Teori Kebijakan Hukum Pidana Teori Korporasi

yang seakan-akan dapat ditangkap dimengerti oleh hakim, mungkin dengan bantuan seorang psikiater dokter penyakit jiwa atau psikoanalis. 2. Teori normatif merupakan teori yang menganggap kesalahan tidak sebagai sesuatu yang terdapat dalam alam pikiran, tetapi sebagai sifat yang sedemikian rupa yang ditentukan oleh pertimbangan hukum. 3. Teori dimaksudkan disini, dimana kesalahan dilihat dari segi keputusan pengadilan yaitu tindakan menghukum yang diambil. 16

c. Teori Kebijakan Hukum Pidana

Teori kebijakan merupakan suatu teori yang digunakan sebagai sebagai prinsip-prinsip umum yang berfungsi untuk mengarahkan pemerintah dalam arti luas termasuk pula aparat penegak hukum dalam mengelola, mengatur, atau menyelesaikan urusan-urusan publik, masalah-masalah masyarakat atau bidang- bidang penyusunan peraturan perundang-undangan dan pengaplikasian hukumperaturan, dengan tujuan umum yang mengarah pada upaya mewujudkan kesejahteraan atau kemakmuran masyarakat warga negara. 17 Sudarto mengungkapkan tiga arti mengenai kebijakan criminal, yaitu: 1. Dalam arti sempit: keseluruhan asas dan metode yang menjadi dasar dari reaksi terhadap pelanggaran hukum yang berupa pidana; 2. Dalam arti luas: keseluruhan fungsi dari aparatur penegak hukum, termasuk di dalamnya cara kerja dari pengadilan dan polisi; 3. dalam arti luas yang diambil dari Jorgen Jepsen: keseluruhan kebijakan yang dilakukan melalui perundang-undangan dan badan- badan resmi, yang bertujuan untuk menegakkan norma-norma sentral dari masyarakat. 18 16 Soedjono, 1981, Pertanggungjawaban Dalam Hukum Pidana, Alumni, Bandung, h.54. 17 Barda Nawawi Arief, 2008, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana dalam Penanggulangan Kejahatan, Prenada Media Group, Jakarta, h. 22. 18 Ibid, h. 3 Usaha dan kebijakan untuk membuat peraturan hukum pidana yang baik pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari tujuan penanggulangan kejahatan. Jadi kebijakan atau politik hukum pidana juga merupakan bagian dari polittik kriminal dengan perkataan lain dilihat dari sudut politik kriminal, maka politik hukum pidana identik dengaan pengertian kebijakan penanggulangan kejahatan dengan hukum pidana. 19

d. Teori Korporasi

Korporasi berasal dari kata corporate yang artinya suatu badan yang mempunyai sekumpulan anggota dan anggota tersebut mempunyai hak dan kewajiban sendiri yang terpisah dari hak dan kewajiban tiap-tiap anggotanya. Korporasi juga badan hukum dan terdapat alasan untuk membatasi korporasi sebagai badan hukum karena memiliki unsur-unsur yaitu mempunyai harta yang terpisah, ada suatu organisasi yang ditetapkan oleh suatu tujuan dimana kekayaan terpisah itu diperuntukkan, dan ada pengurus yang menguasai dan mengurusnya. 20 Terdapat tiga situasi dimana korporasi tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab pidana atas tindak pidana yang dilakukan pengurs atau anggotanya yaitu: 1. Jika tindakan pengurus dan anggotanya masih dalam ruang lingkup dan sifat dasar pekerjaannya di korporasi; 19 Ibid, h.. 28. 20 Hanafi Amrani dan Mahrus Ali, 2015, Sistem Pertanggungjawaban Pidana Perkembangan dan Penerapan,Raja Grafindo Persada, Depok, h. 147. 2. Jika tindak pidana ditujukan untuk menguntungkan korporasi; 3. Pengadilan wajib melimpahkan kesengajaan pengurus tersebut kepada korporasi. 21 Beberapa teori-teori malpraktek yang didalamnya menyebutkan sumber dari perbuatan malpraktek yaitu: a. Teori pelanggaran kontrak Teori pelanggaran kontrak menyatakan bahwa sumber dari perbuatan malpraktek adalah karena terjadinya pelanggaran kontrak. Secara prinsip hubungan antara tenaga kesehatan dengan pasien baru dapat terjadi apabila telah terjadi kontrak antara kedua belah pihak, kecuali dalam keadaan gawat darurat. Situasi seperti ini mendapatkan pesetujuan kontrak dari pihak ketiga yaitu keluarga pasien. Namun jika pasien tersebut dalam keadaan darurat tanpa adanya keluarga, maka demi kepentingan pasien menurut perundang- undangan yang berlaku, seorang tenaga kesehatan diwajibkan memberikan pertolongan pertama. b. Teori perbuatan yang disengaja Teori perbuatan yang disengaja merupakan teori yang dapat digunakan oleh pasien sebagai dasar untuk menggugat tenaga kesehatan karena perbuatan malpraktek adalah kesalahan yang dibuat dengan sengaja yang mengakibatkan seseorang secara fisik mengalami cedera. c. Teori kelalaian 21 Ibid, h. 186. Teori kelalaian merupakan teori yang menyebutkan bahwa sumber perbuatan malpraktek adalah kelalaian negligence. Kelalaian yang menyebabkan sumber perbuatan yang dikategorikan dalam malpraktek ini harus dapat dibuktikan adanya, selain itu kelalaian yang dimaksud harus termasuk ke dalm kategori kelalaian yang berat culpa lata. Untuk membuktikan hal yang demikian tentu saja bukan merupakan tugas yang mudah bagi aparat penegak hukum. 22

1.7 Metode Penelitian