Prosedur Pembakaran Umum METODOLOGI PENELITIAN

107 penggunaan silicafume dan superplasticizer akan menyebabkan beton akan lebih cepat mengeras. 4. Pengeringan Pengeringan dilakukan dengan mendiamkan benda uji selama 24 jam pada suhu kamar. 5. Perendaman Setelah 24 jam kemudian cetakan dibuka lalu dilakukan penomoran pada benda uji agar lebih mudah dalam melakukan pengujian selanjutnya. Selanjutnya dilakukan perendaman selama 28 hari. Setelah dilakukan perendaman 28 hari selanjutnya dilakukan pengujian.

3.7. Prosedur Pembakaran

Pembakaran dilakukan dengan menggunakan dapur listrik furnace. Proses pembakaran dilakukan dengan variasi suhu penahanan 500°C, 750°C, dan 1000°C dengan masing-masing dari variasi suhu tersebut dibakar dengan variasi waktu 2 jam, 4 jam, dan 6 jam untuk masing-masing suhu tersebut. Setelah dilakukan pembakaran benda uji dikeluarkan dari furnace kemudian benda uji didiamkan hingga suhunya normal dan dapat dilakukan pengujian selanjutnya. 108

3.8. Prosedur Pengujian

3.8.1. Pengujian Porositas

Pengujiann ini bertujuan untuk mengetahui persen porositas yang terdapat pada benda uji beton. Semakin besar porositas beton maka akan kekuatan beton tersebut akan semakin rendah. Pengujian porositas dilakukan pada beton pada keadaan normaltanpa bakar dan pada keadaan pascabakar. Prosedur pengujian porositas dalam keadaan normal adalah sebagai berikut : 1. Benda uji beton yang sebelumnya sudah direndam selama 28 hari diangkat dari bak perendaman kemudian permukaan benda uji dilap hingga kering permukaan. Kemudian benda uji beton ditimbang agar didapat massa basahnya mb. 2. Kemudian benda uji beton dikeringkan dengan dibiarkan selama minimal 24 jam. 3. Setelah benda uji dikeringkan lalu benda uji ditimbang agar didapat massa keringnya mk. 4. Kemudian massa basah mb dan massa kering mk dihitung dengan persamaan hingga didapat persen porositasnya. Prosedur pengujian porositas dalam keadaan pascabakar adalah sebagai berikut : 1. Masing-masing benda uji yang sudah dibakar ditimbang untuk mendapatkan massa kering benda uji pasca bakar mk. 109 2. Kemudian dari masa kering yang diperoleh dari beton pasca bakar dihitung porositas beton dengan menggunakan massa basah yang telah ditimbang sebelumnya. Porositas dari benda uji diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Porositas = 3.17 dimana : m b = Massa basah benda uji gram mk = Massa kering benda uji gram Vb = Volume benda uji kubus cm 3 air = Massa jenis air 1 grcm 3

3.8.2. Pengujian Kuat Tekan

Pengujian kuat tekan beton dilakukan untuk mengetahui kuat tekan dari benda uji beton. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Compressive Strength Machine , sehingga didapat beban maksimum benda uji. Uji tekan dilakukan pada benda uji tanpa bakar dan pada benda uji pasca bakar. Kuat tekan benda uji diperoleh dengan persamaan berikut : 3.18 dimana : f’c = Gaya Tekan kgcm 2 P = Beban Tekan kg A = Luas bidang permukaan cm 2 110

BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Umum

Hasil dari pengujian yang dilakukan pada penelitian ini berupa persen porositas dan kuat tekan beton dengan penggunaan sulicafume dan superplasticizer dengan kuat tekan rencana 50 MPa pada beton tanpa bakar dan beton pascabakar. Dari hasil porositas dan kuat tekan pada masing-masing beton akan dibuat perbandingan porositas dan kuat tekan antara beton tanpa bakar dan beton pascabakar sehingga akan diperoleh penurunan kekuatan tekan dan atau sisa kekuataan pada beton pascabakar dengan kekuatan rencana 50 MPa. Dari hasil yang diperoleh tersebut juga akan dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya yang sudah dilakukan oleh saudari Yulia Corsika mahasiswi Fakultas Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara pada tahun 2013 dengan judul “ANALISIS PERILAKU MEKANIS DAN FISIS BETON PASCA BAKAR”. Pada penelitian tersebut dibahas mengenai penurunan kekuatan pada beton normal tanpa penggunaann admixture ataupun bahan additive dengan kuat tekan rencana K300. Dengan demikian dapat diperoleh perbandingan penurunan kekuatan antara beton normal dengan kuat tekan rencana K300 dengan beton yang menggunakan silicafume dan superplasticizer dengan kuat tekan rencana 50 MPa dalam keadaan pascabakar. Sehingga nantinya dapat disimpulkan pengaruh penggunaan silicafume dan superplasticizer pada beton dengan kuat tekan rencana 50 MPa terhadap kekuatan sisa beton tersebut pada keadaan pascabakar. 111

4.2. Analisa Data