BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Keluarga 2.1.1. Definisi keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang- orang yang tinggal bersama dalam satu rumah yang dihubungkan satu ikatan perkawinan, hubungan darah atau tidak
memiliki hubungan darah yang bertujuan mempertahankan budaya yang umum dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota
keluarga Friedman, 2003.
Menurut WHO, Keluarga adalah anggota rumah tangga saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan. Keluarga adalah kumpulan dua
orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga
Setiadi 2004 menyebutkan keluarga adalah unit terkecil dari satuan masyarakat, tidak aka nada masyarakat jika tidak ada keluarga, dengan kata lain
masyarakat merupakan sekumpulan keluarga-keluarga. Hal ini bisa diartikan baik buruknya suatu masyarakat tergantung pada baik buruknya masyarakat kecil itu
sendiri keluarga. Pengertian lain menjelaskan bahwa keluarga adalah suatu ikatan persekutuan
hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis, seorang laki- laki dan seorang perempuan yang tidak sendirian atau dengan anak-anak baik
Universitas Sumatera Utara
anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tanggl Suprajitno,
2004. Keluarga dari kaca mata ini begitu urgen, karena menjadi tempat untuk
berbagi tradisi, keyakinan dan pengetahuan. Mulai dari cara makan hingga masalah sosial, politik dan budaya, semuanya bisa terbentuk dalam keluarga. Keluarga
menjadi media untuk memindahkan warisan budaya dan pengalaman dari generasi lampau ke generasi baru. Dari sini, keluarga merupakan elemen yang berpengaruh
bagi kehidupan sosial manusia. Menurut para pakar sosiologi, keluarga adalah himpunan beberapa orang yang terikat karena hubungan darah, perkawinan atau
pengangkatan anak dan hidup bersama dalam jangka waktu yang panjang dan tidak ditentukan. Keluarga merupakan tempat pertama lahirnya emosi kemanusiaan dan
tempat menjalin hubungan cinta dan kasih sayang yang terdalam antar anggotanya. Keluarga terbentuk dari adanya sebuah pernikahan antar individu. Yaitu
penyatuan komitmen seorang laki-laki dan perempuan. Oleh dasar itulah mereka berani melangkah kejenjang yang dinamakan dengan pernikahan untuk membentuk
sebuah keluarga. Setelah menikah dan mengucapkan ikrar janji sumpah setia, sepasang suami-istri memberanikan diri untuka menambah satu atau lebih anggota
keluarganya tesebut dengan memiliki seurang anak atau lebih. Karena mereka beranggapan bahwa, keluarga membentuk yunit dasar dari masyarakat kita, maka
pengaruh sosial yang paling banyak memiliki efek-efek yang paling menonjol terhadap anggotanya adalah keluarga. Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu
Universitas Sumatera Utara
kuat terhadap perkembangan seorang individu yang dapat menentukan bergasil- tidaknya kehidupan individu tersebut. Bersamaan dengan itu pula, keluarga
mengadakan “penerimaan” baru bagi masyarakat, dan menyaipkan anak-anak untuk menerima paran-peran dalam masyarakat.
Keluarga juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarganya. Bagi pasanga suami dan istri atau anggota keluarga yang dewasa, keluarga berfungsi
menstabilisasikan kehidupan mereka, yaitu memenuhi kebutuhan kasih sayang, sosio- ekonomi,dan kebutuhan seksual. Bagi anak-anak, keluarga memberikan perawatan
fisik dan perhatian emosional, dan seiring dengan itu, keluraga juga memberikan pengarahan perkembangan kepribadian. Sitem kelurga merupakan konteks belajar
yang utama bagi suatu perilaku, pikiran dan perasaan dari seorang individu. Orang tua merupakan “guru” yang utama, kaena orang tua menginterprestasiakan dunia dan
masyarakat bagi anak-anak.
2.2. Dukungan Keluarga