Gambar 4.3 Grafik perbandingan hasil pengujian kuat tekan silinder beton
4.3 Pola Retak Pada Pengujian Kuat Tekan
Pada pengujian kuat tekan silinder beton ditemui satu kasus yang menarik untuk dicermati yaitu pola retak pada benda uji silinder beton seperti yang terlihat
pada Gambar 4.3.
322.31 351.64
363.58 377.22
397.34 620.637
631.953 645.16
671.573 622.52
628.183
352 339.7
289.7 319.7
359.3 384.4
100 200
300 400
500 600
700 800
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
K ua
t Te
k a
n
Persentase Slag
Hasil Uji Kuat Tekan Benda Uji
Riky Armadi 2011 Ali Achmadi 2008
vena, zuni 2006
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4
Pola retak kolom columnar pada pengujian kuat tekan silinder beton dalam penelitian.
Dimana pola retak yang terjadi menurut ASTM C 39 ada lima kemungkinan,
seperti terlihat pada gambar 4.5.
Gambar 4.5 Gambar pola retak yang mungkin terjadi pada silinder beton
Universitas Sumatera Utara
Pola retak yang ideal diharapkan adalah yang berbentuk kerucut cone. Karena pola retak yang berbentuk kerucut menunjukkan kepadatan benda uji silinder
merata dan permukaannya benar-benar datar, sehingga penyebaran tekanan pada saat pengujian kuat tekan terjadi secara merata pada seluruh permukaan yang kemudian
disalurkan merata pula pada seluruh bagian silinder. Pada beberapa permukaan sillinder terdapat permukaan yang tidak merata,
hal ini disebabkan karena adanya penyusutan yang terjadi pada beton pada saat proses pengikatan, sehingga permukaannya menurun dari keadaan semula. Oleh
karena itu, untuk mendapatkan hasil pengujian yang maksimal pada benda uji, maka sebelum dilakukan pengujian benda uji dicapping yang bertujuan untuk mendapatkan
permukaan benda uji yang rata. Hasil pengujian benda uji silinder menunjukkan pola retak yang dominan terjadi
adalah kolom columnar, namun juga terdapat beberapa berbentuk kerucut cone. Kasus ini mengindikasikan bahwa permukaan benda uji kurang datar dan
kepadatannya juga kurang serta daya lekat antara Slag dengan material lainnya.
4.4 Pengujian Modulus Elastisitas Beton
Pengujian elastisitas beton dilakukan pada umur 28 hari yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran hubungan tegangan dan regangan pada beton serta
menentukan harga modulus Elastisitas beton dengan menggunakan cacahan karet dan hasilnya dibandingkan deangan beton normal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Tabel nilai Modulus Elastisitas rata-rata maksimum berbagai campuran
beton.
No. Penggunaan
Modulus Elastisitas
Slag kgcm²
1 605027.95
2 10
663848.96 3
15 686814.80
4 20
707092.57 5
25 720398.22
Gambar 4.6 Grafik nilai modulus elastisitas rata
– rata berbagai variasi penggunaan slag
Dari Tabel 4.7 dan Grafik 4.10 dapat terlihat besarnya peningkatan nilai modulus elastisitas dari tiap variasi campuran beton. Sehingga didapat grafik yang
meningkat dengan signifikan seiiring dengan penambahan kadar slag. Modulus
605027.95 kgcm
2
663848.96 kgcm
2
686814.80 kgcm
2
707092.57 kgcm
2
720398.22 kgcm
2
540000 560000
580000 600000
620000 640000
660000 680000
700000 720000
740000
10 15
20 25
M od
u lu
s E
as tis
it as
k gcm
²
Variasi Beton
Modulus Elastisitas
Universitas Sumatera Utara
elastisitas tertinggi terjadi pada substitusi slag sebesar 25 sebesar 720398.22 kgcm
2
.
Tabel 4.5 Tabel persentase peningkatan modulus elastisitas vertikal terhadap
penggunaan slag
No. Penambahan
Persentase peningkatan
Slag Modulus Elastisitas
1 10
9.72 2
15 13.52
3 20
16.87 4
25 19.07
Gambar 4.7 Grafik hubungan persentase peningkatan modulus elastisitas terhadap
kadar penggunaan slag
9.72 13.52
16.87 19.07
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00 25.00
10 15
20 25
P en
in gk
at an
M od
u lu
s E
las tis
it as
Variasi Beton
Modulus Elastisitas
Universitas Sumatera Utara
Dari grafik terlihat bahwa persentase peningkatan nilai modulus elastisitas terjadi dari setiap penambahan slag. Dari grafik terlihat bahwa semakin besar
penambahan slag maka modulus elastisitas akan semakin meningkat. Dari hasil penelitian achmadi, 2008 dengan perencanaan K-
650 fc’ 60 MPa pada uji elastisitas beton menunjukkan nilai modulus elastisitas cenderung semakin
rendah, nilai modulus elastisitas terendah terjadi pada subtitusi slag 60 sebesar 200560 kgcm
2
diperoleh modulus elastisitas tertinggi terjadi pada subtitusi slag 20 sebesar 327320 kgcm
2
.
Tabel 4.6 Perbandingan hasil pengujian elastisitas pada silinder beton
PERBANDINGAN NILAI MODULUS ELASTISITAS
Riky Armadi 2011 fc 25 Mpa
Substitusi
10 15
20 25
Modulus Elastisitas kgcm² 605027.95
663848.96 686814.80
707092.57 720398.22
Achmadi 2008 fc 60 Mpa
Substitusi 20
40 60
80 100
Modulus Elastisitas kgcm² 315840
327320 212020
200560 316650
202280
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8 Grafik perbandingan hasil pengujian elastisitas pada silinder beton
4.5 Uji Kuat Tarik Beton