Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Sejak diterapkanya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, maka Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah. Khususnya dibidang pengelolaan barang milik daerah sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 152 Tahun 2004 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah, perlu disempurnakan. Barang milik daerah srbagai salah satu unsur penting dalam rangka penyelenggaraan dan pelayanan masyarakat harus dikelola dengan baik dan benar, yang pada giliranya dapat mewujudkan pengelolaan barang milik daerah dengan memperhatikan azas-azas sebagai berikut yaitu azas fungsional, azas kepastian hukum, azas transparansi, azas efisiensi, azas akuntabilitas, azas kepastian nilai. Sehubungan dalam ketentuan Pasal 74 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006, Menteri Dalam Negeri menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah BMD. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Permendagri ini yang dimaksud barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan Belanja NegaraAnggaran Pendapatan Belanja Daerah, dan atau yang berasal dari perolehan lainnya yang sah. Kemudian pengurusan dan pengelolaan barang milik daerah dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum, transparansi commit to user 2 dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai. Di samping itu pengurusan dan pengelolaan barang milik daerah meliputI dari perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian. Pengelolaan Barang Milik Daerah merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan dengan baik agar dapat memberikan gambaran tentang kekayaan daerah,pada umumnya dan mampu memenuhi kebutuhan barang di lingkungan suatu instansi terutama di lingkungan Sekretaris Daerah Kabupaten Karanganyar. Dengan langkah inventarisasi dan revaluasi barang daerah diharapkan akan mampu memperbaikimenyempurnakan administrasi pengelolaan Barang Milik Daerah yang ada saat ini. Dengan beberapa fakta yang terjadi maka sangatlah tepat jika pemerintah mengambil kebijakan dengan menetapkan beberapa regulasi yang salah satunya adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007 Permendagri No.17 Tahun 2007 sehingga diharapkan dapat memperbaiki menyempurnakan administrasi pengelolaan Barang Milik Daerah yang ada saat ini. Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas, mengenai administrasi pengelolaan barang milik daerah khususnya di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar dilaksanakan oleh Bagian Perlengkapan dan Keuangan. Di Bagian Perlengkapan dan Keuangan ini terdiri dari tiga sub bagian yaitu sub bagian pengadaan, sub bagian pemeliharaan, dan sub bagian keuangan. Dimana sub bagian tersebut berada dibawah pimpinan Kepala Bagian Kabag. Dengan fakta yang ada, maka keberadaan dari Bagian Perlengkapan dan Keuangan sangat penting, dikarenakan bagian ini tidak hanya memenuhi kebutuhan akan barang di lingkungan Setda Kabupaten Karanganyar, tetapi juga di rumah dinas bupati Kabupaten Karanganyar. Dalam administrasi pengelolaan barang milik daerah dilaksanakan sesuai dengan siklus pengelolaan barang. Siklus pengelolaan commit to user 3 barang terdiri dari perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan barang, penerimaan, penyimpanan, penyaluran barang, penggunaan barang, dan penatausahaan. Barang milik daerah yang ada di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar terdiri dari barang habis pakai dan barang tidak habis pakai. Didalam Tugas Akhir ini, penulis lebih menekankan pada barang habis pakai. Barang habis pakai berarti barang yang hanya dipergunakan untuk sekali dalam pemakaianya. Di Bagian Perlengkapan dan Keuangan ini administrasi pengelolaan barang barang habis pakai terutama barang yang ada di dalam gudang dilaksanakan sesuai dengan siklus pengelolaan barang milik daerah, dikarenakan barang habis pakai merupakan termasuk ke dalam barang milik daerah. Administrasi barang milik daerah ini terdiri dari penerimaan, penyimpanan, penyaluran, dan pelaporan. Pengelolaan barang habis pakai dilaksanakan oleh penyimpan barang. Pengelolaan barang tersebut harus dilakukan dengan sangat baik dan teliti.. Penyimpan barang harus mencatat semua aktifitas dalam kegiatan pengelolaan barang mulai barang diterima sampai barang dikeluarkan atau disalurkan sebagai dasar dalam pembuatan laporan barang habis pakai. Barang habis pakai yang ada di gudang Bagian Perlengkapan dan Keuangan ini adalah barang yang dalam kegiatan pada hari kerja pasti dibutuhkan dan digunakan oleh seluruh bagian atau unit kerja yang ada di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar.. Barang habis pakai terdiri dari Alat Tulis Kantor ATK, barang cetak, dan barang atau alat pembersih. Sehingga dalam hal ini, administrasi pengelolaan barang habis pakai sangat perlu dan harus dilakukan dengan maksud untuk mengetahui jumlah barang yang keluar dengan barang yang masih tersisa di dalam gudang atau stok barang dan bertujuan untuk memudahkan dalam penyusunan laporan bulanan dan penyesuaian dengan perencanaan kebutuhan dan penganggaran serta pengadaan untuk barang habis pakai selanjutnya. Dalam pengadaan barang habis pakai harus berdasarkan laporan barang tiap bulan dengan memperhatikan perbandingan antara stok barang bulan lalu dengan jumlah commit to user 4 barang yang keluar dan sisa barang di bulan saat ini, apabila jumlah barang yang keluar dalam sebulan banyak berarti barang tersebut dibutuhkan dan harus diadakan pengadaan atau penambahan untuk barang tersebut dan juga sebaliknya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan pengamatan dan membuat tugas akhir dengan judul “ ADMINISTRASI PENGELOLAAN BARANG HABIS PAKAI DI BAGIAN PERLENGKAPAN DAN KEUANGAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR “.

B. Perumusan Masalah