commit to user 17
D. Pengelolaan Barang
Istilah perlengkapan, logistik, materiil dan perbekalan digunakan silih berganti dalam pengelolaan barang di lingkungan birokrasi
pemerintahan baik pusat maupun daerah. Pada kesempatan ini penulis menggunakan istilah perlengkapan dengan alasan bahwa sebagian besar
birokrasi pemerintahan baik pusat maupun daerah menggunakan sebutan perlengkapan
dalam jabatan
pengelolaan barang
seperti biro
perlengkapan, bagian perlengkapan dan sub bagian perlengkapan. Yang dimaksud dengan perlengkapan disini meliputi barang daerah baik
barang bergerak maupun barang tidak bergerak dan yang sifatnya barang habis pakai maupun barang yang tidak habis pakai dipakai berulang-
ulang. Barang daerah termasuk juga dalam pengertian keuangan daerah. Hal ini dapat dilihat dari pengertian keuangan daerah yang dikemukakan
Mamesah dalam Sembiring, 2002 : 84 yaitu : Semua hak dan semua kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, demikian pula segala sesuatu
baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah sepanjang belum dimilikidikuasai oleh negara atau daerah yang lebih
tinggi serta pihak-pihak lain sesuai ketentuanperundang-undangan yang berlaku.
Pendapat ahli di atas sesuai dengan pengertian keuangan daerah yang disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor. 105 Tahun 2000
yaitu : “Semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak
dan daerah tersebut dalam kerangka APBD”. Pada dasarnya pengelolaan uang dan pengelolaan barang tidak
jauh berbeda, dimana dalam pengelolaannya sama-sama merupakan mekanismesystem pengurusan umum otorisator dan ordonatur dan
pengurusan khusus
compatable
bendaharawan. Pengelolaan uang dan
commit to user 18
barang pemerintah sama-sama harus berdasarkan peraturan perundang- undangan.
Menurut Sembiring 2002: 85 perbedaan yang khas dari pengelolaan uang dan barang antara lain adalah :
1. Barang diperoleh dengan pengadaan atau pembelian denagn
menggunakan alat tukar uang, sehingga setiap barang bernilai uang. Tetapi apabila suatu barang dikembalikan wujudnya ke uang dengan
cara penjualan kembali, biasanya nilai nominal hasil penjualan tersebut lebih rendah daripada nilai nominal pengadaanpembalian
barang tersebut semula, karena ada unsure depresiasipenyusutan. 2.
Barang khususnya barang tidak habis pakai seperti bangunan, kendaraan bermotor, meja, kursi dan sebagainya yang mempunyai
masa hidup atau masa pakai efektif dan meskipun wujud barang tidak ada lagi status hukumnya belum selesai sepanjang belum
diadakan penghapusan,
karena itu
masih harus
terus dilaporkandipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang.
Uang apabila sudah selesai dipertanggungjawabkan dan mendapat pengesahan maka status hukumnya sudah selesai.
3. Pengelolaan uang memerlukan waktu relative singkat sedangkan
pengelolaan barang khususnya barang tidak habis pakai relatif lama. 4.
Untuk mencapai kinerja output suatu unit organisasi memerlukan bahan dan perangkat kerja berupa barang yang berasal dari alat tukar
uang. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pengelolaan
barang jauh lebih sulit dan rumit daripada pengelolaan uang, akan tetapi tampak di lapangan bahwa pengelolaan barang kurang mendapat
perhatian. Adapun indikasi adanya permasalahan dalam pengelolaan perlengkapan di lingkungan Sekretariat daerah termasuk kabupaten
Karanganyar antara lain:
commit to user 19
a. Pengelola atau pihak yang seharusnya bertanggungjawab dalam
perlengkapan cenderung hanya memberi perhatian penuh pada saat pengadaan barang sedangkan dalam proses pemanfaatan sampai
dengan penghapusannya kurang mendapat perhatian; b.
Penyediaan anggaran belanja untuk pemeliharaan barang seperti kendaraan bermotor, bangunan dan lain-lain sangat minim
sehingga masa pemanfaatannya lebih pendek atau membutuhkan biaya pemeliharaan yang lebih besar.
c. Informasi perlengkapan minim, karena laporan inventarisasi tidak
dibuat secara rutin sehingga mengalami kesulitan dalam perencanaan kebutuhan serta dalam penyusunan neraca daerah;;
d. Pengelolaan perlengkapan belum diselengarakan secara terpadu
oleh suatu lembaga yang khusus menangani hal tersebut; e.
Pengawasan dan pengendalian perlengkapan dari pejabat yang berwenang terhadap pengelolaan perlengkapan unit organisasi
misalnya dalam hal barang yang hilang masih kurang, sehingga tidak lanjut terhadap pegawai yang bertanggungjawab dalam hal
ini hampir tidak ada; f.
Beberapa unit organisasi masih merasakan kurangnya peraturan dan pedoman dalam pengelolaan perlengkapan.
Masalah tersebut di atas tidak dapat dibiarkan berlangsung terus, terlebih berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000
tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan daerah mewajibkan Kepala Daerah mengatur pengelolaan barang daerah dan
membuat neraca daerah. Neraca daerah dibuat berdasarkan data yang akurat tentang asset daerah hasil inventarisasi barang yang berasal dari
perangkat daerah. Sehingga penyusunan anggaran dan pengelolaan perlengkapan
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam kerangka keuangan daerah. Semua aktivitasfungsi operasional perlengkapan
commit to user 20
perencanaan dan penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan dan penyaluran, pemeliharaan, penghapusan, inventarisasi dan pengendalian
membutuhkan dukungan dana berupa belanja apakah untuk barang bergerak maupun untuk barang tidak bergerak yang disusun dalam
anggaran, dalam upaya pencapaian kinerja setiap perangkat daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Kualitas data
tentang pengelolaan
perlengkapan sangat
berpengaruh pada penyusunan anggaran dan sebaliknya ketepatan penyusunan anggaran sangat berpengaruh pula pada efektivitas
pelaksanaan fungsi-fungsi perlengkapan suatu perangkat daerah. Pada suatu saat suatu barang akan dihapus karena tidak atau kurang
memberikan manfaat lagi dan selanjutnya dijual bila masih mempunyai nilai ekonomis, serta hasil penjualan barang tersebut dapat direncanakan
pada bagian pendapatan daerah pada waktu penyusunan anggaran. http:www.bkn.go.id. Pola Manajemen Aset Daerah Pengelolaan
Manajemen Perlengkapan Di Lingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten. Diakses Pada Tanggal 18 Februari 2012.
E. Pengelolaan Barang Milik Daerah