2.7 Mikroskopis Karsinoma Papiler Tiroid Klasik dan Varian Folikuler
Terdapat berbagai varian subtipe KTP, diantaranya varian terbanyak yaitu varian klasik yang didominasi pola pertumbuhan papiler dan varian terbanyak berikutnya
yaitu varian folikuler KTPVF yang didominasi dengan pola pertumbuhan folikuler. Selain itu terdapat pula varian lain yang lebih agresif dilihat dari pola pertumbuhan,
tipe sel dan reaksi stroma seperti tall cell, columnar cell, diffuse sclerosing, clear cell dan varian onkositik Salajegheh et al., 2008. Secara umum, kriteria diagnosis KTP
awalnya didasarkan pada pola pertumbuhan papiler, namun saat ini sesuai ketetapan WHO, hallmark diagnosis KTP didasarkan pada karakteristik inti LiVolsi, 2011.
Gambaran histologi karakteristik inti KTP yaitu inti sel yang jernih, kosong, atau Orphan Annie eye. Inti jernih ini berukuran lebih besar dengan bentuk yang lebih
ireguler dibandingkan inti sel folikel normal dan mengandung kromatin yang hipodens. Gambaran inti yang jernih berkaitan dengan area tengah inti yang
eukromatin sedangkan area heterokromatin mayoritas terpusat di tepi inti. Anak inti juga membenam di bagian tepi inti sehingga anak inti menjadi tidak terlihat. Inti pada
KTP ini tersusun saling tumpang tindih overlapping terkait dengan sitoplasma sel epitelial folikel ganas yang terpusat di bagian apikal maupun basal sehingga inti sel
yang berdekatan tampak ramai dan saling tumpang tindih LiVolsi, 2011. Sayangnya gambaran inti yang jernih tidak hanya dijumpai pada KTP, tetapi juga dapat timbul
pada kasus tiroiditis autoimun khususnya tiroiditis hashimoto. Tetapi pada kasus non neoplastik seperti tiroiditis, gambaran inti jernih bersifat fokal. Karakteristik inti
lainnya yaitu adanya nuclear groove yaitu gambaran inti yang terbelah seperti biji kopi LiVolsi, 2011; Gonzalez et al., 2011.
Pada KTP klasik, susunan sel didominasi oleh struktur papiler namun dapat bervariasi dan bercampur dengan struktur folikuler Gonzalez et al., 2011. Struktur
papiler umumnya kompleks dan bercabang, pada beberapa kasus papil bisa sangat edematous. Struktur papiler ini dilapisi oleh epitel dengan polaritas yang terganggu
dan sitoplasma yang eosinofilik. Pola arsitektur lain seperti folikuler maupun solid umumnya bersamaan dengan struktur papiler dan sangat jarang menemukan pola
petumbuhan papiler murni Livolsi, 2011. Papiler pada KTP harus dibedakan dengan struktur papiler yang terkadang
ditemukan pada goiter noduler atau adenoma folikuler dengan papil, dan dari lipatan papiler pendek hiperplasia difus. Pada kondisi tersebut, inti sel epitelnya umumnya
bulat, terletak di basal dan yang terpenting tidak menunjukkan gambaran inti karsinoma papiler atau kalaupun ada hanya dalam jumlah yang sangat sedikit De
Lellis et al., 2004.
Gambar 2.9
Karakteristik inti KTP
A.Inti menggambarkan ground glass appearance tanda panah. B.Karakeristik lain
inti KTP yaitu nuclear groove tanda panah Livolsi, 2011; DeLellis et al., 2004
Gambar 2.10 Mikroskopis KTP klasik
A. KTP dengan struktur papiler yang dominan. B. Fibrovascular core pada KTP klasik Gonzales et al., 2011
A B
A B
Varian KTP lainnya yang sering yaitu KTPVF. Deskripsi histologik KTPVF pertama kali diperkenalkan oleh Lindsay pada tahun 1960, diikuti oleh Chen dan
Rosai tahun 1977 dan Rosai et al tahun 1983. Sesuai dengan namanya, KTPFV ditandai oleh gambaran inti KTP yang khas inti jernih, groove dan pseudoinklusi
disertai pola pertumbuhan folikuler. Pola pertumbuhan folikuler dapat dijumpai pada KTP dengan beragam proporsi dan istilah KTPVF awalnya dipakai untuk karsinoma
invasif yang menunjukkan arsitektur histologis folikuler yang dominan. Ini berarti bahwa KTPVF merupakan KTP dengan komponen folikuler yang dominan, dan
adanya proporsi minor dari komponen papiler masih dapat diterima. Namun gambaran komponen papiler merupakan papiler abortif yaitu berupa tonjolan papiler
yang pendek tanpa tangkai stalk yang jelas, menyerupai komponen papiler pada goiter hiperplastik Koseoglu et al., 2006. Pada beberapa laporan, masih adanya
komponen papiler pada sekitar 20 atau bahkan 30 masih diterima sebagai KTPVF Kakudo et al., 2012.
Gambar 2.11 KTPVF yang encapsulated. KTP tersusun membentuk struktur folikuler pada
seluruh area tumor dengan inti menunjukkan karakteristik KTP Gonzalez et al., 2011.
KTPVF memiliki beberapa varian, diantaranya varian encapsulated, nonencapsulated, dan difus Gupta et al., 2012. KTPVF varian encapsulated
seringkali dikelirukan dengan adenoma folikular. Sehingga untuk menegaskan diagnosis KTPFV pada kasus lesi tiroid berkapsel, LiVolsi and Baloch menetapkan
kriteria ditemukannya karakteristik sitologi KTP baik multifokal maupun difus pada KTPFV yang berkapsel Chen et al., 2012. Chan mengajukan kriteria yang lebih
ketat meliputi evaluasi gambaran mayor dan minor. Terdapat empat gambaran mayor, antara lain: 1 inti oval hingga bulat, 2 inti yang tumpang tindih dengan polaritas
terganggu, 3 pola kromatin inti yang jernih atau pucat pada hampir seluruh lesi atau gambaran groove yang jelas, dan 4 adanya psammoma bodies. Jika hanya ada satu
gambaran yang teridentifikasi, seluruh kriteria minor diperlukan untuk
menyimpulkan diagnosis. Kriteria minor tersebut mencakup: 1 adanya papil abortif, 2 didominasi oleh folikel yang memanjang atau ireguler, 3 koloid berwarna gelap,
4 adanya pseudoinklusi inti, dan 5 histiosit berinti banyak pada lumen folikel Chen et al., 2012.
Selain itu, folikel neoplastik pada KTPVF umumnya dengan bentuk yang ireguler dan ukuran yang lebih bervariasi daripada karsinoma maupun
adenoma folikuler Baloch et al., 2011.
Gambaran psammoma bodies, kalsifikasi dan respon desmoplastik dapat ditemukan pada KTPVF tapi cenderung lebih jarang jika dibandingkan dengan KTP
klasik. Psammoma bodies tampak sebagai “bayangan” papil yang telah mati
merupakan diferensiasi kalsifikasi distrofik terbentuk dari area infark fokal pada ujung papil yang menarik kalsium. Infark yang terus menerus disertai deposit kalsium
menimbulkan lamelasi. Psammoma bodies biasanya tampak pada bagian sentral tangkai, pada stroma tumor, atau pembuluh limfatik, namun tidak pernah berada di
dalam folikel neoplastik koloid Livolsi 2011; De Lellis et al., 2004.
2.8 Sistem Stadium dan Pola Perluasan Karsinoma Tiroid Papiler