Latar Belakang Masalah Peranan Satuan Kerja Audit Intern Untuk Mencapai Pengendalian Yang Baik Pada Pt Bank Rakyat Indonesia (Persero) Medan.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan dalam kegiatan usahanya memiliki tujuan, yaitu untuk memperoleh laba yang optimal melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Keberhasilan perusahaan dapat dilihat melalui pencapaian tujuan- tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan memerlukan suatu pengendalian dalam mengorganisasikan setiap kegiatan usahanya. Audit intern merupakan salah satu pendekatan yang dapat dilakukan agar tercipta suatu bentuk pengendalian yang dapat membuat perusahaan mampu bersaing dalam pasar kompetitif. Bank merupakan salah satu jenis perusahaan jasa yang juga memerlukan aktivitas audit intern dalam kegiatan usahanya. Saat ini industri perbankan di Indonesia sedang berkembang pesat, masalah dan tantangan yang dihadapi semakin kompleks. Dengan adanya semua masalah dan tantangan tersebut, maka kegiatan audit intern semakin penting untuk mengkaji semua kegiatan di bidang keuangan, administrasi, kegiatan operasional serta dalam pengambilan keputusan secara objektif dan independen. Aktivitas audit intern yang konsisten akan mendorong peningkatan efisiensi opersional dan efektifitas usaha sehingga tujuan perusahaan tercapai dengan strategi yang benar. Manajemen dapat membentuk suatu departemen audit intern dan memberi wewenang untuk melakukan pengendalian dan penilaian struktur pengendalian intern perusahaan. Pelaksanaan fungsi departemen audit intern yang baik akan mendorong ditaatinya kebijakan-kebijakan manajemen yang telah digariskan termasuk pengendalian intern yang ditetapkan. Kemampuan dan fungsi departemen audit intern yang dibentuk harus dapat disesuaikan dengan perkembangan dan perubahan kondisi usaha. Suatu perusahaan yang kegiatan usahanya relatif sederhana dengan jumlah transaksi sedikit akan memiliki departemen audit intern yang berbeda dengan perusahaan yang kegiatan usahanya luas dan kompleks. Semakin banyak jumlah unit kerja yang harus diaudit maka semakin besar jumlah dan kemampuan yang diperlukan dalam audit intern. Sejalan dengan terbitnya SK.Direksi Bank Indonesia No.27163KEPDIR dan SE.BI. No.278UPPB masing-masing tanggal 31 Maret 1995 tentang “Kewajiban Bank Umum untuk menerapkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank” yang lebih dikenal dengan SPFAIB, maka bank-bank umum Indonesia semakin memaksimalkan pelaksanaan audit intern. Ketentuan tentang kewajiban bank umum untuk menerapkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank tersebut diterbitkan sebagai upaya untuk menciptakan bank yang sehat yang dimulai dengan pencegahan secara dini atas masalah yang mungkin akan dihadapi bank. Ketentuan ini mendorong bank untuk menyadari fungsi audit intern dalam mengefektifkan sarana pengendalian intern sehingga dapat mencegah timbulnya risiko yang dapat mengancam usaha bank. Dalam Peraturan Bank Indonesia No. 84 PBI 2006 tentang pelaksanaan good corporate governance bagi bank umum, juga menyebutkan bahwa fungsi audit intern wajib diterapkan untuk mendukung implementasi Good Corporate Governance GCG . GCG merupakan suatu hal yang harus dilaksanakan pada organisasi untuk mencapai kesinambungan organisasi, terutama pada perbankan yang mengemban kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dan menyalurkan dana. Sesuai PBI tersebut di atas, GCG adalah suatu tata kelola bank yang menerapkan prinsip keterbukaan transparency, akuntabilitas accountability, pertanggungjawaban responsibility, independensi independency, dan kewajaran fairness. Salah satu perwujudan GCG dalam perbankan sesuai PBI yaitu melalui penerapan fungsi audit intern secara efektif dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam SPFAIB. Untuk melaksanakan fungsi audit intern, Bank membentuk Satuan Kerja Audit Intern yang independen terhadap satuan kerja operasional. Keberadaan fungsi audit intern berperan aktif membantu manajemen dalam mendukung penerapan GCG melalui pelaksanaan evaluasi dan memberi rekomendasi perbaikan proses kerja perusahaan yang berpengaruh pada terjaganya efektivitas pengendalian dan juga akuntabilitas. Pada bank-bank di Indonesia pihak yang melakukan audit intern ataupun yang dikatakan sebagai departemen audit intern adalah Satuan Kerja Audit Intern yang dimiliki masing-masing bank. Satuan Kerja ini bisa saja memiliki nama berbeda-beda tetapi makna dan pengertiannya tetap sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank SPFAIB. Hasil dari aktivitas audit intern akan dijadikan sebagai pedoman bagi perusahaan untuk menilai efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha dan juga pengendalian intern yang telah dijalankan. Disamping itu, terdapat aktivitas masing-masing bank untuk menindaklanjuti hasil temuan dari audit intern. Dengan aktivitas tersebut, diharapkan temuan pada pemeriksaan berikutnya akan berkurang dan juga mendorong peningkatan nilai perusahaan. Tentunya pelaksanaan audit intern pada perusahaan dilakukan dengan objektif, independen dan konsisten agar hasil audit dapat digunakan perusahaan sebagaimana mestinya. PT Bank Rakyat Indonesia merupakan bank milik pemerintah yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit, guna meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Dalam kegiatan operasinya, PT Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja berjumlah 4.447 buah yang tersebar di sepanjang wilayah Indonesia, 12 diantaranya merupakan Kantor Inspeksi yang berfungsi sebagai audit intern perusahaan. PT Bank Rakyat Indonesia berupaya untuk mengelola dana pemerintah dan dana masyarakat secara profesional, sehingga fungsi audit intern dalam peningkatan pengendalian diperlukan. Pelaksanaan fungsi audit intern tersebut sejalan dengan usaha pencapaian visi perusahaan dan demi memberikan nilai tambah bagi PT Bank Rakyat Indonesia. PT Bank Rakyat Indonesia untuk wilayah Aceh dan Sumetera Utara memiliki satu unit Kantor Inspeksi yang terletak di Jln. Kapten Pattimura No. 100 Medan. Unit-unit kerja yang tersebar di wilayah yang cukup luas dengan beragam produk dan layanan perbankan, tentu membutuhkan perhatian lebih bagi Kantor Inspeksi BRI dalam pelaksanakan fungsinya. Kantor Inspeksi BRI akan menghadapi tantangan yang berat untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam rangka meningkatkan keunggulan kompetitif. Di lain pihak, dalam melaksanakan tugasnya Kantor Inspeksi BRI tetap harus mempertimbangkan dengan baik tentang benefit yang didatangkan melalui audit intern dimana benefit harus lebih besar dibanding cost yang dikeluarkan. Pentingnya pelaksanaan fungsi dan peran satuan kerja audit intern sebagai upaya menciptakan pengendalian yang baik sehingga tujuan perusahaan tercapai dengan berhasil, maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “Peranan Satuan Kerja Audit Intern Untuk Mencapai Pengendalian Yang Baik Pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Medan”.

B. Perumusan Masalah