Distribusi Kasus Berdasarkan Data Klinis Jenis Kelamin Pasien

agresivitas dan tumbuh lebih lambat. Pada usia tua terjadi perubahan mekanisme angiogenesis, perubahan fisiologis matriks ekstraseluler, sel-sel efektor imun, hormon, faktor pertumbuhan sitokin, maupun nutrisi. Faktor terlarut yang memicu angiogenesis berubah seiring peningkatan usia, terjadi pula penurunan sensitivitas terhadap faktor angiogenik yang berkontribusi untuk menurunnya kemampuan ekspansi maupun pertumbuhan tumor pada usia tua Okada et al., 2012; Gunduz et al., 2014.

6.2 Distribusi Kasus Berdasarkan Data Klinis Jenis Kelamin Pasien

Berbagai penelitian melaporkan bahwa KTP cenderung lebih banyak ditemukan pada perempuan dibandingkan laki-laki dengan rasio yang bervariasi. Demikian pula pada penelitian ini, didapatkan bahwa untuk keseluruhan kasus KTP rasio perbandingan antara perempuan dibandingkan laki-laki yaitu 7:3. Sebuah data epidemiologi menyebutkan bahwa untuk karsinoma tiroid yang berdiferensiasi baik termasuk KTP memang didominasi oleh kelompok perempuan pada usia postpubertas dan premenopause DeLellis et al., 2004; Nikiforov, 2009; LiVolsi et al., 2011. Lebih tingginya kasus KTP yang dijumpai pada perempuan dibandingkan laki-laki sering dikaitkan dengan peranan faktor hormon seks perempuan dalam karsinogenesis KTP, meskipun hingga saat ini melalui studi epidemiologi hal tersebut belum dapat dibuktikan. Peran hormon seks perempuan yang telah banyak diteliti yaitu peran estrogen terhadap karsinogenesis karsinoma tiroid yang berdiferensiasi baik. Estrogen memiliki efek proliferatif terhadap KTP secara in vitro, namun dimana terjadi proliferasi sel yang diperantarai oleh reseptor estrogen α ERα, maka disana akan timbul efek penghambatan oleh reseptor estrogen β ERβ. Temuan ini juga membuktikan bahwa estrogen terlibat dalam proses diferensiasi karsinoma tiroid Schonfeld et al., 2012. Peranan faktor hormonal dalam karsinogenesis tiroid semakin nyata setelah diketahui bahwa kehamilan meningkatkan risiko karsinoma tiroid sebanyak dua kali lipat karena berkaitan dengan peningkatan hormon tiroid maupun level estrogen serum Kavanagh et al., 2010. Peran hormon seks seperti estrogen rupanya tidak mempengaruhi varian KTP. Hal ini dibuktikan melalui penelitian ini dimana baik pada KTP Klasik maupun KTPVF rasio perbandingan jenis kelamin perempuan tetap lebih banyak dibandingkan laki-laki. Diketahui bahwa terdapat perbedaan basis molekuler antara KTP klasik dan KTPVF namun tidak ditemukan adanya dominasi efek estrogen terhadap salah satu basis molekuler tersebut dalam mempengaruhi proliferasi tirosit. Serupa dengan faktor pertumbuhan lainnya, estrogen akan bekerja mengaktifkan jalur NTRK yang selanjutnya mengaktifkan kaskade RAS- BRAF-MAPK Schonfeld et al., 2012. Sedangkan untuk rasio perempuan berbanding laki-laki pada KTP dengan infiltrasi ekstrakompartemen juga menunjukkan nilai yang tinggi yaitu 4:1. Pendapat mengenai kaitan jenis kelamin dengan sifat agresif tumor maupun kemungkinan prognosis cukup beragam dan kontroversial. Beberapa studi mengenai faktor prognostik menyebutkan bahwa jenis kelamin laki-laki berkaitan dengan prognosis tumor yang lebih buruk, adapula yang mengkaitkannya dengan frekuensi kekambuhan yang lebih besar Gonzalez et al., 2011; Cho et al., 2012. Namun studi lainnya berpendapat bahwa untuk menilai peranan jenis kelamin dalam menentukan tingkat agresivitas maupun prognosis, faktor jenis kelamin setidaknya harus dipadukan lagi dengan faktor lain seperti usia Ito et al., 2012. Lebih tingginya rasio perempuan berbanding laki-laki pada kasus KTP dengan infiltrasi ekstrakompartemen dalam penelitian ini menunjukkan kemungkinan jenis kelamin perempuan juga dapat berpengaruh terhadap agresivitas tumor. Hal ini juga dapat berkaitan dengan faktor estrogen, dimana untuk meningkatkan efek kerjanya dalam proliferasi sel, reseptor estrogen dapat melibatkan beberapa koaktivatornya yang mengandung aktivitas asetilasi histon sehingga memudahkan ekspresi gen reseptor tersebut, diantaranya p160 160 kD dan SRC-1. Diketahui bahwa ekspresi berlebih dari kedua koaktivator tersebut berkaitan dengan tingginya kemungkinan metastasis, kekambuhan maupun resistensi terhadap terapi endokrin Kavanagh et al., 2010; Schonfeld et al., 2012. Alasan lainnya bahwa tingginya rasio ini juga kemungkinan berkaitan dengan tingginya rasio populasi perempuan berbanding laki-laki secara keseluruhan, sehingga memberikan kesan bahwa kasus KTP dengan infiltrasi ekstrakompartemen cenderung terjadi pada kelompok perempuan.

6.3 Distribusi Kasus Berdasarkan Data Klinis Ukuran Tumor