Jenis Makanan Kariogenik dan Cara Mengonsumsinya Hubungan Tingkat Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Karies Gigi

BAB V PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap tingkat konsumsi makanan kariogenik yang dilihat dari frekuensi makan dan jenis makanan yang paling sering dikonsumsi, cara mengonsumsi, jenis kelamin dan perilaku individu terhadap pemeliharaan kesehatan gigi yang dihubungkan dengan karies gigi pada murid SD Swasta Muhammadyah 08 Medan, dapat dijelaskan sebagai berikut:

5.1. Jenis Makanan Kariogenik dan Cara Mengonsumsinya

Jenis makanan kariogenik yang paling sering dikonsumsi oleh anak SD Muhammadyah 08 Medan adalah susu, molen, permen, roti selai, donat, biskuit dan es krim. Menurut Boedihardjo 1985, gula yang berada dalam susu akan diubah menjadi asam oleh bakteri, yang kemudian asam tersebut akan melarutkan enamel gigi. Suwelo 1992 juga mengungkapkan laktosa yang terkandung dalam susu akan diubah oleh mikroorganisme menjadi asam laktat dengan pH = 5,5. Ini merupakan pH kritis yang dapat mempercepat timbulnya lubang pada gigi. Molen, permen, roti selai dan donat merupakan makanan manis yang bersifat lenket, lunak dan manis yang sangat mudah menempel pada permukaan gigi. Anak-anak yang menderita karies berat pada umumnya sulit untuk mengonsumsi makanan-makanan yang keras, mereka lebih memilih makanan lunak yang pada akhirnya akan memperbanyak lubang pada gigi mereka. Menurut Pratiwi 2009 cara mengonsumsi juga mempengaruhi resiko karies, oleh karena itu disarankan agar menghindari menghisapmengemut permen dan makanan manis lainnya. Pernyataan tersebut juga sejalan dengan pendapat Universitas Sumatera Utara Tarigan 1995, seseorang yang mengemut makanan lebih lama didalam mulutnya mempunyai resiko karies lebih tinggi dari pada orang yang mengemut makanan oral clearance time pendek. Berdasarkan hasil penelitian di SD Muhammadyah 08 sebagian besar anak- anak mengonsumsi makanan dengan cara diemut yaitu 73,10 untuk permen, 46,20 coklat, 25,60 es krim dan 9,00 untuk biskuit. Sesuai dengan pernyataan diatas, ini menunjukkan anak-anak ini memiliki resiko terkena karies lebih tinggi. Cara mengonsumsi makanan tertentu tidaklah dapat diubah, namun untuk mengurangi resiko karies gigi yang terpenting adalah pemilihan makanan yang tepat yaitu dengan menghindari jenis makanan kariogenik yang secara umum dikonsumsi dengan cara diemut seperti permen dan coklat.

5.2. Hubungan Tingkat Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Karies Gigi

Tingkat konsumsi makanan kariogenik ini dilihat dari frekuensi makan makanan kariogenik. Frekuensi konsumsi makanan yang mengandung sukrosa yang terdapat pada makanan manis dan camilan snack merupakan faktor yang paling penting dalam hubungan diet dengan kesehatan gigi. Semakin sering anak mengonsumsi makanan ringan atau makanan yang mengandung gula kariogenik, makin meningkat pula lah resiko terkena karies gigi, Pratiwi, 2009. Makanan yang bersifat kariogenik bila dikonsumsi lebih dari 5 menit di dalam mulut akan lebih beresiko menyebabkan karies karena semakin lama makanan ini menempel pada gigi akan menghasilkan asam yang lebih banyak pula yang jika dibiarkan akan menimbulkan plak yang menyebabkan gigi berlubang. Universitas Sumatera Utara Secara umum sebagian besar frekuensi konsumsi makan makanan yang bersifat kariogenik anak SD Muhammadyah 08 Medan termasuk kedalam kategori tinggi dimana hasil penelitian menunjukkan anak-anak sangat sering mengonsumsi makanan kariogenik. Dari hasil penelitian, peneliti juga melihat bahwa anak-anak sangat mudah memperoleh makanan kariogenik sepeti disebut diatas karena selain harganya murah, semua makanan tersebut dijual di lingkungan sekolah. Makanan kariogenik tersebut juga dikemas sangat menarik sehingga dapat memikat hati anak- anak untuk membelinya. Selain itu anak-anak ini juga sangat jarang mengonsumsi makanan yang berserat atau makanan yang baik untuk kesehatan gigi seperti buah- buahan karena memang tidak tersedia di lingkungan sekolah. Dari hasil penelitian juga ditemukan satu responden yang memiliki frekuensi makan makanan kariogenik yang tinggi namun tidak mengalami karies gigi, dari pemeliharaan kesehatan giginya ditemukan bahwa responden tersebut menyikat gigi setiap hari dan melakukan pemeriksaan gigi setiap 6 bulan sekali. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun frekuensi makan makanan kariogeniknya tinggi, apabila pemeliharaan kesehatan giginya baik maka tidak akan mengalami karies gigi. Berdasarkan uji Chi Square, untuk melihat hubungan frekuensi makan makanan kariogenik dengan karies gigi maka pada X 2 =21,82 diperoleh nilai p=0,00 maka dapat disimpulankan bahwa ada hubungan yang signifikan antara frekuensi makan makanan kariogenik dengan karies gigi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Barus 2008 yang menyatakan bahwa ada hubungan antara frekuensi makan jajanan yang bersifat kariogenik dengan karies gigi. Universitas Sumatera Utara

5.3. Hubungan Jenis Kelamin dengan Karies Gigi

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA POLA KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN MAKANAN BERSERAT DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI

4 22 174

Hubungan Konsumsi Jenis Makanan Kariogenik fengan Kejadian Karies Gigi pada Anak di Sdn Krandon Kudus

0 2 5

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DAN STATUS GIZI Hubungan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi dan Status Gizi Anak Tk Pembina Mojosongo Surakarta.

0 4 15

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DAN STATUS GIZI ANAK TK Hubungan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi dan Status Gizi Anak Tk Pembina Mojosongo Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK Hubungan Antara Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Menggosok Gigi Pada Anak Serta Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Karies Gigi Di Paud Taman Ceria Surakarta.

0 5 17

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK Hubungan Antara Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Menggosok Gigi Pada Anak Serta Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Karies Gigi Di Paud Taman Ceria Surakarta.

0 6 16

PERBEDAAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR YANG MENDERITA KARIES GIGI DAN TIDAK Perbedaan Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Yang Menderita Karies Gigi Dan Tidak Menderita Karies Gigi Di Sekola

0 0 17

PENDAHULUAN Perbedaan Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Yang Menderita Karies Gigi Dan Tidak Menderita Karies Gigi Di Sekolah Dasar Banyuanyar III Surakarta.

0 0 6

PERBEDAAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR YANG MENDERITA KARIES GIGI DAN TIDAK MENDERITA KARIES Perbedaan Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Yang Menderita Karies Gigi Dan Tidak Menderita Kari

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN FREKUENSI MAKAN MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KARIES GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH DI TK ABA 52 SEMARANG.

4 31 96