Jenis – Jenis Dukungan Dukungan Keluarga

diantaranya adalah memberikan penghargaan dan perhatian saat pasien menjalani rehabilitasi. Jadi dukungan keluarga terhadap pasien stroke baik fase akut maupun paska stroke sangat dibutuhkan untuk mencapai proses penyembuhan pemulihan. Support system sistem dukungan. Dukungan keluarga memainkan peran penting dalam mengintensifkan perasaan sejahtera, orang yang hidup dalam lingkungan yang supportif kondisinya jauh lebih baik daripada mereka yang tidak memilikinya. Dukungan tersebut akan tercipta bila hubungan interpersonal diantara mereka baik. Ikatan kekeluargaan yang kuat sangat membantu ketika keluarga menghadapi masalah, karena keluarga adalah orang yang paling dekat hubungannya dengan anggota keluarganya Friedman, 1998. Keluarga besar dan teman-teman dekat mendorong anggota keluarga untuk mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan pribadi secara bebas. Sehingga masalahnya akan diberi nasehat-nasehat dan bimbingan pribadi sesuai dengan nilai-nilai dan tradisi keluarga.

2.2.2. Jenis – Jenis Dukungan

Menurut Cobb Jones yang dikutip dalam Niven 2009 dukungan merupakan faktor penting dalam manajemen stress dan biasanya jenis dukungan yang diterima dan diperlukan oleh individu tergantung pada keadaan yang penuh tekanan. Menurut Cohen McKay yang dikutip dalam Niven 2009 ada tiga jenis mekanisme dukungan antara lain : Dukungan Nyata. Meskipun sebenarnya setiap orang dengan sumber-sumber yang tercukupi dapat memberi dukungan dalam bentuk uang atau perhatian dukungan Universitas Sumatera Utara nyata merupakan paling efektif bila dihargai oleh penerima dengan tepat. Pemberian dukungan nyata yang berakibat pada perasaan ketidakadekuatan dan berhutang, akan benar-benar menambah stress individu. a. Dukungan Pengharapan. Kelompok dukungan dapat mempengaruhi persepsi individu akan ancaman. Dukungan sosial menyangga orang-orang untuk melawan stress dengan membantu mereka mendefinisikan kembali situasi tersebut sebagai ancaman kecil. Pasien kanker umumnya tidak ingin mendiskusikan penyakitnya karena cacad yang didapati pada kondisi tersebut dan tidak mencari bantuan dari pasien kanker lain agar terhindar dari ucapan umum bahwa mereka mengalami kanker. b. Dukungan emosional. Jika stress mengurangi perasaan seseorang akan hal dimiliki dan dicintai, dukungan emosional dapat menggantikannya atau menguatkan perasaan-perasaan ini. Keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi yang meliputi ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap anggota keluarga pasien. c. Dukungan instrumental Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dankonkrit, diantaranya keteraturan menjalani terapi, kesehatan pasien dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, dan terhindarnya pasien dari kelelahan. Dukungan ini juga mencakup bantuan langsung, seperti dalam bentuk uang, peralatan, waktu, Universitas Sumatera Utara modifikasi lingkungan maupun menolong pekerjaan pada saat pasien mengalami stress. d. Dukungan penghargaan Dukungan penghargaan diberikan oleh keluarga dalam bentuk pemberian nasihat, bimbingan dan melihat bagaimana dampak yang diterima oleh anggota keluarga yang sedang sakit. Dukungan ini diberikan lewat ungkapan rasa hormat penghargaan dan citra diri anggoa keluarga yang dapat meningkatkan rasa percaya diri pada pasien. Dukungan penghargaan sangat dibutuhkan pasien dalam mengintensifkan perasaan sejahtera, orang yang hidup dalam lingkungan yang supportif kondisinya jauh lebih baik daripada mereka yang tidak memilikinya. Keluarga besar dan teman-teman dekat mendorong anggota keluarga untuk mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan pribadi secara bebas. Sehingga masalahnya akan diberi nasehat-nasehat dan bimbingan pribadi sesuai dengan nilai-nilai dan tradisi keluarga. Dukungan tersebut akan tercipta bila hubungan interpersonal diantara mereka baik. Ikatan kekeluargaan yang kuat sangat membantu ketika keluarga menghadapi masalah, karena keluarga adalah orang yang paling dekat hubungannya dengan anggota keluarganya Friedman, 1998. 2.3. Zat NAPZA 2.3.1. Pengertian