Dukungan Informatif Keluarga Pasien Rumatan Metadon Di RSUP H. Adam Malik.

serta membantu penguasaan terhadap emosi yang meliputi ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap anggota keluarga penderita. Pendapat ini juga di dukung oleh Niven 2009 bahwa jika seorang pasien yang menjalani terapi dalam jangka waktu yang lama akan memiliki tingkat stress yang lebih tinggi sehingga ia memiliki perasaan kurang dimiliki dan dicintai oleh keluarganya. Oleh sebab itu, dukungan emosional dapat menggantikannya atau menguatkan perasaan-perasaan ini. Keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi yang meliputi ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap anggota keluarga penderita.

5.2.2. Dukungan Informatif Keluarga Pasien Rumatan Metadon Di RSUP H. Adam Malik.

Hasil penelitian menyangkut dukungan informatif pada pasien terapi rumatan metadon di RSUP H. Adam Malik Medan dapat dilihat bahwa dukungan instrumental yang diberikan keluarga mayoritas pada kategori cukup sebanyak 19 orang 63,3. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa dalam memberi dukungan untuk kesembuhan pasien, keluarga sudah memberikan informasi pada pasien tentang rasa sakit yang diderita keluarganya. Keluarga dengan seksama menerangkan tentang proses pengobatan yang yang tepat agar pasien dapat segera melewati masa-masa yang tidak menyenangkan bagi dirinya. Keluarga juga, Universitas Sumatera Utara berusaha meminta kepada dokter dan perawat untuk memberi penerangan tentang bagimana proses perawatan pada pasien dan bagaimana bersikap kepada pasien agar mereka dapat memberi informasi tentang terapi dan tingkat kesembuhan yang akan diperoleh pasien. Bentuk dukungan informasi yang diberikan keluarga kepada pasien juga berbentuk pemberian gambar-gambar pengguna NAPZA yang sedang menjalani terapi dan bagaimana pasien dapat sembuh, pemberian informasi lewat media audio visual agar pasien paham tentang terapi yang dijalaninya. Selanjutnya, hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden tamat SLTA. Tingkat pendidikan akan berdampak pada jenis pekerjaan yang bisa dilakukan individu. Berdasarkan tingkat pendidikan diketahui lansia yang berpendidikan tinggi mempunyai dukungan keluarga yang lebih tinggi. Hal ini diperkuat Rahayu 2008 yang menjelaskan bahwa kemampuan kognitif yang membentuk cara berfikir seseorang termasuk faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit dalam upaya menjaga kesehatan dirinya. Semakin tinggi tingkat pendidikan membuat semakin paham dan mengerti akan berbagai permasalahan yang dapat mengganggu kualitas hidupnya dan bagaimana menanganinya baik dirinya sendiri atau lingkungan sekitar. Henniwati dalam Handayani Wahyuni 2012 yang mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan meningkatkan pula ilmu pengetahuan, informasi yang didapat. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi pendidikan maka kebutuhan dan tuntutan terhadap kesadaran peningkatan kualitas Universitas Sumatera Utara hidup akan meningkat. Hal tersebut secara tidak langsung akan meningkatkan kesuksesan dalam pengobatan Hasil penelitian Kalimah 2007 mendukung penelitian ini dimana pasien yang menjalani terapi sering megalami fungsi sosialnya dan akibat dari terganggunya fungsi sosial ini membuat pasien tidak mau berkomunikasi dengan masyarakat dan akhirnya kekurangan informasi dalam proses penyembuhannya. Oleh karena itu gangguan keberfungsian sosial selalu menyebabkan kesulitan dalam memenuhi tuntutan sosial, termasuk bidang pekerjaan. Disinilah peran keluarga berperan untuk menghubungkan keluarga dengan masyarakat sosial. Penelitian tersebut di atas diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Ballerini 2002 menyatakan bahwa kurangnya dukungan informatif mengakibatkan keberfungsian sosial mengakibatkan perubahan pada kemampuan sosial. Kenyataan tersebut ditandai dengan perilaku yang tidak berorientasi pada kenyataan ketidakmampuan menjalani kehidupan sosial secara baik, adanya pemikiranide yang kaku dan tidak adaptif serta ketidakmampuan dalam pergaulan sosial. Hal ini seseuai dengan pendapat Friedman 2002 yang menyebutkan bahwa keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan disseminator atau penyebar informasi tentang dunia yang mencakup dengan memberiu nasehat, petunjuk-petunjuk, sarana- sarana atau umpan balik. Bentuk dukungan yang diberikan oleh keluarga adalah dorongan semangat,, pemberian nasehat atau mengawasi tentang pola makan tentang Universitas Sumatera Utara sehari-hari dan pengobatan. Dukungan keluarga juga merupkan perasaan individu yang mendapat perhatian, disenangi, dihargai dan termasuk dari bagian masyarakat.

5.2.3. Dukungan Penghargaan Keluarga Pasien Rumatan Metadon Di RSUP H. Adam Malik.