Analisis Kinerja Switching Menggunakan Mobile Softswitch

(1)

ANALISIS KINERJA SWITCHING MENGGUNAKAN

MOBILE SOFTSWITCH

Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan dalam menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro

Sub konsentrasi Teknik Telekomunikasi

Oleh

100422074 HARIADI MASTA

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM SARJANA EKSTENSI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

(3)

ABSTRAK

Switching merupakan perangkat telekomunikasi yang menerima pesan dari setiap perangkat yang terhubung dan kemudian mengirimkan pesan hanya untuk perangkat yang pesan dimaksudkan. Hal ini membuat switching merupakan perangkat lebih cerdas daripada mengirimkan ke semua perangkat lain pada jaringan). Switching yang digunakan sekarang adalah Mobile Softswitch. Mobile Softswitch ini merupakan jaringan berbasis IP (Internet Protocol) yang mempunyai kekuatan yang lebih besar (fleksibilitas dan skalabiltas) dengan biaya yang lebih murah, dimana dari fiisiknya dipisahkan Server dan Gateways.

Pada tugas akhir ini dianalisis kinerja Volume trafik dan Intensitas trafik pada voice sistem Mobile Softswitch PT. TELKOMSEL (MDN I) dan membandingkan dengan perhitungan Software Matlab R2010a.

Dari hasil analisis, perhitungan volume trafik dan intensitas trafik pada sistem Mobile Softswitch selama 7 hari sama dengan hasil perhitungan Software Matlab dan grafik trafik tertinggi jam sibuk terjadi pada tanggal 27 November 2012, dimana trafik tertinggi jam sibuk antara jam 20.00 – 21.00 dengan Volume trafik sebesar 10668.20833 Jam dan Intensitas trafik sebesar 10668.20833 Erlang.


(4)

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Elektro pada Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Adapun Tugas Akhir ini berjudul “Analisis Kinerja Switching Manggunakan Mobile Sofstwith”

Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada yang teristimewa, yaitu Ayahanda Masril Musita dan Ibunda Itrawati serta abang-abang penulis (bang Indra Masta, bang Andrian Masta, bang Dedfriady Masta, dan bang Mulyadi Masta) dan kakak-kakak penulis (kak Sefni Masrianti, kak Suwelni, kak Titin, kak Diana, kak Hamda dan adik Nilawati Siska) yang selalu bersama penulis dalam menjalani lika-liku kehidupan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Naemah Mubarakah, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir

penulis, atas segala kesabaran, dukungan dan motivasi beliau kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.si selaku Ketua Departemen Teknik Elektro FT-USU.

3. Bapak Ir. Rahmat Fauzi, MT, selaku Sekretaris Departemen Teknik Elektro FT-USU.

4. Seluruh Staf Pengajar di Departemen Teknik Elektro, yang telah banyak memberi bekal ilmu kepada penulis selama menjalani bangku perkuliahan.


(5)

5. Seluruh Staf Karyawan di Departemen Teknik Elekto Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh Staf Karywan PT. Telkomsel Medan yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada saya.

7. Sahabat-sahabat ekstensi 2010: Astrid, Edward, Roland, Franklin, Saipul , Elzas, Dontri, Romando, Ginda, Yoland, Nata, Gita, Reni, Wira, Ronzi, Raihan, Bang Doni, Bang Hatta, Iwan, Juhendra, Raihan, fauziah, Winny serta tak disebut namanya terima kasih atas kebaikan yang telah kalian berikan kepada penulis selam kuliah, semoga silaturahim kita terjaga terus.

8. Dan pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun Tugas Akhir ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga penulisan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Januari 2013

Nim. 100422074

HARIADI MASTA


(6)

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR SINGAKATAN...ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penulisan Tugas Akhir ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Metodologi Penulisan ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II DASAR TEORI... 5

2.1 Switching... 5

2.2 KlafikasiSwitching... 5

2.2.1 Circuit Switching...6

2.2.2 Packet Switching...8

2.3 Common Channel Signaling...10

2.4 Mobile Softswitch...13


(7)

2.6 Media Gateway... 17

2.7 Mobile Switching Centre (MSC)... 18

2.8 Base Station Controller (BSC)... 20

2.9 Base Transceiver Station (BTS)... 20

2.10 Rekayasa Trafik... 21

2.11 Kriteria Perancangan... 23

2.12 Bentuk Jaringan... 24

2.13 Defenisi Trafik... 25

2.14 Satuan Trafik... 26

BAB III SISTEM KERJA MOBILE SOFTSWITCH DAN REKAYASA TRAFIK... 27

3.1 Besaran Trafik... 27

3.1.1 Pendekatan-1... 28

3.1.2 Pendekatan-2... 29

3.1.3 Pendekatan-3... 30

3.2 Holding Time... 30

3.3 Jenis Trafik... 31

3.4 Kongesti Trafik... 32

3.5 Karakteristik Trafik... 33

3.6 Grade of Servic (GoS)... 35

3.7 Mobile Softswitch... 36

3.8 Sistem Kerja Mobile Softswitch... 37


(8)

BAB IV ANALISIS KINERJA MOBILE SOFTSWITCH DAN

PERHITUNGAN SOFTWARE MATLAB... 46

4.1 Umum... 46

4.2 Sistem kerja Mobile Softswitch... 46

4.3 Langkah-langkah dalam perhitungan... 47

4.4 Analisis kinerja Mobile Softswitch... 47

4.5 Perhitungan Software Matlab... 49

4.6 Perbandingan parameter Mobile Softswitch dengan Perhitungan Software Matlab... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….. 54

5.1 Kesimpulan... 54

5.2 Saran... 55

DAFTAR PUSTAKA... 56 LAMPIRAN


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Multiplexing/Demultiplexing (TDM) Circuit Switched... 7

Gambar 2.2 Jaringan Signaling SS7... 11

Gambar 2.3 Media Gateways yang digunakan untuk media Transcoding antara PSTN dan jaringan IP... 18

Gambar 2.4 Base Transceiver Station... 21

Gambar 2.5 Siklus proses rekayasa trafik... 22

Gambar 2.6 Bentuk jaringan dasar... 24

Gambar 3.1 Pengamatan trafik pada sistem jaringan Telekomunikasi.... 27

Gambar 3.2 Grafik hasil pengamatan trafik pada suatu sistem Jaringan telekomunikasi... 28

Gambar 3.3 Jenis trafik... 31

Gambar 3.4 Variasi trafik selama 1 hari... 34

Gambar 3.5 Sistem kerja Mobile Softswitch... 38

Gambar 3.11 Konfigurasi jaringan Telkomsel MDN 1... 44

Gambar 4.1 Blok Diagram Perhitungan menggunakan Matlab... 47

Gambar 4.2 Grafik jam sibuk... 51


(10)

Tabel 4.1 Hasil Analisis kinerja Mobile softswitch... 49 Tabel 4.2 Hasil perhitungan Volume trafik dan Intensitas Trafik

menggunakan Software Matlab... 51 Tabel 4.3 Perbandingan parameter Mobile Softswitch dengan perhitungan Software Matlab... 52


(11)

ATM : Asynchronous Transfer Mode BSC : Base Station Controller BTS : Base Tranceiver Station CAS : Channel Signalling

CCS : Common Channel Signalling CDMA : Code Division Multiple Access DTMF : Dual Tone Multi Frequency GMSC : Gateway Mobile Switching Center GoS : Grade of Service

GPRS : General Packe Radio Service

GSM : Global System for Mobile Communication HLR : Home Location Register

IMS : IP Multimedia Subsystem IN : Intelligent Network IP : Internet Protocol

ISP : Internet Service Provider LAN : Local Area Network MGW : Mobil Media Gateway MSC : Mobile Switching Center

MSC-S : Mobile Switching Center Server PLMN : Public Land Mobile Network

PSTN : Public Switched Telephone Network SCP : Poin Control System


(12)

SIP : Session Initiation Protocol SIR : Session-to-Interference Radio SSPS : Point Switching Server SS7 : Siganalling System 7 STP : Point Transfer Siganalling TDM : Time Division Multiplexing VLN : Virtual Learning Network VoIP : Voice over Internet Prtocol VPN : Virtual Private Network

WCDMA : Wideband Code Division Multiple Access


(13)

ABSTRAK

Switching merupakan perangkat telekomunikasi yang menerima pesan dari setiap perangkat yang terhubung dan kemudian mengirimkan pesan hanya untuk perangkat yang pesan dimaksudkan. Hal ini membuat switching merupakan perangkat lebih cerdas daripada mengirimkan ke semua perangkat lain pada jaringan). Switching yang digunakan sekarang adalah Mobile Softswitch. Mobile Softswitch ini merupakan jaringan berbasis IP (Internet Protocol) yang mempunyai kekuatan yang lebih besar (fleksibilitas dan skalabiltas) dengan biaya yang lebih murah, dimana dari fiisiknya dipisahkan Server dan Gateways.

Pada tugas akhir ini dianalisis kinerja Volume trafik dan Intensitas trafik pada voice sistem Mobile Softswitch PT. TELKOMSEL (MDN I) dan membandingkan dengan perhitungan Software Matlab R2010a.

Dari hasil analisis, perhitungan volume trafik dan intensitas trafik pada sistem Mobile Softswitch selama 7 hari sama dengan hasil perhitungan Software Matlab dan grafik trafik tertinggi jam sibuk terjadi pada tanggal 27 November 2012, dimana trafik tertinggi jam sibuk antara jam 20.00 – 21.00 dengan Volume trafik sebesar 10668.20833 Jam dan Intensitas trafik sebesar 10668.20833 Erlang.


(14)

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Switching merupakan transmisi data ke luar lokal, komunikasi umumnya dicapai dengan memancarkan data dari sumber ke tujuan melalui jaringan simpul penyambungan penengah. Rancangan jaringan tersambung ini terkadang juga digunakan untuk mengimpelemtasikan LAN dan MAN. Simpul-simpul penyambungan tidak mempedulikan isi data, fungsi switching lebih kepada menyediakan fasilitas penyambungan yang akan meneruskan data dari simpul ke simpul hingga sampai ke tujuan. Perangkat-perangkat akhir yang hendak berkomunikasi dapat dirujuk sebagai stasiun-stasiun. Stasiun-satsiun ini dapat berupa komputer, terminal, telepon, atau perangkat-perangkat komunikasi lain. Perangkat-perangkat penyambungan yang ditujukan menyediakan komunikasi sebagai simpul (node). Simpul-simpul ini saling terhubung dengan topologi tertentu oleh tautan-tautan transmisi. Setiap stasiun terhubung ke suatu simpul, dan kumpulan simpul disebut sebagai jaringan telekomunikasi.Ada dua jenis klasifikasi switching, di antaranya Circuit Switching dan Pakcet Switching[1].

Pada Tugas Akhir ini, akan dianalisis kinerja Volume trafik dan Intensitas trafik pada voice sistem Mobile Softswitch dan membandingkan hasil kinerja dengan perhitungan Software Matlab.


(15)

Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan pada Tugas Akhir ini yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan Mobile Softswitch. 2. Bagaimana cara kerja Mobile Softswitch pada voice.

3. Apakah sama hasil Volume trafik dan Intensitas trafik dari sistem Mobile Softswitch sama dengan hasil perhitungan menggunakan Software Matlab R2010a.

1.2Tujuan Tugas Akhir

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalahmenganalisis kinerja Volume trafik dan Intensitas trafik pada voice sistem Mobile Softswitch dan membandingkan dengan perhitungan Software Matlab.

1.4Batasan Masalah

Agar pembahasan lebih terarah, maka pembahasan dibatasi sebagai berikut:

1. Hanya membahas Mobile Softswitch secara umum. 2. perhitungan menggunakan Softsware Matlab R2010a.

3. Parameter yang diukur hanya Volume trafik, Intensitas trafik dan grafik rata-rata jam sibuk menggunakanSoftware Matlab 2010a.

4. Hanya membandingkan hasil Volume trafik dan Intensitas trafik pada sistemmobile softswitch dengan perhitungan Software Matlab R210a.


(16)

Metodologi penulisan yang dilakukan pada penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Studi literatur

Berupa studi kepustakaan dan kajian dari buku-buku dan tulisan-tulisan lain yang terkait serta dari layanan internet berupa jurnal-jurnal penelitian.

2. Studi Bimbingan

Yaitu melakukan diskusi tentang topik Tugas Akhir ini dengan dosen pembimbing.

1.6Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman terhadap Tugas Akhir ini maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metodologi penulisan, serta sistematika penulisan

BAB II: KONSEP DASAR

Bab ini berisi penjelasan tentang switching, klasifikasi switching, rekayasa trafikdan blok diagram secara umum.


(17)

Bab ini berisi tentangtrafik,mobile softswitch dan sistemkerja mobile softswitch.

BAB IV: ANALISIS SISTEM MOBILE SOFTSWITCH DAN PERHITUNGANSOFTWARE MATLAB

Bab ini berisi tentang hasil analisis sistem kerja mobile softswitch dan perhitungan menggunakan simulasi Matlab R2010a.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian tugas akhir.


(18)

BAB II DASAR TEORI

2.1 Switching

Switching adalah perangkat telekomunikasi yang menerima pesan dari setiap perangkat yang terhubung dan kemudian mengirimkan pesan hanya untuk perangkat yang pesan dimaksudkan. Hal ini membuat switching perangkat lebih cerdas daripada perangkat lain pada jaringan). Switching jaringan memainkan peran integral dalam paling moder

Transmisi data/ informasi jarak jauh biasanya dilakukan melalui beberapa switching yang saling terhubung sehingga membentuk suatu jaringan switching, atau dapat juga disebut jaringan komunikasi switched.Setiap node yang terdapat dalam jaringan switching bekerja tanpa memperhatikan isi data/ informasi yang ditransmisikannya.Transmisi data dimulai dan diakhiri di perangkat yang dinamakan station.Station dapat berupa komputer, terminal, telepon, dsb.Data ditransmisikan melalui suatu rute yang ditentukan oleh proses switching di setiap node yang dilalui [2].

2.2 Klasifikasi Switching

Klasifikasi switching terdiri dari dua jenis yaitu Circuit Switching dan Pakcet Switching.


(19)

2.2.1 Circuit Switching

Prinsip circuit switching adalah sebagai berikut [3] : 1. Karakteristik circuit switched:

a. Jalur komunikasi permanen (dedicated) secara fisik dibangun (set-up) antara 2 end-terminal terlebih dahulu sebelum informasi dikirimkan. Istilah yang sering digunakan untuk kondisi ini disebut Connection Oriented.

2. Proses komunikasi melalui Circuit Switch adalah sebagai berikut : a. Circuit Establishment

i. Point to Point dari terminal ke terminal melalui switching nodes

ii. Internal Switching dan multiplexing antar Switchingnodes b. Data Transfer

c. Circuit Disconnect

3. Jika circuit tidak tersedia maka akan terjadi blocked (biasa diinformasikan dengan nada sibuk).

4. Ada garansi quality of service (bandwidth (64 Kbps), latency, jitter). 5. Tidak akan ada informasi yang hilang sepanjang circuit tersambung terus

menerus.

Ada beberapa sistem circuit switching :

1. Ada proses pembangunan hubungan dan hubungan tetap terjaga selama percakapan berlangsung.


(20)

2. Sumber daya jaringan dialokasikan (reserved) dan diduduki secara tetap (dedicated) dari pengirim sampai penerima selama pembicaraan berlangsung.

3. Bukan strategi yang efisien.

a. Selama terjadi hubungan, saluran fisik akan digenggam bahkan selama periode “silence” (saat dimana tidak ada informasi yang dikirimkan)

4. Time dibagi dalam frames dan frames dibagi dalam slot.

5. Posisi slot dalam frame menunjukkan kepemilikan data dari suatu percakapan.

a. Slot 0 milik percakapan berwarna merah, seperti terlihat pada gambar 2.1 TDM Circuit Switched.

Gambar 2.1 Multiplexing/Demultiplexing(TDM) Circuit Switched 6. Membutuhkan sinkronisasi antara pengirim dan penerima.

7. Dalam suatu percakapan, time slot tertentu digunakan sebagai identitas data baik bagi pengirim maupun penerima. Time slot yang sudah diduduki tidak akan bisa digunakan oleh yang lainnya kecuali bila percakapan sudah


(21)

selesai. Di sepanjang percakapan, jika ada waktu jeda yang tidak berisi informasi maka kapasitas time slot yang tersedia tidak akan termanfaatkan (tidak efisien).

Beberapa keuntungan dan Kelemahancircuit cwitching Keuntungan circuit switching :

1. Sekali koneksi terjadi.

a. Jaringan transparan (seolah hanya koneksi langsung antar stations) b. Fixed data rate tanpa adanya delay

2. Sangat baik untuk komunikasi real time. Kelemahan circuit switching :

1. Tidak efisien

a. Selama koneksi berlangsung, time slot akan selalu diduduki walaupun tidak ada data yang dikirim

b. Delay sebelum terbentuknya hubungan (call set up delay)

2.2.2 Pakcet Switching

Ada beberapa sistem packet switching [4] :

1. Untuk komunikasi end-to-end yang terdiri atas banyak link, transmisi paket memungkinkan suatu paket yang menjadi bagian dari suatu pesan diterima, diproses, dan diteruskan oleh suatu node ketika paket lainnya masih dipersiapkan (adanya efisiensi waktu pemrosesan).

2. Jumlah data yang harus di re-transmisi karena adanya error menjadi berkurang (tidak seluruh pesan perlu di re-transmisi).


(22)

4. Waktu transmisi dapat dikurangi.

5. Masing-masing paket akan dikirimkan ke jaringan secara independen (tidak tergantung pada rute paket sebelum atau sesudahnya). Paket yang berbeda dari pesan yang sama dapat melalui rute yang berbeda. Istilah untuk karakteristik ini disebut Connectionless.

6. Pada sisi penerima, header setiap paket akan dibuang kemudian paket diurutkan kembali menjadi sebuah informasi/pesan sesuai dengan yang dikirimkan.

7. Paket dikirimkan hanya pada saat data siap untuk dikirim. Pada saat kondisi “silence”/idle maka link dapat digunakan oleh yang lainnya (jaringan digunakan bersama/shared bandwidth).

8. Tidak ada garansi Quality of service, ada kemungkinan paket hilang. Karakteristik packet switchedadalah sebagai berikut :

1. Informasi/pesan dibagi menjadi paket-paket yang berukuran kecil (<1500 byte) dan kemudian ditransmisikan paket demi paket.

2. Setiap paket terdiri dari payload (data informasi yang akan dikirimkan) dan header. Header berisi informasi tentang:

a. Source (sender’s) address b. Destination (recipient’s) address c. Pacet size

d. Sequence number

e. Error checking information Beberapa keuntungan dan Kelemahan packet switching Keuntungan packet switching:


(23)

1. Efisiensi utilisasi jaringan tinggi.

a. Jaringan dapat digunakan bersama (shared) secara dinamis

2. Dapat mengakomodasi penggunaan multiple data rates untuk jenis aplikasi yang berbeda-beda.

a. Setiap aplikasi akan terhubung ke jaringan dengan data rate yang sesuai kebutuhannya

3. Tidak terjadi blocking jika beban jaringan tinggi, tetapi waktu pengiriman menjadi lama.

4. Mekanisme prioritas pengiriman dapat diberlakukan untuk paket-paket yang dianggap penting, seperti paket real-time.

5. Reliabilitas tinggi, jika suatu rute terputus maka rute lain dapat digunakan. Kelemahan packet switching:

1. Tidak memberikan garansi Quality of service: delay antrian, jitter, loss packet.

Common Channel Signalling (CCS) dirancang untuktelekomunikasi analog dan kemudian diadaptasi untuk pertukaran digital.Signaling adalah koordinator di dunia telekomunikasi. Setiap gerakan dasar atau fungsi, seperti panggilan set-up, hubungi, keluar angka, informasi routing, panggilan suara,menyediakan nada panggil, nada panggilan tunggu, manajemen jaringan,kontrol, pemeliharaan jaringan, dll.Sistem ini dikenal sebagaiSignalling System 7 (SS7). SS7 bergantung pada Common ChannelSignalling (CCS), sebuah metode pensinyalan.Sebagai sistem telekomunikasi meningkat dalam


(24)

kompleksitas sepertiIntelligent Network (IN), GPRS, dan UMTS.Layanan baru yang dibutuhkan lebih kompleks, yang memilikifungsi seperti,directional kemampuan sinyal,fleksibelpanggilan set-up dan basis data [5].

Signalling System 7 (SS7) merupakan standar internasional untuk sistem sinyal saluran umum. SS7 mendefinisikan arsitektur, elemen jaringan, interface, protokol, dan manajemen prosedur untuk jaringan yang mengangkut informasi kontrol antara switch jaringan dan antara switch dan database.SS7 digunakan antara PSTN switch diband signaling.

Signalling System 7 (SS7) ini diimplementasikan pada jaringan data yang terpisah dalam PSTN dan menyediakan call setup dan teardown, manajemen jaringan, resolusi kesalahan, dan jasa manajemen lalu lintas. Jaringan SS7 semata-mata digunakan untuk kontrol jaringan dan data hanya dikirim melalui sinyal pesan itu. (SS7 istilah dapat digunakan untuk merujuk ke protokol SS7, jaringan sinyal, atau arsitektur jaringan sinyal.)

Signalling System 7 (SS7)protokol yang menyampaikan informasi sinyal antara sistem switching (disebut sinyal poin) di PSTN dilakukan pada jaringan overlay khusus yang digunakan secara eksklusif untuk sinyal. Poin sinyal menggunakan informasi routing dalam SS7 sinyal untuk mentransfer panggilan ke tujuan akhir. Arsistektur jaringan signalling SS7 terlihat pada gambar 2.2.


(25)

Arsitektur SS7 terdiri dari titik-titik sinyal (seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2) adalah sebagai berikut [6]:

1. Poin Switching Service (SSPS) adalah telepon switch dilengkapi dengan SS7 software dan link sinyal. Setiap SSP dihubungkan ke kedua STP.

2. Poin transfer Signaling (STP) menerima dan pesan rute sinyal masuk menuju tujuan mereka. STP berbagi lalu lintas antara yang lain.

3. Poin Control System (SCP) adalah database yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk panggilan khusus pengolahan dan routing, termasuk 800 dan 900 layanan panggilan, panggilan kartu kredit, portabilitas nomor lokal, layanan roaming selular, dan aplikasi panggilan lanjutan center.

Seperti yang dilihat di gambar 2.2, SCP, STP dan link sebagai pasangan sifat kritis dari jaringan sinyal.

Istilah informasi kontrol yang berhubungan dengan setup dan pelepasan panggilan telepon di sirkuit telekomunikasi. Contoh ini informasi kontrol adalah angka dipanggil dengan penelepon, pemanggil penagihan nomor, dan lainnya panggilan-informasi terkait.Ketika sinyal ini dilakukan pada sirkuit yang sama yang pada akhirnya akan membawa percakapan panggilan, itu disebut signaling disebut Channel Signaling umum (CCS) di bahwa jalan dan fasilitas yang digunakan oleh sinyal yang terpisah dan berbeda dari saluran telekomunikasi yang pada akhirnya akan membawa percakapan telepon. CCS, menjadi mungkin untuk bertukar sinyal tanpa terlebih dahulu merebut fasilitas, yang mengarah ke


(26)

penghematan yang signifikan dan meningkatkan kinerja di kedua sinyal dan penggunaan fasilitas.

Mekanisme yang digunakan oleh sinyal sebelum metode SS7 (pembalikan baterai tua tidak bisa berkomunikasi sinyal informasi banyak. Biasanya hanya angka keluar yang mengisyaratkan, dan hanya selama call setup. Untuk panggilan dibebankan, keluar angka dan biaya digit nomor yang outpulsed. SS7, menjadi berbasis paket kecepatan tinggi dan kinerja tinggi protokol komunikasi, dapat berkomunikasi sejumlah besar informasi bila membuat panggilan, selama panggilan, dan pada akhir panggilan. Hal ini memungkinkan kaya panggilanlayanan terkait untuk dikembangkan. Beberapa layanan seperti pertama adalah panggilan manajemen terkait,

2.4 Mobile Softswitch

Softswitch Mobile adalah langkah pertama dalam perjalanan menuju jaringan sistem IP. Selain menyalakan evolusi jaringan, Mobile softswitch teknologi fundamental bagi pertumbuhan pendapatan masa depan dan biaya efesien. Hal ini memungkinkan desain jaringan jauh lebih efisien dan skalabilitas ditingkatkan. Teknologi baru ini untuk kekuatan evolusi jaringan modernisasi hardware dan melengkapi IMS untuk memberikan migrasi yang efektif halus dan jaringan berbasis IP. Kapasitas efisien Mobile Sofswitch ini memiliki Kekuatan yang lebih besar (fleksibilitas dan skalabilitas), dari fisik dipisahkan Server dan


(27)

Gateway didasarkan pada perangkat, teknologi terbaru ini menyediakan penanganan yang jauh lebih efisien.

Mobile softswitch bergerak menangani komunikasi utama jasa Telephony Voice dan SMS. Pelanggan berharap layanan ini dapat bekerja sepanjang waktu. Apabila sistem pemadaman di jaringan inti telah terjadimaka mempengaruhi jutaan pelanggan.

Solusinya harus dibangun di atas platform yang bagus dengan redundansi yang tepat, kelebihan yang diharapkan dari kelas peralatan telekomunikasi ini harus memfasilitasi desain biaya jaringan yang efisien dengan fleksibel. Hubungan antara gateway dan serve rmenawarkantingkat redundansi mekanisme jaringan. Akhirnya, realisasi softswitch manfaat memerlukan fitur lengkap, standar-compliant dukungan untuk umum2G/3G, jaringan inti berbasis IP.

Semua hal di atas menentukan persyaratan telekomunikasi, untuk vendor handal dan berpengalaman. Softswitch solusi dibangun di atasplatform komputer generik sudah mencapai standar-standar sebagai berikut [7]:

1. Aplikasi perangkat lunak dalam jaringan mobile telah berkembang selama bertahun-tahundari layanan komersial untuk memenuhi kebutuhan operasional spesifik. Pengujian proses interoperabilitas dan verifikasi harus dimiliki juga untuk memenuhi ISP dan multi-vendor kebutuhan dukungan dan persyaratan operator untuk hal-hal seperti dokumentasi, siklus pelatihan, hidup manajemen, dan layanan dukungan.

2. Telecom platform memberikan tingkat ketahanan yang tinggibagi kinerja aplikasi realtime, ketersediaan yang tinggi hanya tertandingi oleh server generik dan platform gateway. Demikian Peralatan biasanya digunakan


(28)

dalam lingkungan sederhana atau lebih terkontrol seperti jaringan fixed line atau VPN perusahaan.

3. Softswitch generik ini menggabungkan produk dan keahliandari sejumlah perusahaan yang berbeda. Hal ini membuat solusi secara keseluruhan mendukung proses yang sulit.

Generic softswitch teknologi saat ini paling cocok untukjaringan selular seperti Transit Switching Centers (TSC) dan Gateway MSC (GMSC), memberikan keandalan yang dapat dicapai. Biaya rendah, server berkapasitas tinggi dan hardware gerbang berdasarkan generik platform yang cocok untuk peran-peran tertentu yang memerlukan ponsel sedikit atau tidak ada fungsionalitas. Solusi tersebut menawarkan potensi tabungan jangka pendek. Namun penting untuk menyadari bahwa peran switch tersebut untuk target masa depan, jaringan akan jauh berkurang dan hanya jaringan yang sangat terbesar akan terus menggunakan struktur hirarkis yang membutuhkan fungsi khusus TSC. DalamSebagian besar jaringan, peran TSC menjadi “Konektivitas” fungsi besar ditangani di router backbone, tanpa lapisan kontrol dibutuhkan. Demikian juga fungsi GMSC selalu akan didistribusikan ke mobile softswitch node.

2.5 Wideband Code-Division Multiple-Access (WCDMA)

Wideband Code Division Multiple Access (WCDMA) adalah interface yang umum digunakan dalam tekonologi seluler generasi ketiga 3G. WCDMA beroperasi pada sepasang kanal radio dengan lebar frekusensi sebesar 5MHz, sementara CDMA beroperasi menggunakan sepasang atua beberapa pasang kanal


(29)

radio dengan lebar frekuensi sebesar 1.25 MHz. Meskipun WCDMA menggunakan teknik transimisi direct sequence seperti pada CDMA 2000, WCDMA tidak dapat disebut CDMA dengan lebar frekuensi yang lebih lebar. Sistem WCDMA dikembangkan oleh NTT DoCoMo dan berbeda dalam beberapa hal jika dibandingkan dengan sistem CDMA. Dari segi teknis, WCDMA menghadirkan keseimbangan baru dalam hal trade-off antara biaya, kapasitas, performansi, dan kepadatan.WCDMA juga menawarkan keuntungan lebih dalam hal biaya yang lebih rendah untuk handset video phone.WCDMA juga lebih cocok untuk diaplikasikan di daerah-daerah padat seperti Asia, dan Eropa. WCDMA telah dikembangkan menjadi sebuah set protokol yang lengkap , sebuah protokol detail yang mendefinisikan bagaimana sebuah mobile phone berkomuikasi dengan tower, bagaimana sinyal dimodulasi, bagaimana struktur datagram, dan interface sistem yang spesifik sehingga memungkinkan adanya persaingan bebas yang sehat dalam bidang elemen pendukung teknologi WCDMA itu sendiri [8].

Beberapa fitur-fitur penting dari sistem WCDMA adalah sebagai berikut : 1. Lebar kanal radio yang digunakan adalah 5 Mhz.

2. Chip rate sebesar 3,84 Mcps.

3. Aplikasi Frequency Division Duplex (FDD)

4. Aplikasi coherent detection baik pada arah uplink maupun downlink yang berbasis pada penggunaan pilot symbols dan channel.

5. Mendukung operasi inter-cell asynchronous 6. Multicode transmission


(30)

7. Adaptive power Control berbasiskan parameter SIR ( Signal-to-Interference Ratio )

8. Multiuser detection dan smart antenna dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan coverage layanan

9. Beberapa tipe handoff (handover) antara kanal yang berbeda meliputi soft handoff, softer handoff, dan hard handoff.

2.6 Media Gateway

Media Gateway adalah perangkat terjemahan atau layanan yang mengkonversi stream media digital antara jaringan telekomunikasi yang berbeda seperti radio). Media gateway memungkinka (ATM) dan

Media gateway menghubungkan berbagai jenis jaringan, salah satu fungsi utamanya adalah untuk mengkonversi antara transmisi yang berbeda dan teknik

coding. Media streaming fungsi seperti

terletak di media gateway[9].

Media Gateway dikendalikan terpisahyang menyediakan kontrol panggilan dan fungsi sinyal. Komunikasi antara media

gateway danprotokol seperti


(31)

(VoIP) media gateway melakukan konversi antaramedia streaming protokol serta protokol pensinyalan yang digunakan dalam sistem VoIP.

Media akses mobile Gateway menghubungkan jaringan akses radio dari jaringan

bergerak darat publiMedia Gateways

yang digunakan untuk media transcodingterlihat pada gambar 2.3.[10] .

Gambar 2.3Media Gateways yang digunakan untuk media transcoding antara PSTN dan jaringan IP

2.7 Mobile Switching Centre (MSC)

Mobile Switching Center (MSC) adalah pusat dari suatu subsistem beralih jaringan. MSC ini sebagian besar terkait dengan fungsi komunikasi switching, seperti panggilan set-up, release, dan routing. Namun, juga melakukan sejumlah tugas lainnya, termasuk pesan routing SMS, panggilan konferensi, fax, dan


(32)

penagihan layanan serta berinteraksi dengan jaringan lain, seperti telepon jaringan publik beralih (PSTN) [11].

MSC terstruktur sehingga BTS terhubung ke itu, sementara itu terhubung ke PSTN.Karena ponsel ini terhubung ke BTS, semua bentuk komunikasi, baik antara dua ponsel atau antara ponsel dan telepon darat, perjalanan melalui MSC.

Sebuah operator jaringan kecil dapat menggunakan hanya satu MSC, sementara operator besar membutuhkan beberapa MSC. MSC memainkan peran penting dalam serah terima, terutama yang melibatkan serah terima pengendali base station multiple dikenal sebagai inter-BSC atau intra-MSC serah terima serta yang melibatkan beberapa MSC, yang dikenal sebagai inter-MSC serah terima.

Dalam sebuah antar BSC serah terima, setelah mendeteksi bahwa perangkat mobile mendekati tepi sel lain, maka BSC serah terima meminta bantuan dari MSC nya. MSC kemudian memindai daftar sel yang berdekatan dan BSCs berhubungan dan memfasilitasi penyerahan ke BSC yang sesuai [9].

Sebagai ponsel bergerak sangat penting bagi MSC untuk menentukan lokasi setiap telepon secara efektif serta memfasilitasi komunikasi routing antara telepon. Untuk tugas ini, MSC bekerja dengan database besar yang dikenal sebagai Home Location Register (HLR), yang menyimpan lokasi yang relevan dan informasi lainnya untuk setiap ponsel [9].

Karena mengakses HLR menggunakan sumber daya jaringan banyak, sebagian besar operator menggunakan register lokasi pengunjung (VLRs). VLR ini adalah data base nyayang relatif kecil, yang terintegrasi dengan MSC. Beberapa operator mengerahkan satu VLR per MSC, sementara yang lain menyiapkan satu VLR MsSC untuk melayani beberapa MSC.


(33)

2.8 Base Station Controller (BSC)

Dalam terminologi GSM, suatu BSS adalah gabungan sebuah BSC dan semua BTS yang dikontrolnya. BSC berfungsi untuk memonitor dan mengkontrol sejumlah BTS. Jadi semua pengaturan kanal pada radio interface (pengalokasian/pelepasan kanal) dan mekanisme handover dilakukan secara remote oleh BSC. Dengan adanya proses ini maka BSC dapat mengendalikan kinerja transmisi setiap BTS dan jika perlu dapat memerintahkan handover ke sel (BTS yang lain yang masih dalam wilayah BSC yang bersangkutan). Jika suatu intra MSC handover diperlukan , BSC memerintahkan MSC (Mobile service Switching Centre) untuk menjalankan handover. Handover berarti perubahan yang terjadi jika mobile station meninggalkan suatu wilayah sel. Sedangkan intra MSC handover berarti suatu handover yang terjadi antara dua sel yang dikontrol oleh MSC yang sama tapi dengan BSC yang berbeda. Suatu BSC dapat menangani beberapa BTS tergantung dari karakteristik trafik pada lokasi pelayanan.

2.9 Base Transceiver Station (BTS)

BTS adalah kependekan dari Base Transceiver Station. Terminologi ini termasuk baru dan mulai populer di era booming seluler saat ini. BTS berfungsi menjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan jaringan menuju jaringan lain. Satu cakupan pancaran BTS dapat disebutKomunikasi seluler adalah komunikasi modern yang mendukung mobilitas yang tinggi. Dari beberapa BTS kemudian dikontrol oleh satu(BSC) yang terhubungkan


(34)

dengan koneks Secara umum bentuk Base Transceiver Station.

Gambar 2.4Base Transceiver Station

2.10 Rekayasa Trafik

Rekayasa trafik adalah penerapan suatu ilmu pengetahuan secara ilmiah dalam mengelola trafik telekominikasi untuk memberikan pelayanan jasa telekomunikasi dengan biaya pengadaan jasa yang wajar.

Rekayasa trafik merupakan siklus proses kegiatan yang terus menerus dan tidak dapat terputus, yang terdiri atas dimensioning, planning, instalation, operation, measurement (pengukuran) dan forecast (peramalan) terhadap trafik. Gambar 2.5 menunjukkan siklus prores rekayasa trafik.


(35)

PLANNING FORECAST

INSTALLATION

DIMENSIONING

OPERATION MEASUREMENT

Gambar 2.5 Siklus proses rekayasa trafik

Rekayasa dapat mempunyai arti positif yaitu, usaha penanganan satu masalah. Bila masalah tersebut adalah masalah, maka rekayasanya adalah rekayasa trafik atau kepadatan lalu lintas telepon. Jadi Rekayasa Trafik atau Traffic Enginerering, adalah usaha penanganan trafik komunikasi sedemikian sehingga semuanya dapat tertampung dan tersalurkan untuk dapat mencapai nilai derajat layanan (GOS = grade of service) yang disyaratkan. Nilai yang disyaratkan pada sistem sentral telepon otamatik di Inggris, yang kemudian diadopsi oleh dunia adalah, sebesar 2% atau 0,02. India dalam hal ini berani menentukan standar GOS-nya sebesar 1%. Nilai ini menunjukkan satu angka perbandingan antara jumlah penggilan gagal (traffic lost) dan jumlah keseluruhan panggilan yang dicoba (traffic offered).


(36)

Trafik sendiri besarannya terukur, sehingga dapat menjadi acuan untuk menentukan jumlah trunk atau saluran atau kanal yang harus tersedia untuk menampung trafik tersebut.

Kegiatan rekayasa trafik bertujuan untuk [12]:

1. Memudahkan perancangan dan pengembangan secara menyeluruh jaringan telekomunikasi dan data.

2. Dimensioning bagian-bagian dari jaringan (peralatan dan berkas saluran).

3. Membuat perancanaan untuk pengguna jasa di masa depan.

4. Mengatur secara terus menerus perutean (routing) trafik sehubungan dengan variasi trafik dan permintaan.

5. Mendapatkan keseimbangan antara biaya dan komponen-komponen pelayanan dari jaringan.

Rekayasa trafik yang dijalankan secara benar akan mengoptimumkan laju kembalinya biaya investasi, yaitu dengan :

1. Membuat jumlah pengguna jasa yang tepat pada waktu dan tempat yang benar.

2. Membuat jaringan sesuai dengan pola permintaan trafik.

3. Mendapatkan pemakian jaringan yang paling tinggi pada derajat pelayanan (Grade of Service) yang digunakan.

2.11 Kriteria Perancangan

Penyediaan peralatan/jaringan telekomunikasi dan data harus dirancang sedemikian rupa sehingga pada trafik besar (waktu sibuk), keinginan pelanggan


(37)

untuk mengadakan sambungan dapat dipenuhi dengan kemungkinan yang cukup besar. “Makin besar jumlah/jaringan yang disediakan, akan makin besar kamungkinan dipenuhinya permintaan pengadaan sambungan “.

2.12 Bentuk jaringan

Dalam teknik jaringan terdapat 2 bentuk jaringan dasar yaitu ; a. Jaringan Mata Jala (Mesh Network)

b. Jaringan Bintang (Star Network)

Bentuk teknik jaringan dasar ini dapat dilihat pada gambar 2.6.

3 4

1

2

n

n

2 1

3

s

a. Jaringan Mata jala b. J

Gambar 2.6 Bentuk Jaringan dasar

1. Jaringan Mata Jala (Mesh Network)

1. Untuk n titik diperlukan ½ n. (n-1) saluran.

2. Setiap titik memiliki sentral sendiri sehingga untuk n titik memerlukan n sebuah sentral.


(38)

3. Jika ada Penambahan titi diperlukan saluran baru sejumlah titik yang telah ada.

4. Titik dapat dihubungkan ke setiap titik lainnya untuk setiap waktu (bebas 100%).

5. Jika ada saluran yang putus/sibuk, masih dapat menggunakan saluran alternatif lain.

2. Jaringan Bintang (Star Network)

1. Untuk n titik diperlukan n saluran karena tiap titik dihubungkan dengan saluran ke sentral.

2. Hanya ada satu sentral untuk melayani n titik.

3. Jika ada penambahan titik diperlukan saluran baru sejumlah titik yang baru saja.

4. Tiap titik tidak dapat dihubungkan ke setiap titik lainnya untuk setiap waktu (tidak dapat mencapai kebebasan 100%).

5. Jika ada saluran yang putus/sibuk, tidak ada saluran alternatif.

2.13 Defenisi Trafik

Secara umum, trafik adalah perpindahan suatu benda dari satu tempat ke tempat lain. Dibidang pertelekomunikasian, yang dimaksud dengan benda disini adalah sinyal-sinyal informasi (pulsa, frekuensi). Jadi trafik adalah perpindahan sinyal-sinyal informasi dari satu tempat ketempat yang lain melalui media telekomunikasi.


(39)

Trafik dapat juga diartikan sebagai pemakaian (pendudukan) terhadap suatu sistem peralatan/saluran telekomunikasi yang diukur dengan waktu (berapa lama dan kapan), juga terkait dengan apa yang dipakai, dari mana, ke mana, dan lain-lain. Sibuknya sistem CPU sehingga tidak dapat memproses data atau menunda pemrosesan merupakan suatu indikasi kepadatan trafik.

Dalam sistem telepon, permintaan hubungan (panggilan yang datang) tidak dapat ditentukan kapan datangnya dan berapa lama pembicaraan telepon berlangsung (berapa lama suatu peralatan/saluran diduduki). Proses ini dinamakan proses Stokastik.

2.14 Satuan Trafik

Satuan atau unit trafik yang umum digunakan adalah Erlang, yang diambil dari nama seorang ilmuwan Denmark, Agner Krarup Erlang (1878-1929), seorang penemu teori trafik.

1 Erlang adalah pendudukan suatu sirkit yang terus-menerus selama satu jam

Satuan trafik lainnya yang biasa dipakai dan hubungannya dengan satuan Erlang adalah :

1 Erlang = 1 TU (Traffic Unit) = 1 VE (Verkehrseinheit)

= 36 CCS (Cent Call second) = 36 HCS (Hundred Call Second) = 36 AU (Unit Call)


(40)

(41)

BAB III

MOBILE SOFTSWITCH DAN REKAYASA TRAFIK

3.1 Besaran Trafik

Besaran trafik merupakan objek pengukuran trafik terhadap jumlah pendudukan pada suatu peralatan/saluran yang diukur berdasarkan waktu (kapan dan berapa lama). Besaran trafik yang dikenal adalah [12]:

a. Volume Trafik (v) = jumlah waktu pendudukan.

b. Intensitas Trafik (A) = jumlah waktu pendudukan persatuan waktu. Kedua besaran trafik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Dalam suatu pengamatan sistem jaringan telekomunikasi, dilihat jumlah panggilan datang D(t), jumlah pendudukan saluran J(t), dan jumkah pendudukan yang berakhir B(t) dapat dilihat pada gambar 3.1.

Sistem jaringan Telekomunikasi

.. ..

.. ..

Panggilan

datang Pendudukan Pendudukanberakhir

Peralatan/jaringan

Gambar 3.1 pengamatan trafik pada sistem jaringan telekomunikasi

Pengamatan dilakukan selama selang waktu T terhadap sistem yang memiliki N saluran. Dari hasil pengamatan diperoleh grafik pengamatan pada gambar 3.2.


(42)

Call ke 1 Call ke 4 Call ke 2

Call ke 3

Call ke 5 Call ke 6

Sal. N Sal. 1 Jumlah Panggilan 6 5 4 3 2 1

t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 t11 T

Waktu Pengamatan B(t) = Jumlah pendudukan

yang berakhir J(t) = D(t) - B(t)

D(t) = Jumlah panggilan yang datang

1 2 3

t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 t11 T

Waktu Pengamatan Jumlah

Pendudukan

Gambar 3.2 Grafik hasil pengamatan trafik pada suatu sistem jaringan telekomunikasi

Dari grafik hasil pengamatan tersebut didapat tiga (3) cara pendekatan untuk menghitung volume dan intensitas trafik.

3.1.1 Pendekatan-1

Misalkan dalam waktu T terdapat p pendudukan, maka volume trafik dapat diperoleh dari jumlah seluruh waktu pendudukan dari tiap-tiap saluran yang ada. Sehingga dapat dihitung dengan rumus :


(43)

=

� �

=

1

��=1

(1)

(3.2)

dimana :

N = jumlah saluran yang ada

t(i) = waktu pendudukan pada saluran ke-i

3.1.2 Pendekatan-2

J(t) merupakan jumlah pendudukan yang bersamaan pada saat t. Jika J(t) = p dan lamanya keadaan sejumlah p pendudukan berlangsung = t(p), maka volume dan intensitas trafik dapat didefenisikan sebagai :

=

∫ �

�=0

(

).

�� ≈

���=0

.

(

)

(3.3)

=

1

=

�=0��

.

(

) =

���=0

. [

(

)/

]

(3.4) Dimana :

J(t) = jumlah waktu pendudukan pada saat t T = waktu (perioda) pengamatan

Pm = J(t)maks = jumlah pendudukan maksimum yang bersamaan dalam waktu T.

P = J(t) = jumlah pendudukan pada saat t


(44)

3.3.3 Pendekatan-3

Waktu pendudukan rata-rata didefenisikan sebagai volume trafik per jumlah seluruh pendudukan (panggilan) yang terjadi selama waktu pengamatan T.

t

m

=

������ atau

v

= p

total

.t

m (3.5) Sehingga :

=

������

. t

m atau

A

= c. t

m (3.6)

dimana :

tm = waktu pendudukan rata-rata

ptotal= jumlah seluruh pendudukan selama waktu T

v = volume trafik A = Intensitas trafik T = periode pengamatan

c = jumlah seluruh pendudukan per satuan waktu (ptotal/T)

3.2 Holding Time

Holding time (waktu pendudukan) atau service time (waktu pelayanan) adalah lamanya panggilan menduduki suatu saluran (server). Holding time dapat diklafikasikan menjadi dua jenis yaitu holding time yang konstan dan Holding time yang bervariasi.

Holding time dikatakan konstan karena lamanya pendudukan panggilan terhadap suatu server adalah sama, sedangkan holding time dikatakan bervariasi (acak) karena lamanya pendudukan panggilan terhadap suatu server berbeda-beda.


(45)

Untuk holding time yang bervariasi dan berdistribusi ekspionensial,nilai probabilitas holding time dapat dituliskan sebagai beriku :

P(th≤t) = 1 – e −� ��� (3.7)

dimana :

th = holding time (waktu pendudukan).

P(th≤t) = probabilitas waktu pendudukan yang berlangsung selama waktu kurang dari atau sama dengan t.

tm = mean holding ( waktu pendudukan rata-rata).

3.3 Jenis Trafik

Jenis trafik dapat dibedakan 3 macam yaitu:

1. Offred traffic (Ao = A), merupakan intensitas trafik yang ditawarkan kesistem/server (peralatan telekomunikasi).

2. Carried traffic (Ac = Y), merupakan intensitas trafik yang dapat dilayani/dimuat oleh sistem.

3. Lost traffic atau Reject traffic (AR = R),merupakan intensitas trafik yang

yang ditolak oleh sistem (“trafik yang hilang”).

Jenis trafik dalam jaringan telekomunikasi dapat dilihat pada gambar 3.3.


(46)

Teradapat relasi :

Ao

Misalkan dalam selang waktu T, terdapat No panggilan yang berusaha memakai/menduduki saluran (peralatan sentral) dan hanya Nc panggilan yang berhasil menduduki saluran, maka:

A. Trafik yang ditawarkan : Ao = No . tm

B. Trafik yang dimuat : Ac = Nc . tm

C. Trafik yang hilang : AR = (No – Nc) . tm

dimana :

No = jumlah panggilan yang datang (selama wakru T) Nc = jumlah panggilan yang berhasil (dimuat)

AR = waktu pendudukan rata-rata

Dari ketiga jenis trafik tersebut, hanya trafik yang dimuat (Ac) yang dapat diukur. Sedangkan trafik yang ditawarkan dan trafik yang hilang diperoleh dengan cara “perhitungan statistik”.

3.4 Kongesti Trafik

Kongesti adalah suatu keadaan dimana semua saluran/server (peralatan sentral) sedang dalam keadaan diduduki serempak pada waktu tertentu.

Pelayanan terhadap penggilan-panggilan yang datang pada saat terjadi kongesti tergantung kepada sisitem operasi yang digunakan oleh server. Sistem operasi yang dimaksud adalah [12]:


(47)

1. Loss system (sistem hilang) 2. Waiting system (sistem tunggu) 3. Overflow system (sistem luap)

Pada sistem hilang (Loss system), panggilan-panggilan yang datang pada saat terjadi kongesti akan ditolak dan hilang dari sistem. Pada sistem tunggu (Waiting system), panggilan-panggilan yang datang pada saat terjadi kongesti akan dipersilahkan menunggu sampai tiba gilirannya untuk dilayani. Sedangkan pada sistem luap (Overflow system), panggilan-panggilan yang datang pada saat terjadi kongesti tersebut akan dilimpahkan keserver berikutnya (alternatif) untuk dilayani.

3.5 Karakteristik Trafik

Sumber trafik adalah pelanggan kapan dan berapa lama pelanggan mengadakan pembicaraan telepon tidak dapat ditentukan lebih dahulu. Jadi trafik ini besarnya merupakan besarn statistik dan kuantitasnya hanya bisa diselesaikan dengan statistik dan teori probabilitas. Jumlah panggilan merupakan fungsi waktu, sedang variasi dari jumlah tersebut sama dengan variasi trafik.

Bila trafik dalam suatu sistem peralatan telekomunikasi diamati, maka akan terlihat bahwa harganya akan berubah-ubah (bervariasi).

Variasi trafik terjadi dalam interval waktu [13]: a. Menit ke menit

b. Jam ke jam c. Hari ke hari


(48)

Variasi dalam waktu yang pendek (dalam satu jam) terlihat bahwa perubahannya tidak teratur, dapat naik, dapat turun ataupun tetap.Kurva trafik dalam satuan waktu dapat dilihat pada gambar 3.4.

Jumlah panggilan

Gambar 3.4 Variasi trafik selama 1 hari

Pada gambar 3.4 diatas terlihat bahwa pada kira-kira pukul 10.00 nilai trafik merupakan yang tertinggi. Hal ini ternyata sumbangan trafik terbesar berasal dari pelanggan bisnis.

Bila pengamatan trafik tersebut dilakukan pada hari-hari lain, bentuk kurvanya tidak dapat sama, mungkin nilai tertingginya pada sekitar pukul 10.30. dari kurva tersebut terdapat pengertian jam sibuk (Time consistent Busy Hour).

Jam sibuk yaitu periode satu jam (60 menit) dalam satu hari dimana trafiknya mempunyai nilai terttinggi dalam jangka lama. Jadi jam sibuk ini didapat dari kurva rata-rata dari banyak kurva (banyak hari).


(49)

3.6 Grade of Service (GoS)

Grade of Service (GoS) adalah probabilitas panggilan ditolak (diblok) selama jam sibuk. Secara sederhana pengertiannya adalah sebagai berikut, untuk GOS sebesar 2% berarti dalam 100 panggilan akan terdapat 2 panggilan yang tidak mendapatkan saluran atau di blok oleh sistem. Dalam lingkungan wireless, target desain GOS adalah 2% atau 5%.

Terdapat perbedaan antara blocking rate dan blocking probability. Blocking rate didefenisikan sebagai jumlah yang terukur dari satu base station, sedangkan blocking probability didefenisikan sebagai peluang suatu panggilan di block karena ketiadaan kanal bebas pada suatu base station. Pada jumlah kanal ketika beban bertambah maka blocking probability juga meningkat. Blocking probability idigunakan sebagai ukuran Grade of Service (GoS).

Didalam sistem hilang (loss system), GoS dapat dinyatakan dengan rasio antara rejected traffic dengan offered traffic pada jam sibuk.

=

�� ��

=

��−��

Ao (3.12)

Dikarena lamanya sistem holding time panggilan yang hilang dianggap sama dengan holding time panggilan yang dilayani, maka GoS dapat pula dinyatakan dengan rasio antara jumlah panggilan yang hilang dengan jumlah panggilan yang datang (ditawarkan).

=

��

�� (3.13)

Sedangkan pada sistem tunggu (waiting system), GoS ini dapat disebutkan sebagai berikut :


(50)

1) Rata-rata waktu menunggu, mean waiting team E(W); atau 2) Rata-rata panjang antrian, mean queue length E(Nw); atau 3) Rata-rata waktu tunda, mean queueung time E(Q); atau

4) Rata-rata jumlah panggilan yang tertunda didalam sistem, mean queue size E(Nq);atau

5) Probabilitas panggilan-panggilan yang berada diruang tunggu menunggu melebihi waktu tertentu P(W>t);atau

6) Probabilitas jumlah antrian tidak melebihi jumlah tertentu P (Nw>n); atau 7) Probabilitas semua panggilan didalam sistem menunggu melebihi waktu

tertentu P(Q>t); atau

8) Probabilitas jumlah panggilan didalam sistem yang lebih besar dari jumlah tertentu P(Nq>n).

3.7 Mobile Softswitch

Mobile Softswitch merupakan istilah generik untuk pendekatan baru teknologi switching. Mobile Softswitch dikembangkan oleh International Softswitch Consortium (ISC). ISC mendefenisikan Mobile Softswitch sebagai arsitektur terbuka dan terdistribusi yang memungkinkan jaringan mendukung layanan suara, data dan multimedia dari perangkat pelanggan ke jaringan inti dan mendukung interworking jaringan dengan aplikasi yang dapat menyediakan kombinasi layanan suara, data dan multimedia.

Mobile Softswitch merupakan teknologi komunikasi yang diharapkandapat memenuhi kebutuhan layanan suara, data, dan multimedia secara terpadu. Selain itu Mobile Softswitch juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan PSTN dalam


(51)

bermigrasi menuju jaringan data.Sebagai konsep yang baru, MobileSoftswitch dapat memberikan solusi yang lebih baik bagi berbagai masalah yang timbul pada PSTN, baik secara teknik maupun non teknis. Definisi Mobile Softswitch menurut ISC (International Softswitch Concortium) adalah suatu perangkat yang memiliki kemampuan sebagai berikut [14]:

1. Mengontrol layanan koneksi bagi suatu media gateway. 2. Memilih proses yang dapat diterapkan pada suatu panggilan. 3. Routing untuk panggilan dalam jaringan.

4. Mentransfer kontrol panggilan ke elemen jaringan lain.

5. Antarmuka untuk mendukung fungsi manajemen seperti penyediaan layanan, fault, billing, dan lain-lain.

3.8 Sistem Kerja Mobile Softswitch

Mobile Softswitch merupakan kumpulan dari beberapa perangkat-perangkat protokol dan aplikasi yang di jadikan satu untuk dan jaringan berbasis IP (Internet Protocol), dimana sistem Mobile Sofswitch ini memiliki Kekuatan yang lebih besar (fleksibilitas dan skalabilitas), dari fisiknya dipisahkan Server dan Gateway, dimana Control-nya di Mobile Switching Center Server (MSC-S) sedangkan switching-nya di Mobile Media Gateways (MGW). Server dan Gateway ini memiliki fungsi utama masing-masing [15].

Fungsi utama dari MSC server yaitu : 1. Mengontrol panggilan.

2. Mengontrol dan memilih MGW.


(52)

Fungsi utama dari Media Gateway (MGW) yaitu :

1. Menghubungkan panggilan satu dengan panggilan yang lain. 2. Bisa dikontrol dari MSC Server.

3. Bisa menghubungkan dua jaringan yang berbeda.

Sistem kerja mobile softswitch dapat dilihat seperti gambar 3.5 [16].

MS BTS

BTS BTS

BTS

BTS

BTS

Node B

MS

Traffic

Traffic

Gambar 3.5Sistem Kerja Mobile Softswitch

Pada gambar 3.5, sistem kerja Mobile Softswitch ini terjadi dua proses koneksi secara bersamaan, yaitu :

1. Mobile Originating Call (MOC) 2. Mobile Terminating Call (MTC)

1. Mobile Originating Call (MOC)

Mobile Originating Call (MOC) adalah panggilan dari mobile pelanggan untuk menjadi pelanggan dalam jaringan atau Public Land Mobile Network (PLMN). Dalam panggilan ini, fungsi dasar yang diperlukan dalam Core Network (CN) untuk mengatur sambungan ke Mobile Service Switching Center Server (MSC-S).


(53)

Prosedur MobileOriginating Call (MOC) untuk pengaturan panggilan dari Mobile Station (MS) ke pelanggan jaringan atau mobile pelanggan lain dalah sebagai berikut :

1. Mobile panggilan, kemudian memulai panggilan dengan memasukkan nomor pelanggan yang di tuju, sebuah Radio Acces Network (RAN) menyambungkan ke Mobile Switching Center Server(MSC-S) via Media gateway (MGW). Sambungan ini terdiri dari dua channel signalling : a. Channel Signalling antara (MS) dan RAN

b. Channel Signalling antara RAN dan MSC-S

Selama sambungan ini, permintaan layanan kemudian dikirim ke MSC-Ssebagai mobalitas manajemen sambungan.

2. Mobile Switching Center Server(MSC-S) memberi informasi tentang permintaan pelanggan yang masuk. Jika diperlukan pemeriksaan keamanan dilakukan, maka manejemen keamanan melibatkan prosedur berikut :

a. 2G/3G yang dihasilkan dalam Authentication Center (AC) dan dikirimkan melaluiHome location Register(HLR) ke MSC-S atas permintaan pelanggan, kemudian MSC-S memeriksa identitas mobile pelanggan.

b. Jaringan dan Mobile Station (MS) menggunakan metode chipring untuk signalling pesan dan informasi pengguna.

c. Untuk mencegah sebuah penyadapan dari pelanggan ketika pertukaran data signalling pada jalur radio, Temporary Mobile Subscriber Identity (TMSI) di gunakan untuk IMSI. TMSI di simpan dalam VLR dan MS.


(54)

3. Setelah tes keamanan, Mobile Station (MS) mengirimkan pesan setup panggilan ke MSC-S dan menetapkan kontrol panggilan untuk sambungan. Pesan setup berisi tentang informasi lainnya, informasi berikut diperlukan untuk pembentukan panggilan :

a. Jumlah di panggil.

b. Informasi elemen yang berkaitan dengan pelayanan yang diminta (telepon).

4. Prosedur pembentukan panggilan sejalan dengan kontrol peralatan. MSC-S memintaInternational Mobile Eqiupment Identity(IMEI) dari MMSC-S dan IMEI dicek di Equipment Identity Register (EIR).

5. MSC-S melakukan pemerikasaan kecocokan pelanggan. Pemeriksaan ini untuk keperluan berikut :

a. Pengecekkan pelanggan digunakan untuk memeriksa benar tidaknya hak pelanggan untuk mengakses layanan (telepon).

b. Memeriksa dan menetapkan informasi yang diterima dalam pesan setup.

Jika layanan yang diminta adalah layanan pembawa atau data, tambahan pemeriksaan dilukakan.

6. MSC-Smenyediakan channel traffic dalam Media Gateway (MGW)dan circuit.

7. Angka yang keluar dianalisis dalam MSC-S untuk menentukan tujuan panggilan.

8. Ketika panggilan, MSC-S menerima Address Complete Message (ACM) dari GMSC jaringan tertentu, Mobile Stasion (MS) memberi informasi


(55)

adanya penggilan dimulai, yaitu mobile pelanggan memanggil dengan mendengarkan ring-back tone.

9. ketika panggilan sudah dijawab, maka pertukaran jaringan mengirimkan Answerd Message (ANM) untuk menginformasikan ke MSC-S.

10.MSC-Smengirimkan Connect Message (CON) ke Mobile Station (MS). Mobile Station (MS) menyediakan channel dan sambungan dibuat.

2. Mobile Terminating Call (MTC)

Mobile Terminating Call (MTC) adalah panggilan untuk mobile pelanggan dalam Public Land Mobile Network (PLMN) dari pelanggan satu jaringan atau Public Land Mobile Network (PLMN) lain. Dalam panggilan ini, semua jaringan (Core Network) bekerja sama untuk rute sambungan panggilan ke mobile pelanggan. Langkah-langkahdilakukan untuk mengantur sambungan adalah sebagai berikut :

a. Tempat mobile pelanggan di simpan di dalam Home Location Register (HLR). Dengan demikian, gateway MSC (GMSC) yang menerima permintaan sambungan, memeriksa ID pelanggan di HLR yang menuju panggilan mobile pelanggan.

Jika panggilan mobile-to-mobile (MMC) berlangsung dalam jaringan yang sama, MSC-S mulai memeriksa di HLR.

b. Ketika permintaan call setup telah di teruskan menuju MSC-S, mobile pelanggan yang memangggil dari Radio Acces Network (RAN), sambungannya sudah diatur. Memanggil pelanggan tidak perlu mengetahui lokasi mobile pelanggan berada.


(56)

Prosedur Mobile Terminating Call (MTC) untuk proses sambungan panggilan ke mobile pelanggan adalah sebagai berikut :

1. ISDN pelanggan memanggil Mobile Station ISDN (MSISDN) dari sebuah mobile pelanggan. Nomor ini akan ditransmisikan ke sentral jaringan melaluichannel signalling dan diteruskan dalam Initial Addres Message (IAM) sesuai GMSC menggunakan terjemah angka PLMN.

2. Gateway MSC (GMSC) menganalisa MSISDN dan menyaring indentitas pengguna di HLR menggunakan fungsi Global Title Translation (GTT). Informasi ini memungkinkan GMSC untuk mengatur sambungan channel signalling ke HLR yang sesuai dan meminta informasi routing.

3. penggunaMSC-ISDN disimpan dalam database, HLR menyambung signalling ke MSC-S yang sesuai dan memintaMobile Station Roaming Number(MSRN) untuk menghubungi mobile pelanggan. MSC-S menentukan MSRN dan mengirimkan kembali ke HLR.

4. Gateway MSC (GMSC) mulai menganalisis angka (berdasarkan MSRN) dan mengirimkan IAMyang berisi MSRN menuju MSC-S.

5. MSC-S menetapkan MSRN dan menginformasikan ke VLR ada panggilan masuk. MSC-S pertama membuka MSRN untuk penggunaan seterusnya dan memasang waktu.

Setelah itu, MSC-Smulai paging. Paging meliputi langkah-langkah berikut :

a. MSC-S mendeteksi letak daerah lokasi mobile pelanggan dengan mencari database untukLocation Area Code(LACOD) yang sesuai. b. Penggunaan LACOD, MSC-S mengirim permintaan paging ke semua


(57)

c. an LACOD untuk mencakup semua daerah lokasi BTSs/Node Bs. d. BTSs/Node Bs broadcast permintaan paging melalui interface radio

ke sel.

Jika LACOD tidak tersedia dalam database, MSC-S harus menjalankan prosedur. Dalam hal ini, paging dijalankan di semua daerah lokasi yang terhubung ke MSC-S

6. MS akan menjawab paged dengan balasan paging yang dikirim dari MSC-S. Pada saat yang sama, sambungan untuk radio sudah diatur.

7. MSC-Smulai mencari Temporary Mobile Subscriber Identity(TMSI) dengan letak yang real.

8. MSC-S menentukan kontrol panggilan dengan mengirimkan pesan setup pangggilan ke MS.

Peralatan kontrol dilakukan secara bersamaan dengan prosedur pembutukan panggilan.Kemudian, MSC-S meminta IMEI dari MS dan mulai mengecek IMEI diEquipment Identity Register(EIR).

9. MSC-S menyediakan traffic channel dalam MGW dan circuit terrestrial. 10.Pelanggan penelpon dari jaringan menginformasikan tanda bahwa

panggilan mulai terhubung, pelanggan penelpon mendengarkan ring back tone sebuah Address Complette Message (ACM) yang ditransmisikan ke jaringan asal (ISDN).

11.Ketika pelanggan mobile menjawab panggilan, MSC-S mengirim Answer Message (ANM) ke jaringan asal (ISDN).

12.Setelah panggilan terhadap MS yang di panggil terhubung, maka MSC-S mulai mengumpulkan data untuk Charging.


(58)

Dari sistem proses bersamaan inilah yang menghubungkan pelanggan yang memanggil ke pelanggan yang di panggil. Setelah proses ini terhubung dan di jawab, maka terjadilah trafik dalam telekomunikasi.

3.16 Konfigurasi Jaringan Telkomsel MDN 1

Dibawah ini merupakan konfigurasi jaringan Telkomsel MDN 1 yang dilihatkan pada gambar 3.8.

MSC

BSC

BTS BTS

BTS BTS

BTS BTS

BTS

BTS

BTS BTS

Gambar 3.8 Konfigurasi jaringan Telkomsel MDN 1

Dari gambar 3.8, dimana sistem jaringan Telkomsel ini sudah berbasis IP (Internet Protocol ),sedangkan topologi yang dipakai Telkomsel adalah Topologi Smesh (Mata Jala). Pada sistem operasi yang dipakai Telkomsel adalah Sistem


(59)

Luap (System Overflow), dimana panggilan-panggilan yang datang pada saat terjadi kongesti maka panggilan akan dilimpah kan ke MSC & MGW berikutnya untuk dilayani.


(60)

BAB IV

ANALISIS KINERJA MOBILE SOFTSWITCH DAN PERHITUNGANSOFTWARE MATLAB

4.1 Umum

Pada bab ini akan dibahas proses perhitungan menggunakan simulasi matlab. Dari perhitungan tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah hasil dari perhitungan ini sesuai dengan data yang pada Mobile Softswitch. Adapun parameter yang dihitung dalam tugas akhir ini hanya volume trafik dan intensitas trafik.

4.2 Sistem kerja Mobile Softswitch

Mobile Softswitch merupakan kumpulan dari beberapa perangkat- perangkat protokol dan aplikasi yang djadikan satu atau jaringan berbasis IP (Internet Protocol). Sistem Mobile Sofswitch ini memiliki Kekuatan yang lebih besar (fleksibilitas dan skalabilitas), dari fisiknya dipisahkan Server dan Gateway, dimanaControl-nya di Mobile Switching CenterServer (MSC-S) sedangkan switching-nya di Mobile Media Gateways (MGW). Sistem kerja dalam Mobile softswitch initerjadi dua proses secara bersamaan yaitu, Mobile Originating Call (MOC) dan Mobile terminating Call (MTC), dimana proses inilah yang menjadi trafik dalam Mobile Softswitch. Jadi sistem kerja Mobile Softswitch, MSC Server mengontrol panggilan dan memilih MGW, dimana MGW-lah yang menghubungkan penggilan, dari panggilan satu ke panggilan yang lain dan menghubungkan dua jaringan yang berbeda.


(61)

4.3 langkah-langkah dalam perhitungan

Dibawah ini merupakan flowchart yang digunakan untuk perhitungan dengan menggunakan simulai Matlab.Flowchart ini dibuat berdasarkan sistem kerja.

Mulai

Selesai Menghitung V = Ptotal.tm/3600

Dan A = V/T

Grafik rata-rata jam sibuk Masukkan nilai Call Attempt parameter Mobile

Softswitch

Masukkan nilai MHT parameter Mobile

Softswitch

Gambar 4.1 Blok Diagram perhitungan menggunakan Software Matlab.

4.4 Analisis kinerja Mobile Softswitch

Hasil analisis kinerja Mobile Softswitch ini didapatkan dari sistem Mobile Softswitch. Dari hasil analisis kinerjaini terdapat NSCAN, Mean Holding Time (MHT), Call Attempt, Volume trafik dan Intensitas trafik.NSCAN adalah metode scanning data, dimana setiap 15 menit sekali terjadi 9 scanning data, sehingga dalam satu jam terjadi 36 scanning data. Call Attempt adalah jumlah seluruh pendudukan per satuan waktu(jam) sedangkan Mean Holding Time (MHT)


(62)

pendudukan persatuan waktu (Call Attempt) dengan waktu pendudukan rata-rata (MHT) sedangkan hasil Intensitas trafik (A) didapatkan dari hasil Volume trafik (V) dibagi dengan periode pengamatan (T).

Dari analisis kinerja Mobile Softswitch ini Blocking Probability dan Grade of Service (GoS) nya 0% (tidak adanya panggilan yang di tolak atau di blok). Hasil analisis kinerja Mobile Softswitch pada tabel 4.1 di rujuk dari lampiran I. Berikut ini hasil-hasil analisis kinerja Mobile Softswitch, hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Analisis kinerja Mobile Softswitch

Hour MSC

Name

NE id MHT_[s] Inten

Trafik_[Erl] Call Attempt[Nr] Vol Trafik[Jam] NSCAN

0 MSMDN1 MSMDN1 111,7966809 1725,333333 55558 1725,333333 36 1 MSMDN1 MSMDN1 122,782794 1027,555555 30128 1027,555555 36 2 MSMDN1 MSMDN1 110,381178 561,4722221 18312 561,4722221 36 3 MSMDN1 MSMDN1 85,9214544 343,9722222 14412 343,9722222 36 4 MSMDN1 MSMDN1 72,2028186 333,0555556 16606 333,0555556 36 5 MSMDN1 MSMDN1 59,1418003 674,9722223 41086 674,9722223 36 6 MSMDN1 MSMDN1 51,2942524 1688,777778 118524 1688,777778 36 7 MSMDN1 MSMDN1 51,1678401 2991,527778 210474 2991,527778 36 8 MSMDN1 MSMDN1 54,8745214 4415,722222 289690 4415,722222 36 9 MSMDN1 MSMDN1 56,3807033 5448,944444 347924 5448,944444 36

Tabel lanjutan dari hasil analisis Mobile Softswitch.

10 MSMDN1 MSMDN1 58,2636655 6020,611111 372002 6020,611111 36 11 MSMDN1 MSMDN1 59,83917362 6246,694444 375809 6246,694444 36 12 MSMDN1 MSMDN1 59,64550807 6433 388274 6433 36 13 MSMDN1 MSMDN1 61,0679859 6724,111111 396391 6724,111111 36 14 MSMDN1 MSMDN1 62,36005229 6943,861111 400864 6943,861111 36 15 MSMDN1 MSMDN1 64,58999431 6935,888889 386580 6935,888889 36 16 MSMDN1 MSMDN1 62,52637172 6734,194445 387726 6734,194445 36 17 MSMDN1 MSMDN1 59,26598396 5694,111111 345878 5694,111111 36


(63)

18 MSMDN1 MSMDN1 52,53167431 4820 330315 4820 36 19 MSMDN1 MSMDN1 69,24423041 8771,166666 456012 8771,166666 36 20 MSMDN1 MSMDN1 75,12409698 10450,97222 500818 10450,97222 36 21 MSMDN1 MSMDN1 87,36394396 10184,69444 419680 10184,69444 36 22 MSMDN1 MSMDN1 102,0887631 7594,666667 267814 7594,666667 36 23 MSMDN1 MSMDN1 122,8381804 4226,11111 123854 4226,11111 36

Hasil Analisis kinerjaMobile Softswitch selajutnya dari Tabel 4.1 bisa dilihat pada lampiran I.

4.5 Perhitungan Software Matlab

Perhitungan Software MATLAB ini bertujuan untuk menghitung kembali Volume trafik dan Intensitas trafik dari hasil analisis kinerja Mobile Softswitch.Hasil Volume trafik dalam perhitungan Software Matlab akan dihitung dengan menggunakan persamaan 3.5.

t

m

=

������ atau

v

= p

total

.t

m

sedangkan hasil Intensitas trafik dalam Software Matlab dihitung dengan persamaan 3.2.

=

=

1

��=1

(1)

Berikut ini hasil-hasil yang didapatkan menggunakan perhitungan Software Matlab, hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil perhitungan Volume trafik dan Intensitas Trafik menggunakan Software Matlab.

Jam Volume Trafik [Jam] Intensitas Trafik [Erlang] 0 1725,33333262283 1725,33333262283

1 1027,55555543200 1027,55555543200

2 561,472222136000 561,472222136000

3 343,972222207800 343,972222207800

4 333,055555562656 333,055555562656


(64)

6 1688,77777775093 1688,77777775093

7 2991,52777787765 2991,52777787765

8 4415,72222224378 4415,72222224378

9 5448,94444426359 5448,94444426359

10 6020,61111120292 6020,61111120292

11 6246,69444415516 6246,69444415516

12 6433,00000010311 6433,00000010311

13 6724,11111080192 6724,11111080192

14 6943,86111143849 6943,86111143849

15 6935,88888898883 6935,88888898883

16 6734,19444486353 6734,19444486353

17 5694,11111114358 5694,11111114358

18 4819,99999991879 4819,99999991879

19 8771,16666603470 8771,16666603470

20 10450,9722225916 10450,9722225916

21 10184,6944447591 10184,6944447591

22 7594,66666690650 7594,66666690650

23 4226,11110979489 4226,11110979489

Dari Tabel 4.2, hasil perhitungan volume trafik dan intensitas trafik menggunakan perhitungan Software Matlab, maka dapat dilihat grafik jam sibuk. Grafik jam sibuk terjadi antara jam 20.00 - 21.00. Grafik jam sibuk, dapat dilihat pada Gambar 4.2.


(65)

Gambar 4.2 Grafik jam sibuk

Hasil perhitungan menggunakan Software Matlab dari Tabel 4.2 selanjutnya dan Gambar grafik jam sibuk selama 7 hari bisa dilihat lampiran II.

4.6 Perbandingan parameter Mobile Softswitch dengan perhitungan Software

Matlab

Perbandingan ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil data dilapangan dengan hasil data pada teori. Hasil data yang di bandingkan adalah Volume trafik dan Intensitas trafikpada sistem Mobile Softswitch dengan perhitunganSoftware Matlab, hasil perbandingan ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Perbandingan parameter Mobile Softswitch dengan perhitungan Software Matlab

0 5 10 15 20 25

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000

Jam

J

um

lah

pel

anggan


(66)

Jam

Mobile Softswitch Software Matlab

Volume Trafik [Jam] Intensitas Trafik [Erlang] Volume Trafik [Jam] Intensitas Trafik [Erlang]

0 1725,333333 1725,333333 1725,33333262283 1725,33333262283

1 1027,555555 1027,555555 1027,55555543200 1027,55555543200

2 561,4722221 561,4722221 561,472222136000 561,472222136000

3 343,9722222 343,9722222 343,972222207800 343,972222207800

4 333,0555556 333,0555556 333,055555562656 333,055555562656

5 674,9722223 674,9722223 674,972222261439 674,972222261439

6 1688,777778 1688,777778 1688,77777775093 1688,77777775093

7 2991,527778 2991,527778 2991,52777787765 2991,52777787765

8 4415,722222 4415,722222 4415,72222224378 4415,72222224378

9 5448,944444 5448,944444 5448,94444426359 5448,94444426359

10 6020,611111 6020,611111 6020,61111120292 6020,61111120292

11 6246,694444 6246,694444 6246,69444415516 6246,69444415516

12 6433 6433 6433,00000010311 6433,00000010311

13 6724,111111 6724,111111 6724,11111080192 6724,11111080192

14 6943,861111 6943,861111 6943,86111143849 6943,86111143849

15 6935,888889 6935,888889 6935,88888898883 6935,88888898883

16 6734,194445 6734,194445 6734,19444486353 6734,19444486353

17 5694,111111 5694,111111 5694,11111114358 5694,11111114358

18 4820 4820 4819,99999991879 4819,99999991879

19 8771,166666 8771,166666 8771,16666603470 8771,16666603470

20 10450,97222 10450,97222 10450,9722225916 10450,9722225916

21 10184,69444 10184,69444 10184,6944447591 10184,6944447591

22 7594,666667 7594,666667 7594,66666690650 7594,66666690650

23 4226,11111 4226,11111 4226,11110979489 4226,11110979489

Dari Tabel 4.3, Perbandingan parameter Mobile Softswitch dengan perhitungan Software Matlab, makahasil Volume trafik dan Intensitas trafik pada sistem Mobile Softswitchsama dengan hasil perhitunganSoftware Matlab.


(67)

Hasil perbandingan parameter Mobile Softswitch dengan perhitungan Software Matlab selama 7 hari bisa dilihat pada lampiran III.


(68)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis sistem kerja mobile softswitch dan hasil perhitungan menggunakan simulasi sistem, maka dapat diambil kesimpulan sebagai beriukut :

1. Mobile Softswitch merupakan kumpulan dari beberapa perangkat-perangkat protokol dan aplikasi yang di jadikan satudan jaringan berbasis IP (Internet Protocol). Pada dimana sistem kerja mobile softswitch, MSC Server mengontrol panggilan dan memilih MGW, dimana MGW-lah yang menghubungkan panggilan satu ke panggilan yang lain dan menghubungkan dua jaringan yang berbeda.

2. Hasil Volume trafik dan Intensitas trafik pada sistem Mobile Softswitch selama 7 hari sama dengan hasil perhitunganSoftware Matlab.

3. Hasi lperhitungan Volume trafik dan Intesitas trafik menggunakan perhitungan Software Matlab ini dapat dilihat grafik trafik tertinggi jam sibuk selama 7 hari. Perhitungan ini di mulai dari tanggal 5 November 2012 sampai tanggal 11 November 2012, dimana grafik trafik tertinggi terjadi pada tanggal 7 November 2012. Trafik tertinggi jam sibuk antara jam 20.00 – 21.00 dengan Volume trafik sebesar 10668.20833 Jam dan Intensitas trafik sebesar 10668.20833 Erlang.


(69)

5.2 Saran

Pada tugas akhir ini parameter yang dilakukan penelitian hanya di circuit switching (Volume trafik dan Intensitas trafik), sebaiknya dilakukan pengembangan penelitian di parameter-parameter lain seperti di packet data dan multemedia.


(70)

DAFTAR PUSTAKA

1. Stallings, William. 2007. Komunikasi & Jaringan Nirkabel, Jilid 1, Edisi kedua. Jakarta: Erlangga.

2.

diakses 27/09/2012

3.

diakses 30/09/2012

4. www.Comp_networking.about.com/od/networkprotocols/f/packetswitch.html diakses 27/09/2012

diakses 29/10/2012

6.

diakses 6/11/2012

7.

diakses 6/11/2012

8.

diakses 9/10/2012

diakses 6/11/2012

10.http://en.wikipedia.org/wiki/Media_gateway diakses 9/10/2012


(71)

11. diakses 9/10/2012

12.Rambe, Ali hanafiah. 2008. Rekayasa Trafik. Medan: Universitas Sumatera Utara.

13.Flood, J.E. 1995. Telecommunications Switching, Traffik and Network. Britishlibrary: University Press, Cambridge.

14.

Telekomunikasi-sofswitch.html.

15.“ Panduan MSS Product Knowledge Sharing”. Divlat. PT. TELKOMSEL 16.“ Panduan Call Setup in the Mobile softswitch Solusion”. Divlat. PT.


(1)

[Jam]

[Erlang]

[Jam]

[Erlang]

0 1861,416667 1861,416667 1861,41666680208 1861,41666680208 1 1082,388889 1082,388889 1082,38888890028 1082,38888890028 2 567,972222 567,972222 567,972221965833 567,972221965833 3 326,5277778 326,5277778 326,527777772875 326,527777772875 4 311,3055556 311,3055556 311,305555567517 311,305555567517 5 673,2777777 673,2777777 673,277777730867 673,277777730867 6 1703,138889 1703,138889 1703,13888883304 1703,13888883304 7 3108,694445 3108,694445 3108,69444456385 3108,69444456385 8 4460,277778 4460,277778 4460,27777790937 4460,27777790937 9 5465,916667 5465,916667 5465,91666673553 5465,91666673553 10 5925,527778 5925,527778 5925,52777736340 5925,52777736340 11 6134,888889 6134,888889 6134,88888862417 6134,88888862417 12 6407,444444 6407,444444 6407,44444402498 6407,44444402498 13 6590,277777 6590,277777 6590,27777748341 6590,27777748341 14 6736,166666 6736,166666 6736,16666637775 6736,16666637775 15 6602,166666 6602,166666 6602,16666649922 6602,16666649922 16 6531,666666 6531,666666 6531,66666638327 6531,66666638327 17 5459,888889 5459,888889 5459,88888907367 5459,88888907367 18 4607,583334 4607,583334 4607,58333354356 4607,58333354356 19 8483,666667 8483,666667 8483,66666654117 8483,66666654117 20 10654,91667 10654,91667 10654,9166669467 10654,9166669467 21 10526,44444 10526,44444 10526,4444442211 10526,4444442211 22 8128,5 8128,5 8128,50000219333 8128,50000219333 23 4524,777776 4524,777776 4524,77777627925 4524,77777627925


(2)

[Jam]

[Erlang]

[Jam]

[Erlang]

0 1584,416667 1584,416667 1584,41666664010 1584,41666664010 1 1022,166666 1022,166666 1022,16666623972 1022,16666623972 2 560,611111 560,611111 560,611111101792 560,611111101792 3 326,3888889 326,3888889 326,388888894445 326,388888894445 4 319,5833333 319,5833333 319,583333312125 319,583333312125 5 697,1666667 697,1666667 697,166666725667 697,166666725667 6 1780,583333 1780,583333 1780,58333337562 1780,58333337562 7 3174,694444 3174,694444 3174,69444434467 3174,69444434467 8 4487,972222 4487,972222 4487,97222189334 4487,97222189334 9 5432,277778 5432,277778 5432,27777739640 5432,27777739640 10 5954,055555 5954,055555 5954,05555538966 5954,05555538966 11 6054,833333 6054,833333 6054,83333324538 6054,83333324538 12 6429,027778 6429,027778 6429,02777788833 6429,02777788833 13 6533,555555 6533,555555 6533,55555538198 6533,55555538198

14 6692 6692 6692,00000042276 6692,00000042276

15 6625,694444 6625,694444 6625,69444482600 6625,69444482600 16 6434,861111 6434,861111 6434,86111071765 6434,86111071765 17 5340,916666 5340,916666 5340,91666636882 5340,91666636882 18 4653,305556 4653,305556 4653,30555572595 4653,30555572595 19 8676,166667 8676,166667 8676,16666718889 8676,16666718889 20 10893,94444 10893,94444 10893,9444439644 10893,9444439644 21 10442,47222 10442,47222 10442,4722221943 10442,4722221943 22 8326,277778 8326,277778 8326,27777993806 8326,27777993806 23 4653,277778 4653,277778 4653,27777742028 4653,27777742028


(3)

[Jam]

[Erlang]

[Jam]

[Erlang]

0 1977,138889 1977,138889 1977,13888824369 1977,13888824369 1 1140,472222 1140,472222 1140,47222257800 1140,47222257800 2 638,0833333 638,0833333 638,083333285111 638,083333285111 3 364,9722222 364,9722222 364,972222219167 364,972222219167 4 333,4166667 333,4166667 333,416666685006 333,416666685006 5 710,8055556 710,8055556 710,805555589872 710,805555589872 6 1843,861111 1843,861111 1843,86111105902 1843,86111105902 7 3150,333333 3150,333333 3150,33333351341 3150,33333351341 8 4462,194444 4462,194444 4462,19444416704 4462,19444416704 9 5348,861111 5348,861111 5348,86111097722 5348,86111097722 10 5901,138889 5901,138889 5901,13888863913 5901,13888863913 11 6072,111111 6072,111111 6072,11111080360 6072,11111080360 12 6312,083333 6312,083333 6312,08333285689 6312,08333285689 13 6502,194444 6502,194444 6502,19444473012 6502,19444473012 14 6652,222222 6652,222222 6652,22222179515 6652,22222179515 15 6594,916667 6594,916667 6594,91666694621 6594,91666694621 16 6343,638889 6343,638889 6343,63888901011 6343,63888901011 17 5282,638889 5282,638889 5282,63888892875 5282,63888892875 18 4502,277778 4502,277778 4502,27777810128 4502,27777810128 19 8454,75 8454,75 8454,74999942676 8454,74999942676 20 10595,08333 10595,08333 10595,0833335677 10595,0833335677 21 10301,16667 10301,16667 10301,1666664069 10301,1666664069 22 7993,722222 7993,722222 7993,72222438539 7993,72222438539 23 4374,694444 4374,694444 4374,69444341892 4374,69444341892


(4)

[Jam]

[Erlang]

[Jam]

[Erlang]

0 1854,083333 1854,083333 1854,08333259933 1854,08333259933 1 1079,277778 1079,277778 1079,27777788722 1079,27777788722 2 573,5 573,5 573,500000071056 573,500000071056

3 351 351 351 351

4 327,9166667 327,9166667 327,916666685500 327,916666685500 5 691,6666667 691,6666667 691,666666625703 691,666666625703 6 1746,722222 1746,722222 1746,72222207607 1746,72222207607 7 2997,333333 2997,333333 2997,33333351550 2997,33333351550 8 4341,083333 4341,083333 4341,08333343054 4341,08333343054 9 5375,138889 5375,138889 5375,13888854150 5375,13888854150 10 5916,75 5916,75 5916,75000003313 5916,75000003313 11 6110,75 6110,75 6110,75000020413 6110,75000020413 12 5866,527778 5866,527778 5866,52777759592 5866,52777759592 13 6388,194444 6388,194444 6388,19444418066 6388,19444418066 14 6915,888889 6915,888889 6915,88888859847 6915,88888859847 15 6675,055556 6675,055556 6675,05555512320 6675,05555512320 16 6450,583333 6450,583333 6450,58333349365 6450,58333349365 17 5469,166667 5469,166667 5469,16666630625 5469,16666630625 18 4702,138889 4702,138889 4702,13888914883 4702,13888914883 19 8802,861111 8802,861111 8802,86111125989 8802,86111125989 20 10735,22222 10735,22222 10735,2222228235 10735,2222228235 21 10179,5 10179,5 10179,4999996945 10179,4999996945 22 7694,361111 7694,361111 7694,36111087000 7694,36111087000 23 4618,972222 4618,972222 4618,97222038433 4618,97222038433


(5)

[Jam]

[Erlang]

[Jam]

[Erlang]

0 2088,472222 2088,472222 2088,47222177533 2088,47222177533 1 1208,972223 1208,972223 1208,97222268261 1208,97222268261 2 663,416667 663,416667 663,416666875111 663,416666875111 3 388,8333333 388,8333333 88,833333313458 88,833333313458 4 337,4166667 337,4166667 337,416666653111 337,416666653111 5 717,0555556 717,0555556 717,055555566550 717,055555566550

6 1882 1882 1882,00000012863 1882,00000012863

7 3276,861111 3276,861111 3276,86111112556 3276,86111112556 8 4572,777778 4572,777778 4572,77777745207 4572,77777745207 9 5327,777778 5327,777778 5327,77777750471 5327,77777750471 10 5663,805556 5663,805556 5663,80555570403 5663,80555570403 11 5786,861111 5786,861111 5786,86111090373 5786,86111090373 12 6141,638889 6141,638889 6141,63888897413 6141,63888897413 13 6255,555556 6255,555556 6255,55555584150 6255,55555584150 14 6391,666667 6391,666667 6391,66666699318 6391,66666699318 15 6265,111111 6265,111111 6265,11111066661 6265,11111066661 16 6036,5 6036,5 6036,49999978653 6036,49999978653 17 5211,305556 5211,305556 5211,30555587083 5211,30555587083 18 4631,916667 4631,916667 4631,91666679080 4631,91666679080 19 8440,083334 8440,083334 8440,08333382659 8440,08333382659 20 10321,52778 10321,52778 10321,5277780571 10321,5277780571 21 10060,05556 10060,05556 10060,0555554819 10060,0555554819 22 8246,555556 8246,555556 8246,55555557333 8246,55555557333 23 5188,166667 5188,166667 5188,16666466489 5188,16666466489


(6)

[Jam]

[Erlang]

[Jam]

[Erlang]

0 2491,472222 2491,472222 2491,47222235067 2491,47222235067 1 1548,805556 1548,805556 1548,80555548750 1548,80555548750 2 852,1944444 852,1944444 852,194444407075 852,194444407075 3 520,6388889 520,6388889 520,638888894756 520,638888894756 4 407,3888889 407,3888889 407,388888868500 407,388888868500 5 699,9722222 699,9722222 699,972222210800 699,972222210800 6 1864,333333 1864,333333 1864,33333321735 1864,33333321735 7 3347,055556 3347,055556 3347,05555531861 3347,05555531861 8 4446,916667 4446,916667 4446,91666683780 4446,91666683780 9 5298,861111 5298,861111 5298,86111119098 5298,86111119098 10 5720,916667 5720,916667 5720,91666655480 5720,91666655480 11 5920,944444 5920,944444 5920,94444453280 5920,94444453280 12 6172,805556 6172,805556 6172,80555515260 6172,80555515260 13 6506,805556 6506,805556 6506,80555585320 6506,80555585320 14 6509,388889 6509,388889 6509,38888879378 6509,38888879378 15 6665,166667 6665,166667 6665,16666705795 6665,16666705795 16 6329,333334 6329,333334 6329,33333357761 6329,33333357761 17 5499,5 5499,5 5499,49999999552 5499,49999999552 18 4556,47222 4556,47222 4556,47222197833 4556,47222197833 19 8211,5 8211,5 8211,49999998592 8211,49999998592 20 9891,861112 9891,861112 9891,86111148400 9891,86111148400 21 9387,583333 9387,583333 9387,58333300434 9387,58333300434 22 7000,999 7000,999 7000,99999871495 7000,99999871495