Permasalahan Tujuan Penelitian Pembatasan Masalah

Walaupun industri bajalogam tidak menggunakan larutan kimia, tetapi industri ini mencemari lingkungan karena buangannya dapat mengandung minyak pelumas dan asam-asam yang berasal dari proses pickling untuk membersihkan bahan plat, sedangkan bahan buangan padat dapat dimanfaatkan kembali. Maka dari itu pemanfaatan limbah besi dan baja ini sangat perlu dilakukan. Slag ini bisa menjadi alternatif pilihan bagi kita untuk dapat memanfaatkan slag sebagai agregat halus, pengganti pasir untuk campuran beton maupun aspal. Karena sifatnya yang hampir sama dengan semen, campuran beton dengan menggunakan slag dapat menghasilkan beton dengan mutu yang sangat baik.

1.2 Permasalahan

Di dalam dunia konstruksi sangat diperlukan beton yang memiliki kekuatan tekan yang baik, elastisitas yang baik dan kelecakan yang tinggi sehingga mudah dikerjakan workable. Untuk itu pemakaian Slag dapat dikembangkan dalam dunia konstruksi. Untuk itu perlu adanya penelitian mengenai pemanfaatan Slag tersebut pada beton sebagai subtitusi agregat halus sehingga didapatkan beton yang lebih ekonomis.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis dalam penelitian untuk tugas akhir ini sebagai berikut: Mengurangi limbah besi dan memanfaatkan penggunaannya. 1. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa Slag dapat menggantikan pasir sebagai bahan bangunan. Universitas Sumatera Utara 2. Mengetahui workability beton segar yang menggunakan Slag sebagai pengganti agregat halus. 3. Mengetahui perilaku mekanik beton yang menggunakan Slag sebagai bahan pengganti agregat halus dengan variasi 0, 10, 15, 20, dan 25 dan membandingkannya dengan beton normal.

1.4 Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah yang diambil untuk mempermudah penyelesaian dan keterbatasan pengetahuan penulis dalam permasalahan balok beton bertulang yaitu: 1. Mutu beton yang direncanakan adalah K-300. 2. Penggantian agregat halus dengan material Slag sebesar 0, 10, 15, 20, dan 25. 3. Persentase substitusi material Slag dilakukan berdasarkan berat agregat. 4. Diameter butiran Slag yang digunakan dalam penelitian ini berkisar antara 0,05-0,3 mm. 5. Faktor air semen FAS yang digunakan 0.46. 6. Benda uji yang digunakan adalah silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dan balok beton dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 75 cm. 7. Perawatan beton dengan cara perendaman di air. 8. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 28 hari untuk semua variasi. 9. Pengujian elastisitas silinder dilakukan pada umur 28 hari. 10. Pengujian kuat tarik belah beton Splitting Test dilakukan pada umur 28 hari. Universitas Sumatera Utara 11. Pengujian lentur balok dilakukan pada umur beton 28 hari dengan pengujian flexure.

1.5 Gambar Benda Uji