Metode Longuet Higgins Angkutan Sedimen

2.6.3 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur

Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan Persamaan 2.11 Tarigan, 2002. P E = C CK ρg ] O P C ] _ siH 2I 2.11 dimana m adalah kemiringan pantai, y b adalah jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah dan I adalah sudut datang gelombang pecah. Persamaan 2.11 merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur. Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf zone ditunjukan dalam Persamaan 2.12 Q m = : ? `a R ba , CK? c d ] _ siH 2I 2.12 dimana Q m adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur, C lb adalah koefisien proporsional di daerah surf zone C lb = 2.3110 -3 berdasarkan eksperimen Rodriguez dalam Tarigan, 2002, ρ , adalah densitas lumpur = 1200 kgm 3 , dan g = g ρ , - .

2.6.4 Metode Longuet Higgins

Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai offshore, Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus U x yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai y dan kedalaman air h. Longguet Higgins dalam Tarigan, 2002 menerapkan konsep tegangan Universitas Sumatera Utara radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum pada daerah pecahnya gelombang U xb . Nilai U xb dapat dihitun g dengan persamaan berikut: U xb = Vf g, h Lg siH I 2.13 dimana adalah konstanta yang ditetapkan = 0.4, m adalah kemiringan dasar pantai = 0.02, c f adalah faktor gesekan dasar laut, h b adalah kedalaman air pada daerah gelombang pecah, dan b adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai normal. Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: J i = j1.7k2 l 2 mog C n . C op A 2.14 Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi, yaitu: Uq r = A_s l t C _s R b , 0 _s 1 2.15 Uq r = t C _s R a , 1 _s w 2.16 dimana: _s = x x , Uq r = y z yr 2.17 dan A, t C , t , C , dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai . A = C {CAV| W } ; C = • ] € l • CK l C | ; = • ] € • • CK l C | t C = R a AC R b AR a A ; t = R b AC R a AR b A 2.18 Universitas Sumatera Utara adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N. ‚ = ,ƒ g h 2.19 Dengan menggunakan pendekatan Inman 1971 dalam Tarigan 2002, untuk memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone, konstanta N dihitung dengan persamaan berikut: „ = b g. b … 2.20 dimana T adalah periode gelombang. Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara x dan yang dipengaruhi oleh nilai yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar 2.13. Efek dari yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang cepat terjadi aliran diluar zona pecah. Sebaliknya, dengan nilai pencampuran yang besar menghasilkan gradien yang rendah. Gambar 2.13 Efek Dari Nilai atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone Universitas Sumatera Utara

2.6.5 Metode Integral