Dokumentasi Validitas Data METODE PENGUMPULAN DATA

31 amupun menjelaskan. Untuk mendalami suatu kejadian maka digunakan kata “mengapa”. Sedangkan untuk mencari penjelasan suatu kebiasaan dengan menggunakan kata “bagaimana”. Kedua, ketika melakukan wawancara mendalam diusahakan tidak menghadap pertanyaan supaya tidak dicurigai. Pertanyaan itu diberikan kepada informan secara fokus, semua jawaban dapat didengar. Ketiga, hasil wawancara dipindah di kertas ketika selesai wawancara. Hal tersebut diusahakan tidak merubah inti dari perkataan aslinya. Dari situlah akan terjamin validitas dalam penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian adalah dokumentasi berupa dokumen monografi dan potensi desa Cabean 2008 dan dokumen yang lainnya berupa foto-foto yang mendukung penelitian ini serta data-data dari internet yang mendukung penelitian ini. Unsur-unsur budaya yang berkaitan dengan bertani jambu delima seperti gambar petani jambu, penggunaan alat-laat modern, alat-tradisional. Foto-foto tersebut digunakan sebagai bukti telah melakukan pengamatan dan untuk mempermudah memberikan gambaran yang lebih jelas tentang petani jambu delimadi Desa Cabean, terutama pada masalah yang tidak bisa diungkapakan dengan kata-kata. Data-data penelitian yang diperoleh dari pamong desa diperoleh dengan cara meminjam setelah itu difotokopi. Data-data tersebut terdiri dari Monografi Desa Cabean dan data tentang potensi Desa Cabean. 32 Data-data penelitian juga diperoleh dari internet. Sebagaimana yang dianjurkan dalam pedoman skripsi Fakultas Ilmu Sosial 2003:25 . Data tersebut diperoleh dengan cara menelusuri situs www.google.com.

4. Validitas Data

Moleong 2002 : 178 menyebutkan validitas data yang diharapkan dalam penelitian ini, digunakan teknik triagulasi. Pengukuran objektivitas dan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Menurut Moleong 2006:330 triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengukur objektivitas dan keabsahan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Dalam penelitian ini tindakan yang dilakukan adalah membandingkan hasil wawancara yang dilakukan dengan para informan dan membandingkan hasil pengamatan tentang pola petani jambu di Desa Cabean. Hasil wawancara dan observasi tersebut mengenai pola-pola petani jambu delima di Desa Cabean yang meliputi pengetahuan dan teknologi ynag digunakan dalam menanam jambu delima, sistem kekerabatan pada petani jambu delima di Desa Cabean, dan bagaimana kehidupan ekonomi pada petani jambu delima di Desa Cabean. Kemudian hasil wawancara tersebut dibandingkan dengan pengamatan apakah sesuai dengan hasil wawancara dengan informan. 33 b. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang, seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membandingkan perspektif seseorang dengan orang lain yang memiliki latar belakang yang berlainan. Sebagai contoh, bertanam jambu delima merupakan salah satu mata pencaharian tambahan untuk meningkatkan pendapatan. Namun apakah hal tersebut juga berlaku pada semua petani jambu delima di Desa Cabean yang mempunyai berbagai pandangan dan berbagai pendapat serta latar belakang yang berlainan. c. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dalam hal ini peneliti membandingkan mengenai pola petani jambu air delima dengan dokumen ynag berkaitan dengan keadaan penduduk di Desa Cabean data monografi. Dari hasil wawancara dengan Bapak Medi bahwa bertani jambu delima bukan pekerjaan pokok bagi masyarakat di Desa Cabean melainkan pekerjaan tambahan yang dapat meningkatkan pendapatan.

C. METODE ANALISIS DATA