Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share TPS

kritis dan berpikir kreatif. Keterampilan berpikir kritis termasuk salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi. Keterampilan berpikir kritis secara esensial merupakan keterampilan menyelesaikan masalah Problem Solving Costa, 1985. Sedangkan menurut Scriven dan Paul 1992 mendefinisikan berpikir kritis sebagai suatu proses intelektual dalam pembuatan konsep, mengaplikasikan, menganalisis, mensitesis, dan mengevaluasi berbagai informasi yang didapat dari hasil observasi, pengalaman, refleksi, dimana hasil dari proses ini digunakan sebagai dasar untuk mengambil tindakan. Halpen dalam Arief Achmad, 2007 menyebutkan bahwa berpikir kritis adalah memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Proses tersebut dilalui setelah menentukan tujuan, mempertimbangkan, dan mengacu langsung kepada sasaran-merupakan bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan masalah, merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan, dan membuat keputusan ketika menggunakan semua keterampilan tersebut secara efektif dalam konteks dan tipe yang tepat. Berpikir kritis juga merupakan kegiatan mengevaluasi-mempertimbangkan kesimpulan yang akan diambil manakala menentukan beberapa faktor pendukung untuk membuat keputusan. Dengan demikian, berpikir kritis adalah sebuah kemampuan berpikir dalam menilai sebuah informasi sebelum ia menjadi pikiran dan tersimpan menjadi memori. Seorang pemikir kritis diharapkan mampu untuk menyimpulkan informasi yang diketahuinya setelah sebelumnya ia mengurai informasi tersebut berupa peristiwa, berita, dan pikiran yang semula utuh, lalu menjadi satuan-satuan kecil, kategori-kategori, kelompok-kelompok, serta memahami detil dari satuan, kategori, atau kelompok tersebut. Mengetahui cara memanfaatkan informasi untuk memecahkan masalah, dan mencari sumber- sumber informasi yang relevan untuk dirinya. Menurut Ennis dalam Costa, 1988: 54-57, indikator kemampuan berpikir kritis dibagi menjadi 5 kelompok yaitu: 1. Kemampuan memberikan penjelasan sederhana, meliputi: a. Memfokuskan pertanyaan b. Menganalisis pertanyaan c. Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan atau tantangan 2. Kemampuan membangun keterampilan dasar, meliputi: a. Mempertimbangkan kriteria dan keabsahan informasi b. Mengamati dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi 3. Kemampuan membuat kesimpulan, meliputi: a. Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi b. Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi c. Membuat dan menentukan nilai pertimbangkan 4. Kemampuan memberi penjelasan lebih lanjut, meliputi: a. Mendefinisikan istilah dan definisi pertimbangan dalam tiga dimensi b. Mengidentifikasi asumsi 5. Kemampuan mengatur strategi dan taktik, meliputi: a. Menentukan tindakan b. Berinteraksi dengan orang lain

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Natar Kab. Lampung Selatan pada bulan November 2012.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester ganjil SMA Negeri 1 Natar Kab. Lampung Selatan 20122013. Sampel dalam penelitin ini adalah siswa kelas XI IPA 2 yang berjumlah 38 siswa sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI IPA 4 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 40 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes kelompok ekuivalen. Kelompok eksperimen maupun kontrol menggunakan kelas yang ada dengan kondisi yang homogen. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran TPS, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode diskusi kelompok. Struktur desainnya sebagai berikut: Keterangan: I= kelas eksperimen; II= kelas kontrol; O 1 = pretest; O 2 = post test; X = perlakuan model Think Pair Share; C= metode diskusi; dimodifikasi dari Riyanto, 2001:43 Gambar 2. Desain pretes postes kelompok non ekuivalen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Prapenelitian Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah sebagai berikut : a. Menetapkan waktu penelitian; b. Mengurus surat penelitian pendahuluan observasi ke fakultas untuk sekolah; c. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti; d. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol; e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS; I O 1 X O 2 II O 1 C O 2

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KECAKAPAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/20

0 7 54

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kotagajah Semester Genap

0 7 57

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA Neg

0 19 70

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 54

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMA Negeri 7 Bandar Lampung T.P 2012/2013)

1 5 55

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMA Negeri 7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 56

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMA Negeri 1 Natar Kab. Lampu

3 9 54

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMA Negeri 1 Natar Kab. Lampu

0 5 54

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 54