29
mendokumentasikan berbagai kejadian yang dianggap penting dan sesuai dengan fokus penelitian. Untuk mempermudah pengamatan maka dilakukan pembauran
dengan petani di Desa Cabean secara langsung. Pembauran tersebut dilakukan dengan cara berkumpul dengan petani yang
sedang bersantai dirumahnya. Dari situlah dapat diketahui bahasa yang digunakan oleh petani, dan dapat diwawancara dengan tenang dan mendengarkan suka duka
menjadi seorang petani. Pengamatan juga dilakukan dengan mengelilingi jalan-jalan yang ada di
Desa Cabean untuk mengetahui kondisi jalan, keadaan alam, pertokoan, mushola, masjid, mengamati aktivitas para petani jambu, alat-alat yang digunakan dalam
membudiddayakan jambu delima. Dari situlah informasi tambahan dapat diperoleh sehingga dapat disesuaikan dengan ucapan, perilaku, dan hasil
karyanya. Hal-hal yang akan diobservasi dalam penelitian ini adalah seperti bagaimana
gambaran umum Desa Cabean, latar belakang pengembangan bertani jambu air delima, pengetahuan dan teknologi yang digunakan dalam bertani jambu delima,
sistem kekerabatan pada masyarakat Desa Cabean berkaitan dengan petani jambu delima dan kehidupan ekonomi petani jambu delima masyarakat di Desa Cabean
Kecamatan Demak Kabupaten Demak.
2. Wawancara
Moleong 2004 : 186 menyatakan wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. percakapan ini dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara
30
interviewer yang mengajukan pertanyaan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Menurut Moh Nasir 2005 : 194 Wawancara adalah proses interaksi antara pewawancara dan responden walaupun bagi pewawancara, proses tersebut adalah
satu bagian dari langkah-langkah penelitian, tetapi belum tentu bagi responden dan wawancara merupakan bagian dari penelitian.
Dalam penelitian ini, wawancara ditujukan kepada kepala Desa Cabean, perangkat-perangkat Desa Cabean, tokoh masyarakat serta petani jambu di Desa
Cabean. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara mendalam. Wawancara mendalam merupakan suatu cara mengumpulkan data informasi
secara langsung bertatap muka denagn informan dengan maksud mendapatkan data dan keterangan secara langsung, mendalam, dan terinci mengenai pola petani
jambu air delima Desa Cabean Kecamatan Demak. Wawancara mendalam dalam penelitian ini dilakukan secara fokus dan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi petani di Desa Cabean. Keterfokusan penelitian ini dilakukan dengan tujuan penelitian dan disetujui oleh dosen
pembimbing. Sifat fokus dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai informasi yang
mendalam tentang pola petani jambu delima di Desa Cabean. Adapun teknik wawancara yang dilakukan sebagai berikut. Pertama,
memahami pedoman wawancara ynag sudah disetujui oleh dosen pembimbing. Pedoman wawancara tersebut dipahami pokok-pokoknya, diperluas sesuai dengan
fokus permasalahan dan menggunakan pertanyaaan yang bersifat mendalami
31
amupun menjelaskan. Untuk mendalami suatu kejadian maka digunakan kata “mengapa”. Sedangkan untuk mencari penjelasan suatu kebiasaan dengan
menggunakan kata “bagaimana”. Kedua, ketika melakukan wawancara mendalam diusahakan tidak
menghadap pertanyaan supaya tidak dicurigai. Pertanyaan itu diberikan kepada informan secara fokus, semua jawaban dapat didengar.
Ketiga, hasil wawancara dipindah di kertas ketika selesai wawancara. Hal tersebut diusahakan tidak merubah inti dari perkataan aslinya. Dari situlah akan
terjamin validitas dalam penelitian.
3. Dokumentasi