Analisis Gerombol KESIMPULAN DAN SARAN

42 8. Mengulangi langkah 2 dan 3 sampai n-1 kali sehingga semua objek terbentuk dalam satu cluster . Mencatat identitas dan level jarak kedekatan pada cluster yang digabung.

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Data Penelitian Data penelitian yang merupakan jumlah atau kuantitas dari jenis usaha pariwisata di kabupatenkota yang telah tercatat dan terekam dalam Direktori Provinsi Bali 2014. Dari 14 jenis usaha pariwisata seperti yang tercantum dalam UU No 10 Tahun 2009, terdapat empat jenis usaha pariwisata yang belum tercatat secara lengkap di seluruh kabupatenkota yaitu usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi, usaha jasa informasi pariwisata, usaha jasa konsultan pariwisata, dan usaha spa, sehingga tidak disertakan dalam analisis statistika lebih lanjut.

3.1 Analisis Data

Data penelitian yang merupakan jumlah jenis-jenis usaha pariwisata pada tiap kabupatenkota disajikan dalam ringkasan statistika deskriptif untuk memberikan gambaran umum mengenai kondisi jumlah jenis usaha pariwisata yang terdapat di kabupatenkota. Selanjutnya dilakukan analisis Cluster untuk mengelompokkan kabupatenkota di Provinsi Bali, dengan teknik Cluster Berhierarki metode pautan tunggal single linkage dengan menggunakan ukuran kedekatan jarak Euclidean . 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Statistika Deskriftif Data Penelitian

Data penelitian yang diperoleh dari kantor Dinas Pariwisata Daerah KabupatenKota dan Provinsi Bali direkapitulasi dan diperoleh hasil rekap data seperti Tahel 1. Tabel 1 Jumlah Jenis Usaha Pariwisata di KabupatenKota Provinsi Bali Kota Kabupaten � 1 � 2 � 3 � 4 � 5 � 6 � 7 � 8 � 9 Denpasar 10 1 102 228 575 293 7 78 101 Badung 33 3 22 140 1152 957 2 35 64 Gianyar 61 2 6 22 501 731 2 Tabanan 24 1 4 3 32 139 3 Jembrana 15 2 1 82 84 Buleleng 14 3 3 1 154 378 15 Karangasem 15 3 1 122 396 49 Klungkung 17 1 1 1 40 45 4 Bangli 39 1 17 16 1 Total 228 16 139 397 2675 3039 9 115 237 Sumber: Direktori Provinsi Bali 2014 Keterangan Variabel Jenis Usaha Pariwisata: � 1 : Daya Tarik Wisata � 2 : Kawasan Pariwisata � 3 : Jasa Transportasi Wisata � 4 : Jasa Perjalanan Wisata � 5 : Jasa Makanan dan Minuman � 6 : Penyedia Akomodasi � 7 : Penyelenggara Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi, dan Pameran Mice 43 � 8 : Jasa Pramuwisata � 9 : Wisata Tirta Tabulasi data menunjukkan bahwa usaha penyedia akomodasi dan usaha jasa makanan dan minuman adalah jenis usaha pariwisata dengan jumlah unit yang jauh lebih besar dibanding usaha lainnya. Kedua usaha tersebut tersedia dan berkembang pesat di seluruh kabupatenkota di Provinsi Bali. Modus data penelitian adalah usaha jasa makanan dan minuman bar restaurant di Kabupaten Badung. Jika dilihat berdasarkan jenis usaha pariwisata maka usaha penyedia akomodasi adalah usaha terbanyak di Provinsi Bali. Usaha penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran hanya terdapat di kota Denpasar dan kabupaten Badung dengan jumlah sangat kecil dan merupakan usaha dengan jumlah paling sedikit di Provinsi Bali. Demikian juga usaha jasa pramuwisata hanya tersedia di kota Denpasar, kabupaten Badung, dan kabupaten Gianyar. Di Kabupaten Bangli, jenis usaha pariwisata yang paling besar jumlahnya adalah daya tarik wisata, walaupun bila dilihat dari jenis usaha daya tarik wisata, jumlah usaha daya tarik wisata yang terbesar di Bali terdapat di Kabupaten Gianyar. Ringkasan rekapitulasi data penelitian yang merupakan nilai statistik deskriftif disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Statistik Deskriftif Data Penelitian Sumber: data diolah 2015 Nilai tengah mean dan simpangan baku stdev merupakan ukuran pemusatan dan penyebaran dari jumlah usaha pariwisata di Provinsi Bali. Sebagian besar keberadaan usaha pariwisata tidak merata di seluruh kabupatenkota, nilai simpangan baku yang sangat besar, lebih besar dari nilai tengah menunjukkan bahwa perbedaan jumlah usaha pariwisata antar satu kabupatenkota dengan kabupaten lainnya sangat besar. Hal ini dimungkinkan karena jarak antar kabupatenkota di Provinsi Bali cukup dekat sehingga banyak usaha pariwisata masih terpusat di sekitar pusat kota provinsi Denpasar, Badung, dan Gianyar. Misalkan wisatawan yang ingin berwisata ke kawasan wisata Bangli, Klungkung, Karangasem, Tabanan, Jembrana, atau Buleleng berangkat dari pusat kota provinsi atau sekitarnya, menggunakan jasa transportasi wisata menuju kawasan wisata tersebut dan setelahnya kembali dan menggunakan jasa akomodasi di pusat kota dan sekitarnya. Untuk melihat adanya ketergantungan antara Daerah KabupatenKota dan jenis-jenis usaha pariwisata, dilakukan uji Khi Kuadrat Chi-Square yang disajikan dalam tabel 3. Tabel 3. Uji Ketergantungan antara Daerah dan Usaha Pariwisata Uji Nilai Statistik Uji Derajat Bebas Nilai Signifikansi Pearson Chi-Square 2267.343 a 64 .000 Likelihood Ratio 1842.185 64 .000 Linear-by-Linear Association 2.006 1 .157 N of Valid Cases 6852 Sumber : data diolah 2015 Usaha Nilai Total Mean Stdev Skewness Kurtosis Daya Tarik 228 25.33 16.454 1.462 1.845 Kawasan 16 1.78 1.093 -.188 -1.232 Transportasi 139 15.44 33.174 2.778 7.897 Perjalanan 397 44.11 82.590 1.887 2.617 Makanan_Min 2675 297.22 381.100 1.680 2.546 Akomodasi 3039 337.67 323.699 1.024 .182 Mice 9 1.00 2.345 2.617 6.975 Pramuwisata 115 12.78 27.027 2.236 4.723 Wisata Tirta 237 26.33 36.586 1.324 .705