jumlah 1 2 3 4 5 Category 1 Category 2 Category 3 Category 4 Series 1 commit to user pengunjung obyek wisata, jumlah wisatawan yang menginap, serta rata-rata lama menginap wisatawan sempat menurun dari tahun 2011 ke tahun 2012, akan tetapi angka realisasi pembangunan hotel malah mengalami kenaikan bahkan naiknya ditunjukan dengan angka yang signifikan, yakni selisih 12 angka.

B. Gambaran Umum Komponen Permintaan Potensi Pengembangan