11. Pengujian lentur balok dilakukan pada umur beton 28 hari dengan pengujian
flexure.
1.5 Gambar Benda Uji
Gambar 1.1 Benda Uji Silinder
Gambar 1.2 Benda Uji Balok
1.6 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah kajian eksperimental di Laboratorium Bahan Rekayasa Departemen Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara. Adapun tahap-tahap pelaksanaan penelitian sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Penyediaan bahan penyusun beton berupa semen, pasir, batu pecah dan bahan
pengganti Slag. 2.
Pemeriksaan bahan penyusun beton. Analisa ayakan agregat halus dan agregat kasar.
Pemeriksaan berat jenis dan absorbsi agregat halus dan agregat kasar. Pemeriksaan berat isi pada agregat halus dan agregat kasar serta Slag.
Pemeriksaan kadar Lumpur pencucian agregat kasar dan halus lewat ayakan no.200 .
Pemeriksaan kadar liat clay lump pada agregat halus. Pemeriksaan kandungan organik colorimetric test pada agregat halus.
Pemeriksaan keausan agregat kasar melalui percobaan Los Angeles. 3.
Mix design perancangan campuran Penimbanganpenakaran bahan penyusun beton berdasarkan uji karakteristik
K-300. 4.
Pengujian kuat tekan beton, elastisitas dan kuat tarik belah menggunakan benda uji silinder.
5. Pengujian kuat lentur balok dengan pengujian flexure.
1.7 Percobaan
Pembuatan benda uji : Pembuatan beton dengan menggunakan slag dan faktor air semen tetap untuk setiap variasi. Jumlah benda uji yang dibuat
empat buah untuk setiap variasi. Benda uji yang dibuat adalah silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm serta balok dengan ukuran 15 cm x 15 cm
dan panjang 75 cm.
Universitas Sumatera Utara
Adapun variasi yang digunakan adalah :
a. Variasi 1, tanpa penambahan Slag beton normal
b. Variasi 2, penggunaan Slag 10
c. Variasi 3, penggunaan Slag 15
d. Variasi 4, penggunaan Slag 20
e. Variasi 4, penggunaan Slag 25
Pengujian slump slump test ASTM C143-90 A, untuk mengetahui tingkat kemudahan pengerjaan workability setelah penggantian agregat dan
sebelumnya. Pengujian absorbsi beton setelah umur 28 hari.
Perawatan beton dengan cara perendaman dalam air untuk silinder dan balok. Pengujian kekuatan tekan beton ASTM C39-86 pada umur 28 hari.
Pengujian elastisitas beton ASTM C.469-874 pada umur 28 hari. Pengujian flexure test pada umur 28 hari.
Tabel 1.1 Distribusi Pengujian Benda Uji Silinder dan Balok Flexure
Variasi Uji Elastisitas
Beton Umur 28 hari
Kuat Tekan Beton
Umur 28 hari Kuat Tarik
Belah Beton Umur 28 hari
Uji Flexure
balok Beton Normal
4 4
4 2
Beton + besi 10
4 4
4 2
Beton + besi 15
4 4
4 2
Beton + besi 20
4 4
4 2
Beton + besi 25
4 4
4 2
Jumlah 20
20 20
10
Universitas Sumatera Utara
Total jumlah benda uji silinder yang digunakan untuk pengujian kuat tekan beton yaitu 20 unit silinder, elastisitas beton sebanyak 20 unit silinder, elastisitas dan
kuat tarik belah beton sebanyak 20 unit silinder serta pengujian flexture pada balok sebanyak 10 unit.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA