BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Nilai
Slump
Nilai slump selalu dihubungkan dengan kemudahan pengerjaan beton workabilitas, hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain :
Gradasi dan bentuk permukaan agregat Faktor air semen
Volume udara pada adukan beton Karakteristik semen
Bahan tambahan Hasil pengujian nilai slump dan penambahan slag dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Nilai Slump berbagai jenis beton
Kadar Slag Nilai slump
cm
10 10
12 15
14 20
15 25
16
Dari tabel dapat dilihat bahwa dengan meningkatnya persentase pemakaian slag nilai slump naik dengan signifikan, hal ini sesuai dengan sifat slag yang
memiliki daya serap air rendah. Pengaruh pemakaian slag terhadap nilai slump mengalami peningkatan yang
signifikan dapat dilihat pada Grafik 4.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Grafik nilai slump terhadap variasi slag
4.2 Uji Kuat Tekan Beton
Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 28 hari yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran perkembangan kekuatan tekan beton dengan
menggunakan bahan tambahan slag dan hasilnya dibandingkan dengan beton normal.
Tabel 4.2 Kuat tekan silinder
Variasi Berat Rata - Rata
Kuat Tekan Terhadap
Penambahan kg
kgcm² Beton Normal
12,65 322.31
10 12,7
351.64 9.10
15 12,95
363.58 12.80
20 13,03
377.22 17.04
25 13.1
397.34 23.28
10 12
14 15
16
2 4
6 8
10 12
14 16
18
10 15
20 25
Ni lai
S lu
m p
cm
Persentase Slag
Pengaruh Persentase Slag Terhadap Nilai Slump
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Grafik hubungan kuat tekan silinder terhadap kadar penggunaan slag
Dari grafik diatas kita dapat melihat hubungan antara kuat tekan beton
dengan kadar penggunaan slag dengan persamaan y = 291.5x + 321.6 dengan dengan
tingkat ketelitian 99.3 R
2
= 0,993. Dari hasil pengujian kuat tekan beton pada silinder beton dengan perencanaan K-
300 fc’ 25 Mpa pada umur 28 hari diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan kekuatan pada setiap penambahan kadar penggunaan
slag. Sehingga didapat grafik yang meningkat dengan signifikan seiiring dengan penambahan kadar slag. Kuat tekan tertinggi terjadi pada substitusi slag 25 sebesar
397.34 kgcm
2
.
322.31 351.64
363.58 377.22
397.34
y = 291.5x + 321.6 R² = 0.993
50 100
150 200
250 300
350 400
450
5 10
15 20
25 30
K u
a t
Te k
a n
Persentase Slag
Pengaruh Slag Terhadap Kuat Tekan
Kuat Tekan kgcm² Linear Kuat Tekan kgcm²
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian achmadi, 2008 dengan perencanaan K- 650 fc’ 60
MPa pada uji kuat tekan beton diperoleh kuat tekan tertinggi terjadi pada subtitusi slag sebesar 60 sebesar 671,573 kgcm
2
dan terjadi penurunan pada subtitusi proporsi 80, dan 100.
Sedangkan, penelitian vena, zuni, 2006 dengan perencanaan K- 400 fc’ 35
MPa hasil kuat tekan tertinggi diperoleh pada subtitusi slag pada agregat kasar 100 sebesar 384.4 kgcm
2
dan kuat tekan terjadi penurunan pada subtitusi slag agregat kasar 20, 40 dan 60. Berikut perbandingan hasil pengujian kuat tekan
dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan persentase penambahan slag yang berbeda:
Tabel 4.3 Perbandingan hasil pengujian kuat tekan silinder beton
PERBANDINGAN HASIL PENGUJIAN KUAT TEKAN Riky Armadi 2011
fc 25 Mpa Substitusi
10 15
20 25
Kuat Tekan kgcm² 322.31
351.64 363.58
377.22 397.34
Achmadi 2008 fc 60 Mpa
Substitusi 20
40 60
80 100
Kuat Tekan kgcm²
620.637 631.953
645.16 671.573
622.52 628.183
Vena, Zuni 2006 fc 35 Mpa
Substitusi 20
40 60
80 100
Kuat Tekan kgcm² 352
339.7 289.7
319.7 359.3
384.4
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Grafik perbandingan hasil pengujian kuat tekan silinder beton
4.3 Pola Retak Pada Pengujian Kuat Tekan